際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Keluarga Sadar Gizi 
(KADARZI) 
Mewujudkan keluarga cerdas dan mandiri 
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR 
Karanganyar, 8 Mei 2014
Apa latarbelakang perlunya KADARZI ? 
Apa itu KADARZI ? 
Mengapa sasarannya keluarga? 
Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI 
Mengapa perlu memantau berat badan secara teratur ? 
Mengapa perlu makan beraneka ragam ? 
Mengapa keluarga perlu selalu mengkonsumsi garam beryodium ? 
Mengapa ibu harus memberikan ASI saja kepada bayi sampai usia 6 
bulan ? 
Mengapa perlu suplementasi zat gizi ? 
Bagaimana menilai keluarga sudah Sadar Gizi ? 
Bagaimana menuju Kadarzi ?
Akankah ada Andre yang lain? 
Andre seorang anak laki-laki berusia 12 bulan terpaksa dibawa ke 
puskesmas, karena menderita gizi buruk dengan komplikasi penyakit 
diare. Dalam kesehariannya Andre diasuh oleh neneknya, karena 
kesibukan kedua orang tuanya. Mulai usia 3 bulan, Andresudah tidak 
diberi ASI lagi dan hanya diberi susu botol. Andre tidak pernah dibawa ke posyandu yang 
ada di daerahnya, sehingga pertumbuhannya tidak terpantau. Tanpa disadari hari demi 
hari berat badannya mengalami penurunan dan kurus sekali. Kondisi Andre menjadi 
sangat lemah dan sakit-sakitan. Apakah kejadian yang menimpa Andre harus dialami 
oleh anak-anak lain? (Suara Kita, 13 Agustus 2004) 
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi kalau Keluarganya Sadar Gizi 
Tetapi siapa yang bertanggung jawab menyadarkan keluarga Andre ?
Apa latarbelakang perlunya KADARZI ? 
Kasus Andre merupakan salah satu contoh kasus yang masih dialami oleh sebagian balita kita. Pada 
tahun 2002, terdapat 27,3% balita menderita gizi kurang, 8% diantaranya gizi buruk. Disamping gizi 
kurang, sebanyak 50% balita mengalami kekurangan vitamin A, dan mempunyai risiko terjadinya 
kebutaan, gangguan pertumbuhan dan penurunan daya tahan tubuh. Masalah gizi lain adalah 
anemia gizi yang ditemukan pada sekitar 48,1% balita. Beberapa penelitian menyimpulkan 54% 
kematian bayi dan balita dilatarbelakangi faktor gizi. 
Memasuki usia sekolah lebih dari sepertiga (36%) anak tergolong pendek, sebagai indikasi 
kekurangan gizi menahun. Pada tahun 2003, 11% anak sekolah menderita GAKY. Disamping itu 
diperkirakan 10 juta anak menderita anemia gizi besi. 
Secara keseluruhan gangguan gizi pada anak usia sekolah mempengaruhi prestasi belajar, yang 
sangat merugikan generasi mendatang. 
Pada usia remaja dan usia produktif, anema gizi merupakan masalah yang paling sering ditemui. 
Sepertiga remaja putri dan WUS serta sekitar 50% ibu hamil menderita anemia gizi. Selain itu 
kurang energi kronis (KEK) juga ditemui pada sekitar 30 juta kelompok usia produktif. Kurang gizi 
pada kelompok ini sangat berdampak pada penurunan daya tahan tubuh dan produktivitas. Masa 
kehamilan sering disebut periode kritis terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan 
gizi pada masa ini akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan janin dan akan berdampak 
pada periode berikutnya.
Dimasa mendatang proporsi usia lanjut akan semakin bertambah, seiring dengan 
meningkatnya umur harapan hidup. Tanpa disadari sekitar 5 juta lansia menderita 
gangguan anemia gizi. 
Disamping masalah gizi kurang, prevalensi gizi lebih meningkat dengan tajam, terutama di 
perkotaan. Gizi lebih terkait dengan perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi. Gizi lebih 
merupakan salah satu risiko timbulnya penyakit degeneratif. 
Mencermati perkembangan masalah gizi dan pengalaman didalam pelaksanaan program 
perbaikan gizi, diperlukan pergeseran orientasi program perbaikan gizi, mengacu pada 
paradigma sehat. 
