際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016
No. 07/07/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI
JUNI 2016 INFLASI 0,16 PERSEN
 Pada bulan Juni 2016 Kota Kediri mengalami inflasi sebesar 0,16 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,06 dibanding dengan IHK Mei 2016 sebesar 120,87.
Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di
Banyuwangi, kemudian diikuti oleh Surabaya. Inflasi Kediri terendah dibanding 8 kota
inflasi lainnya.
 Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa
kelompok pengeluaran. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
merupakan satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan yaitu sebesar
0,13 persen. Kelompok Bahan Makanan mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen;
kelompok Makanan jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau naik sebesar 0,41 persen;
kelompok Sandang naik 0,37 persen; kelompok Kesehatan naik 0,12 persen; kelompok
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga naik sebesar 0,08 persen; serta kelompok Transpor,
Komunikasi, dan Jasa Keuangan naik sebesar 0,04 persen.
 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada
bulan Juni 2016 adalah Daging Ayam Ras, Beras, Wortel, Gula Pasir, Mobil, Nasi dengan
Lauk, Apel, Kangkung, Kacang Panjang, dan Sate.
 Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan
Juni 2016 adalah Bawang Merah, Semen, Bahan Bakar Rumah Tangga, Tomat Sayur, Tarip
Kereta Api, Bawang Putih, Cabai Merah, Telur Ayam Ras, Pisang, dan Tomat Buah.
 Inflasi Kota Kediri pada bulan Juni 2016 sebesar 0,16 persen dan inflasi tahun kalender
sebesar 0,06 persen sedangkan inflasi periode year on year (Juni 2016  Juni 2015)
mencapai 1,72 persen.
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI
Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering
digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen,
khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan
harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi
diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja
pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar
2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100)
dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan
diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang
dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK.
Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat
dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.
Berdasarkan hasil pemantauan dan pencatatan BPS Kota Kediri pada pasar tradisional dan
pasar modern dengan menggunakan penghitungan tahun dasar, tahun 2012 (2012=100), terjadi
inflasi 0,16 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,87 pada bulan
Mei 2016 naik menjadi 121,06 pada bulan Juni 2016. Laju inflasi tahun kalender pada bulan Juni
2016 sebesar 0,06 persen, sedangkan inflasi year on year (Juni 2016 terhadap Juni 2015)
adalah 1,72 persen.
Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa
kelompok pengeluaran. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar merupakan
satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan yaitu sebesar 0,13 persen.
Kelompok Bahan Makanan mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen; kelompok Makanan jadi,
Minuman, Rokok dan Tembakau naik sebesar 0,41 persen; kelompok Sandang naik 0,37 persen;
kelompok Kesehatan naik 0,12 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga naik
sebesar 0,08 persen; serta kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan naik sebesar
0,04 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada
bulan Juni 2016 adalah Daging Ayam Ras, Beras, Wortel, Gula Pasir, Mobil, Nasi dengan Lauk,
Apel, Kangkung, Kacang Panjang, dan Sate.
Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan
Juni 2016 adalah Bawang Merah, Semen, Bahan Bakar Rumah Tangga, Tomat Sayur, Tarip
Kereta Api, Bawang Putih, Cabai Merah, Telur Ayam Ras, Pisang, dan Tomat Buah.
Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kediri Mei 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun
Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
Gambar 1 Laju Inflasi Kota Kediri Juni 2015 sampai dengan Juni 2016
Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016
Gambar 2 Inflasi Bulanan Kota Kediri 2012-2016
Gambar 3 Inflasi Kota Kediri Bulan Juni 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran
Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1. Bahan Makanan
Kelompok Bahan Makanan pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,33 persen atau terjadi
kenaikan indeks dari 119,91 pada bulan Mei 2016 menjadi 120,31 pada bulan Juni 2016.
Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, tiga diantaranya mengalami
deflasi dengan penurunan terbesar pada sub kelompok Bumbu-bumbuan sebesar 6,03 persen. Delapan sub
kelompok lainnya mengalami inflasi dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Sayur-sayuran sebesar
3,09 persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi
sebesar 0,41 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 18,30 pada bulan Mei 2016 menjadi 128,33 pada
bulan Juni 2016.
