ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
1
Usaha Pertambangan
ï‚—Eksplorasi:
ï‚—menemukan cadangan.
ï‚—Penambangan (eksploitasi):
ï‚—menggali atau mengambil bahan tambang.
ï‚—Pengolahan:
ï‚—menyiapkan bahan tambang untuk pasar atau
industri.
2
Usaha Pertambangan
Reedman (1979):
ï‚— Eksplorasi (exploration)
ï‚— Pengembangan (development)
ï‚— Eksploitasi (exploitation)
UU No. 4 Tahun 2009:
ï‚— Penyelidikan Umum (general exploration)
ï‚— Eksplorasi (exploration)
ï‚— Studi Kelayakan
ï‚— Konstruksi
ï‚— Penambangan (exploitation)
ï‚— Pengolahan dan pemurnian (processing and refining)
ï‚— Pengangkutan dan pemasaran (transportation and marketing)
ï‚— Pascatambang
3
Eksplorasi Mineral
ï‚—Kegiatan untuk mencari - mengestimasikan
banyaknya bahan tambang.
ï‚—Menggunakan (satu atau lebih) metode eksplorasi
(geologi, geofisika, geokimia, pemboran, dsb).
ï‚—Dilakukan secara bertahap.
ï‚—Peningkatan kerapatan pengamatan dan
pemercontohan (sampling);
⇒Makin lanjut tahapnya makin tinggi tingkat
kepercayaan/kepastian.
Tahap eksplorasi ⇒ kategori/kelas sumber daya
mineral/cadangan.
4
Tujuan dan Metode Eksplorasi
ï‚—Mencari/menemukan jenis pemineralan;
ï‚—Mendapatkan gambaran sebaran bahan berharga (mineral
bijih);
ï‚—Mendeliniasi sebaran dan kemenerusan (continuity) secara
lateral;
ï‚—Mendeliniasi sebaran ke arah dalam (vertikal);
ï‚—Mendapatkan gambaran bentuk dan dimensi tubuh bijih;
ï‚—Mengestimasi kuantitas dan kualitas bijih (sumber daya);
ï‚—Mengestimasi nilai ekonominya (cadangan).
METODE :
ï‚— Geologi,
ï‚— Geokimia,
ï‚— Geofisika.
5
Tahap Eksplorasi
ï‚—Pencarian untuk menemukan (indikasi) jenis bahan tambang
atau pemineralan (mineralization);
ï‚—Pendeliniasian sebaran dan kemenerusan (continuity) secara
lateral dan vertikal (ke arah dalam);
ï‚—Perolehan gambaran bentuk dan dimensi (ukuran) bahan
tambang atau tubuh bijih (ore body);
ï‚—Estimasi kuantitas dan kualitas bijih (sumber daya mineral);
ï‚—Estimasi nilai ekonominya (cadangan).
ï‚—Sumber daya dapat diestimasikan pada setiap tahap eksplorasi
dengan ketelitian yang berbeda;
ï‚—Cadangan dapat diestimasikan pada tahap eksplorasi tertentu.
6
Tahap Eksplorasi (V.M.Kreiter 1961)
ï‚—Prospeksi-eksplorasi:
ï‚— pencarian pemineralan,
ï‚— skala peta kecil.
ï‚—Eksplorasi pendahuluan:
ï‚— pengkajian pemineralan di permukaan,
ï‚— skala lebih besar.
ï‚—Eksplorasi rinci:
ï‚— pembatasan tubuh bijih secara teliti,
ï‚— persiapan untuk eksploitasi.
ï‚—Eksplorasi-eksploitasi:
ï‚— pengukuran dengan ketelitian tinggi,
ï‚— dilakukan sejak penambangan.
