ݺߣ

ݺߣShare a Scribd company logo
Kelompok 2
 Heny Handayani
 M. Efantama
 Selvi Mustika A
 Vira Nur H
 Widi Nugroho
• Memahami penggunaan alat ukur sesuai
fungsinya
• Mengamati pola distribusi temperatur dan
RH ruangan yang tidak dikondisikan
• Mengamati pola distribusi temperatur dan
RH ruangan yang dikondisikan
• Target dari pengkondisian udara ruangan adalah
mencapai dan mempertahankan kondisi udara ruangan
sesuai dengan kondisi rancangan. Untuk mencapai
maksud tersebut, maka beban kalor pada ruangan harus
dikeluarkan / dibuang ke udara lingkungan (luar) melalui
mekanisme mesin pendingin. Daerah sasaran yang
dikondisikan yang mempunyai tingkat kondisi udara yang
seragam, dapat berupa daerah hunian atau daerah untuk
proses yang terdapat pada sebagian dari daerah total
ruangan. Udara suplai yang sudah dikondisikan harus
dapat menyerap beban kalor ruangan, khususnya pada
daerah sasaran yang dikondisikan. Dengan demikian
terjadi / terdapat perbedaan temperatur antara udara
suplai dengan udara ruangan. Akibat dari perbedaan
temperatur udara keluar outlet dan temperatur udara
pada daerah sasaran. Maka terdapat pola distribusi
temperatur yang bervariasi.
• 1. Ruangan yang dikondisikan
• 2. Termometer/Sling Psikometer
• 3. Rol Meter
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
• Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban udara
dalam ruang terbuka. Sling psychrometer terdiri dari dua
buah thermometer air raksa yang bertujuan untuk
mengukur temperatur cembung kering (dry bulb) dan
cembung basah (wet bulb). Pada prinsipnya temperatur
cembung kering adalah ukuran panas sensible di
atmosfir.
• Untuk kondisi jenuh, penguapan tidak terjadi dan
temperatur cembung basah dan kering akan sama. Bila
kondisi tidak jenuh, air akan menguap dari permukaan
thermometer cembung basah dengan laju tertentu yang
sebenarnya berbanding terbalik dengan tekanan uap dari
uap air yang berada di udara. Penguapan akan
mendinginkan ujung thermometer dan temperatur akan
turun.
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Meteran disebut juga sebagai pita ukur atau tape atau bisa
disebut juga sebagai rol meter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna untuk mengukur
sudut, membuat sudut siku-siku, dan juga dapat digunakan untuk
membuat lingkaran.
Satuan yang digunakan dalam meteran adalah mm atau cm,
feet tau inch. Pita ukur atau meteran tersedia dalam ukuran panjang 10
meter, 15 meter, 30 meter sampai 50 meter. Pita ukur biasanya dibagi
pada interval 5 mm atau 10 mm.
Meteran juga memiliki daya muai dan daya regang. Daya muai
adalah tingkat pemuaian akibat perubahan suhu udara. Dan daya
regang adaah perubahan panjang akibat regangan atau tarikan. Daya
muai dan daya regang meteran dipengaruhi oleh jenis meteran, yang di
bedakan berdasarkan bahan yang digunakan dalam pembuatannya.
Penyajian angka nol pada meteran ada yang di nyatakan tepat
di ujung awal meteran dan ada pula yang dinyatakan pada jarak
tertentu dari ujung awal meteran.
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
1. Gambarkan sketsa ruangan yang akan diamati lengkap
dengan dimensinya.
2. Perkirakan pola distribusi temperatur pada ruangan dan
tentukan titik-titik pengukuran pada daerah sasaran dan
daerah udara suplai sebanyak 18 buah.
3. Ukur dan catat temperatur (Tdb & Twb) pada daerah
sasaran dan daerah suplai sebanyak titik pengukuran
yang sudah ditentukan.
4. Ulangi langkah 3 sebanyak 3 kali pada titik-titik yang
sama.
5. AC diajalankan, dan ulangi langkah 3-4 sebanyak 3 kali
pada titik-titik yang sama.
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Series1
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Series1
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
25.0
25.5
26.0
26.5
27.0
27.5
28.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Series1
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Series1
• Ketika ruangan tidak dikondisikan, nilai temperatur dry
bulb cenderung konstan dan nilai temperatur wet bulb
cenderung naik. Hal ini dikarenakan temperatur yang
terus menerus meningkat yang berasal dari proses
respirasi manusia dan panas yang ditimbulkan dari
lampu tanpa adanya supply udara dingin dari AC sebagai
pengkondisi ruangan.
• Ketika ruangan dikondisikan nilai temperatur dry bulb
cenderung turun dan nilai temperatur wet bulb cenderung
naik karena terjadinya proses humidifying.

