際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
_________________________________________________________________________
Bidang Sistem Tenaga Listrik

STUDI PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET
PERMANEN UNTUK PENGISIAN AKI
Reza Alfauzi1, Bambang Sugiyantoro2, Avrin Nur Widiastuti2
1

Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM
2
Dosen Jurusan Teknik Elektrodan Teknologi Informasi, FT UGM

Abstrak
Pembangkitan energi listrik saat ini menghadapi sebuah problematika yaitu menipisnya
ketersediaan energi primer dari fosil . Penelitian akan pembangkit dengan menggunakan energi
terbarukan menjadi salah satu solusinya. Generator magnet permanen adalah teknologi
pendukung pembangkit dengan menggunakan energi terbarukan. Permasalahan yang sering
muncul pada generator jenis ini adalah nilai tegangan keluaran yang rendah. Pemanfaatan aki
dapat dijadikan pemecahan untuk masalah tersebut.
Pada penelitian ini akan diuji generator magnet permanen yang merupakan generator yang
digunakan dalam pembangkit mikrohidro maupun pembangkit angin. Masalah utama dari
generator jenis ini adalah tegangan keluaran yang rendah. Pemanfaatan aki merupakan salah
satu cara mengatasi hal tersebut.
Beberapa variasi pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian tanpa beban,
pengujian berbeban aki dengan daya penggerak mula konstan, pengujian berbeban aki dengan
arus pengisian konstan, dan pengujian aki dengan arus pengosongan konstan.
Dari pengujian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa generator ini telah mampu
menghasilkan tegangan keluaran 27,98 V pada frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran rotor
330 rpm. Generator jenis ini ternyata dapat digunakan untuk mengisi aki. Efisiensi yang
didapatkan dari penggunaaan aki adalah sebesar 70% - 85% untuk Efisiensi Wh dan 80  95%
untuk efisiensi Ah.
Kata Kunci : Aki, Generator , Magnet Permanen, Efisiensi Ah, Efisiensi Wh
1. Pendahuluan
Seiring dengan semakin langkanya sumber
energi fosil, penggunaan renewable energy
sebagai sumber energi alternatif pengganti
sumber energi dari fosil semakin marak. Salah
satu yang sedang populaer adalah pemanfaatan
energi angin dan air (berskala mikro).
Kebanyakan generator yang digunakan dalam
kedua pembangkit renewable energi tersebut
berjenis mesin induksi yang memiliki
karakteristik putaran tinggi. Sedangkan
kecepatan angin di Indonesia tergolong rendah.
Untuk pembangkit tenaga mikrohidropun juga
sebenarnya membutuhkan putaran yang rendah
pula.
Untuk itu kini mulai dikembangkannya
generator magnet permanen. Adanya magnet
permanen dalam generator jenis ini tidak
memerlukan eksitasi awal. Akan tetapi,
penelitian sebelumnya menyatakan bahwa
generator jenis ini hanya menghasilkan
tegangan 27,96 V pada frekuensi 50 Hz. Oleh
karena itu, pemanfaatan yang paling cocok
adalah untuk pengisian aki.
Aki yang digunakan pada pengujian ini
adalah aki yang berkapasitas 5 Ah denga

tegangan nominal 12 V. Karakterisitik dari
pembebanan aki pada generator magnet
permanen akan diuji dengan daya penggerak
mula konstan, arus pengisian konstan. Dengan
pengujian tersebut akan didapatkan efisiensi
dari pembebanan aki sehingga dapat diketahui
karaterisitik generator jenis ini jika dibebani
aki.
2. Dasar Teori
Generator listrik merupakan mesin berputar
yang dapat mengubah energi mekanis menjadi
energi listrik.
Frekuensi
listrik
yang
dihasilkan
generator:
n.p .......................(1)
f 
120

dengan
f : frekuensi listrik yang dihasilkan, Hz.
p : jumlah kutub generator.
n : putaran generator, rpm.[1]
2.1. Rangkaian Ekivalen
Tegangan induksi Ea (kadang ditulis Eo)
dibangkitkan pada fasa generator sinkron.
Tegangan ini biasanya tidak sama dengan

Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011
_________________________________________________________________________
17
_________________________________________________________________________
Artikel Reguler

tega
angan yang m
muncul pada te
erminal genera
ator.
Teg
gangan induksi sama dengan tegangan ou
n
utput
term
minal hanya k
ketika tidak ada arus jangkar
yang mengalir pa mesin.
g
ada