7
8
EXPLORATION STAGES KEGIATAN DAN TUJUAN
RECONNAISSANCE
TARGET
INVESTIGATION
Regional appraisal
Detailed reconnaissance
Detailed surface/
underground appraisal
of target area
Detailed exploration
and evaluation
Kompilasi data geologi, geokimia, geofisika, dan penilaian data;
pengkajian geologi foto; pengkajian lubang bor yang ada sebe-
lumnya; cek lapangan
Tujuan: mencari kemungkinan adanya konsentrasi mineral
Pemetaan geologi; geokimia pendahuluan; geologi foto dan geo-
fisika (aeromag, airborne survey, radiometri, gravimetri, seismik,
(electromagnet); pemboran pendahuluan
Tujuan: pencarian daerah target di permukaan dan ke dalam
Pemetaan geologi rinci (struktur, ubahan); penyelidikan singkapan
di permukaan; geokimia rinci (tanah, batuan); geofisika rinci; ana-
lisis kimia percontoh pemboran
Tujuan: pencarian daerah untuk ditemukan cadangan
Pemboran, logging, logging geofisika, pemercontoan 3-D, uji ore
grade, uji ore dressing, penghitungan cadangan, evaluasi penda-
huluan, studi kelayakan
Tujuan: penentuan kegiatan penambangan
Tahap Eksplorasi (W.C. Peters, 1978)
ï‚—Desain program
ï‚—Survei tinjau
ï‚—Terinci
ï‚—Evaluasi daerah prospek
9
10
SURVEI
TINJAU
EKSPLORASI
LANJUTAN
EKSPLORASI
RINCI
Tahap Metode Biaya (juta USD) Risiko
Geologi
Prospeksi geokimia
Geofisika
Survei udara
Geologi
Geokimia
Geofisika
Pemboran terbatas
Pemboran
Uji metalurgi
terbatas
0,5
1
4
Bukan main
tinggi
Sangat
tinggi
Tinggi
Tahap Esplorasi (PBB, 1996)
• Survei tinjau (reconnaissance survey)
• Reconnaissance Resource;
• Prospeksi (prospection)
• Inferred Resource;
• Eksplorasi umum (general exploration)
• Indicated Resource;
• Eksplorasi rinci (detailed exploration)
• Measured Resource.
11
Tahap Esplorasi (BSN, 1998)
ï‚—Survei Tinjau (Reconnaissance)
ï‚—Prospeksi (Prospecting)
ï‚—Eksplorasi Umum (General Exploration)
ï‚—Eksplorasi Terinci (Detailed Exploration)
(SNI No. 13-4726-1998)
12
Survei Tinjau (Reconnaissance)
• Tahap eksplorasi untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang
berpotensi bagi keterdapatan mineral.
• Skala regional.
• Berdasarkan hasil studi geologi regional, di antaranya pemetaan
geologi regional, pemotretan udara dan metode tidak langsung
lainnya, dan inspeksi lapangan pendahuluan.
• Penarikan kesimpulannya berdasarkan ekstrapolasi.
• Tujuan: mengidentifikasi daerah-daerah anomali atau
mineralisasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut.
• Perkiraan kuantitas sebaiknya hanya dilakukan apabila datanya
cukup tersedia atau ada kemiripan dengan endapan mineral
lain yang mempunyai kondisi geologi yang sama.
• Sumber daya hipotetik.
13
Prospeksi (Prospecting)
• Tahap eksplorasi untuk mempersempit daerah yang mungkin
mengandung endapan mineral yang potensial.
• Metode yang digunakan adalah pemetaan geologi untuk
mengidentifikasi singkapan, dan metode yang tidak langsung
seperti geokimia dan geofisika.
• Parit dan sumur uji, pemboran dan pemercontohan mungkin
dapat dilakukan secara terbatas.
• Tujuan: mengidentifikasi suatu endapan mineral yang akan
menjadi target eksplorasi selanjutnya.
• Perkiraan kuantitas dihitung berdasarkan interpretasi data
geologi, geokimia dan geofisika.
• Sumber daya tereka.
14
Esplorasi Umum (General Exploration)
• Tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu endapan
yang teridentifikasi.
