Statika mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya, mencakup keseimbangan gaya, uraian gaya, dan gaya internal. Tujuannya antara lain mengetahui konsep keseimbangan gaya dan jenis tumpuan, serta distribusi gaya dalam pada struktur. Materi utama meliputi keseimbangan gaya luar dan dalam, serta bidang-bidang gaya dalam pada berbagai struktur seperti balok dan portal.
4. Statika atau Mekanika Teknik atau juga dikenal
sebagai Mekanika Rekayasa merupakan bidang
ilmu utama (dasar keahlian) yang dipelajari di
ilmu teknik sipil.
Pokok utama atau materi dari Statika adalah
mempelajari perilaku struktur terhadap beban
yang bekerja padanya.
Perilaku struktur tersebut umumnya mencakup
keseimbangan gaya, uraian gaya, gaya reaksi
dan gaya internal yang ada pada struktur.
5. Dalam mempelajari perilaku struktur pada mata kuliah
Statika, maka hal-hal penting yang selalu diperhatikan
adalah :
1. Stabilitas struktur (tidak bergerak, tidak berpindah
tempat dan tidak berubah bentuk).
2. Keseimbangan Gaya (gaya luar atau beban yang
bekerja pada struktur harus diimbangi oleh reaksi
struktur terhadap beban tersebut)
3. Kompatibilitas antara gaya-gaya yang bekerja pada
struktur dengan jenis tumpuannya dan bentuk
strukturnya.
6. Gaya Luar terdiri dari Muatan (Gaya Aksi)
dan Reaksi Tumpuan (Gaya Reaksi) yang
menciptakan kestabilan atau keseimbangan
struktur.
Muatan yang membebani suatu struktur
akan dirambatkan oleh kontruksi ke dalam
tanah melalui pondasi. Gaya-gaya dari
tanah yang memberikan perlawanan
terhadap gaya rambat tersebut dinamakan
Reaksi Tumpuan.
7. Muatan adalah beban yang bekerja pada suatu struktur dapat
berupa beban hidup manusia, beban kendaraan, beban angin,
beban gempa, beban hidrolis air, beban aktif tanah dll.
Muatan yang bekerja pada struktur secara umum dibagi menjadi
dua yaitu muatan tetap dan muatan sementara.
Muatan tetap bekerja sepanjang umur struktur, beban ini juga
dikenal sebagai beban mati atau berat mati struktur. Sebagai
contoh berat mati struktur dari beton 2400 kN/m3, berat mati
struktur baja 7200 kN/m3, berat mati struktur kayu 960 kN/m3,
berat tegel di atas lantai 75 kN/m2).
Muatan sementara bekerja tidak tetap pada strukur, muatan ini
juga dikenal sebagai muatan tidak tetap (muatan hidup) seperti
muatan gempa, angin, kendaraan, orang.
8. Muatan-muatan selalu mempunyai besaran, arah, dan garis kerja,
misalnya :
Beban angin bekerja tegak lurus bidang yang menentangnya,
berupa beban merata arahnya umum mendatar (misal 40 N/m2)
Berat kendaraan, merupakan muatan titik yang mempunyai arah
gaya tegak lurus bidang singgung roda, arah gaya akibat beban
kendaraan adalah vertikal ke bawah (misal 10kN)
Gaya tekan air (gaya tekan tanah), bekerja tegak lurus dinding
yang terletak di dalam air (didalam tanah), besarnya gaya tekan
air (tanah) dihitung secara hidrostatis berbentuk beban segitiga,
makin dalam makin besar gayanya.
Beban manusia bekerja tegak lurus bidang injaknya dan berupa
beban titik atau beban merata dengan arah vertikal ke bawak
(misal 100 kN atau 100 kN/m2).
9. Tekanan Aktif Tanah
Dan Beban Hidrostatis
Tekanan Aktif Tanah Tekanan Aktif Tanah Dan
Beban Hidrostatis
13. Suatu struktur akan stabil bila struktur tersebut
diletakkan di atas pondasi yang baik.
Pondasi akan melawan gaya aksi yang
diakibatkan oleh muatan yang diteruskan oleh
struktur kepada pondasi. Gaya lawan yang
ditimbulkan pada pondasi disebut: Gaya Reaksi
(Reaksi Perletakan).
Kemampuan pondasi atau tumpuan menahan
gaya aksi sangat ditentukan oleh bentuk
pondasinya. Bentuk pondasi yang umum ada
pada struktur dapat berupa roll (roda/perletakan
geser), sendi (engsel) dan jepit.
