Modul 12 membahas konsep TCP/IP dan alamat IP. TCP/IP adalah model komunikasi data yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS, yang menggunakan alamat IP sebagai metode pengalamatan logis. Alamat IP memungkinkan paket data untuk mencapai tujuannya dengan menyediakan alamat asal dan tujuan. Ada beberapa kelas alamat IP yang berbeda berdasarkan jumlah bit yang dialokasikan untuk ID jaringan dan ID host.
1 of 15
Downloaded 16 times
More Related Content
03module 12 tcp-ip-and-ip-address-concepts
1. Modul 12:
TCP/IP and IP Address Concepts
Overview
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) Model merupakan model
komunikasi data yang dikempangkan oleh US Department of Defense (DoD). Pada
awalnya, model ini digunakan pada sistem yang berbasiskan UNIX. Namun pada saat ini
TCP/IP model merupakan model yang umum digunakan di setiap sistem seperti Microsoft
dan Novell sebagai protocol komunikasi di Internet. Metode pengalamatan pada model
ini, menggunakan metode pengalamatan secara logical yang disebut dengan IP Address.
2. 2
Network Tech Support
TCP/IP Concepts
TCP/IP Model merupakan Model komunikasi data yang dikembangkan oleh US
Department of Defense (DoD) yang merepresentasikan komunikasi data antar
peralatan jaringan dan antar jaringan.
Protocol komunikasi data yang digunakan adalah TCP/IP Protocol.
Struktur Layers (=Lapisan) pada TCP/IP Model adalah
Fungsi Layers pada TCP/IP Model:
Application Layer: Berperan sebagai high-level protocol yang melakukan
proses representasi, encoding dan dialog control data.
Transport Layer: Pada Layer ini data diubah menjadi suatu paket data
dan menentukan metode pengiriman, flow control dan
error correction terhadap paket data.
Internet Layer: Berperan untuk memberikan informasi alamat asal dan
tujuan dari paket data dan menentukan jalur atau rute
(routing) pengiriman paket data.
OSI Reference Model CTI-copyright@2005
3. 3
Network Tech Support
Network Access: Layer ini sering juga disebut sebagai host-to-network
Layer. Layer menangani semua komponen dan proses
yang berkaitan dengan physical link, baik secara fisik
maupun logical. Informasi mengenai Teknologi
Jaringan yang digunakan juga ditentukan pada Layer
ini.
Persamaan antara OSI Reference Model dengan TCP/IP Model:
§ Masing-masing model menggunakan Layer dalam menjelaskan proses
komunikasi data.
§ Memiliki Application Layer, meskipun terdapat perbedaan fungsi untuk layer
tersebut.
§ Masing-masing memiliki Transport dan Internet (network) Layer.
§ Masing-masing menggunakan asumsi pengiriman paket data secara packet-switched
dalam mencapai alamat tujuannya. Packet-Switched adalah metode
pengiriman paket data, dimana paket data dapat menempuh jalur(path) yang
berbeda-beda dalam mencaip suata alamat tujuan yang sama.
§ Bagi Network Professional, kedua model tersebut di atas harus dipelajari
untuk memahami konsep dasar komunikasi data di jaringan.
OSI Reference Model TCP/IP Model
§ Terdapat tiga layer yang berkaitan dengan
Aplikasi yaitu Application, Presentation,
dan Session Layer.
§ Proses komunikasi data di dalam jaringan
secara physical, dimodelkan dalam dua
layer: Data Link dan Physical Layer.
§ Memiliki 7(tujuh) Layer dalam menjelaskan
proses komunikasi data di dalam jaringan.
§ OSI Reference Model bersifat sebagai
model standar yang digunakan sebagai
referensi dalam menjelaskan proses
komunikasi data untuk semua vendor dan
sistem. Oleh karena itu model ini tidak
memiliki protocol standar sebagai protocol
komunikas data.
