Sistem pengukuran listrik terdiri dari transducer, pengkondisi sinyal, penguat, perekam, dan pengolah data. Transducer mengubah besaran fisik menjadi sinyal listrik. Pengkondisi sinyal memanipulasi sinyal keluaran transducer. Penguat meningkatkan besar sinyal. Perekam menampilkan atau merekam sinyal. Pengolah data menganalisis hasil pengukuran untuk tujuan analisis. Kesalahan pengukuran dapat disebabkan
2. Quiz-1 (Pre-test)
1. Buat rangkaian Sistem Instrumentasi
elektronik !
2. Jelaskan fungsi dari:
Controller
Data Processor
Recorder
Signal Conditioner
Amplifier
Transducer
Pada sistem instrumentasi elektronik
3. Sebutkan beberapa penyebab error
pengukuran !
3. Besaran
Mekanis: strain, force,pressure, moment,
torque, displacement, velocity,
acceleration, mass flow rate, dll.
Thermis: heat flux, specific heat, thermal
conductivity, dll.
Electrik: voltage, current
5. Transducer
Peralatan analog yang merubah besaran fisis
menjadi besaran elektris.
Contohnya: Pada Strain gage perubahan
besaran strain ( ) dikonversikan menjadi
竜
perubahan resistansi ( yang akhirnya
R)
dikonversikan menjadi perubahan tegangan
(
v)
Maka perubahan tegangan ( sebanding
v)
dengan perubahan strain ( )
竜
7. Power Suply
Memberikan energi yang dibutuhkan oleh
transducer.
Pada transducer Differential transformer
yang digunakan mengukur displacement
(perubahan posisi) dibutuhkan tegangan
AC untuk medan magnet untuk
mengaktifkan dua sensor coil.
Power suply dapat berupa tegangan
AC/DC
8. Signal Conditioner
Merubah, memanipulasi, dan mengkompensasi besaran output transducer
menjadi besaran elektrik yang dapat
diproses lebih lanjut.
Pada Strain Gage, besaran output transducer
( dirubah menjadi tegangan (
R)
V).
Sistemnya terdiri dari: filter, compensator,
modulator, demodulator, integrator,
differensiator
10. Amplifier
Menaikkan besar sinyal tegangan
keluaran Signal Conditioner.
Bila keluaran Signal Conditioner hanya
berkisar milivolt atau kurang, maka
amplifier akan meningkatkannya 100-1000
kali menjadi 1-10 volt.
11. Recorder
Alat ukur tegangan (voltmeter) yang dapat
langsung menampilkannya atau merekamnya.
Recorder dapat berupa analog atau digital.
Keluaran Amplifier adalah sinyal analog yang
dapat ditampilkan oleh Analog recorder seperti:
Osciloscope, Oscilograp.
Digital recorder merubah dahulu sinyal analog
menjadi sinyal digital untuk kemudian
ditampilkan atau disimpan.
14. Data Processor
Merubah sinyal analog menjadi sinyal
digital untuk diproses lebih lanjut oleh
perangkat digital, seperi microcomputer
(PC) dan microprocessor.
Outputnya digunakan lebih lanjut untuk
Engineering Analysis.
15. Command Generator
Peralatan yang menghasilkan signal
analog sebagai referensi dalam sistem
kontrol tertutup
Sinyal Error adalah perbandingan antara
Sinyal Command Generator dan Sinyal
Output transducer-recorder
22. Element Error
Error setiap alat sesuai spesifikasi pembuat
Dinyatakan dalam persen terhadap nilai full scale
Misal: 2%
nilai kesalahan maksimal = 2%x angka full scale
Jika alat dioperasikan tidak pada full scale
nilai kesalahan maksimal tetap, mengikuti saat
full scale
Misal operasi pada half scale:
Error max = 4%x skala yang digunakan
23. Element Error (2)
True Value
Upper bound
Lower bound
d
Misal d = 2%,
Angka Full scale = 100 sat
Error max = 2 sat
Half
Full
Scale
Pada operasi berskala max 50
Error max = 2 sat = 4%
24. Akumulasi Element Error (3)
Akumulasi kesalahan tiap alat dalam sistem
Ea : error alat terakumulasi
Estimasi:
Ea = T2+ESC2+EA2+ER2
E
dengan ET , ESC ,EA ,ER masing-masing adalah error
Transducer, signal conditioner, amplifier dan
recorder
25. Improper Functioning
penggunaan tidak sesuai fungsi
berhubungan dengan perawatan dan
penyesuaian alat (maintenance & adjustment)
Kalibrasi
Zero offset
Range / Span
27. Improper Functioning (3)
Kalibrasi
Sensitivitas
Response curve suatu alat
garis lurus dengan kemiringan yang menunjukkan
sensitivitas alat
0
Q
S
i
Q
28. Improper Functioning (4)
Zero Offset
deviasi Response line (pada sumbu vertikal)
garis lurus dengan kemiringan yang menunjukkan
sensitivitas alat
Q0 i 0
SQ Z
Z0 = 0
.
Q0 i
SQ
29. Improper Functioning (5)
Range
Daerah kerja
Response curve masih linier / masih dalam batas
toleransi
R
L
s i i
Q Q
QiR : batas atas dengan deviasi response curve
maksimum
QiL : batas bawah ( error alat)