Dokumen tersebut membahas self assessment atas tingkat kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dengan mengacu pada Internal Audit Capability Model (IACM) yang dikembangkan oleh The Institute of Internal Auditors. IACM merupakan kerangka penilaian yang terdiri dari enam elemen yang dinilai untuk menentukan tingkat kapabilitas suatu unit audit internal, yaitu peran dan layanan, pengelolaan SDM, praktik profesional, akuntabilitas dan man
3. LATAR BELAKANG
ï‚— Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
sebagai auditor internal pemerintah diharapkan
berperan secara efektif dalam memberikan
layanan penjaminan (assurance) dan
pemberian saran (advisory services)
ï‚— Untuk dapat memberikan nilai tambah bagi
organisasi, APIP harus dapat memberikan
penilaian independen dan obyektif terhadap
efektivitas operasi dari proses tata kelola
instansi pemerintah di lingkungan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
dimana APIP bernaung dengan tingkat
keyakinan yang memadai.
4. LATAR BELAKANG
ï‚— Penting bagi APIP untuk terus
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas
organisasinya sebagai salah satu kriteria
bagi tata kelola yang baik.
ï‚— Hasil pemetaan & evaluasi oleh BPKP
tahun 2010 – 2014 menunjukkan level
kapabilitas APIP masih bervariasi dan perlu
ditingkatkan.
ï‚— Upaya meningkatkan kapabilitas APIP
dalam melaksanakan tugas pengawasan
intern, APIP perlu melakukan self
assessment atas tingkat kapabiltiasnya
6. IACM
 Suatu model universal yang
dikembangkan oleh The Institute Of
Internal Auditor (IIA) mulai tahun 2004
sd 2009 mengacu kepada praktik tata
kelola yang baik dan berlaku secara
universal di seluruh dunia
 Berguna sebagai sarana komunikasi,
Kerangka penilaian dan Peta untuk
perbaikan kedepan
 Dapat membantu menentukan tingkat
kapabilitas yang tepat bagi organisasi
8. Level IA-CM
LEVEL 5
Optimizing
LEVEL 4
Managed
LEVEL 3
Integrated
LEVEL 2
Infrastructure
LEVEL 1
Initial
IA learning from inside and outside the
organization for continuous improvement
IA integrates information from across the organization
to improve governance and risk management
IA management and professional practices
uniformly applied
Sustainable and repeatable IA
practices and procedures
No sustainable,
repeatable
capabilities –
dependent upon
individual efforts
9. Level IA-CM
 Level 1 (Initial) belum ada praktik yang tetap, tidak ada kapabilitas
yang berulang dan tergantung kepada kinerja individu
 Level 2 (infrastructure) proses audit dilakukan secara tetap (rutin)
dan berulang namun baru selaras sebagian dengan standar audit
yang ada
 Level 3 (integrated) praktik profesional dan audit internal telah
ditetapkan secara seragam dan telah selaras dengan standar
audit yang ada
 Level 4 (Managed) audit internal telah mengintegrasikan semua
informasi di seluruh organisasi untuk memperbaiki tata kelola
(governance) dan manajemen risiko (risk management)
 Level 5 (Optimizing) unit audit internal telah menjadi unit yang
terus belajar baik dari dalam maupun dari luar organisasi untuk
perbaikan yang berkelanjutan.
12. ELEMEN YANG DINILAI
I. Peran dan Layanan APIP (services and
role of Internal Auditing)
II. Pengelolaan SDM (People
Management)
III. Praktik Profesional (Professional
Practices)
IV. Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja
(Performance Management and
Accountability)
V. Budaya dan Hubungan Organisasi
13. I. Peran dan Layanan APIP
(services and role of Internal
Auditing)
ï‚— Untuk dapat melakukan penilaian yang
independen dan obyektif dalam rangka
memberi nilai tambah bagi organisasi
K/L/Pemda sangat tergantung kepada
kewenangan yang diterima APIP dan
komitmen pimpinan organisasi
ï‚— Hal tersebut terlihat pada isi dokumen
internal audit charter atau dokumen
lain yang sejenis.
14. I. Peran dan Layanan APIP
(services and role of Internal Auditing)........ lanjutan
ï‚— Peran APIP dalam memberikan penilaian
yang independen dan obyektif dalam
rangka membantu organisasi untuk
mencapai tujuan dan memperbaiki operasi
dan mengembangkan manajemen ke arah
yang lebih baik.