Dari tiga sub kelompok dalam kelompok ini, seluruhnya mengalami inflasi dengan kenaikan harga
tertinggi pada sub kelompok Minuman yang Tidak Beralkohol yaitu sebesar 0,50 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar pada bulan Juni 2016 mengalami deflasi
sebesar 0,13 persen atau terjadi penurunan indeks dari 119,47 pada bulan Mei 2016 menjadi 119,31 pada
bulan Juni 2016.
Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini, dua diantaranya mengalami deflasi dengan
penurunan tertinggi pada sub kelompok Bahan bakar, Penerangan dan Air sebesar 0,25 persen. Sub
kelompok Perlengkapan Rumah Tangga mengalami kenaikan tertinggi yaitu sebesar 0,26 persen.
4. S a n d a n g
Kelompok Sandang pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,37 persen atau terjadi
kenaikan indeks dari 112,04 pada bulan Mei 2016 menjadi 112,46 pada bulan Juni 2016.
Dari empat sub kelompok penyusun kelompok ini, seluruhnya mengalami inflasi dengan kenaikan
tertinggi pada sub kelompok Barang Pribadi dan Sandang Lain sebesar 0,66 persen.
Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016
5. K e s e h a t a n
Kelompok Kesehatan pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi 0,12 persen atau terjadi kenaikan
indeks dari 120,39 pada bulan Mei 2016 naik menjadi 120,53 pada bulan Juni 2016.
Pada bulan Juni 2016, dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini dua diantaranya
cenderung stabil, sementara sub kelompok Jasa Perawatan Jasmani mengalami kenaikan sebesar 0,71
persen.
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Juni 2016 mengalami kenaikan sebesar
0,08 persen. Indeks harga konsumen pada bulan bulan Mei 2016 sebesar 116,68 naik menjadi 116,77
pada bulan Juni 2016.
Dari lima sub kelompok pada kelompok ini, tiga diantaranya cenderung stabil. Sub kelompok
Perlengkapan/Peralatan Pendidikan mengalami kenaikan tertinggi sebesar 0,45 persen.
7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan mengalami kenaikan indeks sebesar 0,04 persen,
dari 120,95 pada bulan Mei 2016 menjadi 121 pada bulan Juni 2016.
Dari empat sub kelompok yang ada di kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan dengan
kenaikan tertinggi pada sub kelompok Sarana dan Penunjang Transpor yaitu sebesar 0,11 persen. Sub
kelompok Jasa Keuangan cenderung stabil.
Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN
Selama kurun waktu tahun 2010-2016, pada periode bulan Juni seluruhnya terjadi inflasi dengan
kenaikan tertinggi pada Juni 2010 sebesar 1,27 persen. Inflasi terendah terjadi pada periode Juni 2016
sebesar 0,16 persen.
Pada kurun waktu yang sama, inflasi periode year on year, inflasi tertinggi sebesar 6,54 persen
terjadi pada bulan Juni 2014. Sementara inflasi year on year terendah terjadi pada periode Juni 2014
yaitu sebesar 1,72 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, year on year Kota Kediri Tahun 2010-2016
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun 2010-2016 Kota Kediri
Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016
PERBANDINGAN INFLASI 8 KOTA DI JAWA TIMUR
Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, di bulan Juni seluruhnya mengalami inflasi, dengan inflasi
tertinggi di Banyuwangi sebesar 0,73 persen diikuti inflasi Surabaya sebesar 0,69 persen. Inflasi Kediri
terendah dibanding 8 kota inflasi lain di Jawa Timur.
Inflasi yoy pada bulan Juni 2016 tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 3,19 persen. Inflasi yoy
terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 1,72 persen.
Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan year on year 8 Kota di Jawa Timur (persen)
Kota Juni 2016 Tahun Kalender year on year
[1] [2] [3] [4]
BANYUWANGI 0,73 1,06 2,90
SURABAYA 0,69 1,35 3,10
SUMENEP 0,65 0,93 3,19
MALANG 0,63 0,85 3,04
PROBOLINGGO 0,35 0,59 2,05
JEMBER 0,28 0,59 2,77
MADIUN 0,27 0,86 2,85
KEDIRI 0,16 0,06 1,72
Jawa Timur 0,60 1,08 2,93
Nasional 0,66 1,06 3,45
Kediri, 1 Juli 2016
a.n Kepala BPS Kota Kediri
Kasi Statistik Distribusi
LULUS HARYONO, S.ST
NIP.19771025 199803 1 001

More Related Content

06 brs juni 2016

  • 1. Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016 No. 07/07/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI JUNI 2016 INFLASI 0,16 PERSEN Pada bulan Juni 2016 Kota Kediri mengalami inflasi sebesar 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,06 dibanding dengan IHK Mei 2016 sebesar 120,87. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Banyuwangi, kemudian diikuti oleh Surabaya. Inflasi Kediri terendah dibanding 8 kota inflasi lainnya. Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar merupakan satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan yaitu sebesar 0,13 persen. Kelompok Bahan Makanan mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen; kelompok Makanan jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau naik sebesar 0,41 persen; kelompok Sandang naik 0,37 persen; kelompok Kesehatan naik 0,12 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga naik sebesar 0,08 persen; serta kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan naik sebesar 0,04 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Juni 2016 adalah Daging Ayam Ras, Beras, Wortel, Gula Pasir, Mobil, Nasi dengan Lauk, Apel, Kangkung, Kacang Panjang, dan Sate. Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Juni 2016 adalah Bawang Merah, Semen, Bahan Bakar Rumah Tangga, Tomat Sayur, Tarip Kereta Api, Bawang Putih, Cabai Merah, Telur Ayam Ras, Pisang, dan Tomat Buah. Inflasi Kota Kediri pada bulan Juni 2016 sebesar 0,16 persen dan inflasi tahun kalender sebesar 0,06 persen sedangkan inflasi periode year on year (Juni 2016 Juni 2015) mencapai 1,72 persen. BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI
  • 2. Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016 Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. Berdasarkan hasil pemantauan dan pencatatan BPS Kota Kediri pada pasar tradisional dan pasar modern dengan menggunakan penghitungan tahun dasar, tahun 2012 (2012=100), terjadi inflasi 0,16 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,87 pada bulan Mei 2016 naik menjadi 121,06 pada bulan Juni 2016. Laju inflasi tahun kalender pada bulan Juni 2016 sebesar 0,06 persen, sedangkan inflasi year on year (Juni 2016 terhadap Juni 2015) adalah 1,72 persen. Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar merupakan satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan yaitu sebesar 0,13 persen. Kelompok Bahan Makanan mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen; kelompok Makanan jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau naik sebesar 0,41 persen; kelompok Sandang naik 0,37 persen; kelompok Kesehatan naik 0,12 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga naik sebesar 0,08 persen; serta kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan naik sebesar 0,04 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Juni 2016 adalah Daging Ayam Ras, Beras, Wortel, Gula Pasir, Mobil, Nasi dengan Lauk, Apel, Kangkung, Kacang Panjang, dan Sate. Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Juni 2016 adalah Bawang Merah, Semen, Bahan Bakar Rumah Tangga, Tomat Sayur, Tarip Kereta Api, Bawang Putih, Cabai Merah, Telur Ayam Ras, Pisang, dan Tomat Buah.
