ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Identifikasi katak
Ordo Gymnophiona
• Latar Belakang               Ordo Caudata
                                Ordo Anura



                                  Data mengenai
  Amfibi                        amfibi di Indonesia
                                  sangat minim

               Habitat dan sumber
                 makanan yang
                   berkurang



                                      Rawa-rawa
    Gampong         Tipe
     Bakoy
                   Habitat          Area persawahan

                                Perumahan penduduk
•Rumusan Masalah

      Sesuai dengan uraian dalam latar belakang
masalah, yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana keanekaragaman amfibi
khususnya Ordo Anura di kawasan Gampong Bakoy.


•Tujuan Penelitian

   Adapun maksud dan tujuan diadakannya penelitian
ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman amfibi
khususnya Ordo Anura di Gampong Bakoy Kecamatan
Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar.
•Manfaat penelitian

1. Untuk melengkapi data dan informasi mengenai jenis-
jenis amfibi khususnya Ordo Anura   di Gampong Bakoy
Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar.


2. Menyediakan bahan studi lebih lanjut mengenai amfibi
khususnya Ordo Anura untuk kepentingan pengetahuan dan
pelestarian.
TINJAUAN PUSTAKA

•Taksonomi Amfibi
        Amfibi adalah satwa bertulang belakang yang
 memiliki jumlah jenis terkecil, yaitu sekitar 4.000 jenis
 (Halliday & Adler, 2000).
        Goin, Goin & Zug (1978) memasukkan sistematika
amfibi kedalam susunan klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom      : Animalia
Phylum       : Chordata
Subphylum     : Vertebrata
Class        : Amphibia
Ordo         : Gymnophiona, Caudata dan Anura
•Morfologi Amfibi



a.   Kodok
•    Berkaki pendek
•    Tidak pandai melompati
•    Memiliki kulit yang tebal dan kasar


               b. Katak
               •Berkaki panjang
               •Pandai melompat, dan lompatannya jauh
               •Memiliki kulit mulut dan tertutup lendir
•Habitat Amfibi

      Habitat    utama     amfibi     adalah   hutan
primer, hutan rawa, sungai besar, sungai sedang, anak
sungai, kolam dan danau (Mistar, 2003).


  •Peranan Amfibi

     Amfibi memiliki berbagai peranan penting bagi
kehidupan manusia, yakni peranan ekologis maupun
ekonomis.
METODE PENELITIAN

•Metode dan Rancangan Penelitian


      Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode VES (Visual Encounter Survey/Survei
Perjumpaan Visual) dengan Line Transek.


       Sedangkan survei lokasi dilakukan pada sore
hari sebelum pengamatan.
•Tempat dan Waktu Penelitian
•Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Penelitian
       Populasi pada penelitian adalah semua jenis amfibi
(Ordo Anura) yang terdapat di Gampong Bakoy.

b. Sampel Penelitian
        Sampel penelitian adalah semua jenis amfibi (Ordo
Anura) yang ditemukan di area penelitian sepanjang jalur
line transek.
•Alat dan Bahan
                                2. Pengumpulan specimen
   A. Alat                          •Headlamp dan baterai
                                    •Ember specimen
   1. Pembuatan transek             •Spidol permanen
      pengamatan                    •Jam tangan/stop watc
   • Meteran                        •Alat tulis
   • Kompas                         •Buku panduan
   • Tali rafia                     identifikasi amfibi
                                    •Kaliper
3. Pengukuran factor lingkungan     •Timbangan/neraca
Thermometer                         pegas (5, 10,100,250 gr)
Higrometer                          •Tabung sampel
pH meter                            •Kapas
Alat dokumentasi                    •Kertas label dan
kamera dan baterai                  benang
                                    •Kaca pembesar
B. Bahan




       •Alkohol 70 %
       •Formalin 4 %
•Prosedur Kerja

      Adapun prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Dilakukan observasi pendahuluan ke lokasi penelitian
b. Ditentukan titik hitung di sepanjang line transek dan
   membuat batas daerah penelitian.
c. Dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
   penelitian
d. Diukur parameter lingkungan seperti suhu, pH dan
   kelembaban udara. Dilakukan proses pengambilan sampel
   penelitian   pada   setiap   titik   yang   telah   ditentukan
   sebelumnya.
e. Dimasukkan hewan sampel yang ditemukan ke dalam ember
yang telah diberi label.
f. Dibius hewan sampel yang ditemukan dengan alkohol 70 %.
g. Dihitung jumlah hewan sampel yang didapat.
h.Dicatat data morfometri dan data pendukung lainnya.
i.Didokumentasikan hewan sampel yang ditemukan.
j.Diidentifikasikan hewan sampel yang ditemukan dengan tabel
identifikasi sesuai dengan literatur buku.
k.Diawetkan sejumlah hewan sampel yang ditemukan dengan
formalin 4%.
• Teknik Analisis Data

   a. Keanekaragaman jenis amfibi
       Untuk mengetahui keanekaragaman jenis digunakan
Indeks Shannon-Wiener (Brower & Zar 1997). Nilai ini
kemudian akan digunakan untuk membandingkan
kenekaragaman amfibi berdasarkan habitatnya.
               ni          ni
      H'= −Σ        x ln
               N           N


       Keterangan:
       H’ = Indeks keanekaragaman Shannon-Weiner
       ni = Jumlah individu jenis ke-i
       N = Jumlah individu seluruh jenis
2. Kemerataan jenis amfibi


      Kemerataan jenis (Evenness) dihitung untuk
mengetahui derajat kemerataan jenis pada lokasi penelitian
(Bower & Zar 1977).
                  H’
             E=
                  Ln S

       Keterangan:
       E = Indeks kemerataan jenis
       H’ = Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
       S = Jumlah jenis yang ditemukan
3. Frekuensi jenis


