際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
STATIKA
(Mekanika Rekayasa, Mekanika Teknik,
      Engineering Mechanics)
Dosen Pengampu
   Ir. Windu Partono, MSc.
 Ir. Rudy Yuniarto Adi, MT.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
        STATIKA ?
Statika atau Mekanika Teknik atau juga dikenal
sebagai Mekanika Rekayasa merupakan bidang
  ilmu utama (dasar keahlian) yang dipelajari di
                ilmu teknik sipil.

 Pokok utama atau materi dari Statika adalah
 mempelajari perilaku struktur terhadap beban
          yang bekerja padanya.

 Perilaku struktur tersebut umumnya mencakup
 keseimbangan gaya, uraian gaya, gaya reaksi
   dan gaya internal yang ada pada struktur.
Dalam mempelajari perilaku struktur pada mata kuliah
Statika, maka hal-hal penting yang selalu diperhatikan
adalah :

1. Stabilitas struktur (tidak bergerak, tidak berpindah
   tempat dan tidak berubah bentuk).

2. Keseimbangan Gaya (gaya luar atau beban yang
bekerja pada struktur harus diimbangi oleh reaksi
struktur terhadap beban tersebut)

3. Kompatibilitas antara gaya-gaya yang bekerja pada
struktur dengan jenis tumpuannya dan bentuk
strukturnya.
Gaya Luar terdiri dari Muatan (Gaya Aksi)
dan Reaksi Tumpuan (Gaya Reaksi) yang
menciptakan kestabilan atau keseimbangan
                  struktur.

  Muatan yang membebani suatu struktur
akan dirambatkan oleh kontruksi ke dalam
  tanah melalui pondasi. Gaya-gaya dari
   tanah yang memberikan perlawanan
terhadap gaya rambat tersebut dinamakan
            Reaksi Tumpuan.
Muatan adalah beban yang bekerja pada suatu struktur dapat
berupa beban hidup manusia, beban kendaraan, beban angin,
    beban gempa, beban hidrolis air, beban aktif tanah dll.

Muatan yang bekerja pada struktur secara umum dibagi menjadi
       dua yaitu muatan tetap dan muatan sementara.

 Muatan tetap bekerja sepanjang umur struktur, beban ini juga
 dikenal sebagai beban mati atau berat mati struktur. Sebagai
 contoh berat mati struktur dari beton 2400 kN/m3, berat mati
 struktur baja 7200 kN/m3, berat mati struktur kayu 960 kN/m3,
               berat tegel di atas lantai 75 kN/m2).

 Muatan sementara bekerja tidak tetap pada strukur, muatan ini
juga dikenal sebagai muatan tidak tetap (muatan hidup) seperti
           muatan gempa, angin, kendaraan, orang.
Muatan-muatan selalu mempunyai besaran, arah, dan garis kerja,
                        misalnya :

  Beban angin bekerja tegak lurus bidang yang menentangnya,
 berupa beban merata arahnya umum mendatar (misal 40 N/m2)

Berat kendaraan, merupakan muatan titik yang mempunyai arah
 gaya tegak lurus bidang singgung roda, arah gaya akibat beban
        kendaraan adalah vertikal ke bawah (misal 10kN)

 Gaya tekan air (gaya tekan tanah), bekerja tegak lurus dinding
 yang terletak di dalam air (didalam tanah), besarnya gaya tekan
 air (tanah) dihitung secara hidrostatis berbentuk beban segitiga,
                makin dalam makin besar gayanya.

Beban manusia bekerja tegak lurus bidang injaknya dan berupa
  beban titik atau beban merata dengan arah vertikal ke bawak
                  (misal 100 kN atau 100 kN/m2).
Tekanan Aktif Tanah
                                                Dan Beban Hidrostatis


Tekanan Aktif Tanah   Tekanan Aktif Tanah Dan
                         Beban Hidrostatis
Beban
Angin
Beban Gempa
Beban
Kendaraan
Suatu struktur akan stabil bila struktur tersebut
      diletakkan di atas pondasi yang baik.
     Pondasi akan melawan gaya aksi yang
 diakibatkan oleh muatan yang diteruskan oleh
   struktur kepada pondasi. Gaya lawan yang
ditimbulkan pada pondasi disebut: Gaya Reaksi
               (Reaksi Perletakan).