Gbr 3. Ro
otor

Gbr.1. R
Rangk.ekivalen gen.sinkron
n
Hubungan yang terjadi antara tegan
H
ngan
term
minal dengan t
tegangan Eo a
adalah:
Ea
E = V + I.Ra
a.jI.Xs.(
(2)
Xs
X = Xm + X
Xa.....(3)
de
engan
Ea
a=Tegangan k
keluaran tanpa beban
a
V=
=Tegangan Te
erminal
Ra
a=Resistansi jangkar
Xm
m=Reaksi ma
agnetisasi/reak jangkar
ksi
Xa
a=Reaktansi f
fluks bocor

2.4. Stator
erupakan bagi yang diam dari
ian
m
Stator me
mesin. Disi
ini stator m
merupakan tempat
t
keluarnya t
tegangan. St
tator terdiri dari
beberapa ko atau kum
oil
mparan dari kawat
tembaga yan dilapisi ol
ng
leh bahan is
solator.
Jumlah kump
paran menentu
ukan tegangan yang
n
bisa dikelua
arkan oleh g
generator ter
rsebut.
Kumparan-ku
umparan tersebut digabung secara
seri. Stator ya digunakan pada genera ini
ang
n
ator
adalah stator dari motor ind
duksi EMT 18
80.

Sehingga saa tanpa beba besarnya I=0,
S
at
an,
dan Ea=V. [1]
magnet Perma
anen
2.2. Generator m
enerator mag
gnet perman
nen adalah j
jenis
Ge
pe
embangkit list yang men
trik
nggunakan ma
agnet
pe
ermanen seh
hingga tida
ak memerlu
ukan
tam
mbahan eksit
tasi dari luar untuk mem
r
mbuat
me
edan magnet
tnya. Desainn
nya yang cu
ukup
sederhana
memudahkan
m
kita
da
alam
enentukan ju
umlah kutub yang diingin
nkan
me
sehingga gener
rator ini bisa digunakan un
ntuk
ekuensi tingg maupun re
gi
endah, tergant
tung
fre
kit merancang banyaknya kutub yang a
ta
g
akan
dip
pakai. Gener
rator Magne Permanen ini
et
me
erupakan alternatif mena
arik untuk s
suatu
pe
embangkit list skala mikr dimana jum
trik
ro
mlah
ku
utub yang banyak sangat
tlah ideal un
ntuk
dia
aplikasikan pa putaran re
ada
endah, seperti alat
i
pe
engangkat, mik
krohidro, dan turbin angin.
3.
2.3 Rotor
ah
ang berputar dari
Rotor adala bagian ya
me
esin listrik, di
isini rotor terb
buat dari susu
unan
ma
agnet-magnet yang ditan
t
namkan keda
alam
ba
ahan teflon ya berbentuk silinder. Ma
ang
k
agnet
ya
ang digunakan untuk generator ini ad
n
dalah
ma
agnet perman
nen.Dengan p
posisi seperti ini,
me
emungkinkan untuk men
n
ndesain gener
rator
de
engan jumlah k
kutub tertentu
u.

br.4. Stator A
AFPM
Gb
.5
2. Aki
tian ini dig
gunakan aki merk
Pada penelit
ch
hampion dima aki digun
ana
nakan sebagai beban
dari energi yan dihasilkan generator magnet
i
ng
m
perm
manen.Aki yang digun
nakan memp
punyai
kap
pasitas 5 Ah dan mempunya tegangan no
ai
ominal
12 volt. Hal ini dapat diliha pada gamba 3.6.
i
at
ar
i
gujian ini karena
k
Aki digunakan pada peng
tega
angan keluara pada kece
an
epatan rendah yaitu
h
340 rpm hanya m
0
mempunyai te
egangan 27,93 volt.
Seh
hingga untuk tegangan ke
eluaran sebes itu
sar
pali mungkin d
ing
dilakukan ada
alah untuk pen
ngisian
aki.
.

