Makalah ini membahas tentang ilmu pengetahuan, masyarakat, dan hubungan antara keduanya. Ilmu pengetahuan dijelaskan sebagai pengetahuan yang sistematis dan berbasis metode ilmiah, sedangkan masyarakat didefinisikan sebagai kelompok manusia yang hidup bersama dan memiliki interaksi sosial. Hubungan antara ilmu pengetahuan dan masyarakat bersifat timbal balik, di mana ilmu pengetahuan diperlukan untuk menunjang
1 of 16
Download to read offline
More Related Content
11010644049 diah lismiadara i.p
1. i
ILMU DAN MASYARAKAT
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi
Tugas Individu Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pembimbing Drs. Fx. Mas Subagio
OLEH :
DIAH LISMIADARA INTAN PERMANASARI
11010644049
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2014
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini berjudul Ilmu dan Masyarakat.
Makalah ini berisi tentang ilmu pengetahuan, masyarakat, serta hubungan
antara ilmu pengetahuan dan masyarakat.
Makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Fx. Mas subagio, selaku Dosen Pengampuh mata kuliah Filsafat
Ilmu.
2. Teman-teman PGSD kelas A/2011.
3. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna,
sehingga saran dan kritik dari pembaca akan sangat berguna bagi penulis. penulis
hanya berharap agar makalah ini dapat berguna bagi seluruh pembaca.
Surabaya, Desember 2014
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..........................................................................2
C. Tujuan ........................................................................................ 2
D. Manfaat ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Ilmu ............................................................................................. 3
B. Masyarakat ............................................................................. 6
C. Hubungan Antara Ilmu dan Masyarakat ................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 11
B. Saran .......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan komponen dari masyarakat. Manusia
merupakan makhluk Tuhan yang paing sempurna, karena manusia memiliki
akal dan fikiran, serta manusia merupakan makhluk yang dapat berfikir
(homo sapiens).
Dari hasil pemikiran manusia itulah manusia dapat menghasilkan
suatu ilmu pengetahuan. Dewasa ini ilmu pengetahauan menjadi sangat
berguna dalam kehidupan sehari-hari, seolah-olah manusia sekarang tidak
dapat hidup tanpa ilmu pengetahuan. Masalah yang dihadapi oleh manusia
pun kian hari semakin kompleks, sehingga dibutuhkanlah sebuah ilmu
pengetahuan yang dapat menjawab dan memecahkan permasalahan-
permasalahan tersebut.
Ilmu pengetahuan sangat berperan penting bagi kehidupan manusia
khususnya manusia yang menjalankan kehidupannya secara bermasyarakat.
Karena hakikatnya ilmu pengetahuan adalah untuk membantu memecahkan
persoalan. Antara ilmu pengetahuan dengan masyarakat terdapat hubungan
timbal balik. Dimana manusia/masyarakat tidak dapat hidup tanpa ilmu
pengetahuan untuk mengatur segala kegiatan/aktivitas kehidupan
masyarakat, sedangkan ilmu pengetahuan juga membutuhkan masyarakat
untuk mengendalikan dan menggunakan ilmu pengetahuan tersebut untuk
kepentingan masyarakat. Tentunya ilmu yang digunakan adalah ilmu yang
positif.
Oleh karena itu, untuk membangun masyarakat yang baik dan
sejahtera dibutuhkanlah ilmu pengetahuan sebagai landasan dan dasarnya, di
samping itu untuk menggunakan dan melaksanakan ilmu pengetahuan itu
dalam suatu praktik dibutuhkanlah manusia/masyarakat yang baik, yang
handal, dan dapat dipercaya serta manusia/masyarakat yang
bertanggungjawab.
5. 2
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang diuraikan di atas, dapat diketahui
beberapa rumusan masalah, di antaranya :
1. Apa itu ilmu?
2. Apa itu masyarakat?
3. Bagaimanakah hubungan antara ilmu dan masyarakat ?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk membahas :
1. Ilmu.
2. Masyarakat.
3. Hubungan antara ilmu dan masyarakat.
D. Manfaat
Manfaat adanya penulisan makalah ini adalah :
1. Bagi Mahasiswa
Agar lebih memahami tentang hakikat ilmu pengetahuan, hakikat
masyarakat, dan peranan ilmu pengetahuan terhadap pengembangan
kebudayaan nasional. Sehingga mashiswa dapat selalu beajar dan berilmu
pengetahuan guna melestarikan dan mengembangkan kebudayaan
nasional.
2. Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat perlu adanya pengetahuan yang lebih dalam
tentang budaya nasional, sehingga masyarakat tidak salah kaprah dan
dapat melestarikan budaya nasional yang sudah ada tanpa mencampur
adukkan dengan budaya luar. Hal tersebut dipelajari dalam filsafat
khususnya pada bab ini yang membahas tentang ilmu pengetahuan dan
masyarakat serta hubungan dan peranan ilmu pengetahuan terhadap
pengembangan kebudayaan nasional.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilmu Pengetahuan
1. Definisi Ilmu
a. Ilmu adalah pengetahuan yang pasti, sistematik, metodik, ilmiah dan
mencakup kebenaran umum mengenai objek studi. Ilmu membentuk
daya intelegensi yang menghasilkan keterampilan atau (skill)
(Susanto, 2011:122).
b. Praja (2003:9) menyatakan ilmu sebagai sesuatu yang melekat pada
manusia di mana ia dapat mengetahui segala sesuatu yang asalnya ia
tidak ketahui.
c. Ilmu pada dasarnya merupakan kumpulan pengetahuan yang bersifat
menjelaskan berbagai gejala alam yang memungkinkan manusia
melakukan serangkaian tindakan untuk menguasai gejala tersebut
berdasarkan penjelasan yang ada (Achmad Dardiri).
d. Ilmu dapat dikatakan secara umum itu berarti tahu. Ilmu itu
pengetahuan. Seseorang yang memilki banyak ilmu dapat dikatakan
sebagai seorang ilmuan, ahli pengetahuan dan lain sebagainya.