§ Menggabungkan Application, Presentation
dan Session Layer ke dalam satu Layer
(Application Layer)
§ Menggabungkan Data Link dan Physical
Layer ke dalam satu Layer Network
Access)
§ Memiliki 4(empat) Layer dalam
menjelaskan proses komunikasi data di
dalam jaringan.
§ TCP/IP protocol merupakan protocol
komunikasi data standar pada model ini.
Perbedaan OSI Reference Model vs TCP/IP Model
OSI Reference Model CTI-copyright@2005
4. 4
Network Tech Support
Protocol Komunikasi Data yang digunakan untuk masing -masing Layer pada
TCP/IP Model:
Layers Protocols
Application Layer : FTP, HTTP, SMTP, DNS, TFTP, Telnet
Transport Layer : TCP(Connection-Oriented), UDP(Connectionless-Oriented)
Internet Layer : IP, ARP, RARP, ICMP
Network Access Layer : - (Perangkat Fisik seperti Network Interface Card)
TCP/IP Protocol on TCP/IP Model
Protocol Graph: TCP/IP
Jika dibandingkan dengan OSI Reference Model, protocol yang digunakan pada
masing-masing layer:
OSI Reference Model CTI-copyright@2005
5. 5
Network Tech Support
IP Address
IP Address merupakan alat yang digunakan agar paket data dapat mencapai
tujuan. Di dalam Jaringan, pengiriman suatu paket data membutuhkan alamat
sebagai identitas suatu data akan dikirimkan (Destination Address) dan berasal
(Source Address).
Pada beberapa sistem, penggunaan address telah digunakan sebagai identitas
yang membedakan suatu host dengan host yang lain secara UNIK.
§ Microsoft menggunakan Nama Komputer (NetBIOS Name)
§ UNIX menggunakan IP Address
§ Novell menggunakan Media Access Control (MAC) Address (Physical
Address)
Address:
IP Address
UNIX-Based
Systems
Address: Protocol
NetBIOS Name
Microsoft-Based
NetBEUI
Protocol
IPX/SPX
Protocol
TCP/IP
Protocol
TCP/IP
Address:
MAC Address
Systems Novell-Based
Systems
OSI Reference Model CTI-copyright@2005
6. 6
Network Tech Support
Namun untuk mengirimkan paket data ke sistem yang berbeda, dibutuhkan
sistem pengalamatan yang bersifat universal dan dapat dikenali oleh masing-masing
sistem.
IP Address dipilih sebagai sistem pengalamatan yang universal karena memiliki
karakteristik yang lebih baik dibandingkan sistem pengalamatan yang lain.
UNIX Microsoft Novell Netware
§ Bersifat Logical Address § Bersifat Logical Address § Bersifat Physical Address
§ Routable § Non-Routable § Routable
§ Subnetting § Non-Subnetting § Non-Subnetting
§ Format Address: § Format Address: § Format Address:
192.168.0.1 Computer10 00-D0-59-10-F8-45
Karakteristik Sistem Pengalamatan
Format IP Address
Pengalamatan IP Address harus unik dan mempunyai format dalam bilangan
binary yang terdiri dari 32-bit dan dibagi atas 4 kelompok 8-bit bilangan binary
(atau sering disebut dengan istilah oktal).
Format IP Address:
Binary Decimal
00000000.00000000.00000000.00000000
s/d
11111111.11111111.11111111.11111111
= 0.0.0.0
= 255.255.255.255
Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya
direpresentasikan dalam bilangan Decimal.
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian:
Bit-bit Network ID Bit-bit Host ID
Network-ID Host-ID
OSI Reference Model CTI-copyright@2005
7. 7
Network Tech Support
Keterangan:
Bit Network-ID:
berperan dalam identifikasi network address.
Bit Host-ID:
berperan dalam identifikasi host dalam suatu network.
Seluruh host yang terkoneksi dalam jaringan yang sama memiliki bit network-ID
yang sama.
Network Class
Garis pemisah antara bit Network-ID dan bit Host-ID tidak tetap, bergantung
kepada Network Class.