Gbr5. Aki
.6.
n
Magnet Perm
manen
2. Kelebihan Generator M
Dibandingkan d
D
dengan mesin konvensional,
n
ge
enerator magn permanen memiliki bebe
net
erapa
ke
elebihan:

18
_________________________________________________________________________
Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011
_________________________________________________________________________
Bidang Sistem Tenaga Listrik



Mampu bekerja di putaran rendah
tanpa gearbox.[2]
 Biaya perawatan cenderung lebih
rendah.[2]
 Tidak memerlukan tegangan eksitasi
dari luar. [3]
3. Metode Penelitian
Pada penelitian ini, akan diuji generator
magnet permanen dalam berbagai jenis beban.
Beban yang akan diuji berupa beban resistif dan
induktif. Jenis pengujiannya pun berupa
pengujian tanpa beban, pengujian berbeban
frekuensi konstan dan pengujian berbeban
dengan daya penggerak mula konstan. Sebelum
dilakukan pengujian akan ditentukan dulu
berbagai spesifikasi dari generator ini, yakni
mesin bekerja pada putaran 333 rpm, 50 Hz.
Jumlah kumparan/slot ada 12 kumparan/fasa,
dengan rangkaian 1 fasa.

3.2 Pengujian Berbeban Aki
Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat
karakteristik dari generator ini saat digunakan
untuk mengisi aki. .Dengan variasi jenis
pengisian, yakni daya penggerak mula konstan
dan arus pengisian konstan diharapkan didapat
karakteristik yang mendekati empiris. Selain
itu, juga akan diuji aki hasil pengisian dengan
beban resistif pada arus konstan agar efisiensi
dari penggunaan aki dapat dihitung.
3.2.1. Beban Aki Saat Daya Penggerak Mula
Konstan
Digunakan beban aki pada keluaran
generator magnet permanen yang sudah
disearahkan. Pada pengujian ini akan dilihat
perubahan waktu pengisian terhadap tegangan
aki, arus pengisian aki, daya aktif generator, dan
frekuensi generator.
3.2.2. Beban Aki Saat Arus Pengisian
Konstan
Pada pembebanan aki saat arus pengisian
konstan ini akan dilihat pengaruh perubahan
waktu terhadap tegangan aki, daya aktif
generator , frekuensi generator. Arus pengisian
dapat diatur konstan dengan menambah daya
penggerak mulanya.

Gbr.6. flowchart pengujian secara umum.

4. Hasil dan Pembahasan
Dari pengujian yang dilakukan didapatkan
data-data hasil percobaan.Data-data itu
kemudian diolah dalam bentuk grafik.Grafik
itu merupakan grafik karakteristik generator.
4.1. Pengujian Tanpa Beban
Pada pengujian ini akan ditampilkan
dalam bentuk grafik hasil dari pengujian
generator saat generator tanpa beban.
Dari pengujian tanpa beban tersebut
didapatkan grafik sebagai berikut:
250
tegangan (volt)

3.1 Pengujian Beban nol (0)
Pada pengujian beban nol (0) dalam
pengujiannya tidak ada beban terpasang,
sehingga pengujian ini akan membandingkan
perubahan kecepatan putar rotor dengan
perubahan frekuensi serta perubahan keluaran
generator.Data yang ada kemudian dicatat dan
ditampilkan dalam bentuk grafik.

200
150
100
50
0

0
500
1000
1500
Kecepatan putarrotor(rpm)
Gbr.7. Hubungan Frekuensi dan tegangan
pada pengujian tanpa beban.
Dari gambar 7 tersebut terjadi linearitas antara
besarnya frekuensi dengan tegangan keluaran
sebagaimana yang telah ditampilkan pada

Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011
_________________________________________________________________________
19
_________________________________________________________________________
Artikel Reguler

teori bahwa besarnya tegangan
sebanding dengan frekuensi.

adalah

13.5
teganganbalikaki(volt )

teganganaki(volt)

4.2. Pengujian berbeban aki daya
penggerak mula konstan
Pada pengujian daya penggerak mula
generator diatur konstan.Dari hasil pengujian
didapatkan grafik dibawah ini:
:
13.50

4.3.Pengujian
berbeban
aki
arus
pengisian konstan.
Pada pengujian ini hampir sama dengan
pengujian sebelumnya hanya saja pada
pengujian ini arus pengisian diatur konstan.
Hasil pengujian yang didapat dapat dilihat
pada grafik dbawah ini :

13.00
12.50
12.00
11.50

13
12.5
12
11.5

0

500
1000
1500
waktu (menit)
Gbr 10. Waktu pengisian-tegangan aki saat
arus pengisian konstan

0.465

Dari gambar 10 diatas terlihat bahwa
tegangan aki akan naik seiring dengan
bertambahnya waktu pengisian aki.

