際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
173 
BAB X 
UJI LANJUTAN 
10.1 Teori dan Analisis Secara Manual 
Analisis data yang telah dilakukan akan menghasilkan 
kesimpulan apakah Ho atau H1 yang diterima setelah 
dilakukan uji F, untuk mengetahui apakah terdapat 
perbedaan perlakuan yang dicobakan. 
H0 : 亮1 = 亮2 = 亮3 = 亮4 .= 亮n 
H1 : 亮1  亮2  亮3  亮4 .  亮n 
Atau sekurang-kurangnya ada sepasang 
yang tidak sama 
Jika Ho diterima berarti semua perlakuan yang 
dicobakan memberikan pengaruh yang sama, tetapi jika 
H1 yang diterima berarti paling sedikit terdapat sepasang 
nilai tengah perlakuan yang berbeda. Untuk mengetahui 
pasangan perlakuan mana yang mempunyai nilai tengah 
yang berbeda tersebut, maka perlu dilakukan pengujian 
lanjutan untuk mengetahui perbedaan diantara nilai tengah 
perlakuan tersebut. Pengujian tersebut diistilahkan dengan 
uji lanjutan atau biasa juga disebut uji pembanding 
berganda atau 
Untuk melakukan uji lanjutan, digunakan beberapa 
jenis uji lanjutan. Setiap jenis uji lanjutan memerlukan 
kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi sehingga 
pengunaannya tidak boleh sembarang. Beberapa jenis uji 
lanjutan yang dapat digunakan antara lain: uji Beda Nyata 
Terkecil (BNT), uji Beda Nyata Jujur (BNJ), uji Student
Neumans Keuls (SNK), uji Duncans Multiple Range Test 
(DMRT), uji Dunnets, uji Scheffe, dan lain-lain. 
Penggunaan uji lanjutan digunakan untuk mengetahui 
pasangan perlakuan mana yang mempunyai nilai tengah 
yang berbeda. Untuk menentukan jenis uji lanjutan yang 
sesuai maka harus diperhatikan apakah uji yang akan 
digunakan adalah untuk perbandingan yang bersifat 
terencana atau tidak. Perbandingan terencana adalah 
perbandingan yang memang direncanakan sebelum data 
suatu percobaan diperoleh atau sebelum percobaan 
dilakukan, sedangkan perbandingan tidak terencana 
adalah perbandingan yang dilakukan setelah data 
diperoleh. 
Beberapa uji lanjutan yang sering digunakan adalah 
174 
sebagai berikut: 
1. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 
Salah satu prosedur uji yang paling sederhana 
untuk menjawab pertanyaan tentang nilai tengah 
perlakuan mana yang berbeda apabila H1 diterima 
adalah uji beda nyata terkecil (Least Significant 
Different = LSD). 
Uji ini sangat cocok digunakan apabila pengujian 
nilai tengah perlakuan yang akan dibandingkan 
sebelumnya telah direncanakan. Tingkat ketepatan uji 
BNT akan berkurang jika digunakan untuk menguji 
semua kemungkinan pasangan nilai tengah perlakuan 
(melakukan pembanding yang tidak terencana). 
Beberapa aturan dasar yang perlu diperhatikan agar uji
ini dapat digunakan secara efektif antara lain: gunakan 
uji BNT hanya apabila F. Hitung > F. Tabel, tidak 
menggunakan uji BNT untuk membandingkan semua 
kombinasi pasangan nilai tengah perlakuan karena 
hanya cocok untuk membandingkan dengan kontrol 
atau tidak lebih dari lima perlakuan. Apabila setiap 
perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, 
maka formula untuk perhitungan nilai pembanding (NP) 
BNT pada taraf nyata 留 adalah: 
175 
NP BNT留 = t留 . (  雅 ) 
 
Nilai t留 dilihat pada tabel t dengan menggunakan 
derajat bebas galat dan 留 yang digunakan. 
