Berita ini memberikan ringkasan tentang tingkat inflasi di Kota Kediri pada bulan Maret 2016. Inflasi di Kota Kediri pada bulan tersebut tercatat sebesar 0,09% akibat kenaikan harga pada kelompok bahan makanan, makanan jadi, sandang, dan kesehatan. Komoditas yang memberikan kontribusi inflasi tertinggi adalah bawang merah, cabai, dan tomat.
1 of 8
Download to read offline
More Related Content
03.brs maret 2016
1. Berita Resmi Statistik No. 04/04/3571/Th.XVII, 1 April 2016
No. 04/04/3571/Th.XVII, 1 April 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI
MARET 2016 INFLASI 0,09 PERSEN
Pada bulan Maret 2016 Kota Kediri mengalami inflasi sebesar 0,09 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,27 dibanding dengan IHK Februari 2016 sebesar
121,16. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, inflasi Kota Kediri merupakan inflasi tertinggi
diantara 6 kota yang mengalami inflasi, sedangkan inflasi terendah di Malang sebesar 0,02
persen. Dua kota lainnya mengalami deflasi yaitu Probolinggo dan Sumenep.
Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa
kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran Bahan
Makanan sebesar 0,57 persen; kelompok Makan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
sebesar 0,29 persen; kelompok Sandang sebesar 0,26 persen; kelompok Kesehatan sebesar
0,10 persen; serta kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,03 persen. Dua
kelompok pengeluaran lainnya yaitu kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan
Bakar serta kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami penurunan
masing0masing sebesar 0,30 persen dan 0,15 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada
bulan Maret 2016 adalah Bawang Merah, Cabai Rawit, Cabai Merah, Bawang Putih, Tomat
Sayur, Kacang Panjang, Rokok Kretek Filter, Nangka Muda, Emas Perhiasan, dan Kangkung.
Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan
Maret 2016 adalah Telur Ayam Ras, Beras, Daging Ayam Ras, Bensin, Batu Bata/Batu Tela,
Tarip Listrik, Kentang, Besi Beton, Semen, dan Tongkol Pindang.
Inflasi Kota Kediri pada bulan Maret 2016 sebesar 0,09 persen dan inflasi tahun kalender
sebesar 0,23 persen sedangkan inflasi periode year on year (Maret 2016 Maret 2015)
mencapai 2,70 persen.
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI
2. Berita Resmi Statistik No. 04/04/3571/Th.XVII, 1 April 2016
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering
digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen,
khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan
harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi
diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja
pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar
2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100)
dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan
diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang
dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK.
Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat
dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.
Berdasarkan hasil pemantauan dan pencatatan BPS Kota Kediri pada pasar tradisional dan
pasar modern dengan menggunakan penghitungan tahun dasar, tahun 2012 (2012=100), terjadi
inflasi 0,09 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,16 pada bulan
Februari 2016 naik menjadi 121,27 pada bulan Maret 2016. Laju inflasi tahun kalender pada
bulan Maret 2016 sebesar 0,23 persen, sedangkan inflasi year on year (Maret 2016 terhadap
Maret 2015) adalah 2,70 persen.
Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa
kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran Bahan Makanan
sebesar 0,57 persen; kelompok Makan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,29
persen; kelompok Sandang sebesar 0,26 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,10 persen; serta
kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,03 persen. Dua kelompok pengeluaran
lainnya yaitu kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar serta kelompok
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami penurunan masing0masing sebesar 0,30
persen dan 0,15 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada
bulan Maret 2016 adalah Bawang Merah, Cabai Rawit, Cabai Merah, Bawang Putih, Tomat
Sayur, Kacang Panjang, Rokok Kretek Filter, Nangka Muda, Emas Perhiasan, dan Kangkung.
Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan
Maret 2016 adalah Telur Ayam Ras, Beras, Daging Ayam Ras, Bensin, Batu Bata/Batu Tela,
Tarip Listrik, Kentang, Besi Beton, Semen, dan Tongkol Pindang.
3. Berita Resmi Statistik No. 04/04/3571/Th.XVII, 1 April 2016
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kediri Maret 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun
Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
Gambar 1 Laju Inflasi Kota Kediri Maret 2015 sampai dengan Maret 2016
4. Berita Resmi Statistik No. 04/04/3571/Th.XVII, 1 April 2016
Gambar 2 Inflasi Bulanan Kota Kediri 2012-2016
Gambar 3 Inflasi Kota Kediri Bulan Maret 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran
5. Berita Resmi Statistik No. 04/04/3571/Th.XVII, 1 April 2016
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1. Bahan Makanan
Kelompok Bahan Makanan pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,57 persen atau
terjadi kenaikan indeks dari 120,17 pada bulan Februari 2016 menjadi 120,85 pada bulan Maret 2016.
Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, lima diantaranya mengalami
deflasi dengan penurunan terbesar pada sub kelompok Telur, Susu dan Hasil-hasilnya sebesar 5,21 persen.
