際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Pengantar Statistika Pendidikan
Pertemuan 1
Dodi Iswanto M.Pd/081371457514
@boyquds
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
PENDAHULUAN
A. Hakikat Statistika dan Statistik
1. Asal Kata
Kata statistika berasal dari kata status atau statista
yang berarti negara
 Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
 Statistik adalah kumpulan data, bilangan atau pun non
bilangan yang disusun dalam tabel atau dan atau
diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu
persoalan
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
2. Pemantapan Kata Statistika
Pada abad ke-17 dan ke-18 ada tiga istilah yang
bersaing
 Political arithmetic (di Inggris abad ke-17)
 Publisistika
 Statistika (oleh Achenwall dari Jerman pada
pertengahan abad ke-18, dan di-
turuti oleh Sir John Sinclair di Inggris)
Yang bertahan adalah kata statistika
Pada saat ini kita mengenal statistika yang teoretik
serta statistika terapan. Statistika yang teoretik
dikenal juga sebagai statistika matematik
 Statistika Teoretik (Matematik)
 Statistika Terapan
Di sini kita membahas statistika terapan dengan
memanfaatkan rumus statistika yang diperoleh dari
statistika teoretik
------------------------------------------------------------------------------
Pendahuluan
------------------------------------------------------------------------------
3. Probabilitas Statistika
Ketika cabang matematika bernama probabilitas
muncul maka probabilitas didekati secara rumus
matematika dan secara data statistika
Bersama itu muncul dua istilah yang kini umum
dikenal
 Probabilitas matematik
 Probabilitas statistik
Probabilitas statistik menggunakan data yang
terkumpul serta juga menggunakan rumus
matematika
Statistika yang kini kita kenal sekarang merupakan
perkembangan dari probabiltas statistika
Statistika menggunakan data dari lapangan serta
menggunakan rumus probabilitas matematik
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
4. Statistika Terapan
Di sini hanya dibicarakan statistika terapan
Penerapan dilakukan di banyak bidang, baik pada
ilmu alam maupun pada ilmu sosial
Di bidang ilmu alam dikenal fisika statistik, di
bidang ilmu teknik dikenal dengan nama stokastik,
dan bidang ilmu pertanian banyak menggunakan
statistika
Di bidang ilmu sosial, statistika digunakan di
berbagai bidang ilmu seperti
 Psikologi
 Pendidikan (yang akan dipelajari)
 Ekonomi
 Sosiologi
 Manajemen
 Linguistik
 Kesehatan masyarakat
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
5. Fungsi Statistika Terapan
Statistika terapan dapat dibagi ke dalam beberapa
kategori
 Statistika deskriptif
 Statistika inferensial
Statistika deskriptif mereduksi data ke dalam
beberapa besaran untuk disajikan secara bermakna
Statistika inferensial membuat kesimpulan dari data
yang diperoleh meliputi
 Pengujian hipotesis
 Estimasi
 Pengambilan keputusan
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
6. Kategori Statistika Terapan
Dari segi persyaratan parameter, dikenal statistika
terapan berbentuk
 Statistika parametrik
 Statistika nonparametrik
Dari segi tahapan atau tujuan analisisnya
 Statistika deskriptif
 Statistika inferensial atau statistika induktif
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
7. Penggunaan Statistika Terapan
Statistika terapan banyak digunakan untuk
 Memberikan gambaran secara kuantitatif
tentang keadaan data
 Melakukan estimasi dan prediksi untuk
pengambilan keputusan
 Menguji hipotesis deduktif dan induktif serta
mengambil keputusan di dalam penelitian
ilmiah
 Menemukan karakteristik pendapat orang
banyak di dalam poling pendapat
Data untuk statistika terapan dapat diperoleh
melalui
 Ujian
 Survei
 Eksperimen
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
8. Statistika pada Pengujian Hipotesis dalam Penelitian
Ilmiah
Masalah
Kajian teoretik dan argumentasi
Hipotesis penelitian
Pengujian hipotesis
Jika menggunakan statistika
Hipotesis statistika
Data populasi Data sampel
Hasil penelitian
Uji hipotesis
Hasil penelitian
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
9. Statistika Terapan dalam Pengolahan Data
Tujuan
Sasaran
Pengukuran
Data
Olah data
Informasi
Penggunaan
informasi
Matematika
Statistika
Riset operasional
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
B. Data
1. Besaran
 Statistika berbicara tentang data dalam bentuk
besaran (dimensi)
 Besaran adalah sesuatu yang dapat dipaparkan
secara jelas dan pada prinsipnya dapat diukur
Contoh 1.