 Kemampuan pondasi atau tumpuan menahan
   gaya aksi sangat ditentukan oleh bentuk
 pondasinya. Bentuk pondasi yang umum ada
pada struktur dapat berupa roll (roda/perletakan
        geser), sendi (engsel) dan jepit.
Tumpuan roll (roda/perletakan geser) mampu
menahan gaya yang arahnya tegaklurus bidang
       dimana tumpuan diletakkan.

Tumpuan sendi (engsel) mampu menahan gaya
  yang arahnya tegaklurus dan sejajar bidang
         dimana tumpuan diletakkan.

   Tumpuan jepit mampu menahan gaya yang
 arahnya tegaklurus dan sejajar bidang dimana
tumpuan diletakkan dan juga mampu menahan
  gaya yang menyebabkan tumpuan berputar..
Tumpuan Roll
Tumpuan Sendi
Tumpuan
Sendi
Tumpuan
Jepit
Macam-macam Tumpuan dan
       Reaksinya
Balok di atas dua tumpuan
 Sendi                      Roll



 Sendi                      Roll




         Sendi                     Roll



  Balok di atas banyak tumpuan
              (gerber)
                             Sendi

 Sendi             Roll                   Roll
Sendi


                        Portal 3 Sendi



Sendi                            Sendi
                Sendi




                                         Sendi
                         Sendi
Gaya dalam adalah gaya yang ada di dalam
  badan struktur yang berusaha menjaga
  keseimbangan beban-beban luar yang
          bekerja pada struktur.

 Gaya dalam dapat juga diartikan sebagai
   gaya pada badan struktur yang timbul
akibat adanya keseimbangan gaya aksi dan
                 reaksi.

Gaya dalam tidak mungkin timbul jika gaya
    aksi dan reaksi tidak seimbang.
Sebagai contoh jika kita membangun rumah
  diatas tanah yang keras, maka tanah mampu
  memberi reaksi balik akibat beban luar yang
bekerja pada struktur. Akan terjadi keseimbangan
  gaya. Elemen struktur akan mengalami gaya
                     dalam.

 Sebaliknya jika bangunan berdiri di atas tanah
  sangat lunak, maka tanah tidak akan mampu
menahan beban aksi pada struktur. Bangunan
   akan turun, Pada saat turun maka seluruh
elemen bangunan tidak mengalami gaya dalam.
Apa Tujuan Kita Belajar
                           STATIKA ?

 1. Untuk mengetahui tentang konsep keseimbangan gaya

2. Untuk mengetahui jenis tumpuan dan pengaruh tumpuan
             pada analisa keseimbangan gaya

3. Untuk mengetahui konsep keseimbangan antara beban aksi
            dan reaksi pada struktur statis tertentu

  4. Keseimbangan gaya aksi dan reaksi akan menghasilkan
                        gaya dalam

  5. Distribusi gaya dalam pada struktur statis tertentu agar
    diketahui bagian mana dari struktur yang menderita gaya
                         dalam terbesar
Apa Tujuan Kita Belajar
                     STATIKA ?



1. Bagian struktur yang menderita gaya dalam
     terbesar akan mengalami tegangan yang
    terbesar. Kehancuran struktur akan terjadi
       pada bagian struktur yang menderita
                tegangan terbesar

 2. Menjadi bekal bagi kita untuk memahami
     perilaku struktur pada saat mengalami
                  pembebanan
MENGAPA KITA PERLU BELAJAR
        STATIKA ?
Gempa Haiti
12 Januari 2010
     M 7.0
1 kuliah-pertama-statika
A damage survey of 107 buildings in downtown Port-au-Prince
indicated that 28% had collapsed and another 33% were damaged
enough to require repairs. A similar survey of 52 buildings in
L辿og但ne found that 62% had collapsed and another 31% required
repairs.