Enam sub kelompok lainnya mengalami inflasi dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Bumbu-
bumbuan sebesar 15,85 persen dan sub kelompok Sayur-sayuran sebesar 6,39 persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi
sebesar 0,29 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 126,09 pada bulan Februari 2016 menjadi 126,45
pada bulan Maret 2016.
Dari tiga sub kelompok dalam kelompok ini, seluruhnya mengalami inflasi dengan kenaikan harga
tertinggi pada sub kelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol yaitu sebesar 0,29 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar pada bulan Maret 2016 mengalami deflasi
sebesar 0,30 persen atau terjadi penurunan indeks dari 119,99 pada bulan Februari 2016 menjadi 119,63
pada bulan Maret 2016.
Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini, tiga diantaranya mengalami deflasi dengan
penurunan tertinggi pada sub kelompok Biaya Tempat Tinggal sebesar 0,42 persen. Sub kelompok bahan
Penyelenggaraan Rumah Tangga merupakan satu-satunya sub kelompok yang mengalami kenaikan yaitu
sebesar 0,19 persen.
4. S a n d a n g
Kelompok Sandang pada bulan Maret 2016 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,26 persen dari
111,32 pada bulan Februari 2016 menjadi 111,61 pada bulan Maret 2016.
Dari empat sub kelompok penyusun kelompok ini, tiga diantaranya cenderung stabil. Sementrara
sub kelompok Barang Pribadi dan Sandang Lain mengalami kenaikan sebesar 1,13 persen.
6. Berita Resmi Statistik No. 04/04/3571/Th.XVII, 1 April 2016
5. K e s e h a t a n
Kelompok Kesehatan pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi 0,10 persen atau terjadi kenaikan
indeks dari 120,09 pada bulan Februari 2016 naik menjadi 120,21 pada bulan Maret 2016.
Pada bulan Maret 2016, dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini seluruhnya
mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Jasa Kesehatan yaitu sebesar 0,26
persen.
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Maret 2016 mengalami kenaikan sebesar
0,03 persen. Indeks harga konsumen pada bulan bulan Februari 2016 sebesar 116,59 naik menjadi 116,63
pada bulan Maret 2016.
Dari lima sub kelompok pada kelompok ini, tiga diantaranya cenderung stabil. Sementara sub
kelompok Perlengkapan/Peralatan Pendidikan mengalami kenaikan sebesar 0,24 persen.
7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,15
persen, dari 123,69 pada bulan Februari 2016 menjadi 123,51 pada bulan Maret 2016.
Dari empat sub kelompok yang ada di kelompok ini, satu sub kelompok cenderung stabil. Penurunan
tertinggi pada sub kelompok Transpor sebesar 0,18 persen.
7. Berita Resmi Statistik No. 04/04/3571/Th.XVII, 1 April 2016
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN
Selama kurun waktu tahun 2010-2016, terjadi deflasi periode bulanan bulan Maret pada dua
periode dengan deflasi tertinggi pada periode Maret 2010 sebesar 0,71 persen, sedangkan lima periode
lainnya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada periode Maret 2013 sebesar 0,50 persen.
Pada periode year on year, inflasi tertinggi sebesar 6,70 persen terjadi pada bulan Maret 2013.
Tertinggi berikutnya pada Maret 2011 sebesar 5,97 persen. Inflasi year on year terendah terjadi pada
Maret 2014 yaitu sebesar -13,27 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, year on year Kota Kediri Tahun 2010-2016
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun 2010-2016 Kota Kediri
8. Berita Resmi Statistik No. 04/04/3571/Th.XVII, 1 April 2016
PERBANDINGAN INFLASI 8 KOTA DI JAWA TIMUR
Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, Probolinggo dan Sumenep mengalami deflasi masing-masing
sebesar 0,08 persen dan 0,27 persen. Enam kota lainnya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di
Kota Kediri sebesar 0,09 persen. Inflasi tertinggi berikutnya di Madiun yaitu sebesar 0,08 persen. Inflasi
terendah di Malang sebesar 0,02 persen.
Inflasi yoy pada bulan Maret 2016 tertinggi terjadi di Malang sebesar 4,00 persen. Inflasi yoy
terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 2,70 persen.
Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan year on year 8 Kota di Jawa Timur (persen)
Kota Maret 2016 Tahun Kalender year on year
[1] [2] [3] [4]
KEDIRI 0,09 0,23 2,70
MADIUN 0,08 0,61 3,67
JEMBER 0,07 0,62 3,60
SURABAYA 0,06 0,67 3,77
BANYUWANGI 0,03 0,82 3,87
MALANG 0,02 0,46 4,00
PROBOLINGGO -0,08 0,26 3,00
SUMENEP -0,27 0,36 3,50
Jawa Timur 0,04 0,59 3,71
Nasional 0,19 0,62 4,45
Kediri, 1 April 2016
BPS Kota Kediri
Kepala,
Ir. F I R D A
NIP.19640810 199003 2 002