Pengukuran suhu tubuh merupakan langkah penting untuk menentukan status kesehatan pasien namun memiliki berbagai faktor yang mempengaruhinya seperti lokasi dan instrumen pengukuran, serta faktor pasien seperti waktu dan patologi."
2.
Pengukuran suhu tubuh merup.langkah dasar
untuk menentukan status kesehatan klien dan
tidak sesederhana seperti kelihatannya.
Satu pilihan dapat ditetapkan dari berbagai jenis
detektor suhu dan lokasi tubuh.
Pilihan anda akan dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti derajat keakuratan yg diperlukan,
frekuensi, dan usia klien.
Penafsiran terhadap hasil pengukuran akan
dipengaruhi oleh faktor seperti waktu pengambilan
dalam sehari dan patologi klien.
3. Panas merupakan suatu bentuk energi.
Berarti : panas dapat dimanfaatkan untuk bekerja,
mis.panas dapat digunakan untuk menaikkan
suhu air sampai menghasilkan uap yang
kemudian dapat menggerakkan mesin uap, yang
dapat digunakan untuk bekerja.
Pada tubuh, panas yang dihasilkan melalui
metabolisme
makanan,
digunakan
untuk
mempertahankan suhu tubuh agar tetap dalam
rentang yg normal, 36-37 oC.
4.
TOC = TOK 273
TOK = TOC + 273
Titik-titik dlm skala celsius berkaitan dengan karakteristik
sederhana dari air murni.
Titik terendah dlm termometer berskala celsius merup.titik beku
air murni dan disebut nol derajat (0oC)
Titik tertinggi dlm termometer berskala celsius merup.titik didih
air murni dan disebut 100 oC
Interval diantara kedua titik dibagi menjadi serat bagian yg
sebanding, masing2 sebanding dg 1 oC
5.
Lokasi untuk mengukur suhu tubuh : mulut, aksila
(ketiak), telinga dan dubur.
Lokasi yg terkadang digunakan, terutama selama
anestesi, mencakup nasofaring, esofagus dan kelompok
otot.
Perubahan suhu dlm dubur memiliki jeda waktu terbesar
dibandingkan lokasi lainnya yang digunakan untuk
pengukuran suhu tubuh.
Instrumen yang paling berguna untuk mengukur suhu
tubuh : termometer merkuri atau klinis, termometer
termistor dan digital secara timpani, oral atau aksila.
6.
Merup.alat yang paling lazim, paling mudah dan paling
murah tapi juga paling lambat (3 menit) dan paling rapuh.
Setelah pengukuran suhu dilakukan, dibaca dan dicatat
hasilnya, tabung merkuri harus dikibatkan sampai ke suhu
awal untuk mempersiapkan termometer pd pengukuran
selanjutnya.
Jika tindakan itu tidak dilakukan, pengukuran yg
selanjutnya mungkin tidak akurat.
Termometer juga harus didesinfeksi sebelum digunakan
untuk mengkur pasien lain guna mengurangi resiko
penularan kuman (bakteri atau virus).
7.
Tidak tembus pandang sehingga dapat dg mudah dilihat
Merup.konduktor panas yg baik
Akan naik secara teratur
Tidak melekat pada kaca
Tetap berbentuk cair sampai kisarn suhu tertentu
Rentang suhu yg lebih lebar digunakan sebagai
termometer larutan misal untuk larutan enema
Mampu mengukur suhu dibawah 35 oCuntuk situasi
seperti hipotermia berat
8. Termistor mendeteksi panas dan mengubahnya
menjadi aliran listrik kecil yg diperkuat dan diubah
menjadi pembacaan suhu.
Termistor merup.kawat (probe) terbungkus yg
fleksibel, peka panas dan berujung tumpul yg
terhubung pd sebuah alat pencatat yg
menampilkan hasil pembacaan suhu secara
digital.
9.
Sangat akurat dalam membaca suhu inti tubuh krn dapat
dimasukkan sampai bagian tertentu tubuh yg tidak dapat
dijangkau termometer klinis biasa sehingga memberikan
pembacaan yang lebih benar.
Digunakan dalam terapi hipotermia, pasien yg tak sadar dan
dalam situasi yg memerlukan pengukuran yg sangat sering dan
akurat misalnya setelah bedah jantung atau bedah saraf dan
setelah anestesi.
Dapat dibiarkan ditempatnya selama beberapa waktu sehingga
pemantauan suhu tubuh secara konstan dapat dilakukan tanpa
mengganggu pasien atau melibatkan peran serta pasien.
10.