Port Facilities: The main port in Port-au-Prince suffered extensive
damage during the earthquake, inhibiting the delivery of relief
supplies. The collapse of the North Wharf appears to have been
caused by liquefaction-induced lateral spreading. The westernmost
120 meters (400 ft) of the South Pier collapsed, and approximately
85% of the vertical and batter piles supporting the remaining section
were moderately damaged or broken. The remaining section of pier
was shut down to vehicle traffic following additional damage that
occurred during an aftershock. The collapse of a pile-supported pier
at the Varreux Terminal resulted in the deaths of about 30 people
working on the pier at the time of the earthquake. Less severe
damage, including a small oil spill,
occurred at a marine oil terminal located near Port-au-Prince.
Gempa Padang M 7.6,
 30 September 2009
1 kuliah-pertama-statika
The earthquake caused 1,195 deaths and significant
damage to about 140,000 houses and 4,000 other
buildings (Satkorlak, 2009). The casualties (383 deaths,
431 serious injuries) in Padang were mostly due to
building damage and collapse. These numbers would
likely have been higher had the earthquake struck earlier,
when schools and offices were in session.

 Landslides in the outlying rural mountain areas buried
 several villages, damaged roads, and caused over 600
 deaths.
Gempa
Yogyakarta
   M 6.3
27 Mei 2006
Table 3.2 Data Korban Gempa Yogyakarta (BAPPENAS, 2006)

District          Death Toll   Number Injured

Yogyakarta        4,659        19,401
Bantul            4,121        12,026
Sleman            240          3,792
Yogyakarta City   195          318
Kulonprogo        22           2,179
Gunung Kidul      81           1,086

Central Java      1,057        18,526
Klaten            1,041        18,127
Magelang          10           24
Boyolali 4        300
Sukoharjo         1            67
Wonogiri          -            4
Purworejo         1            4

Total             5,716        37,927
Table 3.3 Distribusi kerusakan rumah (BAPPENAS, 2006)

                        Totally destroyed        Damaged   Total
Yogyakarta Province     88,249                   98,343    186,592
Bantul                  46,753                   33,137    79,890
Sleman                  14,801                   34,231    49,032
Gunung Kidul            15,071                   17,967    33,038
Yogyakarta City         4,831                    3,591     8,422
Kulonprogo              6,793                    9,417     16,210

Central Java            68,415                   103,689   172,104
Klaten                  65,849                   100,817   166,666
Sukoharjo               1,185                    488       1,673
Magelang                499                      729       1,228
Purworejo               144                      760       904
Boyolali                715                      825       1,540
Wonogiri                23                       70        93
Total                   156,664                  202,032   358,696
1 kuliah-pertama-statika
APA YANG DIPELAJARI DI
                 STATIKA ?




Ilmu Gaya :
-Uraian Gaya
-Superposisi Gaya
-Resultante Gaya

Analisa dengan cara analitis dan
Grafis
APA YANG DIPELAJARI DI
      STATIKA ?




           Keseimbangan Gaya :
           -Keseimbangan Gaya Luar
           (Aksi dan Reaksi)
           Analisa dengan cara grafis
           dan analitis
APA YANG DIPELAJARI DI
                STATIKA ?




Keseimbangan Gaya :
-Keseimbangan Gaya Luar
Dan Gaya Dalam
-Bidang-Bidang Gaya Dalam
APA YANG DIPELAJARI DI
                STATIKA ?
Materi Kuliah:
1. Pengenalan Statika dan sistem Pembelajarann Statika
2. Dasar-Dasar Ilmu Gaya
3. Mencarai Resultante Gaya secara Grafis dan Analitis
4. Menguraikan Gaya Secara Grafis Dan Analitis
5. Menghitung Reaksi Perletakan Secara Grafis dan
   Analitis
6. Menghitung Reaksi Perletakan secara Grafis dan
   Analitis pada beberapa tipe struktur statis tertentu,
   balok diatas dua tumpuan dan diatas banyak tumpuan
   (balok gerber)
7. Menghitung Reaksi Pereletakan secara Grafis dan
   Analitis Pada Portal 3 sendi
8. Ujian Mid Semester
APA YANG DIPELAJARI DI
                STATIKA ?
Materi Kuliah:
9. Keseimbangan Gaya Luar Dan Gaya Dalam
10. Bentuk Gaya Dalam dan Persamaan Gaya Dalam
11. Gaya Dalam Pada Balok di atas dua tumpuan dan di
    atas banyak tumpuan
12. Bidang Gaya Dalam pada Balok di atas dua tumpuan
    dan di atas banyak tumpuan (balok Gerber)
13. Gaya Dalam Pada Portal 3 sendi
14. Bidang Gaya Dalam Pada Portal 3 sendi
15. Free Body Diagram
16. Ujian Akhir Semester
Sistem Satuan yang digunakan pada kuliah STATIKA



Nama             Panjang     Waktu        Massa           Gaya
SI (Sistem       Meter (m)   Second (s)   Kilogram (kg)   Newton
International)                                            (N)(kgm/s2)



                 Meter (m)   Second (s)   Kilogram (kg)   Kilogram force
                                                          (kgf)
Konversi tekanan (gaya per satuan luas).