Upaya perbaikan gizi mempertimbangkan beberapa hal penting sebagai berikut; 
- Arah perbaikan gizi lebih mengedepankan perubahan perilaku keluarga, untuk 
mencegah dan menanggulangi gizi kurang dan gizi lebih. 
- Sasaran perbaikan gizi diperluas mencakup seluruh kelompok siklus hidup, meliputi; bayi, 
balita, usia sekolah, remaja dan usia produktif serta usia lanjut. 
- Pendekatan yang lebih mengutamakan pemberdayaan keluarga, pemberdayaan 
masyarakat, peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan didukung kerjasama lintas 
sektor. 
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), merupakan gambaran keluarga yang berperilaku gizi 
seimbang, mampu mengenali dan memecahkan masalah gizi anggota keluarganya.
Apa itu KADARZI ? 
 KELUARGA SADAR GIZI adalah keluarga yang berperilaku gizi seimbang, 
mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi anggotanya 
 PERILAKU GIZI SEIMBANG adalah pengetahuan, sikap dan praktek keluarga 
meliputi mengkonsumsi makanan seimbang dan berperilaku hidup sehat 
 MAKANAN SEIMBANG adalah pilihan makanan keluarga yang mengandung 
semua zat gizi yang diperlukan masing-masing anggota keluarga dalam jumlah 
yang sesuai dengan kebutuhan dan bebas dari pencemaran
Mengapa sasarannya Keluarga ? 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN dalam bidang pangan, gizi dan 
kesehatan dilaksanakan terutama di tingkat keluarga 
SUMBER DAYA dimiliki dan dimanfaatkan di tingkat keluarga 
MASALAH GIZI yang terjadi di tingkat keluarga, erat kaitannya 
dengan perilaku keluarga, tidak semata-mata disebabkan oleh 
kemiskinan dan ketidaktersediaan pangan 
KEBERSAMAAN antar keluarga dapat memobilisasi masyarakat 
untuk memperbaiki keadaan gizi dan 
kesehatan
Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI 
1.Memantau berat badan secara teratur 
2.Makan beraneka ragam 
3.Hanya mengkonsumsi garam beryodium 
4.Memberikan hanya ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan 
5.Mendapatkan dan memberikan suplementasi gizi bagi anggota 
keluarga yang membutuhkan
Mengapa perlu memantau berat badan secara teratur ? 
Perubahan berat badan menggambarkan perubahan 
konsumsi makanan atau gangguan kesehatan 
Menimbang dapat dilakukan oleh keluarga dimana saja 
Keluarga dapat mengenali masalah kesehatan dan gizi 
anggota keluarganya 
Keluarga mampu mengatasi masalahnya baik oleh sendiri 
atau dengan bantuan petugas
BAGAIMANA Memantau berat badan anak ? 
1.Anak dapat ditimbang di rumah atau di posyandu atau di tempat 
lain sekurangnya 2 bulan sekali 
2.Berat badan anak dimasukkan ke dalam KMS 
3.Bila grafik berat badan pada KMS Naik (sesuai garis 
pertumbuhannya), berarti anak sehat, bila tidak naik berarti ada 
penurunan konsumsi makanan atau gangguan kesehatan dan 
perlu ditindaklanjuti oleh keluarga atau meminta bantuan petugas 
kesehatan 
BAGAIMANA Memantau berat badan orang dewasa? 
1. Ditimbang di rumah atau di tempat lain 
2.Diukur Tinggi dan Berat Badan 
3.Dihitung indeks Massa tubuh (IMT)
Cara Menghitung IMT 
Berat Badan (Kg) 
Tinggi IMT = BadanxTinggi Badan (m) 
Arti IMT: 
< 17.0 = Sangat kurus 
17.0 - 18.4 = Kurus 
18.5 - 25.0 = Normal 
25.1 - 27.0 = Gemuk 
> 27.0 = Obes 
Pak Hadi umur 42 tahun, Tinggi Badan 168 cm, Berat Badan 76 Kg. 