Untuk menilai apakah dua nilai tengah perlakuan 
berbeda secara statistika, maka bandingkan dengan 
selisih (beda) dua nilai tengah perlakuan tersebut 
dengan nilai BNT. Jika beda dua nilai tengah > nilai 
BNT , maka dua nilai tengah dikatakan berbeda secara 
nyata pada taraf 留, sebaliknya jika beda dua nilai 
tengah  nilai NP BNT, maka dua nilai tengah 
dikatakan tidak berbeda nyata. 
2. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) 
Uji beda nyata jujur (BNJ) sering juga disebut uji 
Turkey (Honestly Significant Difference = HSD). Tidak 
seperti penggunaan uji BNT, uji BNJ dapat digunakan 
untuk membandingkan semua pasangan perlakuan 
yang ada.
Penggunaan uji ini sangat sederhana karena 
hanya menggunakan satu nilai untuk menguji semua 
kombinasi perlakuan yang akan dibandingkan seperti 
halnya pada uji BNT. Kriterium uji BNJ sama dengan uji 
BNT. Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan 
yang sama yaitu r, maka formula untuk perhitungan nilai 
BNJ pada taraf nyata 留 adalah: 
176 
NP BNJ留 = q留 (p, fe). ( 雅 ) 
 
Nilai q留 dilihat pada tabel BNJ dimana p adalah jumlah 
perlakuan dan fe adalah derajat bebas galat. 
3. Uji Student Neumans Keuls (SNK), 
Uji Student Neumans Keuls , sering juga disebut 
uji SNK. Tidak seperti penggunaan uji BNT, SNK 
hampir sama dengan uji BNJ, dapat digunakan untuk 
membandingkan semua pasangan perlakuan yang ada. 
Penggunaan uji ini sangat sederhana karena 
hanya menggunakan satu nilai untuk menguji semua 
kombinasi perlakuan yang akan dibandingkan seperti 
halnya pada uji BNT dan uji BNJ. Kriterium uji SNK 
sama dengan uji BNT dan uji BNJ. Apabila setiap 
perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, maka 
formula untuk perhitungan nilai SNK pada taraf nyata 留 
adalah: 
NP SNK留 = q留 (p, fe). ( 雅 )
Nilai q留 dilihat pada tabel q dimana p adalah jumlah 
perlakuan dan fe adalah derajat bebas galat. 
10.2 Analisis Dengan menggunakan Program SPSS 
177 
a. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 
Data Yang akan dianalisis Uji Lanjutan LSD 
KELOMPOK 
PERLAKUAN I II III JUMLAH 
P0 7.83 7.63 8.28 23.74 
P1 8.95 9.38 10.55 28.88 
P2 11.1 13.45 10.83 35.38 
P3 9.23 8.18 9.55 26.96 
JUMLAH 37.11 38.64 39.21 114.96 
1. Buka Program SPSS, akan muncul tampilan berikut 
ini
178 
2. Input data, sehingga muncul tampilan sebagai 
berikut : (cara menginput data selengkapnya dapat 
dilihat pada Bab IV) 
3. Klik Analyze, sehingga akan Nampak tampilan 
berikut :
4. Klik General Linear Model, sehingga akan muncul 
179 
tampilan berikut ini 
5. Klik Multivariate, sehingga akan muncul tampilan 
berikut ini
180 
6. Masukkan data dengan mengklik tanda panah, 
HASIL ke kotak Dependent Variable dan 
KELOMPOK dan PERLAKUAN ke kotak Fixed 
Factor(s), sehingga akan muncul tampilan berikut 
ini 
7. Klik kotak Model, sehingga akan muncul tampilan 
sebagai berikut :
181 
8. Klik Custom, sehingga akan muncul tampilan 
sebagai berikut : 
9. Masukkan KELOMPOK dan PERLAKUAN dengan 
mengklik tanda panah ko kotak Model, sehingga 
akan muncul tampilan berikut ini
182 
10. Klik Continue, sehingga akan muncul tampilan 
berikut ini : 
11. Klik kotak Post Hoc, sehingga muncul tampilan 
berikut ini
183 
12. Masukkan PERLAKUAN dengan mengklik tanda 
panah ke kotak Post Hoc Test For 
13. Klik kotak LSD, lalu klik Continue, sehingga akan 
muncul tampilan sebagai berikut
184 
14. Klik Continue, akan muncul tampilan sebagai 
berikut : 
15. Klik OK, akan muncul Output, yang merupakan 