500
1000
waktu (menit)
Gbr 8. Waktu pengisian-tegangan balik aki
saat daya penggerak mula konstan

0.460

0

arus pengisian
(ampere)

0.455
4.4.Pengujian aki sebagai sumber
tegangan saat arus pengosongan konstan

0.450
0.445
0

200
400
waktu(menit)

600

Gbr 9. Waktu pengisian-arus pengisian aki
saat daya penggerak mula konstan

Dari gambar 8 dan 9 diatas didapatkan
perbandingan antara waktu pengisian dan
tegangan aki dimana saat diiisi maka
tegangan aki akan meningkat seiring
bertambahnya waktu pengisian. Dipihak
lain, saat tegangan aki naik arus pengisian
akan berkurang. Hal ini akibat dari daya
penggerak mula yang diatur konstan
sehingga
tegangan
yang
dihasilkan
generator tetap sama. Di pihak lain,
tegangan aki meningkat dan menyebabkan
arus pengisian turun. Persamaan yang
digunakan adalah persamaan dibawah ini :
(Vdc - Vb)
Ipengisian =
R

Pada pengujian ini aki yang tadinya diisi
oleh generator magnet permanen di beri
beban reosthat. Dari hasil pengujian
didapatkan grafik sebagai berikut :
12.50
teganganaki(volt)

0.440

12.00
11.50
11.00
10.50
0

1000
2000
waktu(menit)

Gbr 11 Waktu pengosongan-tegangan aki
saat arus pengosongan konstan

Dari gambar 11 terlihat bahwa dengan
semakin bertambahnya waktu pengosongan
aki maka tegangan aki nilainya semakin turun.
4.4.Perhitungan Efisiensi Aki

20
_________________________________________________________________________
Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011
_________________________________________________________________________
Bidang Sistem Tenaga Listrik

Data hasil pengujian kemudian dihitung
efisiensi yang didapat dari penggunaan aki.
Efisiensi merupakan perbandingan antara
pengisian dan pengosongan. Pada aki
terdapat dua jenis efisiensi yang dapat
digunakan yaitu : Ah efisiensi dan Wh
efisiensi.
Dari hasil pengujian didapatkan grafik
sebagai berikut :

Ahefisiensi (%)

92
91.5
91
90.5
90
89.5
0.175 0.31 0.4 0.46
Aruskonstan(Ampere)

Gbr 12 Ah efisiensi  4 variasi Arus
konstan

Whefisiensi (%)

84
83.5

Pada pengujian tanpa beban, kecepatan
putar rotor berbanding lurus dengan
frekuensi generator dan tegangan
keluaran generator baik tegangan AC
maupun tegangan DC.
3. Pada pengujian berbeban aki dengan
daya penggerak mula konstan, tegangan
balik aki berbanding terbalik dengan
arus pengisian dan frekuensi generator
sedangkan daya aktif generator relatif
konstan.
4. Pada pengujian berbeban aki dengan
arus pengisian konstan maka tegangan
balik aki akan berbanding lurus dengan
daya aktif generator sedangkan
frekuensi generator akan relatif
konstan.
5. Pada pengujian berbeban aki dengan
arus pengisian konstan, lamanya
tegangan balik aki mencapai kondisi
penuh akan berbanding terbalik dengan
besar arus pengisian konstannya.
6. Efisiensi yang didapat pada pengujian
dengan daya penggerak mula konstan
terhadap arus pengosongan konstan
0,46 A adalah 81,7 % untuk efisiensi
Ah dan 73,9 % untuk efisiensi Wh.
7. Pada pengujian arus pengisian dan
pengosongan
konstan
efisiensi
berbanding terbalik dengan arusnya.
6. Daftar Pustaka

83
82.5
82
81.5
0

0.5
Aruskonstan(Ampere)

Gbr 13 Wh efisiensi  4 variasi Arus
konstan
Dari gambar 12 dan 13 dapat kita
ketahui bahwa nilai efisiensi akan berbanding
terbalik dengan arus pengisian konstan aki.
Saat nilai arus pengisian konstan lebih besar
maka efisiensi yang didapat akan lebih kecil.
5.Kesimpulan

1.

2.

Generator magnet permanen 1 fase
putaran rendah dapat digunakan untuk
mengisi aki.