• Metode yang digunakan termasuk pemetaan geologi, pemercontohan
dengan jarak yang lebar, membuat parit dan sumur uji serta pemboran
untuk evaluasi pendahuluan kuantitas dan kualitas suatu endapan
mineral.
• Interpolasi dapat dilakukan secara terbatas berdasarkan metode
penyelidikan tak langsung.
• Tujuan: menentukan gambaran geologi suatu endapan mineral
berdasarkan indikasi sebaran dan perkiraan awal mengenai ukuran,
bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya.
• Tingkat ketelitian dapat digunakan untuk menentukan apakah studi
kelayakan tambang dan eksplorasi terinci diperlukan.
• Sumber daya tertunjuk.
15
Esplorasi Terinci (Detailed Exploration)
• Tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci
dalam 3-dimensi terhadap endapan mineral.
• Berdasarkan pemercontohan singkapan, paritan,
lubang bor, shafts dan terowongan.
• Jarak pemercontohan sedemikian rapat sehingga
ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas dan
ciri-ciri yang lain dari endapan mineral tersebut
dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian yang
tinggi.
• Uji pengolahan dari pemercontohan ruah (bulk
sampling) mungkin diperlukan.
• Sumber daya terukur.
16
Tahap Esplorasi (UU No. 4 Tahun 2009)
ï‚— Penyelidikan umum:
ï‚— Mengetahui kondisi geologi regional,
ï‚— Mengetahui indikasi adanya mineralisasi.
ï‚— Eksplorasi:
ï‚— Memperoleh informasi secara terinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi,
sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian,
ï‚— Memperoleh informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup
ï‚— Studi Kelayakan:
ï‚— Memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan
kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai
analisis dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang.
ï‚— Pascatambang:
ï‚— Kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh
kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi
sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah pertambangan.
17
18
Hubungan Antartahap Penyelidikan Mineral
JHR, 1979
UU 4/2009
SNI, 1998
TUJUAN
SUMBER
DAYA
METODE/
KEGIATAN
HIPOTETIK TEREKA TERUNJUK TERUKUR
PENYELIDIKAN UMUM E K S P L O R A S I
SURVEI TINJAU PROSPEKSI EKSPLORASI UMUM EKSPLORASI RINCI
EKSPLORASI LANJUTANS U R V E I T I N J A U EKSPLORASI TERINCI
Sebaran vertikal,
perkiraan bentuk 3D
Indikasi
pemineralan
Sebaran secara
lateral
Bentuk dan
ukuran 3D
Geologi
Geokimia (es-
bersistem)
Geofisika
Parit/sumur uji
Citra inderaja
Geofisika udara
Geologi
Geokimia
Geologi
Geokimia (tanah)
Geofisika
Parit/sumur uji
Pemboran
Geologi
Geokimia (batuan)
Geofisika (loging)
Parit/sumur-uji
Pemboran
Tahap Esplorasi
Ketersediaan data awal:
ï‚—Peta topografi: skala peta.
ï‚—Peta penginderaan jauh (remote sensing map): foto
udara, foto satelit, SLAR, SAR, dsb.
ï‚—Peta geologi: skala peta, kelengkapan data, dan
informasi.
ï‚—Peta geokimia: endapan sungai, tanah, batuan.
ï‚—Peta geofisika: geomagnet, geolistrik (tahanan jenis,
polarisasi terimbas), seismik, gaya berat, dsb.
ï‚—Laporan2 terdahulu: hasil esplorasi (peta, pemboran,
sumur- dan parit-uji, dsb).
19
Cek dan Ricek
ï‚—Sebutkan dan jelaskan tahap usaha pertambangan secara garis
besar.
ï‚—Sebutkan tahap usaha pertambangan dalam UU No. 4/2009
ï‚—Apa hakekat dari tahap esplorasi?
ï‚—Apa tujuan mendasar dalam esplorasi mineral?
ï‚—Sebutkan dan jelaskan tahap esplorasi menurut standar
nasional negara kita (SNI-1998).