  • 3. Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016 Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kediri Mei 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100) Gambar 1 Laju Inflasi Kota Kediri Juni 2015 sampai dengan Juni 2016
  • 4. Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016 Gambar 2 Inflasi Bulanan Kota Kediri 2012-2016 Gambar 3 Inflasi Kota Kediri Bulan Juni 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran
  • 5. Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016 URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok Bahan Makanan pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,33 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,91 pada bulan Mei 2016 menjadi 120,31 pada bulan Juni 2016. Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, tiga diantaranya mengalami deflasi dengan penurunan terbesar pada sub kelompok Bumbu-bumbuan sebesar 6,03 persen. Delapan sub kelompok lainnya mengalami inflasi dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Sayur-sayuran sebesar 3,09 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,41 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 18,30 pada bulan Mei 2016 menjadi 128,33 pada bulan Juni 2016. Dari tiga sub kelompok dalam kelompok ini, seluruhnya mengalami inflasi dengan kenaikan harga tertinggi pada sub kelompok Minuman yang Tidak Beralkohol yaitu sebesar 0,50 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar pada bulan Juni 2016 mengalami deflasi sebesar 0,13 persen atau terjadi penurunan indeks dari 119,47 pada bulan Mei 2016 menjadi 119,31 pada bulan Juni 2016. Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini, dua diantaranya mengalami deflasi dengan penurunan tertinggi pada sub kelompok Bahan bakar, Penerangan dan Air sebesar 0,25 persen. Sub kelompok Perlengkapan Rumah Tangga mengalami kenaikan tertinggi yaitu sebesar 0,26 persen. 4. S a n d a n g Kelompok Sandang pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,37 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 112,04 pada bulan Mei 2016 menjadi 112,46 pada bulan Juni 2016. Dari empat sub kelompok penyusun kelompok ini, seluruhnya mengalami inflasi dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Barang Pribadi dan Sandang Lain sebesar 0,66 persen.
  • 6. Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016 5. K e s e h a t a n Kelompok Kesehatan pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi 0,12 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 120,39 pada bulan Mei 2016 naik menjadi 120,53 pada bulan Juni 2016. Pada bulan Juni 2016, dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini dua diantaranya cenderung stabil, sementara sub kelompok Jasa Perawatan Jasmani mengalami kenaikan sebesar 0,71 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Juni 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen. Indeks harga konsumen pada bulan bulan Mei 2016 sebesar 116,68 naik menjadi 116,77 pada bulan Juni 2016. Dari lima sub kelompok pada kelompok ini, tiga diantaranya cenderung stabil. Sub kelompok Perlengkapan/Peralatan Pendidikan mengalami kenaikan tertinggi sebesar 0,45 persen. 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan mengalami kenaikan indeks sebesar 0,04 persen, dari 120,95 pada bulan Mei 2016 menjadi 121 pada bulan Juni 2016. Dari empat sub kelompok yang ada di kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Sarana dan Penunjang Transpor yaitu sebesar 0,11 persen. Sub kelompok Jasa Keuangan cenderung stabil.
  • 7. Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016 PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Selama kurun waktu tahun 2010-2016, pada periode bulan Juni seluruhnya terjadi inflasi dengan kenaikan tertinggi pada Juni 2010 sebesar 1,27 persen. Inflasi terendah terjadi pada periode Juni 2016 sebesar 0,16 persen. Pada kurun waktu yang sama, inflasi periode year on year, inflasi tertinggi sebesar 6,54 persen terjadi pada bulan Juni 2014. Sementara inflasi year on year terendah terjadi pada periode Juni 2014 yaitu sebesar 1,72 persen. Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, year on year Kota Kediri Tahun 2010-2016 Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun 2010-2016 Kota Kediri
  • 8. Berita Resmi Statistik No. 06/06/3571/Th.XVII, 1 Juli 2016 PERBANDINGAN INFLASI 8 KOTA DI JAWA TIMUR Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, di bulan Juni seluruhnya mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi di Banyuwangi sebesar 0,73 persen diikuti inflasi Surabaya sebesar 0,69 persen. Inflasi Kediri terendah dibanding 8 kota inflasi lain di Jawa Timur. Inflasi yoy pada bulan Juni 2016 tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 3,19 persen. Inflasi yoy terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 1,72 persen. Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan year on year 8 Kota di Jawa Timur (persen) Kota Juni 2016 Tahun Kalender year on year [1] [2] [3] [4] BANYUWANGI 0,73 1,06 2,90 SURABAYA 0,69 1,35 3,10 SUMENEP 0,65 0,93 3,19 MALANG 0,63 0,85 3,04 PROBOLINGGO 0,35 0,59 2,05 JEMBER 0,28 0,59 2,77 MADIUN 0,27 0,86 2,85 KEDIRI 0,16 0,06 1,72 Jawa Timur 0,60 1,08 2,93 Nasional 0,66 1,06 3,45 Kediri, 1 Juli 2016 a.n Kepala BPS Kota Kediri Kasi Statistik Distribusi LULUS HARYONO, S.ST NIP.19771025 199803 1 001