1) Anih, L.U. dan L.U. Agu, 2006. A Novel
Configuration of Feedbacks Electric
Machine Tutor (EMT) Model 180 as an
Asynchronous Multiphase Reluctance
Machine Without Rotor Conductors.
University of Nigeria. Nsukka
2) Berahim, Hamzah., 1991. Pengantar
Teknik Tenaga Listrik Teori Ringkas dan
Yogyakarta.
Penyelesaian
Soal.
Indonesia.
3) B.L Theraja, 1980. E Text Book Of
Electrical Technology. Ram Nagar.
NewDelhi.
4) Chalmers, B.J., W.Wu., 2009, An AxialFlux Permanent-Magnet Generator for
A Gearless Wind Energy System.
University of Manchester Institute Of
Science and Technology. Manchester.
5) Harry W. Morse and Ledyard W.
Sargent, 1911, The Internal Resistance
of The Lead Accumulator.www.jstor.org

Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011
_________________________________________________________________________
21

More Related Content

09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki

  • 1. _________________________________________________________________________ Bidang Sistem Tenaga Listrik STUDI PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK PENGISIAN AKI Reza Alfauzi1, Bambang Sugiyantoro2, Avrin Nur Widiastuti2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 2 Dosen Jurusan Teknik Elektrodan Teknologi Informasi, FT UGM Abstrak Pembangkitan energi listrik saat ini menghadapi sebuah problematika yaitu menipisnya ketersediaan energi primer dari fosil . Penelitian akan pembangkit dengan menggunakan energi terbarukan menjadi salah satu solusinya. Generator magnet permanen adalah teknologi pendukung pembangkit dengan menggunakan energi terbarukan. Permasalahan yang sering muncul pada generator jenis ini adalah nilai tegangan keluaran yang rendah. Pemanfaatan aki dapat dijadikan pemecahan untuk masalah tersebut. Pada penelitian ini akan diuji generator magnet permanen yang merupakan generator yang digunakan dalam pembangkit mikrohidro maupun pembangkit angin. Masalah utama dari generator jenis ini adalah tegangan keluaran yang rendah. Pemanfaatan aki merupakan salah satu cara mengatasi hal tersebut. Beberapa variasi pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian tanpa beban, pengujian berbeban aki dengan daya penggerak mula konstan, pengujian berbeban aki dengan arus pengisian konstan, dan pengujian aki dengan arus pengosongan konstan. Dari pengujian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa generator ini telah mampu menghasilkan tegangan keluaran 27,98 V pada frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran rotor 330 rpm. Generator jenis ini ternyata dapat digunakan untuk mengisi aki. Efisiensi yang didapatkan dari penggunaaan aki adalah sebesar 70% - 85% untuk Efisiensi Wh dan 80 95% untuk efisiensi Ah. Kata Kunci : Aki, Generator , Magnet Permanen, Efisiensi Ah, Efisiensi Wh 1. Pendahuluan Seiring dengan semakin langkanya sumber energi fosil, penggunaan renewable energy sebagai sumber energi alternatif pengganti sumber energi dari fosil semakin marak. Salah satu yang sedang populaer adalah pemanfaatan energi angin dan air (berskala mikro). Kebanyakan generator yang digunakan dalam kedua pembangkit renewable energi tersebut berjenis mesin induksi yang memiliki karakteristik putaran tinggi. Sedangkan kecepatan angin di Indonesia tergolong rendah. Untuk pembangkit tenaga mikrohidropun juga sebenarnya membutuhkan putaran yang rendah pula. Untuk itu kini mulai dikembangkannya generator magnet permanen. Adanya magnet permanen dalam generator jenis ini tidak memerlukan eksitasi awal. Akan tetapi, penelitian sebelumnya menyatakan bahwa generator jenis ini hanya menghasilkan tegangan 27,96 V pada frekuensi 50 Hz. Oleh karena itu, pemanfaatan yang paling cocok adalah untuk pengisian aki. Aki yang digunakan pada pengujian ini adalah aki yang berkapasitas 5 Ah denga tegangan nominal 12 V. Karakterisitik dari pembebanan aki pada generator magnet permanen akan diuji dengan daya penggerak mula konstan, arus pengisian konstan. Dengan pengujian tersebut akan didapatkan efisiensi dari pembebanan aki sehingga dapat diketahui karaterisitik generator jenis ini jika dibebani aki. 2. Dasar Teori Generator listrik merupakan mesin berputar yang dapat mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Frekuensi listrik yang dihasilkan generator: n.p .......................