Beberapa bentuk besaran
(a) banyaknya orang
(b) nilai ujian
(c) harga barang
(d) sikap terhadap pendidikan
(e) kepeminpinan ketua
(f) tegangan listrik
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
2. Macam Besaran
 Macam besaran dapat dilihat dari banyak sudut
 Macam besaran dari segi ketetapan nilai adalah
Konstanta = nilai besaran adalah tetap
Variabel = nilai besaran dapat berubah-ubah
Besaran
Konstanta Variabel
Umum Khusus Tak acak
(mate-
matik)
Acak
(probabi-
listik)
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
 Konstanta umum (universal)
Berlaku umum di semua keadaan dan tempat
Contoh 3
 = 3,14159 
e = 2,71828 
 Konstanta khusus
Berlaku pada keadaan dan tempat tertentu
Contoh 4
Y = a X + b
a dan b adalah konstanta mewakili sesuatu
misalkan a adalah harga satuan
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
 Variabel tak acak (matematik)
Nilainya ditentukan oleh keadaan yang sepenuhnya
diketahui
Contoh 5
X = banyaknya buku tulis yang dibeli
Y = kecepatan putaran suatu alat
 Variabel acak (probabilistik)
Nilainya ditentukan oleh keadaan yang tidak
sepenuhnya kita ketahui
Contoh 6
X = tampilan mata 6 pada lemparan dadu
Y = angka hadiah pertama pada lotere
Z = nilai ujian siswa
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
C. Variabel pada Statistika
1. Pendahuluan
 Statistika banyak menggunakan variabel, pada
umumnya, berbentuk variabel acak
 Mereka terletak pada berbagai bidang ilmu,
meliputi
Psikologi
Pendidikan
Ekonomi
Ilmu sosial
Sistem informasi
Bahasa
Fisika
dan sebagainya
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
2. Skala Variabel
 Skala adalah suatu ciri pada besaran atau variabel
yang memungkinkannya untuk dinyatakan dalam
bentuk bilangan
 Skala digunakan pada pengukuran
 Beberapa macam skala
meter untuk jarak
detik untuk waktu
desibel untuk kuat suara
ampere untuk arus listrik
0 dan 1 untuk menyatakan salah dan betul
1 sampai 10 pada nilai ujian di SMA
1 sampai 5 pada penilaian dari buruk ke baik
 Stevens mengemukakan empat macam skala ukur
Nominal Ordinal Interval Rasio
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
 Skala nominal
Ciri skala : hanya membedakan
Contoh 7
Nomor rumah 13
Nomor mahasiswa 82347
Nomor telepon 085271714545
Pengkodean
Pria = 1 Wanita =2
Jakarta Pusat = 1
Jakarta Barat = 2
Jakarta Selatan = 3
Jakarta Timur = 4
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
 Skala Ordinal
Ciri : membedakan
menunjukkan peringkat
Contoh 8
Juara pertama = 1
Juara kedua = 2
Juara ketiga = 3
Lulus SD = 1
Lulus SMP = 2
Lulus SMA = 3
Jarak di antara 1 ke 2 serta 2 ke 3 tidak harus
sama (bisa sama dan juga bisa tidak sama)
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
 Skala Interval
Ciri : membedakan
menunjukkan peringkat
berjarak sama
Contoh 9
temperatur 250
260
270
potensial  2 volt
 1 volt
0 volt
1 volt
Jarak di antara 250
ke 260
sama dengan jarak di
antara 260
ke 270
Tidak harus memiliki titik 0 tulen
----------------------------------------------------------------------------
Bab 1
-----------------------------------------------------------------------------
 Skala Rasio
Ciri : membedakan
menunjukkan peringkat
berjarak sama
memiliki titik 0 tulen
Contoh 10
Banyaknya orang 0 orang
1 orang
2 orang
3 orang
Rasio 6 : 2 = 3
8 : 2 = 4 adalah tetap
0 1 2 3 4 5 6 7 8
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
 Perbedaan di antara skala itu
beda peringkat jarak sama nol tulen
nominal 