§ Class A:
0-127 0-255 0-255 0-255
0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit-bit Network Bit-bit Host
Spesifiakasi:
Bit Network-ID : 8-bit (Oktal Pertama)
Bit Host-ID : 24-bit (Oktal Ke-2 hingga ke-4)
Format Bit : Bit pertama pada oktal pertama = 0
Range Network : 1.0.0.0 – 126.0.0.0
Netmask : 255.0.0.0
Jumlah Network Address : 126 Network Address
Jumlah Host / Network : (256)3-2 Host
Network Address 0.0.0.0 dan 127.0.0.0 merupakan Network Address khusus
yang tidak dapat digunakan sebagai Network Address di Jaringan.
OSI Reference Model CTI-copyright@2005
8. 8
Network Tech Support
§ Class B:
128-191 0-255 0-255 0-255
10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit-bit Network Bit-bit Host
Spesifiakasi:
Bit Network-ID : 16-bit (Oktal Pertama dan ke-2)
Bit Host-ID : 16-bit (Oktal Ke-3 dan ke-4)
Format Bit : Bit pertama dan kedua pada oktal pertama = 10
Range Network : 128.0.0.0 – 191.255.0.0
Netmask : 255.255.0.0
Jumlah Network Address : (64)*(256) Network Address
Jumlah Host / Network : (256)2-2 Host
§ Class C:
192-223 0-255 0-255 0-255
110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh
Bit-bit Network Bit-bit Host
Spesifiakasi:
Bit Network-ID : 24-bit (Oktal Pertama dan ke-2)
Bit Host-ID : 16-bit (Oktal Ke-3 dan ke-4)
Format Bit : Bit pertama,kedua dan ketiga pada oktal pertama = 110
Range Network : 192.0.0.0 – 223.255.255.0
Netmask : 255.255.255.0
Jumlah Network Address : (32)*(256)2 Network Address
Jumlah Host / Network : 256-2=254 Host
OSI Reference Model CTI-copyright@2005
9. 9
Network Tech Support
§ Class D
Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan Class D yang
digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang
memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network
address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama
suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang
berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time
videoconference yang melibatkan lebih dari dua host(multipoint),
menggunakan Multicast Backbone (MBone).
§ Class E
Empat bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh Class Pemakaiannya
dicadangkan untuk kegiatan eksperimental.
Address Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk identitas host, ada beberapa jenis
address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan
untuk identitas Host.
§ Network Address:
Address ini digunakan sebagai identitas network pada jaringan Internet.
Misal:
IP Address Host = 167.205.9.35 (Class B)
Network Address = 167.205.0.0
IP Address ini diperoleh dengan membuat seluruh bit host-ID pada 2 oktal
terakhir menjadi 0.
OSI Reference Model CTI-copyright@2005
10. 10
Network Tech Support
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet.
Router cukup melihat Network Address(167.205) untuk menentukan ke
Jaringan mana paket data harus dikirimkan
· Broadcast Address:
Address ini digunakan untuk mengirim atau menerima informasi yang harus
diketahui oleh seluruh host yang terdapat pada suatu network.
Ada dua jenis broadcast address:
Local Broadcast broadcast address yang digunakan untuk menghubungi semua host
yanga ada didalam Local Area Network.
Alamatnya adalah 255.255.255.255
Direct Broadcast Broadcast Address untuk jaringan tertentu yang didapat dari IP
Address terakhir dari jaringan tersebut.
Misal:
Host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast
address-nya adalah 167.205.255.255 (IP Address terakhir dari
jaringan 167.205.0.0).
Jenis informasi yang di-broadcast biasanya adalah informasi routing.
· Netmask:
Address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses
pembentukan routing, sehingga dapat diketahui suatu IP Address termasuk
dalam satu jaringan atau tidak. Netmask didapat dengan cara mengubah
semua bit-bit Network-ID menjadi 1 dan semua bit-bit host-ID menjadi 0.
Misal:
Netmask untuk IP Address 167.205.1.2 = 255.255.0.0 .