Sesuai rumus, IMT Pak Hadi dapat dihitung : 
IMT = 76 Kg 
1.68 x 1.68 m 
Kesimpulan: 
Pak Hadi gemuk, IMT 26,9 (antara 25.1-27.0) 
= 26,9 
Contoh :
Mengapa perlu makan beraneka ragam? 
 Tubuh manusia memerlukan semua zat gizi (energi, lemak, protein, vitamin dan 
mineral) sesuai kebutuhan 
 Tidak ada satu jenis bahan makanan pun yang lengkap kandungan zat gizinya 
 Mengkonsumsi makanan beraneka ragam yang mengandung sumber energi, 
lemak, protein, vitamin dan mineral untuk menjamin pemenuhan kebutuhan gizi 
 Apabila tersedia pilihlah makanan yang telah diperkaya dengan zat gizi tertentu
Mengapa keluarga perlu selalu mengkonsumsi 
garam beryodium? 
Zat yodium diperlukan tubuh setiap hari 
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) 
menimbulkan penurunan kecerdasan, gangguan 
pertumbuhan dan pembesaran kelenjar gondok 
Kandungan zat yodium dalam air dan tanah di 
beberapa daerah belum mencukupi kebutuhan 
Gunakan selalu garam yang berlabel garam beryodium
Mengapa ibu harus memberikan ASI saja 
kepada bayi sampai usia 6 bulan ? 
ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, 
bersih dan sehat 
ASI dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi untuk 
tumbuh kembang dengan normal sampai berusia 6 
bulan (ASI Eksklusif) 
Praktis karena lebih mudah diberikan setiap saat 
Meningkatkan kekebalan tubuh bayi 
Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
Bagaimana menyusui secara eksklusif ? 
 Mulai memberikan ASI SEGERA setelah lahir 
 Jangan diberikan makanan lain sampai bayi berumur 6 bulan 
 Berikan ASI melalui payudara kiri dan kanan BERGANTIAN setiap 
kali menyusui 
 Ibu menyusui perlu minum dan makan lebih banyak dengan MENU 
SEIMBANG
Mengapa Perlu Suplementasi Zat Gizi ? 
Kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita, ibu hamil dan ibu 
menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi dari makanan 
sehari-hari, terutama vitamin A untuk balita, zat besi untuk ibu dan 
yodium untuk penduduk di daerah endemis gondok 
Suplementasi zat gizi (tablet, kapsul atau bentuk lain) diperlukan untuk 
memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut 
Apabila kebutuhan zat-zat gizi tersebut dipenuhi dari pengkayaan 
makanan, maka suplementasi zat gizi dapat dihentikan secara bertahap 
Tablet Besi 
Kapsul Yodium 
Kapsul Vitamin A
Bagaimana menilai keluarga sudah SADAR GIZI ? 
Status gizi seluruh anggota keluarga khususnya ibu dan anak baik 
Tidak ada lagi bayi berat lahir rendah pada keluarga 
Semua anggota keluarga mengkonsumsi garam beryodium 
Semua ibu memberikan hanya ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan 
Semua balita dalam keluarga yang ditimbang naik berat badannya 
sesuai umur 
Tidak ada masalah gizi lebih dalam keluarga
Bagaimana menuju KADARZI ? 
Perilaku keluarga dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap, serta faktor-faktor lain 
seperti lingkungan, sosial ekonomi, dan ketersediaan sumber daya. 