ordinal  
interval   
rasio
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
3. Nilai Variabel
Dikenal nilai dikotomi dan nilai politomi
 Dikotomi
Hanya ada dua nilai berbeda
Sering dinyatakan sebagai 0 dan 1
Setuju = 1 Tidak setuju = 0
Betul = 1 Salah = 0
Lulus = 1 Tidak lulus = 0
Tinggi = 1 Rendah = 0
dan seterusnya
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 11
Skala dikotomi pada hasil ujian
Peserta Butir
ujian 1 2 3 4 5 6
1 0 1 1 0 0 1
2 1 1 0 0 1 0
3 1 1 0 0 1 0
4 0 0 1 0 0 0
5 1 0 0 1 0 0
6 0 0 1 1 1 1
7 1 1 0 0 1 0
8 1 0 0 1 1 0
9 1 0 0 1 0 1
10 0 1 0 0 0 1
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
 Politomi
Terdapat lebih dari 2 macam nilai, dengan berbagai
bentangan, seperti
0, 1, 2, 3, , 10
0, 1, 2, 3, , 100
1, 2, 3, 4, 5
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
200, 201, 202, , 677
10, 20, 30, , 100
dan sebagainya
Ada nilai terendah dan nilai tertinggi sesuai
dengan bentangannya
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 12
Skala politomi pada suatu kuesioner
Respon- Butir
den 1 2 3 4 5 6
1 3 5 4 1 4 3
2 3 4 4 1 4 3
3 2 5 3 2 5 2
4 1 3 2 2 5 4
5 4 5 2 1 4 4
6 2 4 4 2 3 2
7 3 4 3 3 3 3
8 3 3 4 2 4 2
9 2 4 2 1 4 2
10 1 5 3 1 5 4
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
4. Derajat Kebebasan
Derajat kebebasan (DK) adalah banyaknya
kebebasan untuk memberi nilai kepada variabel
Kebebasan akan berkurang jika pemberian nilai
kepada variabel diberi syarat
Makin banyak syarat makin kecil derajat kebebasan
 Tanpa Syarat
Isikan 5 angka ke 5 kotak tanpa syarat
misalnya 5 7 6 5 8 DK = 5
Pada umumnya DK = N
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
 Dengan satu syarat
Isikan angka pada masing-masing dari 5 kotak
dengan syarat jumlahnya ganjil
5 7 6 5
Agar jumlahnya ganjil, kotak ke-5 sudah tidak
bebas
DK = 5  1 = 4
Pada umumnya, dalam kasus seperti ini, derajat
kebebasan menjadi
DK = N  1
Tidak bebas
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
 Dengan dua syarat
Isikan kotak berikut dengan angka dengan syarat
jumlah pada baris adalah genap dan jumlah pada
lajur adalah ganjil
4 5 1 7
3 6 2 3
Derajat kebebasan DK = (5  1)(3  1) = 8
Dari 15 kotak hanya 8 yang bebas diisi
Pada umumnya, dalam kasus ini, derajat
kebebasan adalah
DK = (baris  1)(lajur  1)
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
D. Hubungan Fungsional
1. Pendahuluan
 Dua atau lebih variabel dapat berhubungan
secara fungsional
 Dalam hubungan fungsional adalah variabel
yang independen (bebas diberi nilai) dan ada
variabel yang dependen (tidak bebas diberi
nilai)
 Dalam hubungan fungsional, perubahan nilai
pada variabel independen mengubah nilai pada
variabel dependen
 Hubungan fungsional (dikenal juga sebagai
fungsi) memiliki sejumlah kemungkinan, seperti
univariat dan multivariat
linier dan nonlinier
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
5. Interpolasi Linier
 Fungsi bentuk tabel menggunakan bilangan yang
nilainya melompat-lompat
 Pencarian nilai di antara lompatan dapat dilakukan
melalui interpolasi
 Jika jarak lompatan tidak terlalu besar, maka
interpolasi dapat dilakukan dengan anggapan
bahwa keadaan di antara dua lomptan berurutan
adalah linier
 Interpolasi seperti ini dikenal sebagai interpolasi
linier
 Perhitungan pada interpolasi linier dilakukan
melalui proporsi
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
 Perhitungan interpolasi linier
Contoh 18
X 3 4 5 6 . . .
Y 100 150 200 250 . . .