Dimasukkan ke dalam dubur; nasofaring juga
dapat dimasukkan dalam esofagus atau bahkan di
ujung kateter urine dan dimasukkan ke dalam
kadung kemih.
11.
Hati2!!!! Karena alat ini merupakan benda asing yg berada
dalam tubuh manusia, sering kali dalam waktu yg cukup
lama.
Salah satu masalah yg muncul adalah iritasi karena probe
akan menimbulkan friksi melalui gesekannya terhadap
jaringan yg sangat sensitif, walau probe memang terasa
sangat mulus dan fleksibel sampai derajat tertentu.
Iritasi juga dapat berasal dari tekanan yg ditimbulkan probe
karena ditarik.
Masalah lain yg muncul adalah kerusakan saat dimasukkan.
Probe harus diberi pelumas dan dilabuhkan dalam posisi yg
tepat; titik masuknya diperiksa secara teratur untuk
menemukan tanda2 iritasi.
12.
memperbaiki tindakan
pengendalian infeksi: bungkus
probe sekali pakai mengurangi
penularan mikroba
Pencatatan suhu yg lebih
cepat dibandingkan
termometer merkuri (3 menit);
oral 4 detik; ketiak 10 detik;
dubur 15 detik; ti pani 2 detik.
Kelebihan :
Pembacaan termometer elektronik
oral dapat dipengaruhi oleh faktor
yg sama dg yg mempengaruhi
termometer merkuri:minuman
dingin/panas, merokok, pemberian
oksigen melalui masker wajah,
pemberian bantuan nafas melalui
mulut, ketidakmampuan membentuk
segel di sekitar termometer dan
kekeliruan penempatan ujung probe
termometer.
Pembacaan suhu aksila juga dapat
terpengaruh kesalahan
penempatan, mis. Ujungnya harus
ditempatan jauh ke tengah aksila.
Kekurangan
13.
Suhu bervariasi diantara berbagai lokasi tubuh
sebagai respon dari berbagai faktor antara lain
aktivitas kimiawi; kontak dg lingkungan eksternal dan
sistem pengatur yg tidak selalu 100 % efektif.
Namun, rata2 suhu pd bagian dalam tubuh
(inti), biasanya hampir selalu sama dalam
kisaran 賊 6 o C, kecuali jika sedang demam.
Contoh: orang yg telanjang dapat dipajankan pd
suhu terendah 13 oC atau setinggi 60 oC dlm udara
kering dan masih mempertahankan suhu tubuh yg
hampir konstan.
14.
Peningkatan atau penurunan suhu seiring
perubahan suhu lingkungan sebenarnya terjadi
pada suhu permukaan-suhu kulit. Maka sebelum
mengukur suhu tubuh, harus memilih instrumen
dan lokasi tubuh yg dapat mewakili suhu
sebenarnya dari inti tubuh seakurat mungkin.
15. Rata2 suhu tubuh oral: 36,6 oC 37 o C
Suhu aksila : 0,6 o C lebih rendah dari suhu oral
Suhu timpani: mendekati suhu inti tubuh (36,837,9 o C)
Suhu rektal : 0,6 oC lebih tinggi dari suhu oral.
(paling akurat karena paling mendekati suhu inti
tubuh dan tidak begitu rentan thd pengaruh faktor
eksternal)
Suhu hati: 40,6 o C akibat tingginya aktivitas
kimiawi pd organ tersebut.
16. 1.
2.
3.
4.
Waktu dlm sehari
Jenis kelamin
Usia
Pajanan lama terhadap suhu udara yg tinggi
ataupun rendah, demam, stres emosional dan
aktivitas/olahraga
17.
Produksi panas merup.tugas semua jaringan tetapi panas terbanyak
dihasilkan oleh jaringan yg mengalami reaksi kimia yg cepat.
Jantung, otak dan hati serta sebagian besar kelenjar endokrin
menghasilkan panas dlm jumlah besar saat istirahat. Akibatnya, suhu
organ tersebut sekitar 1 derajat lebih tinggi daripada suhu keseluruhan
tubuh.
Produksi panas dari otot yg istirahat memang rendah, tetapi dapat
mencapai 30 % dari total panas yg dikeluarkan tubuh karena separuh
massa tubuh terdiri dari otot.
Selama aktivitas berat, keluaran panas dlm otot meningkat sampai 50x
panas yg dihasilkan semua jaringan jika digabungankan.
Fakta ini dimanfaatkan oleh tubuh dalam pengaturan suhu tubuh,
misaknya saat menggigil-suatu proses untuk menghangatkan tubuh.