(1) f 120 dengan f : frekuensi listrik yang dihasilkan, Hz. p : jumlah kutub generator. n : putaran generator, rpm.[1] 2.1. Rangkaian Ekivalen Tegangan induksi Ea (kadang ditulis Eo) dibangkitkan pada fasa generator sinkron. Tegangan ini biasanya tidak sama dengan Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011 _________________________________________________________________________ 17
  • 2. _________________________________________________________________________ Artikel Reguler tega angan yang m muncul pada te erminal genera ator. Teg gangan induksi sama dengan tegangan ou n utput term minal hanya k ketika tidak ada arus jangkar yang mengalir pa mesin. g ada Gbr 3. Ro otor Gbr.1. R Rangk.ekivalen gen.sinkron n Hubungan yang terjadi antara tegan H ngan term minal dengan t tegangan Eo a adalah: Ea E = V + I.Ra a.jI.Xs.( (2) Xs X = Xm + X Xa.....(3) de engan Ea a=Tegangan k keluaran tanpa beban a V= =Tegangan Te erminal Ra a=Resistansi jangkar Xm m=Reaksi ma agnetisasi/reak jangkar ksi Xa a=Reaktansi f fluks bocor 2.4. Stator erupakan bagi yang diam dari ian m Stator me mesin. Disi ini stator m merupakan tempat t keluarnya t tegangan. St tator terdiri dari beberapa ko atau kum oil mparan dari kawat tembaga yan dilapisi ol ng leh bahan is solator. Jumlah kump paran menentu ukan tegangan yang n bisa dikelua arkan oleh g generator ter rsebut. Kumparan-ku umparan tersebut digabung secara seri. Stator ya digunakan pada genera ini ang n ator adalah stator dari motor ind duksi EMT 18 80. Sehingga saa tanpa beba besarnya I=0, S at an, dan Ea=V. [1] magnet Perma anen 2.2. Generator m enerator mag gnet perman nen adalah j jenis Ge pe embangkit list yang men trik nggunakan ma agnet pe ermanen seh hingga tida ak memerlu ukan tam mbahan eksit tasi dari luar untuk mem r mbuat me edan magnet tnya. Desainn nya yang cu ukup sederhana memudahkan m kita da alam enentukan ju umlah kutub yang diingin nkan me sehingga gener rator ini bisa digunakan un ntuk ekuensi tingg maupun re gi endah, tergant tung fre kit merancang banyaknya kutub yang a ta g akan dip pakai. Gener rator Magne Permanen ini et me erupakan alternatif mena arik untuk s suatu pe embangkit list skala mikr dimana jum trik ro mlah ku utub yang banyak sangat tlah ideal un ntuk dia aplikasikan pa putaran re ada endah, seperti alat i pe engangkat, mik krohidro, dan turbin angin. 3. 2.3 Rotor ah ang berputar dari Rotor adala bagian ya me esin listrik, di isini rotor terb buat dari susu unan ma agnet-magnet yang ditan t namkan keda alam ba ahan teflon ya berbentuk silinder. Ma ang k agnet ya ang digunakan untuk generator ini ad n dalah ma agnet perman nen.Dengan p posisi seperti ini, me emungkinkan untuk men n ndesain gener rator de engan jumlah k kutub tertentu u. br.4. Stator A AFPM Gb .5 2. Aki tian ini dig gunakan aki merk Pada penelit ch hampion dima aki digun ana nakan sebagai beban dari energi yan dihasilkan generator magnet i ng m perm manen.Aki yang digun nakan memp punyai kap pasitas 5 Ah dan mempunya tegangan no ai ominal 12 volt. Hal ini dapat diliha pada gamba 3.6. i at ar i gujian ini karena k Aki digunakan pada peng tega angan keluara pada kece an epatan rendah yaitu h 340 rpm hanya m 0 mempunyai te egangan 27,93 volt. Seh hingga untuk tegangan ke eluaran sebes itu sar pali mungkin d ing dilakukan ada alah untuk pen ngisian aki. . Gbr5. Aki .6. n Magnet Perm manen 2. Kelebihan Generator M Dibandingkan d D dengan mesin konvensional, n ge enerator magn permanen memiliki bebe net erapa ke elebihan: 18 _________________________________________________________________________ Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011