Jika X = 4,3 berapakah Y
X 3 4 4,3 5 6
Y 100 150 Y 200 150
a = 4,3  4 = 0,3 b = 5  4 = 1 c = Y  150
d = 200  150 = 50
Menurut proporsi
c = 0,3 x 50 = 15 Y = 150 + c = 165
a b
c
d
501
3,0 c
d
c
b
a
==
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 19
Tabel y = f(x) menunjukkan
x 0,70 0,71 0,72 0,73 0,74 0,75
y 0,7580 0,7611 0,7642 0,7673 0,7704 0,7734
Melalui interpolasi linier, tentukan
(a) x = 0,715 y =
(b) x = 0,738 y =
(c) x = 0,742 y =
(d) y = 0,7650 x =
(e) y = 0,7600 x =
(f) y = 0,7720 x =
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
6. Transformasi
 Transformasi adalah perubahan bentuk (form)
menurut aturan tertentu
 Ada bermacam transformasi, di antaranya,
Transformasi linier
Tranformasi nonlinier
 Transformasi adalah linier jika grafik di antara nilai
transformasi dan nilai asli menunjukkan garis lurus
 Transformsi nonlinier terdiri atas bermacam
transformasi, di antaranya,
Kuadratis
Logaritmis
Dinormalkan
Resiprokal
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------

袖
=
X
Y
Contoh 20
Transformasi linier di antara X dan Y adalah
sebagai berikut
Hitunglah nilai hasil transformasi
(a) 袖 = 50  = 10 X = 12 Y =
(b) 袖 = 500  = 100 X = 80 Y =
(c) 袖 = 5  = 0,1 X =  1,5 Y =
(d) 袖 =  10  = 10 X = 0 Y =
(e) 袖 = 6,5  = 0,2 X = 1,7 Y =
(f) 袖 = 100  = 15 X = 80 Y =
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
E. Notasi Matematika
1. Jenis Notasi
 Ada banyak jenis notasi matematika, namun di
sini, hanya dibicarakan notasi untuk
Penjumlahan
Perkalian
Faktorial
Kombinasi
 Mereka sering digunakan di dalam perhitungan,
dan di sini, terutama penjumlahan dan
perkalian banyak digunakan
 Perhitungan melalui notasi matematika ini
dapat dilakukan dengam cepat dengan bantuan
kalkulator elektronik
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
2. Notasi Penjumlahan
Notasi penjumlahan menggunakan huruf Yunani
裡
Misalkan terdapat nilai
X1 = 6 X2 = 8 X3 = 7 X4 = 9 X5 = 1
X6 = 3 X7 = 4
maka penjumlahan yang dilakukan untuk X dari
i = 2 sampai i = 6
28
31978
65432
61
2
=
++++=
++++=
=
=
XXXXXX
i
i
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
 Jika penjumlahan mencakup semua i yang ada,
maka ada kalanya batas jumlah tidak lagi disebut,
misalnya,
裡 X = X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7
= 6 + 8 + 7 + 9 + 1 + 3 + 4
= 38
Contoh 21
Variabel X memiliki sejumlah nilai sebagai berikut
X 6 8 9 1 3 4
maka
裡 X = 6 + 8 + 9 + 1 + 3 + 4 = 38
(裡X)2
= (38)2
= 1444
裡 X2
= 62
+ 82
+ 92
+ 12
+ 32
+ 42
= 256
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 22
Contoh 21 dapat dihitung melalui cara sebagai
berikut
X X2
6 36 裡 X = 38
8 64
9 81 (裡X)2
= 382
= 1444
1 1
3 9 裡 X2
= 256
4 16
38 256
Cara ini sering digunakan serta memudahkan
pemeriksaan perhitungan
----------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 23
Data X dan Y adalah sebagai berikut
X Y X2
Y2
XY
2 14 4 196 28
6 10 36 100 60
4 16 16 256 64
7 11 49 121 77
5 9 25 81 45
7 12 49 144 84
6 11 36 121 66
37 83 215 1019 424
裡 X = 37 裡 Y = 83 裡 X2
= 215 裡 Y2
= 1019
裡 XY = 412 (裡X)2
= 1369 (裡Y)2
= 6889
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 24
Hitunglah 裡 X, (裡X)2
, dan 裡 X2
untuk data
(a) X = 12, 17, 9, 11, 7, 14, 10, 6, 13
(b) X = 0,5, 4,2, 3,5, 6, 3,6, 5,5
(c) X = 4,  2, 3,  4,  2, 6
