5. BUFFER
BUFFER Buffer biasanya digunakan untuk mewakili suatu jangkauan
pelayanan ataupun luasan yang diasumsikan dengan jarak
tertentu untuk suatu kepentingan analisis spatial.
Pembuatan buffer membutuhkan penentuan jarak dalam satuan
yang terukur (meter atau kilometer)
BUFFER
8. CLIP
Operasi clip digunakan untuk memotong/menggunting
layer.
Namun atribut dari input layer tidak berubah, hanya
bentuk featurenya saja yang mengikuti bentuk layer
pemotongnya.
Layer pemotong (clipper) harus layer polygon,
sementara input layer bisa dengan tipe point, line
maupun polygon.
11. DISSOLVE
Dissolve digunakan untuk menggabungkan objek
dalam sebuah layer yang mempunyai nilai/isi field
tertentu yang sama.
Fungsi dissolve ini akan meng-agregasikan
(menggabungkan) fitur yang memiliki kesamaan nilai
pada atributnya.
12. INTERSECT
INTERSECT
Operasi intersect digunakan untuk memotong input layer dan
secara otomatis meng-overlay antara layer yang dipotong
dengan layer pemotongnya.
Pada operasi ini kedua layer baik input layer maupun intersect
layer harus merupakan layer dengan tipe polygon.
Output layer yang dihasilkan akan memiliki atribut dari kedua
layer yang di-overlay
Input layer Geomer (overlay layer) Output layer
15. UNION
UNION
Operasi union digunakan untuk meng-overlaykan dua
atau lebih layer. Output layer yang dihasilkan
merupakan gabungan dari kedua layer, berikut atribut
datanya.
Pada operasi ini kedua layer baik input layer maupun
overlay layer harus merupakan layer dengan tipe
polygon.
Sama dengan proses Intersect, Output Layer akan
memiliki atribut dari input layer
Input layer Geomer (overlay layer) Output layer
19. (2) ANALISIS SPATIAL QUERY
(2) ANALISIS SPATIAL QUERY
Spatial Query digunakan untuk mencari hubungan
antara dua buah fitur dalam ruang.
Nilai yang dihasilkan hanyalah berupa nilai Benar
(TRUE) atau Salah (FALSE).
Berbeda dengan perangkat geoprocessing yang
telah kita bahas sebelum ini, yang apabila
dijalankan akan menghasilkan sebuah fitur
geometri baru.
21. Within
Within digunakan untuk menanyakan pertanyaan: Apakah fitur A
lokasinya berada sepenuhnya di dalam fitur B?
Pada gambar di bawah, lingkaran kecil berwarna gelap adalah fitur A,
sedangkan lingkaran yang lebih besar berwarna terang adalah fitur B.
Maka apabila digunakan operasi within pada kedua fitur tersebut:
Within(A,B) Apakah fitur A berada di dalam fitur B? Jawabannya
adalah TRUE
Maka seluruh fitur di A akan terpilih
22. Contains
Contains merupakan kebalikan dari within. Jika pada contoh di atas
Anda menyatakan fitur A berada di dalam fitur B menggunakan Within,
maka apabila Anda menggunakan operasi Contains, kebalikannya yang
dianggap benar. Misalnya: Contains (B,A) Apakah fitur B
mengandung fitur A di dalamnya? maka jawabannya adalah TRUE
Maka Setelah itu seluruh Fitur B yang terdapat A di dalamanya akan
terpilih
23. Is Disjoint
Fungsi ini akan menghasilkan nilai benar (TRUE) apabila kedua objek yang
ditanyakan tidak saling bersinggungan dan/atau berada di luar objek satu
dengan yang lain. Dengan kata lain, kedua objek yang ditanyakan berada pada
lokasi yang berbeda.
Pada gambar fitur B berada di dalam fitur A sedangkan fitur C bersinggungan
dengan fitur A dan fitur D berada di luar dari fitur A. Jika pertanyaanya adalah :
Fitur apa saja yang berada di luar fitur A?
Maka fitur D terpilih karena tidak saling bersinggungan dan/atau berada di
luar fitur A sedangkan fitur B dan C tidak dipilih karena berada di dalam serta
bersinggungan dengan fitur A.
24. Intersect
Fungsi ini akan menghasilkan nilai benar (TRUE) apabila kedua objek yang
ditanyakan berada di dalam dan/atau saling bersinggungan satu dengan
yang lain.
Pada gambar fitur B berada di dalam fitur A sedangkan fitur C bersinggungan
dengan fitur A dan fitur D berada di luar dari fitur A. Jika pertanyaanya adalah :
Fitur apa saja yang berada di dalam dan saling bersinggungan di fitur A?
Maka fitur B dan C akan terpilih karena berada di dalam dan/atau saling
bersinggungan dengan fitur A sedangkan fitur D tidak dipilih karena berada di
luar fitur A.
25. PROSES ANALISIS SIG
Tentukan Masalah
Mengumpulkan Data
Analisis Masalah
Penyajian Hasil
27. DATA YANG DIBUTUHKAN
Data bangunan rumah yang ada di desa Sirahann
Jalan-jalan di Desa Sirahan beserta kelas jalannya
Daerah terdampak langsung
Berada di luar area terdampak bencana
28. ANALISIS MASALAH
Bangunan Sirahan terdampak langsung
Jalan Desa dan Jalan Kabupaten Query
Analisis Buffer Jalan sejauh 50 meter dari jalan utama
Gunakan intersect untuk memilih
bangunan yang berada pada area buffer Spatial Query
Field calculator
Query Builder Toogle Editing
30. MEMULAI PROJECT
Menambahkan layer baru. layer-layer
tersebut dapat ditemukan di
folder Desa Sirahan.
Tambahkan layer
1. Bangunan_Sirahan
2. Jalan_Sirahan
3. Area_terdampak_sirahan
4. Batas_desa_sirahan
31. SPATIAL QUERY(1)
Bangunan_
sirahan
Area_terdampak_sirahan Jalan_sirahan
Is Disjoint
Filter berdasarkan
Jalan Kabupaten
dan Jalan Desa
Bangunan_sirahan_terpilih
Jalan_penting
35. TOOGLE EDITING (4)
Klik kanan pada
bangunan_sirahan_buffer.shp
Buka Open Attribute Table dan aktifkan
Toogle Editing
Klik Field Calculator untuk
menambahkan luasan pada bangunan
38. FILTER (5)
Klik kanan pada
Bangunan_Sirahan_buffer
Klik Query berdasarkan bangunan
15 x 15 m2
Tuliskan pada SQL "Luas" >= 225
Simpan menjadi
lokasi_pengungsian