1 mpa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2 = 100t/m2
1 mpa =100t/m2 = 100.000kg/m2
1 kpa = 100kg/m2
1 mpa = 1000 kpa
1 kpa =1kn /m2 1kn =100kg/m2
1 g = 10 m/s2
N             = 0.001 kN
[KN]          = 1 kN
MN            = 1000 kN
lb (pon)      = 0044482 kN
klb (kilopon) = 4.4482 kN
Persoalan
                       penting pada
                      ilmu mekanika
                          (Statika)


Bagaimana Merubah
Model Fisik Menjadi
Model struktur
(model analitis) ?
Bagaimana Merubah
Model Fisik Menjadi
Model struktur
(model analitis) ?
Bagaimana Merubah
Model Fisik Menjadi
Model struktur
(model analitis) ?
Daftar Pustaka
 Daniel L. Schodek : Struktur, edisi
  kedua, alih bahasa Bambang
  Suryoatmono, Erlangga
 Soemono :Statika 1, Penerbit ITB
 Heinz Frick :Mekanika Teknik 1,
  Statika dan Kegunaannya,Penerbit
  Kanisius.
 Timoshenko dan Young:Mekanika
  Teknik,Erlangga
Sistem Penilian :

NA = 50% NUMS + 50% NUAS
            NA = Nilai Akhir
     NUMS = Nilai Ujian Mid Semester
     NUAS = Nilai Ujian Mid semester
Perlengkapan Dasar Yang Wajib Dimilik Oleh Setiap
                 Mahasiswa :

      1.    Satu Pasang Penggaris Segitiga
               2.   Busur Derajat
                 3.   Kalkulator
           4.   Kertas Milimeter Block
Aturan Dasar Untuk Mengikuti Kuliah dan Ujian:

1.        Setiap Mahasiswa Wajib Membawa keempat
           perlengkapan dasar setiap kali mengikuti
                           kuliah

     2.      Pada saat kuliah mahasiswa yang tidak
             membawa keempat perlengkapan dasar
          tersebut di atas, tidak boleh mengikuti kuliah

     3.      Pada saat ujian mahasiswa yang tidak
            membawa keempat perlengkapan dasar
             tersebut di atas, tidak diperkenankan
                        mengikuti ujian.
1 kuliah-pertama-statika