ï‚— Layanan yang diberikan APIP pada
umumnya didasarkan pada kebutuhan
organisasi, kewenangan, ruang lingkup,
dan kapasitas APIP. Layanan mencakup
kegiatan pemberian jasa penjaminan
(assurance) dan pemberian saran
(advisory services).
15. ï‚— Layanan penjaminan (assurance) dapat
terdiri dari audit, reviu, dan evaluasi
dimana kegiatan audit antara lain dapat
berupa audit atas ketaatan, kinerja, value
for money.
ï‚— Sedangkan kegiatan pemberian saran
(advisory services) mencakup kegiatan
pelatihan, reviu pengembangan system,
penilaian pengendalian mandiri (control
self assessment), dan pemberian nasihat
lain. Pendekatan dan cara APIP dalam
I. Peran dan Layanan APIP
(services and role of Internal Auditing)........
lanjutan
16. ï‚— Pendekatan dan cara APIP dalam
memberikan layanan bervariasi
tergantung dari kewenangan dan
lingkungan APIP tersebut. Dalam
memberikan Layanan APIP dapat
melaksanakan sendiri atau dilakukan
bersama sama dengan pihak eksternal
(co-source) atau dapat pula dilakukan
sepenuhnya oleh pihak eksternal
(outsourced).
I. Peran dan Layanan APIP
(services and role of Internal Auditing)........
lanjutan
17. ï‚— Area yang menjadi lingkup layanan
APIP mencakup layanan atas tata
kelola, manajemen risiko , dan
pengendalian organisasi K/L/Pemda.
Fokus layanan dapat berupa audit atas
transaksi, ketaatan, (system, proses,
prosedur,) kinerja, (efisiensi, ekonomis
dan efektivitas,) dan laporan keuangan.
I. Peran dan Layanan APIP
(services and role of Internal Auditing)........
lanjutan
18. II. Pengelolaan SDM APIP
(People Management)
ï‚— Pengelolaan SDM merupakan suatu
proses mulai dari merekrut,
menempatkan, mengembangkan
kompetensi dan karier SDM,
memberikan insentif, dan menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif yang
memungkinkan pegawai untuk
memberikan kemampuan terbaik
mereka secara optimal
19. II. Pengelolaan SDM APIP
(People Management) .......... lanjutan
ï‚— Adanya uraian pekerjaan (Job
description).
Penyusunan dan pengembangan uraian
pekerjaan yang jelas merupakan hal
penting agar SDM APIP mengetahui apa
yang harus dikerjakannya sehingga hasil
yang diharapkan dapat tercapai.
ï‚— Perekrutan pegawai
Perekrutan pegawai yang kompeten dan
tepat diperoleh melalui proses seleksi
yang tepat dengan memperhatikan
persyaratan jabatan dan tujuan pekerjaan
20. ï‚— Pengembangan profesi pegawai
Pengembangan pegawai mencakup kegiatan
pemberian kesempatan untuk meningkatkan
pendidikan, keahlian profesi melalui pelatihan
yang berkelanjutan, pembinaan pegawai dan
pemberian masukan yang terus menerus.
ï‚— Penilaian dan penentuan standar kinerja
Penilaian kinerja dilakukan dengan mengacu
kepada standar, hasil dan ukuran kinerja yang
telah ditentukan.
II. Pengelolaan SDM APIP
(People Management) .......... lanjutan
21. ï‚— Pemberian penghargaan (reward)
Pemberian penghargaan kepada pegawai
dilakukan dengan mendisain sistem
penghargaan dan imbalan yang efektif, dan
pemberian kesempatan promosi dan
pengembangan karier dan menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif .
ï‚— Perencanaan SDM jangka panjang
Mencakup perencanaan SDM agar dapat
melaksanakan kegiatan pengawasan yang
direncanakan akan dilaksanakan di masa
mendatang
II. Pengelolaan SDM APIP
(People Management) .......... lanjutan
22. III. Praktik Profesional
(Professional Practices)
ï‚— Menunjukkan gambaran secara lengkap
mengenai kebijakan, proses, dan praktik
yang menjamin pemeliharaan kualitas
kerja APIP agar kegiatan APIP
dilaksanakan secara efektif dengan
kemampuan dan kecermatan profesi
sesuai dengan standar dan kode etik
profesi.
23. III. Praktik Profesional
(Professional Practices) ...... lanjutan
ï‚— Pengembangan dan pemeliharaan
kualitas kerja.