hasil analisis sebagai berikut :
185
186 
b. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) 
Data Yang akan dianalisis dengan Uji Lanjutan Tukey 
KELOMPOK 
PERLAKUAN I II III JUMLAH 
P0 7.83 7.63 8.28 23.74 
P1 8.95 9.38 10.55 28.88 
P2 11.1 13.45 10.83 35.38 
P3 9.23 8.18 9.55 26.96 
JUMLAH 37.11 38.64 39.21 114.96 
1. Buka Program SPSS, akan muncul tampilan berikut 
ini
187 
2. Input data, sehingga muncul tampilan sebagai 
berikut ( langkah-langkah menginput data yang lebih 
lengkap, dapat dilihat pada Bab IV): 
3. Klik Analyze, sehingga akan Nampak tampilan 
berikut :
4. Klik General Linear Model, sehingga akan muncul 
188 
tampilan berikut ini 
5. Klik Multivariate, sehingga akan muncul tampilan 
berikut ini
189 
6. Masukkan data dengan mengklik tanda panah, 
HASIL ke kotak Dependent Variable dan 
KELOMPOK dan PERLAKUAN ke kotak Fixed 
Factor(s), sehingga akan muncul tampilan berikut 
ini 
7. Klik kotak Model, sehingga akan muncul tampilan 
sebagai berikut :
190 
8. Klik Custom, sehingga akan muncul tampilan 
sebagai berikut : 
9. Masukkan KELOMPOK dan PERLAKUAN dengan 
mengklik tanda panah ko kotak Model, sehingga 
akan muncul tampilan berikut ini
191 
10. Klik Continue, sehingga akan muncul tampilan 
berikut ini : 
11. Klik kotak Post Hoc, sehingga muncul tampilan 
berikut ini
192 
12. Masukkan PERLAKUAN dengan mengklik tanda 
panah ke kotak Post Hoc Test For 
13. Klik kotak Tukey, sehingga akan muncul tampilan 
sebagai berikut
193 
14. Klik Continue, akan muncul tampilan sebagai 
berikut : 
15. Klik OK, akan muncul Output, yang merupakan 
hasil analisis
194
195 
c. Uji Student Neumans Keuls (SNK), 
Data Yang akan dianalisis dengan Uji Lanjutan SNK 
KELOMPOK 
PERLAKUAN I II III JUMLAH 
P0 7.83 7.63 8.28 23.74 
P1 8.95 9.38 10.55 28.88 
P2 11.1 13.45 10.83 35.38 
P3 9.23 8.18 9.55 26.96 
JUMLAH 37.11 38.64 39.21 114.96 
1. Buka Program SPSS, akan muncul tampilan berikut 
ini
196 
2. Input data, sehingga muncul tampilan sebagai 
berikut (input data yang lengkap dapat dilihat pada 
Bab IV): 
3. Klik Analyze, sehingga akan Nampak tampilan 
berikut :
4. Klik General Linear Model, sehingga akan muncul 
197 
tampilan berikut ini 
5. Klik Multivariate, sehingga akan muncul tampilan 
berikut ini
198 
6. Masukkan data dengan mengklik tanda panah, 
HASIL ke kotak Dependent Variable dan 
KELOMPOK dan PERLAKUAN ke kotak Fixed 
Factor(s), sehingga akan muncul tampilan berikut 
ini 
7. Klik kotak Model, sehingga akan muncul tampilan 
sebagai berikut :
199 
8. Klik Custom, sehingga akan muncul tampilan 
sebagai berikut : 
9. Masukkan KELOMPOK dan PERLAKUAN dengan 
mengklik tanda panah ko kotak Model, sehingga 
akan muncul tampilan berikut ini
200 
10. Klik Continue, sehingga akan muncul tampilan 
berikut ini : 
11. Klik kotak Post Hoc, sehingga muncul tampilan 
berikut ini
201 
12. Masukkan PERLAKUAN dengan mengklik tanda 
panah ke kotak Post Hoc Test For 
13. Klik kotak SNK, sehingga akan muncul tampilan 
sebagai berikut
202 
14. Klik Continue, akan muncul tampilan sebagai 
berikut 
15. Klik OK, akan muncul Output, yang merupakan 
hasil analisis
203
204

More Related Content

10 buku-rancob-uji lanjutan