More Related Content

1 kuliah-pertama-statika

  • 1. STATIKA (Mekanika Rekayasa, Mekanika Teknik, Engineering Mechanics)
  • 2. Dosen Pengampu Ir. Windu Partono, MSc. Ir. Rudy Yuniarto Adi, MT.
  • 3. APA YANG DIMAKSUD DENGAN STATIKA ?
  • 4. Statika atau Mekanika Teknik atau juga dikenal sebagai Mekanika Rekayasa merupakan bidang ilmu utama (dasar keahlian) yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Pokok utama atau materi dari Statika adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku struktur tersebut umumnya mencakup keseimbangan gaya, uraian gaya, gaya reaksi dan gaya internal yang ada pada struktur.
  • 5. Dalam mempelajari perilaku struktur pada mata kuliah Statika, maka hal-hal penting yang selalu diperhatikan adalah : 1. Stabilitas struktur (tidak bergerak, tidak berpindah tempat dan tidak berubah bentuk). 2. Keseimbangan Gaya (gaya luar atau beban yang bekerja pada struktur harus diimbangi oleh reaksi struktur terhadap beban tersebut) 3. Kompatibilitas antara gaya-gaya yang bekerja pada struktur dengan jenis tumpuannya dan bentuk strukturnya.
  • 6. Gaya Luar terdiri dari Muatan (Gaya Aksi) dan Reaksi Tumpuan (Gaya Reaksi) yang menciptakan kestabilan atau keseimbangan struktur. Muatan yang membebani suatu struktur akan dirambatkan oleh kontruksi ke dalam tanah melalui pondasi. Gaya-gaya dari tanah yang memberikan perlawanan terhadap gaya rambat tersebut dinamakan Reaksi Tumpuan.
  • 7. Muatan adalah beban yang bekerja pada suatu struktur dapat berupa beban hidup manusia, beban kendaraan, beban angin, beban gempa, beban hidrolis air, beban aktif tanah dll. Muatan yang bekerja pada struktur secara umum dibagi menjadi dua yaitu muatan tetap dan muatan sementara. Muatan tetap bekerja sepanjang umur struktur, beban ini juga dikenal sebagai beban mati atau berat mati struktur. Sebagai contoh berat mati struktur dari beton 2400 kN/m3, berat mati struktur baja 7200 kN/m3, berat mati struktur kayu 960 kN/m3, berat tegel di atas lantai 75 kN/m2). Muatan sementara bekerja tidak tetap pada strukur, muatan ini juga dikenal sebagai muatan tidak tetap (muatan hidup) seperti muatan gempa, angin, kendaraan, orang.
  • 8. Muatan-muatan selalu mempunyai besaran, arah, dan garis kerja, misalnya : Beban angin bekerja tegak lurus bidang yang menentangnya, berupa beban merata arahnya umum mendatar (misal 40 N/m2) Berat kendaraan, merupakan muatan titik yang mempunyai arah gaya tegak lurus bidang singgung roda, arah gaya akibat beban kendaraan adalah vertikal ke bawah (misal 10kN) Gaya tekan air (gaya tekan tanah), bekerja tegak lurus dinding yang terletak di dalam air (didalam tanah), besarnya gaya tekan air (tanah) dihitung secara hidrostatis berbentuk beban segitiga, makin dalam makin besar gayanya. Beban manusia bekerja tegak lurus bidang injaknya dan berupa beban titik atau beban merata dengan arah vertikal ke bawak (misal 100 kN atau 100 kN/m2).
  • 9. Tekanan Aktif Tanah Dan Beban Hidrostatis Tekanan Aktif Tanah Tekanan Aktif Tanah Dan Beban Hidrostatis
  • 13. Suatu struktur akan stabil bila struktur tersebut diletakkan di atas pondasi yang baik. Pondasi akan melawan gaya aksi yang diakibatkan oleh muatan yang diteruskan oleh struktur kepada pondasi. Gaya lawan yang ditimbulkan pada pondasi disebut: Gaya Reaksi (Reaksi Perletakan). Kemampuan pondasi atau tumpuan menahan gaya aksi sangat ditentukan oleh bentuk pondasinya. Bentuk pondasi yang umum ada pada struktur dapat berupa roll (roda/perletakan geser), sendi (engsel) dan jepit.
  • 14. Tumpuan roll (roda/perletakan geser) mampu menahan gaya yang arahnya tegaklurus bidang dimana tumpuan diletakkan. Tumpuan sendi (engsel) mampu menahan gaya yang arahnya tegaklurus dan sejajar bidang dimana tumpuan diletakkan. Tumpuan jepit mampu menahan gaya yang arahnya tegaklurus dan sejajar bidang dimana tumpuan diletakkan dan juga mampu menahan gaya yang menyebabkan tumpuan berputar..