18. Oleh hipotalamus.
Tugasnya memantau aliran darah di sekitarnya,
tulang belakang dan organ dalam abdomen
melalui termoreseptor pusat dan juga menerima
informasi dari termoreseptor perifer pd kulit.
Termoreseptor pusat memantau suhu inti tubuh
sementara termoreseptor perifer memantau suhu
permukaan kulit.
Mengendalikan mekanisme pemanasan dan
pendinginan.
19. Suhu tubuh dapat meningkat melalui mekanisme
seperti :
1. Vasokonstriksi dlm kulit
2. Stimulasi simpatis metabolisme
3. Menggigil
4. Merinding (piloereksi)
5. Peningkatan produksi hormon tiroid
20. Suhu tubuh akan berkurang melalui mekanisme :
1. Vasodilatasi
2. Berkeringat
3. Produksi panas melalui menggigil dan mekanisme
kimia dihambat
21. Penyebab utama suhu tubuh yg abnormal,
mencakup:
A. Malfungsi pusat termoregulator dalam
hipotalamus
B. Akibat substansi toksik
C. Dehidrasi
D. Pajanan lama terhadap suhu yang ekstrem
22.
Merupakan suatu kondisi dengan suhu tubuh yg naik
sampai melebihi kisaran normalnya.
Contoh : demam atau pireksia
Peningkatan suhu tubuh menyebabkan peningkatan
perolehan panas yang sebenarnya cukup berbeda dari
penyebab awalnya.
Keadaan tsb menyebabkan kerusakan jaringan,
terutama jaringan otak akibat kehilangan protein
sekaligus tidak cukupnya pasokan oksige dan nutrien
untuk mempertahankan sel-sel tubuh. Tanpa adanya
intervemsi maupun bantuan, kematian dapat terjadi.
23. Salah satu contoh pengaruh seperti itu adalah
sengatan panas (heatstroke) bila suhu 41- 45 o C.
Suhu tinggi menyebabkan perubahan pd SSP shg tjd
sakit kepala, pusing, gangguan penglihatan, mual
dan muntah, terkadang meracau/delirium, hilangnya
kesadaran, pengaruh sirkulasi seperti denyut yg
cepat, perubahan tekanan darah dan peningkatan
frekuensi jantung sekaligus frekuensi pernapasan.
24.
Metode paling sederhana: pendinginan permukaan berupa
membuka selimut dan melepas pakaian luar, mengenakan
selimut yang tipis atau pakaian dalam.
Menjaga agar suhu ruang tetap berada diawah suhu tubuh
dan peningkatan sirkulasi udara sekitar tubuh.
Mandi, sponging, kompres atau perangkat pendingin khusus
seperti selimut hipotermik.
Obat-obatan antipiretik seperti paracetamol dan aspirin. Obat
tsb bekerja pada hipotalamus untuk meningkatkan keluarnya
panas dengan cara mendilatasi pembuluh darah kecil pd kulit
yg akan memperbanyak pengeluaran keringat.
25.
Penting!!! Karena dapat menurunkan aktivitas seluler,
meneka kinerja SSP dan merusak fungsi hipotalamus.
Efek: mengantuk sampai koma.
Jika suhu tubuh menurun drastis, sirkulasi akan
melambat, memperlambat metaolisme dan
memperlambat aktivitas saraf.
Penurunan suhu pd area setempat pada tubuh yg terjadi
akibat jari, kaki ataupun wajah terpajan cukup lama pada
suhu yang sangat dingin dapat menimbulka efek
berbahaya seperti gangren beku (frosbite).
26.
Frosbite jika berkepanjangan dapat menyebabkan
kerusakan permanen pada jaringan dan sirkulasi
setempat.
Gangren sering terjadi pada area frosbite yang mencair
(hilang bekunya) karena rusaknya sirkulasi.
Penurunan suhu tubuh sampai tingkat yang rendah 3024 o C biasanya menyebabkan henti jantung (serangan
jantung) atau fibrilasi jantung (irama abnormal) dan
kematian setelah 20-30 menit pajanan.
Namun penghangatan kembali yg cepat seringkali dapat
menyelamatkan nyawa orang tsb.
28.
Merupakan proses penghantaran panas melalui suatu zat
(baik padat atau cair) atau dari suatu zat ke zat lain saat
bersentuhan.
Konduktor panas merupakan zat apapun yg dapat dilewati
oleh panas. Sebaliknya disebut insulator panas.