  • 1. 173 BAB X UJI LANJUTAN 10.1 Teori dan Analisis Secara Manual Analisis data yang telah dilakukan akan menghasilkan kesimpulan apakah Ho atau H1 yang diterima setelah dilakukan uji F, untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perlakuan yang dicobakan. H0 : 亮1 = 亮2 = 亮3 = 亮4 .= 亮n H1 : 亮1 亮2 亮3 亮4 . 亮n Atau sekurang-kurangnya ada sepasang yang tidak sama Jika Ho diterima berarti semua perlakuan yang dicobakan memberikan pengaruh yang sama, tetapi jika H1 yang diterima berarti paling sedikit terdapat sepasang nilai tengah perlakuan yang berbeda. Untuk mengetahui pasangan perlakuan mana yang mempunyai nilai tengah yang berbeda tersebut, maka perlu dilakukan pengujian lanjutan untuk mengetahui perbedaan diantara nilai tengah perlakuan tersebut. Pengujian tersebut diistilahkan dengan uji lanjutan atau biasa juga disebut uji pembanding berganda atau Untuk melakukan uji lanjutan, digunakan beberapa jenis uji lanjutan. Setiap jenis uji lanjutan memerlukan kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi sehingga pengunaannya tidak boleh sembarang. Beberapa jenis uji lanjutan yang dapat digunakan antara lain: uji Beda Nyata Terkecil (BNT), uji Beda Nyata Jujur (BNJ), uji Student
  • 2. Neumans Keuls (SNK), uji Duncans Multiple Range Test (DMRT), uji Dunnets, uji Scheffe, dan lain-lain. Penggunaan uji lanjutan digunakan untuk mengetahui pasangan perlakuan mana yang mempunyai nilai tengah yang berbeda. Untuk menentukan jenis uji lanjutan yang sesuai maka harus diperhatikan apakah uji yang akan digunakan adalah untuk perbandingan yang bersifat terencana atau tidak. Perbandingan terencana adalah perbandingan yang memang direncanakan sebelum data suatu percobaan diperoleh atau sebelum percobaan dilakukan, sedangkan perbandingan tidak terencana adalah perbandingan yang dilakukan setelah data diperoleh. Beberapa uji lanjutan yang sering digunakan adalah 174 sebagai berikut: 1. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Salah satu prosedur uji yang paling sederhana untuk menjawab pertanyaan tentang nilai tengah perlakuan mana yang berbeda apabila H1 diterima adalah uji beda nyata terkecil (Least Significant Different = LSD). Uji ini sangat cocok digunakan apabila pengujian nilai tengah perlakuan yang akan dibandingkan sebelumnya telah direncanakan. Tingkat ketepatan uji BNT akan berkurang jika digunakan untuk menguji semua kemungkinan pasangan nilai tengah perlakuan (melakukan pembanding yang tidak terencana). Beberapa aturan dasar yang perlu diperhatikan agar uji
  • 3. ini dapat digunakan secara efektif antara lain: gunakan uji BNT hanya apabila F. Hitung > F. Tabel, tidak menggunakan uji BNT untuk membandingkan semua kombinasi pasangan nilai tengah perlakuan karena hanya cocok untuk membandingkan dengan kontrol atau tidak lebih dari lima perlakuan. Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, maka formula untuk perhitungan nilai pembanding (NP) BNT pada taraf nyata 留 adalah: 175 NP BNT留 = t留 . ( 雅 ) Nilai t留 dilihat pada tabel t dengan menggunakan derajat bebas galat dan 留 yang digunakan. Untuk menilai apakah dua nilai tengah perlakuan berbeda secara statistika, maka bandingkan dengan selisih (beda) dua nilai tengah perlakuan tersebut dengan nilai BNT. Jika beda dua nilai tengah > nilai BNT , maka dua nilai tengah dikatakan berbeda secara nyata pada taraf 留, sebaliknya jika beda dua nilai tengah nilai NP BNT, maka dua nilai tengah dikatakan tidak berbeda nyata. 2. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) Uji beda nyata jujur (BNJ) sering juga disebut uji Turkey (Honestly Significant Difference = HSD). Tidak seperti penggunaan uji BNT, uji BNJ dapat digunakan untuk membandingkan semua pasangan perlakuan yang ada.