Pengembangan dan pemeliharaan
kualitas kerja dilakukan melalui program
pengembangan profesi seperti mengikuti
kegiatan seminar, pelatihan yang
diselenggarakan organisasi profesi yang
relevan.
24. ï‚— Dukungan atas kepesertaan dalam
organisasi profesi yang relevan.
Mencakup dukungan bagi pimpinan dan staf
auditor APIP untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pengembangan profesi yang
diselenggarakan organisasi profesi dan
dorongan serta insentif untuk menjadi
pengurus pada organisasi profesi yang
relevan.
III. Praktik Profesional
(Professional Practices) ...... lanjutan
25. IV. Akuntabilitas dan Manajemen
Kinerja (Performance Management and
Accountability)
ï‚— Mencakup kegiatan penyediaan
informasi kinerja yang dibutuhkan baik
keuangan maupun non keuangan dalam
mengelola, melaksanakan dan
mengendalikan operasional APIP dan
mempertanggungjawabkan kinerja dan
hasil yang diperoleh APIP.
26. IV. Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja (Performance
Management and Accountability) ......... lanjutan
ï‚— Informasi Kinerja
Mencakup informasi kinerja yang cukup dan
relevan yang memungkinkan APIP
melaksanakan apa yang menjadi
tanggungjawabnya mulai dari perencanaan
kinerja, indikator kinerja.
27. ï‚— Pengelolaan sistem informasi kinerja.
Pengelolaan sistem informasi kinerja
mencakup informasi yang relevan dengan
pengukuran kinerja yang terdiri dari informasi
keuangan maupun non keuangan.
ï‚— Pelaporan kinerja
Pelaporan mencakup pelaporan tentang
kinerja dan efektivitas dari pelaksanaan
kegiatan APIP baik pelaporan kepada
pimpinan organisasi K/L/Pemda dan para
pemangku kepentingan utama maupun
kepada masyarakat.
IV. Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja (Performance
Management and Accountability) ......... lanjutan
28. V. Budaya dan Hubungan Organisasi
(Organizational relationship and
Culture)
ï‚— Mencakup budaya dan hubungan internal
organisasi serta lingkungan APIP, dan
bagaimana budaya dan hubungan organisasi
tersebut memberikan dampak terhadap para
pemangku kepentingan utama dan pihak lain
di luar organisasi.
29. V. Budaya dan Hubungan Organisasi (Organizational
relationship and Culture) ......... lanjutan
ï‚— Budaya dan Hubungan internal APIP dalam
organisasi
Budaya dan hubungan organisasi internal APIP
mencakup hubungan manajemen internal dalam
APIP, hubungan dengan pimpinan APIP dan
dengan jajaran pimpinan organisasi K/L/Pemda.
ï‚— Budaya dan hubungan APIP dengan pihak lain
Hubungan APIP dengan unit lain mencakup
hubungan APIP dengan para pemangku
kepentingan utama dan auditor eksternal atau
dengan organisasi pengawasan lain yang
ditunjuk oleh parlemen, jika memungkinkan.
30. VI. Struktur Tata Kelola
(Governance Structures)
ï‚— Hubungan pelaporan
Mencakup hubungan pelaporan pimpinan APIP
baik secara administratif maupun fungsional
kepada pimpinan organisasi K/L/Pemda yang
memungkinkan APIP melaksanakan
tanggungjawabnya.
ï‚— Ketersediaan sarana untuk menjamin
independensi dan obyektivitas APIP
Keberadaan internal audit charter yang
memberikan kewenangan bagi APIP untuk dapat
mengakses penuh atas informasi, catatan, aset,
dan personil organisasi agar dapat melaksanakan
kewajibannya secara penuh.
31. VI. Struktur Tata Kelola
(Governance Structures) ........ lanjutan
ï‚— Dukungan kebijakan organisasi K/L/Pemda
Mencakup ketersediaan kebijakan dan
prosedur organisasi yang dibangun untuk
mendukung kecukupan sumber daya APIP,
penganggaran, dan pengawasan atas APIP
yang dapat memberikan kontribusi bagi
efektivitas dan independensi APIP.