Contoh: tangan menyentuh logam, panas akan mengalir dari
tangan ke logam karena suhu pada tangan lebih tinggi. Panas
kemudian akan keluar dg cepat dari tangan sehingga tangan
akan terasa dingin. Ini merup.logam sebagai konduktor yg
baik.
Implikasi keperawatan: kepala stetoskop didihangatkan
terlebih dahulu sebelum ditempelkan pada tubuh pasien.
29.
Pasien hipotermia diberi selimut dan pakaian
tebal (insulator panas) bukan menjaga agar dingin
tidak masuk, tapi menjaga agar panas tetap didalam.
Kompres air biasa dengan waslap atau handuk
untuk pasien hipertermia (konduktor panas). Bukan
air dingin karena seringkali menimbulkan menggigil
tak terkendali sehingga produksi panas justru
meningkat.
Pasien dengan tirah baring lama menggunakan
bantal air/kasur air (konduktor panas).
30.
Gigilan dapat meningkatkan laju metabolisme,
meningkatkan produksi panas, memperbesar
kebutuhan oksigen, meningkatkan sirkulasi dan
dapat menimbulkan kadar gula darah rendah akibat
memanfaatkan glikogen otot dan hati.
Gigilan juga dapat menyebabkan hiperventilasi dan
alkalosis respiratorik shg dapat menurunkan kadar
CO2 dlm tubuh shg tjd ketidakseimbangan
konsentasi asam dan basa dalam darah.
31. Untuk menurunkan suhu tubuh, misal: enema air
es, larutan salin dingin diinjeksikan ke dalam
rongga abdomen atau rongga dada.
2. Untuk mengurangi atau menghentikan
perdarahan, misal: perdarahan lambung dengan
cara mensirkulasikan air dingan-es ke dalam
balon yang dikembangkan daam lambung.
Note!!! Butuh pengawasan ketat dokter.
1.
32.
Dingin dapat memfasilitasi pembekuan darah (mimisan),
memperlambat gerakan cairan, menghambat peradangan,
pembentukan nanah dan aktivitas mikroba pada tahap dini
suatu infeksi, mengendalikan pembengkakan setelah terkilir,
gegar otak dan terkilir otot, dan mengurangi ketidaknyamanan
salah satu bagia tubuh.
Panas dapat memperbesar kecenderungan darah untuk
mengalir, memperlancar sirkulasi, vasodilatasi dan aliran
cairan getah bening sehingga dapat memperlancar
pengeluaran produk sisa atau toksik, penghantaran nutrien
dan pulihnya pembengkakan, meredakan ketegangan otot
dan menangani hipotermia misalnya setelah pembedahan
atau frosbite.
33. Peradangan akut, pemanfaatan panas akan
memperluas area yg meradang
Trauma, pemanfaatan panas dapat memperbesar
resiko perdarahan
Keganasan, pemafaatan panas akan
memfasilitasi pertumbuhan dan penyebarannya
34. Perpindahan panas dari permukaan tubuh ke
dlam lingkungan, hanya berlaku untuk zat cair
(gas dan cairan) dan bukan zat padat.
Implikasi keperawatan : pasien mandi air dingin
35.
Metode pemindahan panas yang tidak bergantung pada zat
apapun.
Objek yang suram atau berwarna hitam merupakan radiator yg
paling baik untuk panas karena mampu mengeluarkan banyak
panas sebagai radiasi dibanding objek yg mengilap atau
berawarna putih.
Implikasi keperawatan: lapisan aluminium foil yang dikenakan
petugas ambulans (permukaan mengkilap memantulkan panas
shg membantu mempertahankan panas tubuh pasien dan
mempertahankan suhu tubuh pasien), alat pembawa bayi atau
bayi baru lahir memanfaatkan bahan insulasi bersilver untuk
membantu bayi mempertahankan panas tubuhnya.
36. Proses perubahan suatu zat dari zat cair
manjadi uap.
Implikasi keperawatan:
Penggunaan etil klorida(cepat menguap sehingga
jaringan menjadi baal, anestesik lokal)
Eter dan kloroform (anestetik, sering menimbulkan syok
krn kemampuannya untuk mengendap dan menguap
dalam paru shg tjd pengeluaran panas yg cukup banyak)
Waspada ! Karena toksik dan mudah terbakar
37.
Pasien yang berbaring dengan pakaian atau
diatas seprei basah akan merasa dingin karena
pengeluaran panas meningkat, dan mungkin akan
menggigil. Selain itu kain basah yg menyentuh
kulit dapat memperbesar resiko kerusakan
jaringan, terutama pada pasien yg relatif tidak
dapat bergerak.