14. Tumpuan roll (roda/perletakan geser) mampu
menahan gaya yang arahnya tegaklurus bidang
dimana tumpuan diletakkan.
Tumpuan sendi (engsel) mampu menahan gaya
yang arahnya tegaklurus dan sejajar bidang
dimana tumpuan diletakkan.
Tumpuan jepit mampu menahan gaya yang
arahnya tegaklurus dan sejajar bidang dimana
tumpuan diletakkan dan juga mampu menahan
gaya yang menyebabkan tumpuan berputar..
22. Gaya dalam adalah gaya yang ada di dalam
badan struktur yang berusaha menjaga
keseimbangan beban-beban luar yang
bekerja pada struktur.
Gaya dalam dapat juga diartikan sebagai
gaya pada badan struktur yang timbul
akibat adanya keseimbangan gaya aksi dan
reaksi.
Gaya dalam tidak mungkin timbul jika gaya
aksi dan reaksi tidak seimbang.
23. Sebagai contoh jika kita membangun rumah
diatas tanah yang keras, maka tanah mampu
memberi reaksi balik akibat beban luar yang
bekerja pada struktur. Akan terjadi keseimbangan
gaya. Elemen struktur akan mengalami gaya
dalam.
Sebaliknya jika bangunan berdiri di atas tanah
sangat lunak, maka tanah tidak akan mampu
menahan beban aksi pada struktur. Bangunan
akan turun, Pada saat turun maka seluruh
elemen bangunan tidak mengalami gaya dalam.
24. Apa Tujuan Kita Belajar
STATIKA ?
1. Untuk mengetahui tentang konsep keseimbangan gaya
2. Untuk mengetahui jenis tumpuan dan pengaruh tumpuan
pada analisa keseimbangan gaya
3. Untuk mengetahui konsep keseimbangan antara beban aksi
dan reaksi pada struktur statis tertentu
4. Keseimbangan gaya aksi dan reaksi akan menghasilkan
gaya dalam
5. Distribusi gaya dalam pada struktur statis tertentu agar
diketahui bagian mana dari struktur yang menderita gaya
dalam terbesar
25. Apa Tujuan Kita Belajar
STATIKA ?
1. Bagian struktur yang menderita gaya dalam
terbesar akan mengalami tegangan yang
terbesar. Kehancuran struktur akan terjadi
pada bagian struktur yang menderita
tegangan terbesar
2. Menjadi bekal bagi kita untuk memahami
perilaku struktur pada saat mengalami
pembebanan
29. A damage survey of 107 buildings in downtown Port-au-Prince
indicated that 28% had collapsed and another 33% were damaged
enough to require repairs. A similar survey of 52 buildings in
L辿og但ne found that 62% had collapsed and another 31% required
repairs.
Port Facilities: The main port in Port-au-Prince suffered extensive
damage during the earthquake, inhibiting the delivery of relief
supplies. The collapse of the North Wharf appears to have been
caused by liquefaction-induced lateral spreading. The westernmost
120 meters (400 ft) of the South Pier collapsed, and approximately
85% of the vertical and batter piles supporting the remaining section
were moderately damaged or broken. The remaining section of pier
was shut down to vehicle traffic following additional damage that
occurred during an aftershock. The collapse of a pile-supported pier
at the Varreux Terminal resulted in the deaths of about 30 people
working on the pier at the time of the earthquake. Less severe
damage, including a small oil spill,
occurred at a marine oil terminal located near Port-au-Prince.
32. The earthquake caused 1,195 deaths and significant
damage to about 140,000 houses and 4,000 other
buildings (Satkorlak, 2009). The casualties (383 deaths,
431 serious injuries) in Padang were mostly due to
building damage and collapse. These numbers would
likely have been higher had the earthquake struck earlier,
when schools and offices were in session.
Landslides in the outlying rural mountain areas buried
several villages, damaged roads, and caused over 600
deaths.