ï‚—Apa hubungan antara tahap esplorasi dengan kelas sumber daya
mineral?
ï‚—Data dasar apa saja yang harus dipelajari sebelum melakukan
esplorasi?
20

More Related Content

02b tahap esplorasi 10

  • 1. 1
  • 2. Usaha Pertambangan ï‚—Eksplorasi: ï‚—menemukan cadangan. ï‚—Penambangan (eksploitasi): ï‚—menggali atau mengambil bahan tambang. ï‚—Pengolahan: ï‚—menyiapkan bahan tambang untuk pasar atau industri. 2
  • 3. Usaha Pertambangan Reedman (1979): ï‚— Eksplorasi (exploration) ï‚— Pengembangan (development) ï‚— Eksploitasi (exploitation) UU No. 4 Tahun 2009: ï‚— Penyelidikan Umum (general exploration) ï‚— Eksplorasi (exploration) ï‚— Studi Kelayakan ï‚— Konstruksi ï‚— Penambangan (exploitation) ï‚— Pengolahan dan pemurnian (processing and refining) ï‚— Pengangkutan dan pemasaran (transportation and marketing) ï‚— Pascatambang 3
  • 4. Eksplorasi Mineral ï‚—Kegiatan untuk mencari - mengestimasikan banyaknya bahan tambang. ï‚—Menggunakan (satu atau lebih) metode eksplorasi (geologi, geofisika, geokimia, pemboran, dsb). ï‚—Dilakukan secara bertahap. ï‚—Peningkatan kerapatan pengamatan dan pemercontohan (sampling); ⇒Makin lanjut tahapnya makin tinggi tingkat kepercayaan/kepastian. ï‚—Tahap eksplorasi ⇒ kategori/kelas sumber daya mineral/cadangan. 4
  • 5. Tujuan dan Metode Eksplorasi ï‚—Mencari/menemukan jenis pemineralan; ï‚—Mendapatkan gambaran sebaran bahan berharga (mineral bijih); ï‚—Mendeliniasi sebaran dan kemenerusan (continuity) secara lateral; ï‚—Mendeliniasi sebaran ke arah dalam (vertikal); ï‚—Mendapatkan gambaran bentuk dan dimensi tubuh bijih; ï‚—Mengestimasi kuantitas dan kualitas bijih (sumber daya); ï‚—Mengestimasi nilai ekonominya (cadangan). METODE : ï‚— Geologi, ï‚— Geokimia, ï‚— Geofisika. 5
  • 6. Tahap Eksplorasi ï‚—Pencarian untuk menemukan (indikasi) jenis bahan tambang atau pemineralan (mineralization); ï‚—Pendeliniasian sebaran dan kemenerusan (continuity) secara lateral dan vertikal (ke arah dalam); ï‚—Perolehan gambaran bentuk dan dimensi (ukuran) bahan tambang atau tubuh bijih (ore body); ï‚—Estimasi kuantitas dan kualitas bijih (sumber daya mineral); ï‚—Estimasi nilai ekonominya (cadangan). ï‚—Sumber daya dapat diestimasikan pada setiap tahap eksplorasi dengan ketelitian yang berbeda; ï‚—Cadangan dapat diestimasikan pada tahap eksplorasi tertentu. 6
  • 7. Tahap Eksplorasi (V.M.Kreiter 1961) ï‚—Prospeksi-eksplorasi: ï‚— pencarian pemineralan, ï‚— skala peta kecil. ï‚—Eksplorasi pendahuluan: ï‚— pengkajian pemineralan di permukaan, ï‚— skala lebih besar. ï‚—Eksplorasi rinci: ï‚— pembatasan tubuh bijih secara teliti, ï‚— persiapan untuk eksploitasi. ï‚—Eksplorasi-eksploitasi: ï‚— pengukuran dengan ketelitian tinggi, ï‚— dilakukan sejak penambangan. 7