  • 4. Penggunaan uji ini sangat sederhana karena hanya menggunakan satu nilai untuk menguji semua kombinasi perlakuan yang akan dibandingkan seperti halnya pada uji BNT. Kriterium uji BNJ sama dengan uji BNT. Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, maka formula untuk perhitungan nilai BNJ pada taraf nyata 留 adalah: 176 NP BNJ留 = q留 (p, fe). ( 雅 ) Nilai q留 dilihat pada tabel BNJ dimana p adalah jumlah perlakuan dan fe adalah derajat bebas galat. 3. Uji Student Neumans Keuls (SNK), Uji Student Neumans Keuls , sering juga disebut uji SNK. Tidak seperti penggunaan uji BNT, SNK hampir sama dengan uji BNJ, dapat digunakan untuk membandingkan semua pasangan perlakuan yang ada. Penggunaan uji ini sangat sederhana karena hanya menggunakan satu nilai untuk menguji semua kombinasi perlakuan yang akan dibandingkan seperti halnya pada uji BNT dan uji BNJ. Kriterium uji SNK sama dengan uji BNT dan uji BNJ. Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, maka formula untuk perhitungan nilai SNK pada taraf nyata 留 adalah: NP SNK留 = q留 (p, fe). ( 雅 )
  • 5. Nilai q留 dilihat pada tabel q dimana p adalah jumlah perlakuan dan fe adalah derajat bebas galat. 10.2 Analisis Dengan menggunakan Program SPSS 177 a. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Data Yang akan dianalisis Uji Lanjutan LSD KELOMPOK PERLAKUAN I II III JUMLAH P0 7.83 7.63 8.28 23.74 P1 8.95 9.38 10.55 28.88 P2 11.1 13.45 10.83 35.38 P3 9.23 8.18 9.55 26.96 JUMLAH 37.11 38.64 39.21 114.96 1. Buka Program SPSS, akan muncul tampilan berikut ini
  • 6. 178 2. Input data, sehingga muncul tampilan sebagai berikut : (cara menginput data selengkapnya dapat dilihat pada Bab IV) 3. Klik Analyze, sehingga akan Nampak tampilan berikut :
  • 7. 4. Klik General Linear Model, sehingga akan muncul 179 tampilan berikut ini 5. Klik Multivariate, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
  • 8. 180 6. Masukkan data dengan mengklik tanda panah, HASIL ke kotak Dependent Variable dan KELOMPOK dan PERLAKUAN ke kotak Fixed Factor(s), sehingga akan muncul tampilan berikut ini 7. Klik kotak Model, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
  • 9. 181 8. Klik Custom, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut : 9. Masukkan KELOMPOK dan PERLAKUAN dengan mengklik tanda panah ko kotak Model, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
  • 10. 182 10. Klik Continue, sehingga akan muncul tampilan berikut ini : 11. Klik kotak Post Hoc, sehingga muncul tampilan berikut ini
  • 11. 183 12. Masukkan PERLAKUAN dengan mengklik tanda panah ke kotak Post Hoc Test For 13. Klik kotak LSD, lalu klik Continue, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut
  • 12. 184 14. Klik Continue, akan muncul tampilan sebagai berikut : 15. Klik OK, akan muncul Output, yang merupakan hasil analisis sebagai berikut :
  • 13. 185
  • 14. 186 b. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) Data Yang akan dianalisis dengan Uji Lanjutan Tukey KELOMPOK PERLAKUAN I II III JUMLAH P0 7.83 7.63 8.28 23.74 P1 8.95 9.38 10.55 28.88 P2 11.1 13.45 10.83 35.38 P3 9.23 8.18 9.55 26.96 JUMLAH 37.11 38.64 39.21 114.96 1. Buka Program SPSS, akan muncul tampilan berikut ini