- Frekuensi Jenis
         Jumlah plot ditemukan jenis
  KR =                                  x 100%
         Jumlah total plot pengamatan


 - Frekuensi Relatif (Suin, 2002 dan Cox, 1976)

               Frekuensi Jenis
 FR =                                   x 100%
         Jumlah total frekuensi jenis
Identifikasi katak

More Related Content

Identifikasi katak

  • 2. Ordo Gymnophiona • Latar Belakang Ordo Caudata Ordo Anura Data mengenai Amfibi amfibi di Indonesia sangat minim Habitat dan sumber makanan yang berkurang Rawa-rawa Gampong Tipe Bakoy Habitat Area persawahan Perumahan penduduk
  • 3. •Rumusan Masalah Sesuai dengan uraian dalam latar belakang masalah, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana keanekaragaman amfibi khususnya Ordo Anura di kawasan Gampong Bakoy. •Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman amfibi khususnya Ordo Anura di Gampong Bakoy Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar.
  • 4. •Manfaat penelitian 1. Untuk melengkapi data dan informasi mengenai jenis- jenis amfibi khususnya Ordo Anura di Gampong Bakoy Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. 2. Menyediakan bahan studi lebih lanjut mengenai amfibi khususnya Ordo Anura untuk kepentingan pengetahuan dan pelestarian.
  • 5. TINJAUAN PUSTAKA •Taksonomi Amfibi Amfibi adalah satwa bertulang belakang yang memiliki jumlah jenis terkecil, yaitu sekitar 4.000 jenis (Halliday & Adler, 2000). Goin, Goin & Zug (1978) memasukkan sistematika amfibi kedalam susunan klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Class : Amphibia Ordo : Gymnophiona, Caudata dan Anura
  • 6. •Morfologi Amfibi a. Kodok • Berkaki pendek • Tidak pandai melompati • Memiliki kulit yang tebal dan kasar b. Katak •Berkaki panjang •Pandai melompat, dan lompatannya jauh •Memiliki kulit mulut dan tertutup lendir
  • 7. •Habitat Amfibi Habitat utama amfibi adalah hutan primer, hutan rawa, sungai besar, sungai sedang, anak sungai, kolam dan danau (Mistar, 2003). •Peranan Amfibi Amfibi memiliki berbagai peranan penting bagi kehidupan manusia, yakni peranan ekologis maupun ekonomis.
  • 8. METODE PENELITIAN •Metode dan Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode VES (Visual Encounter Survey/Survei Perjumpaan Visual) dengan Line Transek. Sedangkan survei lokasi dilakukan pada sore hari sebelum pengamatan.
  • 10. •Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Penelitian Populasi pada penelitian adalah semua jenis amfibi (Ordo Anura) yang terdapat di Gampong Bakoy. b. Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah semua jenis amfibi (Ordo Anura) yang ditemukan di area penelitian sepanjang jalur line transek.
  • 11. •Alat dan Bahan 2. Pengumpulan specimen A. Alat •Headlamp dan baterai •Ember specimen 1. Pembuatan transek •Spidol permanen pengamatan •Jam tangan/stop watc • Meteran •Alat tulis • Kompas •Buku panduan • Tali rafia identifikasi amfibi •Kaliper 3. Pengukuran factor lingkungan •Timbangan/neraca Thermometer pegas (5, 10,100,250 gr) Higrometer •Tabung sampel pH meter •Kapas Alat dokumentasi •Kertas label dan kamera dan baterai benang •Kaca pembesar
  • 12. B. Bahan •Alkohol 70 % •Formalin 4 %
  • 13. •Prosedur Kerja Adapun prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Dilakukan observasi pendahuluan ke lokasi penelitian b. Ditentukan titik hitung di sepanjang line transek dan membuat batas daerah penelitian. c. Dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian d. Diukur parameter lingkungan seperti suhu, pH dan kelembaban udara. Dilakukan proses pengambilan sampel penelitian pada setiap titik yang telah ditentukan sebelumnya.
  • 14. e. Dimasukkan hewan sampel yang ditemukan ke dalam ember yang telah diberi label. f. Dibius hewan sampel yang ditemukan dengan alkohol 70 %. g. Dihitung jumlah hewan sampel yang didapat. h.Dicatat data morfometri dan data pendukung lainnya. i.Didokumentasikan hewan sampel yang ditemukan. j.Diidentifikasikan hewan sampel yang ditemukan dengan tabel identifikasi sesuai dengan literatur buku. k.Diawetkan sejumlah hewan sampel yang ditemukan dengan formalin 4%.
  • 15. • Teknik Analisis Data a. Keanekaragaman jenis amfibi Untuk mengetahui keanekaragaman jenis digunakan Indeks Shannon-Wiener (Brower & Zar 1997). Nilai ini kemudian akan digunakan untuk membandingkan kenekaragaman amfibi berdasarkan habitatnya. ni ni H'= −Σ x ln N N Keterangan: H’ = Indeks keanekaragaman Shannon-Weiner ni = Jumlah individu jenis ke-i N = Jumlah individu seluruh jenis
  • 16. 2. Kemerataan jenis amfibi Kemerataan jenis (Evenness) dihitung untuk mengetahui derajat kemerataan jenis pada lokasi penelitian (Bower & Zar 1977). H’ E= Ln S Keterangan: E = Indeks kemerataan jenis H’ = Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener S = Jumlah jenis yang ditemukan
  • 17. 3. Frekuensi jenis - Frekuensi Jenis Jumlah plot ditemukan jenis KR = x 100% Jumlah total plot pengamatan - Frekuensi Relatif (Suin, 2002 dan Cox, 1976) Frekuensi Jenis FR = x 100% Jumlah total frekuensi jenis