  • 8. 8 EXPLORATION STAGES KEGIATAN DAN TUJUAN RECONNAISSANCE TARGET INVESTIGATION Regional appraisal Detailed reconnaissance Detailed surface/ underground appraisal of target area Detailed exploration and evaluation Kompilasi data geologi, geokimia, geofisika, dan penilaian data; pengkajian geologi foto; pengkajian lubang bor yang ada sebe- lumnya; cek lapangan Tujuan: mencari kemungkinan adanya konsentrasi mineral Pemetaan geologi; geokimia pendahuluan; geologi foto dan geo- fisika (aeromag, airborne survey, radiometri, gravimetri, seismik, (electromagnet); pemboran pendahuluan Tujuan: pencarian daerah target di permukaan dan ke dalam Pemetaan geologi rinci (struktur, ubahan); penyelidikan singkapan di permukaan; geokimia rinci (tanah, batuan); geofisika rinci; ana- lisis kimia percontoh pemboran Tujuan: pencarian daerah untuk ditemukan cadangan Pemboran, logging, logging geofisika, pemercontoan 3-D, uji ore grade, uji ore dressing, penghitungan cadangan, evaluasi penda- huluan, studi kelayakan Tujuan: penentuan kegiatan penambangan
  • 9. Tahap Eksplorasi (W.C. Peters, 1978) ï‚—Desain program ï‚—Survei tinjau ï‚—Terinci ï‚—Evaluasi daerah prospek 9
  • 10. 10 SURVEI TINJAU EKSPLORASI LANJUTAN EKSPLORASI RINCI Tahap Metode Biaya (juta USD) Risiko Geologi Prospeksi geokimia Geofisika Survei udara Geologi Geokimia Geofisika Pemboran terbatas Pemboran Uji metalurgi terbatas 0,5 1 4 Bukan main tinggi Sangat tinggi Tinggi
  • 11. Tahap Esplorasi (PBB, 1996) • Survei tinjau (reconnaissance survey) • Reconnaissance Resource; • Prospeksi (prospection) • Inferred Resource; • Eksplorasi umum (general exploration) • Indicated Resource; • Eksplorasi rinci (detailed exploration) • Measured Resource. 11
  • 12. Tahap Esplorasi (BSN, 1998) ï‚—Survei Tinjau (Reconnaissance) ï‚—Prospeksi (Prospecting) ï‚—Eksplorasi Umum (General Exploration) ï‚—Eksplorasi Terinci (Detailed Exploration) (SNI No. 13-4726-1998) 12
  • 13. Survei Tinjau (Reconnaissance) • Tahap eksplorasi untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi keterdapatan mineral. • Skala regional. • Berdasarkan hasil studi geologi regional, di antaranya pemetaan geologi regional, pemotretan udara dan metode tidak langsung lainnya, dan inspeksi lapangan pendahuluan. • Penarikan kesimpulannya berdasarkan ekstrapolasi. • Tujuan: mengidentifikasi daerah-daerah anomali atau mineralisasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut. • Perkiraan kuantitas sebaiknya hanya dilakukan apabila datanya cukup tersedia atau ada kemiripan dengan endapan mineral lain yang mempunyai kondisi geologi yang sama. • Sumber daya hipotetik. 13
  • 14. Prospeksi (Prospecting) • Tahap eksplorasi untuk mempersempit daerah yang mungkin mengandung endapan mineral yang potensial. • Metode yang digunakan adalah pemetaan geologi untuk mengidentifikasi singkapan, dan metode yang tidak langsung seperti geokimia dan geofisika. • Parit dan sumur uji, pemboran dan pemercontohan mungkin dapat dilakukan secara terbatas. • Tujuan: mengidentifikasi suatu endapan mineral yang akan menjadi target eksplorasi selanjutnya. • Perkiraan kuantitas dihitung berdasarkan interpretasi data geologi, geokimia dan geofisika. • Sumber daya tereka. 14