Di tingkat keluarga : 
Keluarga mencari informasi gizi yang tersedia secara terus menerus 
Tukar pengalaman antar keluarga serta pendampingan oleh tokoh masyarakat dan petugas 
Memanfaatkan fasilitas rujukan kompeten secara berjenjang yang terjangkau (posyandu, 
puskesmas dan rumah sakit) 
Di tingkat masyarakat: 
Terbentuknya kelompok masyarakat yang mendukung upaya menuju KADARZI (LSM; organisasi 
keagamaan; organisasi kepemudaan; PKK; kelompok budaya, organisasi profesi; organisasi wanita; 
pengusaha) 
Setiap kelompok akses terhadap informasi gizi dan informasi sistem pelayanan gizi 
Sekurangnya terdapat kader di masing-masing kelompok 
Setiap kelompok aktif menyediakan dan menyebarluaskan informasi dan sumber daya kesehatan 
dan gizi
Di tingkat Pemerintah 
(Pusat,propinsi dan Kab/Kota) 
Setiap sektor akses terhadap informasi dan pelayanan 
kesehatan dan gizi, 
Setiap sektor mempertimbangkan aspek kesehatan dan 
gizi dalam merumuskan kebijakan sektor 
Setiap sektor menyediakan sumber daya untuk 
perbaikan kesehatan dan gizi masyarakat
TUHAN SELALU MEMBERIKAN YANG TERBAIK, 
MANUSIA KADANG TIDAK SANGGUP MEMBACANYA 
ATAU TERLAMBAT MENYADARINYA

More Related Content

Kadarzi

  • 1. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Mewujudkan keluarga cerdas dan mandiri DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR Karanganyar, 8 Mei 2014
  • 2. Apa latarbelakang perlunya KADARZI ? Apa itu KADARZI ? Mengapa sasarannya keluarga? Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI Mengapa perlu memantau berat badan secara teratur ? Mengapa perlu makan beraneka ragam ? Mengapa keluarga perlu selalu mengkonsumsi garam beryodium ? Mengapa ibu harus memberikan ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan ? Mengapa perlu suplementasi zat gizi ? Bagaimana menilai keluarga sudah Sadar Gizi ? Bagaimana menuju Kadarzi ?
  • 3. Akankah ada Andre yang lain? Andre seorang anak laki-laki berusia 12 bulan terpaksa dibawa ke puskesmas, karena menderita gizi buruk dengan komplikasi penyakit diare. Dalam kesehariannya Andre diasuh oleh neneknya, karena kesibukan kedua orang tuanya. Mulai usia 3 bulan, Andresudah tidak diberi ASI lagi dan hanya diberi susu botol. Andre tidak pernah dibawa ke posyandu yang ada di daerahnya, sehingga pertumbuhannya tidak terpantau. Tanpa disadari hari demi hari berat badannya mengalami penurunan dan kurus sekali. Kondisi Andre menjadi sangat lemah dan sakit-sakitan. Apakah kejadian yang menimpa Andre harus dialami oleh anak-anak lain? (Suara Kita, 13 Agustus 2004) Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi kalau Keluarganya Sadar Gizi Tetapi siapa yang bertanggung jawab menyadarkan keluarga Andre ?
  • 4. Apa latarbelakang perlunya KADARZI ? Kasus Andre merupakan salah satu contoh kasus yang masih dialami oleh sebagian balita kita. Pada tahun 2002, terdapat 27,3% balita menderita gizi kurang, 8% diantaranya gizi buruk. Disamping gizi kurang, sebanyak 50% balita mengalami kekurangan vitamin A, dan mempunyai risiko terjadinya kebutaan, gangguan pertumbuhan dan penurunan daya tahan tubuh. Masalah gizi lain adalah anemia gizi yang ditemukan pada sekitar 48,1% balita. Beberapa penelitian menyimpulkan 54% kematian bayi dan balita dilatarbelakangi faktor gizi. Memasuki usia sekolah lebih dari sepertiga (36%) anak tergolong pendek, sebagai indikasi kekurangan gizi menahun. Pada tahun 2003, 11% anak sekolah menderita GAKY. Disamping itu diperkirakan 10 juta anak menderita anemia gizi besi. Secara keseluruhan gangguan gizi pada anak usia sekolah mempengaruhi prestasi belajar, yang sangat merugikan generasi mendatang. Pada usia remaja dan usia produktif, anema gizi merupakan masalah yang paling sering ditemui. Sepertiga remaja putri dan WUS serta sekitar 50% ibu hamil menderita anemia gizi. Selain itu kurang energi kronis (KEK) juga ditemui pada sekitar 30 juta kelompok usia produktif. Kurang gizi pada kelompok ini sangat berdampak pada penurunan daya tahan tubuh dan produktivitas. Masa kehamilan sering disebut periode kritis terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan gizi pada masa ini akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan janin dan akan berdampak pada periode berikutnya.