(d) X = 101, 212, 163, 175, 200, 186
(e) X = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
(f) X = 70, 65, 85, 70, 80, 75, 75
(g) X = 7, 7, 6, 7, 9, 7, 8, 8, 7, 6, 7
-----------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 25
Hitunglah 裡X, (裡X)2
, 裡Y, (裡Y)2
, 裡X裡Y, 裡XY,
裡X2
, dan 裡Y2
untuk data
(a) X = 3, 4, 2, 1, 6, 4
Y = 10, 12, 15, 11, 13, 16,
(b) X = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Y = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16
(c) X =  4,  3,  1,  2,  5
Y = 6, 5, 3, 7, 4
(d) X = 11, 13, 15, 17, 19, 21, 23, 25
Y = 4, 3, 2, 1, 0,  1,  2,  3
(e) X = 3,1, 3,2, 3,3, 3,4, 3,5
Y = 6,2, 6,4, 6,6, 6,8, 7,0
(f) X = 103, 208, 150, 250, 190
Y = 0,3, 1,7, 3,2, 2,5, 0,9
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
3. Notasi Perkalian
Notasi perkalian menggunakan huruf Yunani 
(baca:pi)
Misalkan terdapat nilai
X1 =  3, X2 =  2, X3 =  1, X4 = 1
X5 = 2, X6 = 3
maka perkalian yang dilakukan untuk X dari i = 2
sampai i = 5 adalah
4
)2)(1)(1)(2(
5432
5
2
=
=
=
=
=
XXXXX
i
i
i
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
 Jika perkalian mencakup semua i yang ada, maka
ada kalanya batas perkalian tidak lagi disebut,
misalnya
 X = (3)(2)(1)(1)(2)(3)
=  36
Contoh 26
Variabel X memiliki nilai
X = 3, 3, 2, 4, 2, 1
 X = (3)(3)(2)(4)(2)(1)
= 144
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 27
Data X dan Y adalah sebagai berikut
X = 1, 2, 3, 4, 5
Y = 2, 1, 1, 2, 3
maka
 X = (1)(2)(3)(4)(5) = 120
 Y = (2)(1)(1)(2)(3) = 12
 XY = (1)(2).(2)(1).(3)(1).(4)(2).(5)(3)
= (2)(2)(3)(8)(15)
= 1440
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
4. Notasi Faktorial
Faktorial menggunakan notasi ! Seperti
3! 4! 6! N!
Menurut ketentuan hasil faktorial adalah
N! = (N)(N  1)(N  2) . . . (3)(2)(1)
0! = 1
Dapat langsung dihitung melalui kalkulator
elektronik
Contoh 28
3! = (3)(2)(1) = 6
4! = (4)(3)(2)(1) = 24
6! = (6)(5)(4)(3)(2)(1) = 720
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 29
280)5)(7)(8(
)1)(2)(3)(1)(2)(3)(4(
)1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8(
!3!4
!8
272)16)(17(
!15
!17
30)5)(6(
)1)(2)(3)(4(
)1)(2)(3)(4)(5)(6(
!4
!6
6
)1)(2)(3)(4)(5(
)1)(2)(3)(4)(5)(6(
!5
!6
==
=
==
===
==
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
5. Notasi Kombinasi
 Kombinasi adalah banyaknya cara untuk
menggabungkan data dari suatu kelompok data
yang ada
 Misalkan terdapat kelompok data
A B C D E
 Jika dikelompokkan masing-masing 2 data, maka
banyaknya cara adalah
AB AC AD AE BC BD BE
CD CE DE
yakni 10 cara
 Ini dikatakan bahwa 5 kombinasi 2 adalah 10
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
-----------------------------------------------------------------------------
 Notasi untuk 5 kombinasi 2 adalah
 Rumus umum perhitungan kombinasi untuk n
kombinasi k adalah
Contoh 30
 Dapat langsung dihitung pada kalkulator
elektronik
錚件7
錚
錚
錚錚
錚
錚
2
5
!)!(
!
kkn
n
k
n

=錚件7
錚
錚
錚錚
錚
錚
10
!3!2
!5
)!25(!2
!5
2
5
==

=錚件7
錚
錚
錚錚
錚
錚
------------------------------------------------------------------------------
Bab 1
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 31
(a)
(b)
(c)
(d)
=錚件7
錚
錚
錚錚
錚
錚
4
7
=錚件7
錚
錚
錚錚
錚
錚
6
7
=錚件7
錚
錚
錚錚
錚
錚
3
8
=錚件7
錚
錚
錚錚
錚
錚
5
8

More Related Content

1. Perkuliahan Dodi Iswanto