  • 15. Esplorasi Umum (General Exploration) • Tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi. • Metode yang digunakan termasuk pemetaan geologi, pemercontohan dengan jarak yang lebar, membuat parit dan sumur uji serta pemboran untuk evaluasi pendahuluan kuantitas dan kualitas suatu endapan mineral. • Interpolasi dapat dilakukan secara terbatas berdasarkan metode penyelidikan tak langsung. • Tujuan: menentukan gambaran geologi suatu endapan mineral berdasarkan indikasi sebaran dan perkiraan awal mengenai ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya. • Tingkat ketelitian dapat digunakan untuk menentukan apakah studi kelayakan tambang dan eksplorasi terinci diperlukan. • Sumber daya tertunjuk. 15
  • 16. Esplorasi Terinci (Detailed Exploration) • Tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam 3-dimensi terhadap endapan mineral. • Berdasarkan pemercontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan. • Jarak pemercontohan sedemikian rapat sehingga ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas dan ciri-ciri yang lain dari endapan mineral tersebut dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. • Uji pengolahan dari pemercontohan ruah (bulk sampling) mungkin diperlukan. • Sumber daya terukur. 16
  • 17. Tahap Esplorasi (UU No. 4 Tahun 2009) ï‚— Penyelidikan umum: ï‚— Mengetahui kondisi geologi regional, ï‚— Mengetahui indikasi adanya mineralisasi. ï‚— Eksplorasi: ï‚— Memperoleh informasi secara terinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian, ï‚— Memperoleh informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup ï‚— Studi Kelayakan: ï‚— Memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai analisis dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang. ï‚— Pascatambang: ï‚— Kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah pertambangan. 17
  • 18. 18 Hubungan Antartahap Penyelidikan Mineral JHR, 1979 UU 4/2009 SNI, 1998 TUJUAN SUMBER DAYA METODE/ KEGIATAN HIPOTETIK TEREKA TERUNJUK TERUKUR PENYELIDIKAN UMUM E K S P L O R A S I SURVEI TINJAU PROSPEKSI EKSPLORASI UMUM EKSPLORASI RINCI EKSPLORASI LANJUTANS U R V E I T I N J A U EKSPLORASI TERINCI Sebaran vertikal, perkiraan bentuk 3D Indikasi pemineralan Sebaran secara lateral Bentuk dan ukuran 3D Geologi Geokimia (es- bersistem) Geofisika Parit/sumur uji Citra inderaja Geofisika udara Geologi Geokimia Geologi Geokimia (tanah) Geofisika Parit/sumur uji Pemboran Geologi Geokimia (batuan) Geofisika (loging) Parit/sumur-uji Pemboran
  • 19. Tahap Esplorasi Ketersediaan data awal: ï‚—Peta topografi: skala peta. ï‚—Peta penginderaan jauh (remote sensing map): foto udara, foto satelit, SLAR, SAR, dsb. ï‚—Peta geologi: skala peta, kelengkapan data, dan informasi. ï‚—Peta geokimia: endapan sungai, tanah, batuan. ï‚—Peta geofisika: geomagnet, geolistrik (tahanan jenis, polarisasi terimbas), seismik, gaya berat, dsb. ï‚—Laporan2 terdahulu: hasil esplorasi (peta, pemboran, sumur- dan parit-uji, dsb). 19
  • 20. Cek dan Ricek ï‚—Sebutkan dan jelaskan tahap usaha pertambangan secara garis besar. ï‚—Sebutkan tahap usaha pertambangan dalam UU No. 4/2009 ï‚—Apa hakekat dari tahap esplorasi? ï‚—Apa tujuan mendasar dalam esplorasi mineral? ï‚—Sebutkan dan jelaskan tahap esplorasi menurut standar nasional negara kita (SNI-1998). ï‚—Apa hubungan antara tahap esplorasi dengan kelas sumber daya mineral? ï‚—Data dasar apa saja yang harus dipelajari sebelum melakukan esplorasi? 20