  • 5. Dimasa mendatang proporsi usia lanjut akan semakin bertambah, seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup. Tanpa disadari sekitar 5 juta lansia menderita gangguan anemia gizi. Disamping masalah gizi kurang, prevalensi gizi lebih meningkat dengan tajam, terutama di perkotaan. Gizi lebih terkait dengan perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi. Gizi lebih merupakan salah satu risiko timbulnya penyakit degeneratif. Mencermati perkembangan masalah gizi dan pengalaman didalam pelaksanaan program perbaikan gizi, diperlukan pergeseran orientasi program perbaikan gizi, mengacu pada paradigma sehat. Upaya perbaikan gizi mempertimbangkan beberapa hal penting sebagai berikut; - Arah perbaikan gizi lebih mengedepankan perubahan perilaku keluarga, untuk mencegah dan menanggulangi gizi kurang dan gizi lebih. - Sasaran perbaikan gizi diperluas mencakup seluruh kelompok siklus hidup, meliputi; bayi, balita, usia sekolah, remaja dan usia produktif serta usia lanjut. - Pendekatan yang lebih mengutamakan pemberdayaan keluarga, pemberdayaan masyarakat, peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan didukung kerjasama lintas sektor. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), merupakan gambaran keluarga yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan memecahkan masalah gizi anggota keluarganya.
  • 6. Apa itu KADARZI ? KELUARGA SADAR GIZI adalah keluarga yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi anggotanya PERILAKU GIZI SEIMBANG adalah pengetahuan, sikap dan praktek keluarga meliputi mengkonsumsi makanan seimbang dan berperilaku hidup sehat MAKANAN SEIMBANG adalah pilihan makanan keluarga yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan masing-masing anggota keluarga dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dan bebas dari pencemaran
  • 7. Mengapa sasarannya Keluarga ? PENGAMBILAN KEPUTUSAN dalam bidang pangan, gizi dan kesehatan dilaksanakan terutama di tingkat keluarga SUMBER DAYA dimiliki dan dimanfaatkan di tingkat keluarga MASALAH GIZI yang terjadi di tingkat keluarga, erat kaitannya dengan perilaku keluarga, tidak semata-mata disebabkan oleh kemiskinan dan ketidaktersediaan pangan KEBERSAMAAN antar keluarga dapat memobilisasi masyarakat untuk memperbaiki keadaan gizi dan kesehatan
  • 8. Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI 1.Memantau berat badan secara teratur 2.Makan beraneka ragam 3.Hanya mengkonsumsi garam beryodium 4.Memberikan hanya ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan 5.Mendapatkan dan memberikan suplementasi gizi bagi anggota keluarga yang membutuhkan
  • 9. Mengapa perlu memantau berat badan secara teratur ? Perubahan berat badan menggambarkan perubahan konsumsi makanan atau gangguan kesehatan Menimbang dapat dilakukan oleh keluarga dimana saja Keluarga dapat mengenali masalah kesehatan dan gizi anggota keluarganya Keluarga mampu mengatasi masalahnya baik oleh sendiri atau dengan bantuan petugas
  • 10. BAGAIMANA Memantau berat badan anak ? 1.Anak dapat ditimbang di rumah atau di posyandu atau di tempat lain sekurangnya 2 bulan sekali 2.Berat badan anak dimasukkan ke dalam KMS 3.Bila grafik berat badan pada KMS Naik (sesuai garis pertumbuhannya), berarti anak sehat, bila tidak naik berarti ada penurunan konsumsi makanan atau gangguan kesehatan dan perlu ditindaklanjuti oleh keluarga atau meminta bantuan petugas kesehatan BAGAIMANA Memantau berat badan orang dewasa? 1. Ditimbang di rumah atau di tempat lain 2.Diukur Tinggi dan Berat Badan 3.Dihitung indeks Massa tubuh (IMT)
  • 11. Cara Menghitung IMT Berat Badan (Kg) Tinggi IMT = BadanxTinggi Badan (m) Arti IMT: < 17.0 = Sangat kurus 17.0 - 18.4 = Kurus 18.5 - 25.0 = Normal 25.1 - 27.0 = Gemuk > 27.0 = Obes Pak Hadi umur 42 tahun, Tinggi Badan 168 cm, Berat Badan 76 Kg. Sesuai rumus, IMT Pak Hadi dapat dihitung : IMT = 76 Kg 1.68 x 1.68 m Kesimpulan: Pak Hadi gemuk, IMT 26,9 (antara 25.1-27.0) = 26,9 Contoh :