  • 20. Balok di atas dua tumpuan Sendi Roll Sendi Roll Sendi Roll Balok di atas banyak tumpuan (gerber) Sendi Sendi Roll Roll
  • 21. Sendi Portal 3 Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi
  • 22. Gaya dalam adalah gaya yang ada di dalam badan struktur yang berusaha menjaga keseimbangan beban-beban luar yang bekerja pada struktur. Gaya dalam dapat juga diartikan sebagai gaya pada badan struktur yang timbul akibat adanya keseimbangan gaya aksi dan reaksi. Gaya dalam tidak mungkin timbul jika gaya aksi dan reaksi tidak seimbang.
  • 23. Sebagai contoh jika kita membangun rumah diatas tanah yang keras, maka tanah mampu memberi reaksi balik akibat beban luar yang bekerja pada struktur. Akan terjadi keseimbangan gaya. Elemen struktur akan mengalami gaya dalam. Sebaliknya jika bangunan berdiri di atas tanah sangat lunak, maka tanah tidak akan mampu menahan beban aksi pada struktur. Bangunan akan turun, Pada saat turun maka seluruh elemen bangunan tidak mengalami gaya dalam.
  • 24. Apa Tujuan Kita Belajar STATIKA ? 1. Untuk mengetahui tentang konsep keseimbangan gaya 2. Untuk mengetahui jenis tumpuan dan pengaruh tumpuan pada analisa keseimbangan gaya 3. Untuk mengetahui konsep keseimbangan antara beban aksi dan reaksi pada struktur statis tertentu 4. Keseimbangan gaya aksi dan reaksi akan menghasilkan gaya dalam 5. Distribusi gaya dalam pada struktur statis tertentu agar diketahui bagian mana dari struktur yang menderita gaya dalam terbesar
  • 25. Apa Tujuan Kita Belajar STATIKA ? 1. Bagian struktur yang menderita gaya dalam terbesar akan mengalami tegangan yang terbesar. Kehancuran struktur akan terjadi pada bagian struktur yang menderita tegangan terbesar 2. Menjadi bekal bagi kita untuk memahami perilaku struktur pada saat mengalami pembebanan
  • 26. MENGAPA KITA PERLU BELAJAR STATIKA ?
  • 29. A damage survey of 107 buildings in downtown Port-au-Prince indicated that 28% had collapsed and another 33% were damaged enough to require repairs. A similar survey of 52 buildings in L辿og但ne found that 62% had collapsed and another 31% required repairs. Port Facilities: The main port in Port-au-Prince suffered extensive damage during the earthquake, inhibiting the delivery of relief supplies. The collapse of the North Wharf appears to have been caused by liquefaction-induced lateral spreading. The westernmost 120 meters (400 ft) of the South Pier collapsed, and approximately 85% of the vertical and batter piles supporting the remaining section were moderately damaged or broken. The remaining section of pier was shut down to vehicle traffic following additional damage that occurred during an aftershock. The collapse of a pile-supported pier at the Varreux Terminal resulted in the deaths of about 30 people working on the pier at the time of the earthquake. Less severe damage, including a small oil spill, occurred at a marine oil terminal located near Port-au-Prince.
  • 30. Gempa Padang M 7.6, 30 September 2009
  • 32. The earthquake caused 1,195 deaths and significant damage to about 140,000 houses and 4,000 other buildings (Satkorlak, 2009). The casualties (383 deaths, 431 serious injuries) in Padang were mostly due to building damage and collapse. These numbers would likely have been higher had the earthquake struck earlier, when schools and offices were in session. Landslides in the outlying rural mountain areas buried several villages, damaged roads, and caused over 600 deaths.
  • 33. Gempa Yogyakarta M 6.3 27 Mei 2006
  • 34. Table 3.2 Data Korban Gempa Yogyakarta (BAPPENAS, 2006) District Death Toll Number Injured Yogyakarta 4,659 19,401 Bantul 4,121 12,026 Sleman 240 3,792 Yogyakarta City 195 318 Kulonprogo 22 2,179 Gunung Kidul 81 1,086 Central Java 1,057 18,526 Klaten 1,041 18,127 Magelang 10 24 Boyolali 4 300 Sukoharjo 1 67 Wonogiri - 4 Purworejo 1 4 Total 5,716 37,927
