1. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI
OKTOBER 2015 DEFLASI 0,04 PERSEN
Pada bulan Oktober 2015 Kota Kediri mengalami deflasi sebesar 0,04 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 119,91 dibanding dengan IHK September 2015 sebesar
119,96. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, empat diantaranya mengalami inflasi dan empat
lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Sumenep sebesar 0,15 persen dan deflasi
tertinggi di Surabaya sebesar 0,34 persen.
Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa
kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran Perumahan,
Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,62 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,47
persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,18 persen; dan kelompok
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,14 persen. Adapun penurunan indeks
terjadi pada kelompok pengeluaran antara lain kelompok Bahan Makanan sebesar 1,08
persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,04 persen;
serta kelompok Sandang sebesar 0,47 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan tekanan terhadap deflasi di Kota Kediri pada
bulan Oktober 2015 adalah Bahan Bakar Rumah Tangga, Pemeliharaan/service, Wortel,
Daging Ayam Ras, Pasir, Genteng, Jeruk, Tomat Sayur, Bawang Merah, dan
Akademi/Perguruan Tinggi.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap deflasi di Kota Kediri pada
bulan Oktober 2015 adalah Beras, Cabai Rawit, Telur Ayam Ras, Cabai Merah, Kacang
Panjang, Emas Perhiasan, Nangka Muda, Gula Pasir, Apel, serta Melon.
Inflasi Kota Kediri pada bulan Oktober 2015 sebesar -0,04 persen dan inflasi tahun
kalender sebesar 0,80 persen sedangkan inflasi periode “year on year” (Oktober 2015 –
Oktober 2014) mencapai 5,05 persen.
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI
2. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering
digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen,
khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan
harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi
diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja
pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar
2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100)
dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan
diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang
dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK.
Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat
dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.
Berdasarkan hasil pemantauan dan pencatatan BPS Kota Kediri pada pasar tradisional dan
pasar modern dengan menggunakan penghitungan tahun dasar, tahun 2012 (2012=100), terjadi
deflasi 0,04 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 119,96 pada
bulan September 2015 naik menjadi 119,91 pada bulan Oktober 2015. Laju inflasi tahun
kalender pada bulan Oktober 2015 sebesar 0,80 persen, sedangkan inflasi ”year on year”
(Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) adalah 5,05 persen.
Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa
kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran Perumahan, Air,
Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,62 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,47 persen;
kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,18 persen; dan kelompok Transpor,
Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,14 persen. Adapun penurunan indeks terjadi pada
kelompok pengeluaran antara lain kelompok Bahan Makanan sebesar 1,08 persen; kelompok
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,04 persen; serta kelompok Sandang
sebesar 0,47 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan tekanan terhadap deflasi di Kota Kediri pada
bulan Oktober 2015 adalah Bahan Bakar Rumah Tangga, Pemeliharaan/service, Wortel, Daging
Ayam Ras, Pasir, Genteng, Jeruk, Tomat Sayur, Bawang Merah, dan Akademi/Perguruan
Tinggi.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap deflasi di Kota Kediri pada
bulan Oktober 2015 adalah Beras, Cabai Rawit, Telur Ayam Ras, Cabai Merah, Kacang Panjang,
Emas Perhiasan, Nangka Muda, Gula Pasir, Apel, serta Melon.
3. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kediri Oktober 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun
ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
Gambar 1 Laju Inflasi Kota Kediri Oktober 2014 sampai dengan Oktober 2015
4. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
Gambar 2 Inflasi Bulanan Kota Kediri 2011-2015
Gambar 3 Inflasi Kota Kediri Bulan Oktober 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran
5. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1. Bahan Makanan
Kelompok Bahan Makanan pada bulan Oktober 2015 mengalami deflasi sebesar 1,08 persen atau
terjadi penurunan indeks dari 115,70 pada bulan September 2015 menjadi 114,45 pada bulan Oktober
2015.
Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, enam diantaranya
mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Ikan Segar sebesar 2,96 persen. Lima
sub kelompok lainnya mengalami penurunan dengan penurunan terbesar pada sub kelompok Bumbu-
bumbuan sebesar 4,88 persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau pada bulan Oktober 2015 mengalami
deflasi sebesar 0,04 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,94 pada bulan September 2015 menjadi
123,89 pada bulan Oktober 2015.
Dari tiga sub kelompok dalam kelompok ini, sub kelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol
cenderung stabil, sedangkan sub kelompok Makanan Jadi mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen dan
sub kelompok Minuman yang Tidak Beralkohol mengalami penurunan sebesar 0,28 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar pada bulan Oktober 2015 mengalami
inflasi sebesar 0,62 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,58 pada bulan September 2015 menjadi
120,32 pada bulan Oktober 2015.
Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini, seluruhnya mengalami kenaikan indeks dengan
kenaikan terbesar pada sub kelompok Perlengkapan Rumah Tangga sebesar 1,17 persen.
4. S a n d a n g
Kelompok Sandang pada bulan Oktober 2015 mengalami penurunan indeks sebesar 0,47 persen
dari 110,65 pada bulan September 2015 menjadi 110,13 pada bulan Oktober 2015.
Dari empat sub kelompok penyusun kelompok ini, tiga sub kelompok tidak mengalami kenaikan
maupun penurunan, sedangkan sub kelompok Barang Pribadi dan Sandang Lain mengalami penurunan
sebesar 2,04 persen.
6. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
5. K e s e h a t a n
Kelompok Kesehatan pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi 0,47 persen atau terjadi kenaikan
indeks dari 118,84 pada bulan September 2015 naik menjadi 119,40 pada bulan Oktober 2015.
Pada bulan Oktober 2015, dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, sub kelompok
Obat-obatan cenderung stabil sedangkan tiga sub kelompok lainnya mengalami kenaikan dengan
kenaikan tertinggi pada sub kelompok Jasa Perawatan Jasmani sebesar 2,77 persen.
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Oktober 2015 mengalami kenaikan
sebesar 0,18 persen. Indeks harga konsumen pada bulan bulan September 2015 sebesar 116,60 naik
menjadi 116,81 pada bulan Oktober 2015.
Dari lima sub kelompok pada kelompok ini, tiga diantaranya mengalami kenaikan dengan kenaikan
tertinggi pada sub Kelompok Pendidikan sebesar 0,39. Sub kelompok Kursus-kursus/pelatihan cenderung
stabil, sedangkan sub kelompok Perlengkapan/Peralatan Pendidikan mengalami penurunan sebesar 0,26
persen.
7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan mengalami kenaikan indeks pada bulan Oktober
2015 sebesar 0,14 persen, dari 125,19 pada bulan September 2015 menjadi 125,37 pada bulan Oktober
2015.
Dari empat sub kelompok yang ada di kelompok ini, sub kelompok Jasa Keuangan cenderung stabil,
sementara sub kelompok Sarana dan Penunjang Transpor mengalami kenaikan sebesar 1,94 persen,
sedangkan dua sub kelompok mengalami penurunan dengan penurunan terbesar pada sub kelompok
Transpor sebesar 0,04 persen.
7. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN
Selama kurun waktu tahun 2009 - 2015, inflasi periode bulanan pada bulan Oktober terdapat dua
periode yang mengalami deflasi, yaitu pada bulan Oktober 2013 dan 2015. Inflasi tertinggi terjadi pada
periode Oktober 2014 yaitu sebesar 0,32 persen, sedangkan inflasi terendah pada Oktober 2012 sebesar
0,01 persen.
Pada periode year on year, inflasi tertinggi sebesar 7,66 persen terjadi pada bulan Oktober tahun
2013. Tertinggi berikutnya pada Oktober 2010 sebesar 5,44 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, year on year Kota Kediri Tahun 2009-2015
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun 2009-2015 Kota Kediri
8. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
PERBANDINGAN INFLASI 8 KOTA DI JAWA TIMUR
Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, empat kota mengalami inflasi dan empat kota lainnya mengalami
deflasi, dengan inflasi tertinggi di Sumenep sebesar 0,15 persen dan deflasi paling besar di Surabaya yaitu
sebesar 0,34 persen.
Inflasi kumulatif tertinggi sampai dengan bulan Oktober 2015 terjadi di Surabaya dengan kumulatif
inflasi sebesar 2,48 persen, sedangkan inflasi kumulatif terendah masih di Kota Kediri sebesar 0,80
persen. Inflasi yoy pada bulan Oktober 2015 tertinggi terjadi di Malang sebesar 6,61 persen. Inflasi yoy
terendah terjadi di Kota Kediri dan Banyuwangi sebesar 5,05 persen.
Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan year on year 8 Kota di Jawa Timur (persen)
Kota Oktober 2015 Tahun Kalender year on year
[1] [2] [3] [4]
SUMENEP 0,15 1,53 5,49
MADIUN 0,10 1,93 5,74
MALANG 0,03 2,24 6,61
PROBOLINGGO 0,02 1,64 5,19
KEDIRI -0,04 0,80 5,05
JEMBER -0,05 1,65 6,34
BANYUWANGI -0,25 1,26 5,05
SURABAYA -0,34 2,48 6,09
Jawa Timur -0,19 2,16 6,03
Nasional -0,08 2,16 6,25
Kediri, 2 November 2015
BPS Kota Kediri
Kepala,
Ir. FIRDA
NIP. 19640810 199003 2 002