2. ï‚— Asal muasal riset operasi tidak terlepas dari adanya
perang dunia II
ï‚— Melalui perang adanya suatu kebutuhan, yaitu
bagaimana mengalokasikan sumber-sumber daya yang
terbatas kepada berbagai setiap elemen operasi militer
dalam kegiatan-kegiatannya secara efektif
ï‚— Pada tahun 1940, riset operasi digunakan oleh mc closky
dan trefthen dari inggris
ï‚— Mereka ditugaskan untuk menemukan alat baru guna
mendeteksi kegiatan musuh (Radar)
4. ï‚— Setelah perang dunia ke II riset operasi terus
berkembang
ï‚— Banyak permasalahan yg terselasaikan dengan
menggunakan operasional riset (Penggunaan Linier
Programing untuk menyelesaikan masalah yg
berkendala, penerapan teori terapan, teori
persediaan, teori permainan, program simulasi
6. ï‚— Operation (Operasi)
Dapat didefinisikan sebagai tindakan-tindakan yang diterapkan pada
beberapa masalah atau hipotesa.
ï‚— Research (Riset)
Suatu proses yang terorganisasi dalam mencari kebenaran akan
masalah atau hipotesa.
7. ï‚— Menurut research society of great Britain, mendefinisikan operasi
riset sebagai penerapan metode-metode ilmiah dalam masalah yg
kompleks dan suatu pengelolaan system manajemen yg besar, baik
yg menyangkut manusia, mesin, bahan, dan uang dalam industri,
bisnis, pemerintahan, dan pertahanan.
ï‚— Menurut operational research society of America (orsa)
mendefinisikan riset operasi sebagai pengambilan keputusan secara
ilmiah dan bagaimana membuat suatu model yg baik dalam
merancang dan menjalankan system yg melalui alokasi sumber daya
yg terbatas.
8. ï‚— Dari dua definisi di atas bias diambil kesimpulan, riset operasi adalah
bagaimanA proses pengambilan keputusan yg optimal dengan
menggunakan alat analisis yg ada dan adanya keterbatasan sumber daya
ï‚— Prinsip optimisasi, yaitu bagaimana cara menggunakan sumber daya
(waktu, biaya, tenaga, dll) untuk mengoptimalkan hasil
ï‚— Mengoptimalkan hasil bisa berarti memaksimukan (menguntungkan/
hasil yang didapatkan) atau meminimumkan (merugikan/hasil yang
dikeluarkan
9. ï‚— Model diartikan sebagai suatu penyederhanaan dari permasalahan yg
kompleks menjadi sederhana. 3 BENTUK MODEL DALAM RISET OPERASI :
1. MODEL ICONIC (PSYCHICAL)
2. MODEL ANALOG
3. MODEL MATEMATIK
10. ï‚— Adalah suatu penyajian fisik yang tampak seperti aslinya dari suatu sistem
nyata dengan skala yang berbeda. Model ini mudah untuk dipahami, dibentuk
& dijelaskan, tetapi sulit untuk memanipulasi & tak berguna untuk tujuan
peramalan, biasanya menunjukkan peristiwa statik.
ï‚— Contohnya dalam mempelajari struktur sebuah atom, warna model tidak
relevan, sementara letak lapisan-lapisan merupakan sifat yang relevan untuk
disajikan.
11. ï‚— Model ini lebih abstrak dibanding model iconic, karena tak kelihatan sama
antara model dengan sistem nyata. Model analog lebih mudah untuk
memanipulasi & dapat menunjukkan situasi dinamis.
ï‚— Contohnya peta dengan bermacam-macam warna dimana perbedaan warna
menunjukkan perbedaan ciri, misalnya biru menunjukkan air, kuning
menunjukkan pegunungan, hijau sebagai dataran rendah, dll.
12. ï‚— Diantara jenis model yang lain, model matematik sifatnya paling abstrak.
Model ini menggunakan seperangkat simbol matematik untuk menunjukkan
komponen-komponen (& hubungan antar mereka) dari sistem nyata. Namun,
sistem nyata tidak selalu dapat diekspresikan dalam rumusan matematik.
ï‚— Dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu :
ï‚— Deterministik
ï‚— Probabilistik
13. ï‚— Deterministik
Dibentuk dalam situasi kepastian (certainty). Model ini memerlukan
penyederhanaan-penyederhanaan dari realitas karena kepastian jarang terjadi.
Keuntungan model ini adalah dapat dimanipulasi & diselesaikan lebih mudah.
ï‚— Probabilistik
Meliputi kasus-kasus dimana diasumsikan ketidakpastian (uncertainty).
Meskipun penggabungan ketidakpastian dalam model dapat menghasilkan
suatu penyajian sistem nyata yang lebih realistis, model ini umumnya lebih
sulit untuk dianalisa.
15. SELESAI
MULAI
MODEL
MATEMATIKA
MODEL OPERASI
MODEL
PROBALISTIK
TOPIK KHUSUS
1. KEPUTUSAN TANPA
PROBALITAS
2. KEPUTUSAN DGN
PROBALITAS
3. POHON KEPUTUSAN
(PRIOR AND POSTERIOR
PROBALITY)
1. METODE GRAFIK
2. METODE SIMPLEKS
3. ANALISIS
SENSITIVITAS
4. TEORI DUALITAS
5. METODE
TRANSPORTASI
6. METODE
PENUGASAN
ANALISIS JARINGAN
KERJA
1. PERT
2. CPM
TEORI
PERMAINAN