  • 15. 187 2. Input data, sehingga muncul tampilan sebagai berikut ( langkah-langkah menginput data yang lebih lengkap, dapat dilihat pada Bab IV): 3. Klik Analyze, sehingga akan Nampak tampilan berikut :
  • 16. 4. Klik General Linear Model, sehingga akan muncul 188 tampilan berikut ini 5. Klik Multivariate, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
  • 17. 189 6. Masukkan data dengan mengklik tanda panah, HASIL ke kotak Dependent Variable dan KELOMPOK dan PERLAKUAN ke kotak Fixed Factor(s), sehingga akan muncul tampilan berikut ini 7. Klik kotak Model, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
  • 18. 190 8. Klik Custom, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut : 9. Masukkan KELOMPOK dan PERLAKUAN dengan mengklik tanda panah ko kotak Model, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
  • 19. 191 10. Klik Continue, sehingga akan muncul tampilan berikut ini : 11. Klik kotak Post Hoc, sehingga muncul tampilan berikut ini
  • 20. 192 12. Masukkan PERLAKUAN dengan mengklik tanda panah ke kotak Post Hoc Test For 13. Klik kotak Tukey, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut
  • 21. 193 14. Klik Continue, akan muncul tampilan sebagai berikut : 15. Klik OK, akan muncul Output, yang merupakan hasil analisis
  • 22. 194
  • 23. 195 c. Uji Student Neumans Keuls (SNK), Data Yang akan dianalisis dengan Uji Lanjutan SNK KELOMPOK PERLAKUAN I II III JUMLAH P0 7.83 7.63 8.28 23.74 P1 8.95 9.38 10.55 28.88 P2 11.1 13.45 10.83 35.38 P3 9.23 8.18 9.55 26.96 JUMLAH 37.11 38.64 39.21 114.96 1. Buka Program SPSS, akan muncul tampilan berikut ini
  • 24. 196 2. Input data, sehingga muncul tampilan sebagai berikut (input data yang lengkap dapat dilihat pada Bab IV): 3. Klik Analyze, sehingga akan Nampak tampilan berikut :
  • 25. 4. Klik General Linear Model, sehingga akan muncul 197 tampilan berikut ini 5. Klik Multivariate, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
  • 26. 198 6. Masukkan data dengan mengklik tanda panah, HASIL ke kotak Dependent Variable dan KELOMPOK dan PERLAKUAN ke kotak Fixed Factor(s), sehingga akan muncul tampilan berikut ini 7. Klik kotak Model, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
  • 27. 199 8. Klik Custom, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut : 9. Masukkan KELOMPOK dan PERLAKUAN dengan mengklik tanda panah ko kotak Model, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
  • 28. 200 10. Klik Continue, sehingga akan muncul tampilan berikut ini : 11. Klik kotak Post Hoc, sehingga muncul tampilan berikut ini
  • 29. 201 12. Masukkan PERLAKUAN dengan mengklik tanda panah ke kotak Post Hoc Test For 13. Klik kotak SNK, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut
  • 30. 202 14. Klik Continue, akan muncul tampilan sebagai berikut 15. Klik OK, akan muncul Output, yang merupakan hasil analisis
  • 31. 203
  • 32. 204