  • 3. _________________________________________________________________________ Bidang Sistem Tenaga Listrik Mampu bekerja di putaran rendah tanpa gearbox.[2] Biaya perawatan cenderung lebih rendah.[2] Tidak memerlukan tegangan eksitasi dari luar. [3] 3. Metode Penelitian Pada penelitian ini, akan diuji generator magnet permanen dalam berbagai jenis beban. Beban yang akan diuji berupa beban resistif dan induktif. Jenis pengujiannya pun berupa pengujian tanpa beban, pengujian berbeban frekuensi konstan dan pengujian berbeban dengan daya penggerak mula konstan. Sebelum dilakukan pengujian akan ditentukan dulu berbagai spesifikasi dari generator ini, yakni mesin bekerja pada putaran 333 rpm, 50 Hz. Jumlah kumparan/slot ada 12 kumparan/fasa, dengan rangkaian 1 fasa. 3.2 Pengujian Berbeban Aki Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat karakteristik dari generator ini saat digunakan untuk mengisi aki. .Dengan variasi jenis pengisian, yakni daya penggerak mula konstan dan arus pengisian konstan diharapkan didapat karakteristik yang mendekati empiris. Selain itu, juga akan diuji aki hasil pengisian dengan beban resistif pada arus konstan agar efisiensi dari penggunaan aki dapat dihitung. 3.2.1. Beban Aki Saat Daya Penggerak Mula Konstan Digunakan beban aki pada keluaran generator magnet permanen yang sudah disearahkan. Pada pengujian ini akan dilihat perubahan waktu pengisian terhadap tegangan aki, arus pengisian aki, daya aktif generator, dan frekuensi generator. 3.2.2. Beban Aki Saat Arus Pengisian Konstan Pada pembebanan aki saat arus pengisian konstan ini akan dilihat pengaruh perubahan waktu terhadap tegangan aki, daya aktif generator , frekuensi generator. Arus pengisian dapat diatur konstan dengan menambah daya penggerak mulanya. Gbr.6. flowchart pengujian secara umum. 4. Hasil dan Pembahasan Dari pengujian yang dilakukan didapatkan data-data hasil percobaan.Data-data itu kemudian diolah dalam bentuk grafik.Grafik itu merupakan grafik karakteristik generator. 4.1. Pengujian Tanpa Beban Pada pengujian ini akan ditampilkan dalam bentuk grafik hasil dari pengujian generator saat generator tanpa beban. Dari pengujian tanpa beban tersebut didapatkan grafik sebagai berikut: 250 tegangan (volt) 3.1 Pengujian Beban nol (0) Pada pengujian beban nol (0) dalam pengujiannya tidak ada beban terpasang, sehingga pengujian ini akan membandingkan perubahan kecepatan putar rotor dengan perubahan frekuensi serta perubahan keluaran generator.Data yang ada kemudian dicatat dan ditampilkan dalam bentuk grafik. 200 150 100 50 0 0 500 1000 1500 Kecepatan putarrotor(rpm) Gbr.7. Hubungan Frekuensi dan tegangan pada pengujian tanpa beban. Dari gambar 7 tersebut terjadi linearitas antara besarnya frekuensi dengan tegangan keluaran sebagaimana yang telah ditampilkan pada Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011 _________________________________________________________________________ 19
  • 4. _________________________________________________________________________ Artikel Reguler teori bahwa besarnya tegangan sebanding dengan frekuensi. adalah 13.5 teganganbalikaki(volt ) teganganaki(volt) 4.2. Pengujian berbeban aki daya penggerak mula konstan Pada pengujian daya penggerak mula generator diatur konstan.Dari hasil pengujian didapatkan grafik dibawah ini: : 13.50 4.3.Pengujian berbeban aki arus pengisian konstan. Pada pengujian ini hampir sama dengan pengujian sebelumnya hanya saja pada pengujian ini arus pengisian diatur konstan. Hasil pengujian yang didapat dapat dilihat pada grafik dbawah ini : 13.00 12.50 12.00 11.50 13 12.5 12 11.5 0 500 1000 1500 waktu (menit) Gbr 10. Waktu pengisian-tegangan aki saat arus pengisian konstan 0.465 Dari gambar 10 diatas terlihat bahwa tegangan aki akan naik seiring dengan bertambahnya waktu pengisian aki. 500 1000 waktu (menit) Gbr 8. Waktu pengisian-tegangan balik aki saat daya penggerak mula konstan 0.460 0 arus pengisian (ampere) 0.455 4.4.Pengujian aki sebagai sumber tegangan saat arus pengosongan konstan 0.450 0.445 0 200 400 waktu(menit) 600 Gbr 9. Waktu