Decimal Binary
IP Address:
NetMask:
167.205.1.2
255.255.0.0
= 10100111.11001101.00000001.00000010
= 11111111.11111111.00000000.00000000
Net.Address: 167.205.0.0 = 10100111.11001101.00000000.00000000
OSI Reference Model CTI-copyright@2005
11. 11
Network Tech Support
Format Penulisan IP Address
Format penulisan IP Address secara umum adalah :
192.168.1.0/24
Artinya:
Network Address : 192.168.1.0 Þ (IP Address terakhir)
Broadcast Address : 192.168.1.255Þ (IP Address terakhir)
Netmask : 255.255.255.0
Range IP Address host : 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254
Angka 24 memberikan informasi bahwa Network-ID dari Network Address di atas
menggunakan 24-bit pertama dari 32-bit IP Address.
IP Address Private dan Public
IP Private:
IP Address khusus yang digunakan untuk lingkungan LAN.
IP Public:
Sedangkan IP Address yang dapat dikenal di Internet.
IP Private antara lain adalah:
§ Class A: 10.0.0.0/8
§ Class B: 172.16.0.0/16 s/d 172.31.0.0/15
§ Class C: 192.168.0.0/24 s/d 192.168.255.0/24
OSI Reference Model CTI-copyright@2005
12. 12
Network Tech Support
Konsep Subnetting
Tujuan Subnetting:
§ Menghemat penggunaan IP Public.
§ Mengurangi tingkat kongesti (kemacetan) komunikasi data didalam Jaringan.
§ Mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu
network.
§ Memecah Broadcast Domain.
Proses subnetting
§ “memindahkan” atau menggeser garis pemisah antara bagian network dan
bagian host dari suatu IP Address.
§ Beberapa bit dari bagian host-ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada
bagian network-ID. Network Address pada satu jaringan tunggal dipecah
menjadi beberapa subnetwork.
§ Proses Subnetting dapat membuat sejumlah network tambahan dengan
mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Ke Internet
Workstation Workstation Workstation
Workstation Workstation
Workstation
Ethernet
Workstation
Workstation Workstation
Network Departemen B
Workstation
Network Departemen B
Ethernet
Workstation
Workstation
Workstation
Workstation
Workstation
Network Departemen A
Workstation
Network Backbone
Perusahaan
Router
Network Departemen C Network Departemen D
OSI Reference Model CTI-copyright@2005
13. 13
Network Tech Support
Tutorial:
Spesifikasi IP Address Natural Class A:
IP Address = 44.132.1.20/8
Subnet Mask = 255.0.0.0
Network-ID = 44
Host-ID = 132.1.20
Network address = 44.0.0.0
Broadcast address = 44.255.255.255
Jumlah Host = (256)3 – 2
Network-ID Host-ID
00101100 00000000 00000000 00000000
8-bit 24-bit
Oktal-1 Oktal-2 Oktal-3 Oktal-4
Subnet Jaringan 44.0.0.0 menjadi 5 Subnetwork.
Langkah-1:
Hitung berapa bit yang dibutuhkan untuk menghasilkan 5 subnetwork ditambah 2 subnetwork
(Subnetwork All-Zeros dan All-Ones).
7 = (2? – 1) = (23 – 1) Þ 3 bit : 111 = 7
Langkah-2:
§ Geser garis pemisah antara bagian Network -ID dan bagian Host-ID sebanyak 3 bit.
§ 8-bit pertama pada Network -ID merupakan bit Network -ID Natural dan tidak dapat diubah.
§ 3-bit berikutnya pada Network -ID merupakan bit Host-ID dan dapat diubah dengan
kombinasi nilai antara 0 dan 1 untuk membentuk subnetwork address yang baru.
00101100. 000 00000.00000000.00000000
00101100. 001 00000.00000000.00000000
00101100. 010 00000.00000000.00000000
00101100. 011 00000.00000000.00000000
00101100. 100 00000.00000000.00000000
00101100. 101 00000.00000000.00000000
00101100. 110 00000.00000000.00000000
00101100. 111 00000.00000000.00000000
Keterangan:
Block : Subnetwork Address yang tidak dapat digunakan. (All-Ones dan All-
Zeros)
Block : Subnetwork Address yang dapat digunakan.