33. Services and
Role of IA
People
Management
Professional
Practices
Performance
Management and
Accountability
Organizational
Relationships and
Culture
Governance
Structures
Level 5 -
Optimizing
IA Recognized as
Key Agent of
Change
Leadership
Involvement with
Professional Bodies
Continuous
Improvement in
Professional Practices
Public Reporting of IA
Effectiveness
Effective and
Ongoing
Relationships
Independence, Power,
and Authority of the IA
Activity
Workforce Projection Strategic IA Planning
Level 4 -
Managed
Overall Assurance
on Governance,
Risk Management,
and Control
IA Contributes to
Management
Development
Audit Strategy
Leverages
Organization's
Management of Risk
Integration of
Qualitative and
Quantitative
Performance Measures
CAE Advises and
Influences Top-level
Management
Independent Oversight
of the IA Activity
IA Activity Supports
Professional Bodies
CAE Reports to Top-
level Authority
Workforce Planning
Level 3 -
Integrated
Advisory Services Team Building and
Competency
Quality Management
Framework
Performance Measures Coordination with
Other Review
Groups
Management Oversight
of the IA Activity
Performance/ Value-
for-Money Audits
Professionally
Qualified Staff
Risk-based Audit Plans Cost Information Integral Component
of Management Team
Funding Mechanisms
Workforce
Coordination
IA Management
Reports
Level 2 -
Infrastructure
Compliance
Auditing
Individual
Professional
Development
Professional Practices
and Processes
Framework
IA Operating Budget Managing within the
IA Activity
Full Access to the
Organization's
Information, Assets,
and People
Skilled People
Identified and
Recruited
Audit Plan Based on
Management/
Stakeholder Priorities
IA Business Plan Reporting Relationships
Established
Level 1 - Initial Ad hoc and unstructured; isolated single audits or reviews of documents and transactions for accuracy and compliance; outputs dependent
upon the skills of specific individuals holding the position; no specific professional practices established other than those provided by
professional associations; funding approved by management, as nedeed; absence of infrastructure; auditors likely part of a larger
organizational unit; no established capabilities; therefore, no specific key process areas
MATRIK INTERNAL AUDIT CAPABILITY MODEL
34. PERAN DAN LAYANAN
LEVEL PERAN LAYANAN
1 APIP tidak berperan, menjadi
bagian tidak penting di organisasi
Assurance (reviu dokumen, audit atas
transaksi untuk uji akurasi)
2 APIP hanya memberikan
keyakinan memadai atas suatu
sistem, proses , prosedur tertentu
dan mencegah dan mendeteksi
tindakan ilegal dan penyimpangan.
Assurance (compliance audit ) atas area,
proses, prosedur, sistem tertentu
terhadap aturan terkait (kebijakan,
rencana, prosedur, undang-undang,
peraturan lain)
3 Menganalisis kondisi dan atau
memberikan panduan dan saran
bagi manajemen tanpa mengambil
alih fungsi manajemen.
Assurance (performance/value for
money audit) dan advisory services.
4 Memberikan opini menyeluruh
mengenai kecukupan dan
efektivitas tata kelola, manajemen
risiko dan pengendalian
Overall Assurance on governance,
manajemen risiko dan pengendalian
5 Foresight dan bertindak sebagai
katalis untuk memberi perubahan
positif bagi organisasi (key agent
of change)
Full Assurance dan advisory services
35. PRAKTIK PROFESIONAL
LEVEL Perencanaan Dukungan atas kepesertaan dalam
organisasi profesi yang relevan
1 Tidak ada perencanaan Belum memiliki kerangka kerja
profesional hanya mengacu pada
kerangka kerja profesi yang umum
2 Rencana pengawasan disusun
berdasarkan prioritas
manajemen/pemangku
kepentingan
APIP sudah memiliki kerangka kerja
profesional berikut prosesnya
3 Rencana pengawasan disusun
dengan berbasis risiko (risk based
audit plan)
APIP sudah memiliki kerangka kerja
untuk mengelola kualitas
4 Strategi pengawasan yang disusun
dapat mendukung manajemen
risiko organisasi
APIP telah menetapkan mekanisme dan
kriteria untuk mendukung pegawai yang
berpartisipasi dalam organisasi profesi
5 Rencana Stratejik (Strategic
planning) telah disusun selaras
dengan arah strategi organisasi
K/L/Pemda
APIP telah berkontribusi untuk asosiasi
profesi yang relevan guna mendapatkan
pembelajaran dan penerapan praktik
terbaik pengawasan intern terkini
37. LEVELLING DENGAN IACM
ï‚— Konsep IA-CM memberikan arahan
bahwa suatu unit audit internal
dikatakan berada pada suatu level
tertentu jika seluruh persyaratan pada
level tersebut terpenuhi.
ï‚— Cara menentukan level kapabilitas
suatu APIP secara keseluruhan
adalah dengan melihat level terendah
diantara setiap level elemen.