  • 35. Table 3.3 Distribusi kerusakan rumah (BAPPENAS, 2006) Totally destroyed Damaged Total Yogyakarta Province 88,249 98,343 186,592 Bantul 46,753 33,137 79,890 Sleman 14,801 34,231 49,032 Gunung Kidul 15,071 17,967 33,038 Yogyakarta City 4,831 3,591 8,422 Kulonprogo 6,793 9,417 16,210 Central Java 68,415 103,689 172,104 Klaten 65,849 100,817 166,666 Sukoharjo 1,185 488 1,673 Magelang 499 729 1,228 Purworejo 144 760 904 Boyolali 715 825 1,540 Wonogiri 23 70 93 Total 156,664 202,032 358,696
  • 37. APA YANG DIPELAJARI DI STATIKA ? Ilmu Gaya : -Uraian Gaya -Superposisi Gaya -Resultante Gaya Analisa dengan cara analitis dan Grafis
  • 38. APA YANG DIPELAJARI DI STATIKA ? Keseimbangan Gaya : -Keseimbangan Gaya Luar (Aksi dan Reaksi) Analisa dengan cara grafis dan analitis
  • 39. APA YANG DIPELAJARI DI STATIKA ? Keseimbangan Gaya : -Keseimbangan Gaya Luar Dan Gaya Dalam -Bidang-Bidang Gaya Dalam
  • 40. APA YANG DIPELAJARI DI STATIKA ? Materi Kuliah: 1. Pengenalan Statika dan sistem Pembelajarann Statika 2. Dasar-Dasar Ilmu Gaya 3. Mencarai Resultante Gaya secara Grafis dan Analitis 4. Menguraikan Gaya Secara Grafis Dan Analitis 5. Menghitung Reaksi Perletakan Secara Grafis dan Analitis 6. Menghitung Reaksi Perletakan secara Grafis dan Analitis pada beberapa tipe struktur statis tertentu, balok diatas dua tumpuan dan diatas banyak tumpuan (balok gerber) 7. Menghitung Reaksi Pereletakan secara Grafis dan Analitis Pada Portal 3 sendi
  • 41. 8. Ujian Mid Semester
  • 42. APA YANG DIPELAJARI DI STATIKA ? Materi Kuliah: 9. Keseimbangan Gaya Luar Dan Gaya Dalam 10. Bentuk Gaya Dalam dan Persamaan Gaya Dalam 11. Gaya Dalam Pada Balok di atas dua tumpuan dan di atas banyak tumpuan 12. Bidang Gaya Dalam pada Balok di atas dua tumpuan dan di atas banyak tumpuan (balok Gerber) 13. Gaya Dalam Pada Portal 3 sendi 14. Bidang Gaya Dalam Pada Portal 3 sendi 15. Free Body Diagram
  • 43. 16. Ujian Akhir Semester
  • 44. Sistem Satuan yang digunakan pada kuliah STATIKA Nama Panjang Waktu Massa Gaya SI (Sistem Meter (m) Second (s) Kilogram (kg) Newton International) (N)(kgm/s2) Meter (m) Second (s) Kilogram (kg) Kilogram force (kgf)
  • 45. Konversi tekanan (gaya per satuan luas). 1 mpa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2 = 100t/m2 1 mpa =100t/m2 = 100.000kg/m2 1 kpa = 100kg/m2 1 mpa = 1000 kpa 1 kpa =1kn /m2 1kn =100kg/m2 1 g = 10 m/s2
  • 46. N = 0.001 kN [KN] = 1 kN MN = 1000 kN lb (pon) = 0044482 kN klb (kilopon) = 4.4482 kN
  • 47. Persoalan penting pada ilmu mekanika (Statika) Bagaimana Merubah Model Fisik Menjadi Model struktur (model analitis) ?
  • 48. Bagaimana Merubah Model Fisik Menjadi Model struktur (model analitis) ?
  • 49. Bagaimana Merubah Model Fisik Menjadi Model struktur (model analitis) ?
  • 50. Daftar Pustaka Daniel L. Schodek : Struktur, edisi kedua, alih bahasa Bambang Suryoatmono, Erlangga Soemono :Statika 1, Penerbit ITB Heinz Frick :Mekanika Teknik 1, Statika dan Kegunaannya,Penerbit Kanisius. Timoshenko dan Young:Mekanika Teknik,Erlangga
  • 51. Sistem Penilian : NA = 50% NUMS + 50% NUAS NA = Nilai Akhir NUMS = Nilai Ujian Mid Semester NUAS = Nilai Ujian Mid semester
  • 52. Perlengkapan Dasar Yang Wajib Dimilik Oleh Setiap Mahasiswa : 1. Satu Pasang Penggaris Segitiga 2. Busur Derajat 3. Kalkulator 4. Kertas Milimeter Block
  • 53. Aturan Dasar Untuk Mengikuti Kuliah dan Ujian: 1. Setiap Mahasiswa Wajib Membawa keempat perlengkapan dasar setiap kali mengikuti kuliah 2. Pada saat kuliah mahasiswa yang tidak membawa keempat perlengkapan dasar tersebut di atas, tidak boleh mengikuti kuliah 3. Pada saat ujian mahasiswa yang tidak membawa keempat perlengkapan dasar tersebut di atas, tidak diperkenankan mengikuti ujian.