More Related Content

Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan

  • 1. Kelompok 2  Heny Handayani  M. Efantama  Selvi Mustika A  Vira Nur H  Widi Nugroho
  • 2. • Memahami penggunaan alat ukur sesuai fungsinya • Mengamati pola distribusi temperatur dan RH ruangan yang tidak dikondisikan • Mengamati pola distribusi temperatur dan RH ruangan yang dikondisikan
  • 3. • Target dari pengkondisian udara ruangan adalah mencapai dan mempertahankan kondisi udara ruangan sesuai dengan kondisi rancangan. Untuk mencapai maksud tersebut, maka beban kalor pada ruangan harus dikeluarkan / dibuang ke udara lingkungan (luar) melalui mekanisme mesin pendingin. Daerah sasaran yang dikondisikan yang mempunyai tingkat kondisi udara yang seragam, dapat berupa daerah hunian atau daerah untuk proses yang terdapat pada sebagian dari daerah total ruangan. Udara suplai yang sudah dikondisikan harus dapat menyerap beban kalor ruangan, khususnya pada daerah sasaran yang dikondisikan. Dengan demikian terjadi / terdapat perbedaan temperatur antara udara suplai dengan udara ruangan. Akibat dari perbedaan temperatur udara keluar outlet dan temperatur udara pada daerah sasaran. Maka terdapat pola distribusi temperatur yang bervariasi.
  • 4. • 1. Ruangan yang dikondisikan • 2. Termometer/Sling Psikometer • 3. Rol Meter
  • 6. • Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban udara dalam ruang terbuka. Sling psychrometer terdiri dari dua buah thermometer air raksa yang bertujuan untuk mengukur temperatur cembung kering (dry bulb) dan cembung basah (wet bulb). Pada prinsipnya temperatur cembung kering adalah ukuran panas sensible di atmosfir. • Untuk kondisi jenuh, penguapan tidak terjadi dan temperatur cembung basah dan kering akan sama. Bila kondisi tidak jenuh, air akan menguap dari permukaan thermometer cembung basah dengan laju tertentu yang sebenarnya berbanding terbalik dengan tekanan uap dari uap air yang berada di udara. Penguapan akan mendinginkan ujung thermometer dan temperatur akan turun.
  • 8. Meteran disebut juga sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga sebagai rol meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna untuk mengukur sudut, membuat sudut siku-siku, dan juga dapat digunakan untuk membuat lingkaran. Satuan yang digunakan dalam meteran adalah mm atau cm, feet tau inch. Pita ukur atau meteran tersedia dalam ukuran panjang 10 meter, 15 meter, 30 meter sampai 50 meter. Pita ukur biasanya dibagi pada interval 5 mm atau 10 mm. Meteran juga memiliki daya muai dan daya regang. Daya muai adalah tingkat pemuaian akibat perubahan suhu udara. Dan daya regang adaah perubahan panjang akibat regangan atau tarikan. Daya muai dan daya regang meteran dipengaruhi oleh jenis meteran, yang di bedakan berdasarkan bahan yang digunakan dalam pembuatannya. Penyajian angka nol pada meteran ada yang di nyatakan tepat di ujung awal meteran dan ada pula yang dinyatakan pada jarak tertentu dari ujung awal meteran.
  • 10. 1. Gambarkan sketsa ruangan yang akan diamati lengkap dengan dimensinya. 2. Perkirakan pola distribusi temperatur pada ruangan dan tentukan titik-titik pengukuran pada daerah sasaran dan daerah udara suplai sebanyak 18 buah. 3. Ukur dan catat temperatur (Tdb & Twb) pada daerah sasaran dan daerah suplai sebanyak titik pengukuran yang sudah ditentukan. 4. Ulangi langkah 3 sebanyak 3 kali pada titik-titik yang sama. 5. AC diajalankan, dan ulangi langkah 3-4 sebanyak 3 kali pada titik-titik yang sama.
  • 12. 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Series1
  • 13. 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Series1
  • 15. 25.0 25.5 26.0 26.5 27.0 27.5 28.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Series1
  • 16. 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Series1
  • 17. • Ketika ruangan tidak dikondisikan, nilai temperatur dry bulb cenderung konstan dan nilai temperatur wet bulb cenderung naik. Hal ini dikarenakan temperatur yang terus menerus meningkat yang berasal dari proses respirasi manusia dan panas yang ditimbulkan dari lampu tanpa adanya supply udara dingin dari AC sebagai pengkondisi ruangan. • Ketika ruangan dikondisikan nilai temperatur dry bulb cenderung turun dan nilai temperatur wet bulb cenderung naik karena terjadinya proses humidifying.