  • 12. Mengapa perlu makan beraneka ragam? Tubuh manusia memerlukan semua zat gizi (energi, lemak, protein, vitamin dan mineral) sesuai kebutuhan Tidak ada satu jenis bahan makanan pun yang lengkap kandungan zat gizinya Mengkonsumsi makanan beraneka ragam yang mengandung sumber energi, lemak, protein, vitamin dan mineral untuk menjamin pemenuhan kebutuhan gizi Apabila tersedia pilihlah makanan yang telah diperkaya dengan zat gizi tertentu
  • 13. Mengapa keluarga perlu selalu mengkonsumsi garam beryodium? Zat yodium diperlukan tubuh setiap hari Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) menimbulkan penurunan kecerdasan, gangguan pertumbuhan dan pembesaran kelenjar gondok Kandungan zat yodium dalam air dan tanah di beberapa daerah belum mencukupi kebutuhan Gunakan selalu garam yang berlabel garam beryodium
  • 14. Mengapa ibu harus memberikan ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan ? ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, bersih dan sehat ASI dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang dengan normal sampai berusia 6 bulan (ASI Eksklusif) Praktis karena lebih mudah diberikan setiap saat Meningkatkan kekebalan tubuh bayi Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
  • 15. Bagaimana menyusui secara eksklusif ? Mulai memberikan ASI SEGERA setelah lahir Jangan diberikan makanan lain sampai bayi berumur 6 bulan Berikan ASI melalui payudara kiri dan kanan BERGANTIAN setiap kali menyusui Ibu menyusui perlu minum dan makan lebih banyak dengan MENU SEIMBANG
  • 16. Mengapa Perlu Suplementasi Zat Gizi ? Kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari, terutama vitamin A untuk balita, zat besi untuk ibu dan yodium untuk penduduk di daerah endemis gondok Suplementasi zat gizi (tablet, kapsul atau bentuk lain) diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut Apabila kebutuhan zat-zat gizi tersebut dipenuhi dari pengkayaan makanan, maka suplementasi zat gizi dapat dihentikan secara bertahap Tablet Besi Kapsul Yodium Kapsul Vitamin A
  • 17. Bagaimana menilai keluarga sudah SADAR GIZI ? Status gizi seluruh anggota keluarga khususnya ibu dan anak baik Tidak ada lagi bayi berat lahir rendah pada keluarga Semua anggota keluarga mengkonsumsi garam beryodium Semua ibu memberikan hanya ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan Semua balita dalam keluarga yang ditimbang naik berat badannya sesuai umur Tidak ada masalah gizi lebih dalam keluarga
  • 18. Bagaimana menuju KADARZI ? Perilaku keluarga dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap, serta faktor-faktor lain seperti lingkungan, sosial ekonomi, dan ketersediaan sumber daya. Di tingkat keluarga : Keluarga mencari informasi gizi yang tersedia secara terus menerus Tukar pengalaman antar keluarga serta pendampingan oleh tokoh masyarakat dan petugas Memanfaatkan fasilitas rujukan kompeten secara berjenjang yang terjangkau (posyandu, puskesmas dan rumah sakit) Di tingkat masyarakat: Terbentuknya kelompok masyarakat yang mendukung upaya menuju KADARZI (LSM; organisasi keagamaan; organisasi kepemudaan; PKK; kelompok budaya, organisasi profesi; organisasi wanita; pengusaha) Setiap kelompok akses terhadap informasi gizi dan informasi sistem pelayanan gizi Sekurangnya terdapat kader di masing-masing kelompok Setiap kelompok aktif menyediakan dan menyebarluaskan informasi dan sumber daya kesehatan dan gizi
  • 19. Di tingkat Pemerintah (Pusat,propinsi dan Kab/Kota) Setiap sektor akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan dan gizi, Setiap sektor mempertimbangkan aspek kesehatan dan gizi dalam merumuskan kebijakan sektor Setiap sektor menyediakan sumber daya untuk perbaikan kesehatan dan gizi masyarakat
  • 20. TUHAN SELALU MEMBERIKAN YANG TERBAIK, MANUSIA KADANG TIDAK SANGGUP MEMBACANYA ATAU TERLAMBAT MENYADARINYA