34. Table 3.2 Data Korban Gempa Yogyakarta (BAPPENAS, 2006)
District Death Toll Number Injured
Yogyakarta 4,659 19,401
Bantul 4,121 12,026
Sleman 240 3,792
Yogyakarta City 195 318
Kulonprogo 22 2,179
Gunung Kidul 81 1,086
Central Java 1,057 18,526
Klaten 1,041 18,127
Magelang 10 24
Boyolali 4 300
Sukoharjo 1 67
Wonogiri - 4
Purworejo 1 4
Total 5,716 37,927
35. Table 3.3 Distribusi kerusakan rumah (BAPPENAS, 2006)
Totally destroyed Damaged Total
Yogyakarta Province 88,249 98,343 186,592
Bantul 46,753 33,137 79,890
Sleman 14,801 34,231 49,032
Gunung Kidul 15,071 17,967 33,038
Yogyakarta City 4,831 3,591 8,422
Kulonprogo 6,793 9,417 16,210
Central Java 68,415 103,689 172,104
Klaten 65,849 100,817 166,666
Sukoharjo 1,185 488 1,673
Magelang 499 729 1,228
Purworejo 144 760 904
Boyolali 715 825 1,540
Wonogiri 23 70 93
Total 156,664 202,032 358,696
37. APA YANG DIPELAJARI DI
STATIKA ?
Ilmu Gaya :
-Uraian Gaya
-Superposisi Gaya
-Resultante Gaya
Analisa dengan cara analitis dan
Grafis
38. APA YANG DIPELAJARI DI
STATIKA ?
Keseimbangan Gaya :
-Keseimbangan Gaya Luar
(Aksi dan Reaksi)
Analisa dengan cara grafis
dan analitis
39. APA YANG DIPELAJARI DI
STATIKA ?
Keseimbangan Gaya :
-Keseimbangan Gaya Luar
Dan Gaya Dalam
-Bidang-Bidang Gaya Dalam
40. APA YANG DIPELAJARI DI
STATIKA ?
Materi Kuliah:
1. Pengenalan Statika dan sistem Pembelajarann Statika
2. Dasar-Dasar Ilmu Gaya
3. Mencarai Resultante Gaya secara Grafis dan Analitis
4. Menguraikan Gaya Secara Grafis Dan Analitis
5. Menghitung Reaksi Perletakan Secara Grafis dan
Analitis
6. Menghitung Reaksi Perletakan secara Grafis dan
Analitis pada beberapa tipe struktur statis tertentu,
balok diatas dua tumpuan dan diatas banyak tumpuan
(balok gerber)
7. Menghitung Reaksi Pereletakan secara Grafis dan
Analitis Pada Portal 3 sendi
42. APA YANG DIPELAJARI DI
STATIKA ?
Materi Kuliah:
9. Keseimbangan Gaya Luar Dan Gaya Dalam
10. Bentuk Gaya Dalam dan Persamaan Gaya Dalam
11. Gaya Dalam Pada Balok di atas dua tumpuan dan di
atas banyak tumpuan
12. Bidang Gaya Dalam pada Balok di atas dua tumpuan
dan di atas banyak tumpuan (balok Gerber)
13. Gaya Dalam Pada Portal 3 sendi
14. Bidang Gaya Dalam Pada Portal 3 sendi
15. Free Body Diagram
44. Sistem Satuan yang digunakan pada kuliah STATIKA
Nama Panjang Waktu Massa Gaya
SI (Sistem Meter (m) Second (s) Kilogram (kg) Newton
International) (N)(kgm/s2)
Meter (m) Second (s) Kilogram (kg) Kilogram force
(kgf)
50. Daftar Pustaka
Daniel L. Schodek : Struktur, edisi
kedua, alih bahasa Bambang
Suryoatmono, Erlangga
Soemono :Statika 1, Penerbit ITB
Heinz Frick :Mekanika Teknik 1,
Statika dan Kegunaannya,Penerbit
Kanisius.
Timoshenko dan Young:Mekanika
Teknik,Erlangga
51. Sistem Penilian :
NA = 50% NUMS + 50% NUAS
NA = Nilai Akhir
NUMS = Nilai Ujian Mid Semester
NUAS = Nilai Ujian Mid semester
52. Perlengkapan Dasar Yang Wajib Dimilik Oleh Setiap
Mahasiswa :
1. Satu Pasang Penggaris Segitiga
2. Busur Derajat
3. Kalkulator
4. Kertas Milimeter Block
53. Aturan Dasar Untuk Mengikuti Kuliah dan Ujian:
1. Setiap Mahasiswa Wajib Membawa keempat
perlengkapan dasar setiap kali mengikuti
kuliah
2. Pada saat kuliah mahasiswa yang tidak
membawa keempat perlengkapan dasar
tersebut di atas, tidak boleh mengikuti kuliah
3. Pada saat ujian mahasiswa yang tidak
membawa keempat perlengkapan dasar
tersebut di atas, tidak diperkenankan
mengikuti ujian.