OSI Reference Model CTI-copyright@2005
14. 14
Network Tech Support
Langkah-3:
Ubah nilai binary menjadi nilai Decimal untuk semua network Address:
Binary Decimal Net.Address
0010100.00100000.00000000.000000000 = 44.32.0.0/11 Subnet-1
0010100.01000000.00000000.000000000 = 44.64.0.0/11 Subnet-2
0010100.01100000.00000000.000000000 = 44.96.0.0/11 Subnet-3
0010100.10000000.00000000.000000000 = 44.128.0.0/11 Subnet-4
0010100.10100000.00000000.000000000 = 44.160.0.0/11 Subnet-5
0010100.11000000.00000000.000000000 = 44.192.0.0/11 Subnet-6
Subnet ke-6 tidak diambil karena hanya dibutuhkan 5 Subnetwork Address.
Angka 11 pada bagian akhir merupakan jumlah bit Network -ID (8-bit Natural ditambah 3-bit hasil
pergeseran sama dengan 11-bit).
Langkah-4:
Tentukan Subnet Mask (SM) untuk seluruh Subnetwork Address tersebut.
Aturan menentukan Subnet Mask:
§ Seluruh bit Network-ID dikonfigurasi menjadi bernilai 1.
§ Seluruh bit Host-ID dikonfigurasi menjadi bernilai 0.
Binary Decimal
11111111. 11100000.00000000.000000000 = 255.224.0.0
11-bit
21-bit
Network-ID
Host-ID
Langkah-5:
Ambil subnetwork ke-1 sebagai model subnetwork yang akan diuraikan:
Subnetwork ke-1: 44.32.0.0/11
Network Address : 44.32.0.0 (IP Address Pertama)
Subnet Mask : 255.224.0.0
Broadcast Address : 44.63.255.255 (IP Address Terakhir)
Range IP Address Host : 44.32.0.1 s.d 44.63.255.254
Jumlah Host : [(2)5x(256)2] - 2 Host
OSI Reference Model CTI-copyright@2005
15. 15
Network Tech Support
Catatan:
All-Zeros: Bit Network -ID yang seluruhnya bernilai = 0
All-Ones : Bit Network-ID yang seluruhnya bernilai = 1
Subnetwork Address All-Zeros dan All-Ones tidak dapat digunakan sebagai subnetwork pada
jaringan LAN.
Penentuan Subnetwork dengan membatasi jumlah host tiap subnetwork, dapat dilakukan
dengan mengeser garis pemisah dari bit terakhir (bit ke-32).
Misal:
Jaringan Class A = 44.0.0.0/8
Subnetwork yang dibutuhkan adalah 5 Subnetwork dengan jumlah host untuk tiap subnetwork
maksimum = 100 host.
Cara perhitungan:
Jumlah Host = 100 + 2 Þ Nilai 2 untuk Network dan Broadcast Address.
Bit yang dibutuhkan untuk Host : 102 £ 2x Þ x = 7-bit
Bit Host yang digunakan untuk bit Network -ID:
(Bit Total = 32, bit Network-ID Natural = 8, bit-Host-ID = 7)
(32 - 8) – 7 = 17
Total bit Network -ID = 17+ 8 = 25-bit
Binary Decimal
11111111. 11111111.11111111.100000000 = 255.224.0.0
25-bit
Network-ID
7-bit
Host-ID
No Subnetmask (Binary) Decimal Tingkat
1 11111111.11111111.00000000.00000000 = 255.255.0.0 16 bit
2 11111111.11111111.11111111.00000000 = 255.255.255.0 24 bit
3 11111111.11111111.11111111.10000000 = 255.255.255.128 25 bit
4 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192 26 bit
5 11111111.11111111.11111111.11100000 = 255.255.255.224 27 bit
Beberapa Contoh Subnetwork
OSI Reference Model CTI-copyright@2005