pengisian-arus pengisian aki saat daya penggerak mula konstan Dari gambar 8 dan 9 diatas didapatkan perbandingan antara waktu pengisian dan tegangan aki dimana saat diiisi maka tegangan aki akan meningkat seiring bertambahnya waktu pengisian. Dipihak lain, saat tegangan aki naik arus pengisian akan berkurang. Hal ini akibat dari daya penggerak mula yang diatur konstan sehingga tegangan yang dihasilkan generator tetap sama. Di pihak lain, tegangan aki meningkat dan menyebabkan arus pengisian turun. Persamaan yang digunakan adalah persamaan dibawah ini : (Vdc - Vb) Ipengisian = R Pada pengujian ini aki yang tadinya diisi oleh generator magnet permanen di beri beban reosthat. Dari hasil pengujian didapatkan grafik sebagai berikut : 12.50 teganganaki(volt) 0.440 12.00 11.50 11.00 10.50 0 1000 2000 waktu(menit) Gbr 11 Waktu pengosongan-tegangan aki saat arus pengosongan konstan Dari gambar 11 terlihat bahwa dengan semakin bertambahnya waktu pengosongan aki maka tegangan aki nilainya semakin turun. 4.4.Perhitungan Efisiensi Aki 20 _________________________________________________________________________ Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011
  • 5. _________________________________________________________________________ Bidang Sistem Tenaga Listrik Data hasil pengujian kemudian dihitung efisiensi yang didapat dari penggunaan aki. Efisiensi merupakan perbandingan antara pengisian dan pengosongan. Pada aki terdapat dua jenis efisiensi yang dapat digunakan yaitu : Ah efisiensi dan Wh efisiensi. Dari hasil pengujian didapatkan grafik sebagai berikut : Ahefisiensi (%) 92 91.5 91 90.5 90 89.5 0.175 0.31 0.4 0.46 Aruskonstan(Ampere) Gbr 12 Ah efisiensi 4 variasi Arus konstan Whefisiensi (%) 84 83.5 Pada pengujian tanpa beban, kecepatan putar rotor berbanding lurus dengan frekuensi generator dan tegangan keluaran generator baik tegangan AC maupun tegangan DC. 3. Pada pengujian berbeban aki dengan daya penggerak mula konstan, tegangan balik aki berbanding terbalik dengan arus pengisian dan frekuensi generator sedangkan daya aktif generator relatif konstan. 4. Pada pengujian berbeban aki dengan arus pengisian konstan maka tegangan balik aki akan berbanding lurus dengan daya aktif generator sedangkan frekuensi generator akan relatif konstan. 5. Pada pengujian berbeban aki dengan arus pengisian konstan, lamanya tegangan balik aki mencapai kondisi penuh akan berbanding terbalik dengan besar arus pengisian konstannya. 6. Efisiensi yang didapat pada pengujian dengan daya penggerak mula konstan terhadap arus pengosongan konstan 0,46 A adalah 81,7 % untuk efisiensi Ah dan 73,9 % untuk efisiensi Wh. 7. Pada pengujian arus pengisian dan pengosongan konstan efisiensi berbanding terbalik dengan arusnya. 6. Daftar Pustaka 83 82.5 82 81.5 0 0.5 Aruskonstan(Ampere) Gbr 13 Wh efisiensi 4 variasi Arus konstan Dari gambar 12 dan 13 dapat kita ketahui bahwa nilai efisiensi akan berbanding terbalik dengan arus pengisian konstan aki. Saat nilai arus pengisian konstan lebih besar maka efisiensi yang didapat akan lebih kecil. 5.Kesimpulan 1. 2. Generator magnet permanen 1 fase putaran rendah dapat digunakan untuk mengisi aki. 1) Anih, L.U. dan L.U. Agu, 2006. A Novel Configuration of Feedbacks Electric Machine Tutor (EMT) Model 180 as an Asynchronous Multiphase Reluctance Machine Without Rotor Conductors. University of Nigeria. Nsukka 2) Berahim, Hamzah., 1991. Pengantar Teknik Tenaga Listrik Teori Ringkas dan Yogyakarta. Penyelesaian Soal. Indonesia. 3) B.L Theraja, 1980. E Text Book Of Electrical Technology. Ram Nagar. NewDelhi. 4) Chalmers, B.J., W.Wu., 2009, An AxialFlux Permanent-Magnet Generator for A Gearless Wind Energy System. University of Manchester Institute Of Science and Technology. Manchester. 5) Harry W. Morse and Ledyard W. Sargent, 1911, The Internal Resistance of The Lead Accumulator.www.jstor.org Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 4 No. 2, Juni 2011 _________________________________________________________________________ 21