Berdasarkan pengertian di atas, ilmu adalah pengetahuan yang
diperoleh manusia melalui proses berpikir dengan metode ilmiah yang
merupakan kebenaran.
2. Ciri-Ciri Ilmu
Van Melsen mengemukakan ada delapan ciri-ciri ilmu, yaitu:
a. Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan
yang secara logis koheren. Itu berarti adanya sistem dalam penelitian
(metode) maupun harus (susunan logis).
b. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan
tanggung jawab ilmuwan.
7. 4
c. Universalitas ilmu pengetahuan, semua ilmu yang diketahui itu
bersifat universal.
d. Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh obyek dan tidak
didistorsi oleh prasangka-prasangka subyektif.
e. Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti
ilmiah yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat
dikomunikasikan. Ilmu pada dasarnya sudah diakui oleh peneliti
ilmiah. Terdapat kesepakatan yang sesuai dengan fakta dan
pengetahuan yang ada.
f. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah
sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan
menimbulkan problem-problem baru lagi.
g. Kritis, artinya tidak ada teori yang definitif, setiap teori terbuka bagi
suatu peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru.
h. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan
kebertauan antara teori dengan praktis.
3. Hakikat Ilmu
Pada dasarnya bagaimana peranan ilmu sebagai sumber nilai
yang mendukung pengembangan kebudayaan nasional. Tapi sebelumnya
pemahaman mengenai hakikat ilmu akan membantu untuk meningkatkan
peranan keilmuan.
Pada hakikatnya tujuan ilmu untuk mempermudah aktivitas
manusia dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya.
4. Peranan Ilmu
Menurut Suriasumantri (2005:273275) peranan ilmu ada
beberapa yaitu:
a. Ilmu Sebagai Suatu Cara Berpikir
Ilmu merupakan suatu cara berpikir dalam menghasilkan suatu
kesimpulan pengetahuan yang berupa pengetahuan yang dapat di
andalkan. Ilmu merupakan produk dari proses berpikir menurut
8. 5
langkah-langkah tertentu yang secara umum disebut sebagai berpikir
ilmiah. Dari hakikat berpikir ilmiah tersebut kita dapat menyimpulkan
beberapa karakteristik ilmu. Menurut Suriasumantri (2005:274)
karakteristik ilmu yaitu:
1) Ilmu mempercayai rasio sebagai alat untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar
2) Ilmu memiliki jalan pikiran yang logis dan konsisten dengan
pengetahuan yang telah ada.
3) Memperoleh ilmu dilakukan pengujian secara empiris sebagai
kriteria kebenaran objektif.
4) Ilmu memiliki mekanisme yang terbuka terhadap koreksi.
Dengan demikian, maka manfaat nilai yang dapat ditarik dari
karakteristik ilmu adalah sifat rasional, logis, objektif dan terbuka,
serta dilandasi oleh sifat kritis untuk mengetahui perkembangan ilmu.
Ilmu yang diperoleh dari pengetahuan dan kriteria lainnya. Pada
dasarnya ilmu merupakan bagian dari pengetahun dan pengetahuan
merupakan unsur kebudayaan.
b. Ilmu Sebagai Asas Moral
Ilmu sebagai asas moral merupakan proses berpikir untuk
mendapatkan pengetahuan yang benar, atau secara sederhana, ilmu
bertujuan untuk mendapatkan kebenaran. Kriteria kebenaran bersifat
otonom dan terbebas dari struktur kekuasaan di luar bidang keilmuan.
Bagi kaum ilmuan terdapat dua asas moral yaitu meninggikan
kebenaran dan pengabdian secara universal. Tentu saja dalam
kenyataannya pelaksanaan asas moral ini tidak mudah sebab sejak
tahap perkembangan ilmu pada kegiatan ilmiah dipengaruhi oleh
struktur kekuasaan dari luar.
Contoh ilmu sebagai asas moral adalah ilmu yang
dimunculkan dari orang yang memiliki kekuasaan/wibawa. Artinya
ilmu itu diperoleh secara tidak sengaja dari adanya kekuasaan yang
dapat membentuk moral seseorang.
9. 6
B. Masyarakat
Manusia adalah makhluk sosial, ia hidup dalam hubungannya
dengan orang lain dan hidupnya bergantung dengan orang lain.
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk
menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan
menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dan sebagainya. Manusia
memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola
interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam
suatu masyarakat.
1. Definisi Masyarakat
Menurut para ahli ada beberapa definisi yang menerangkan tentang
masyarakat, di antaranya:
a. Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang
hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
b. Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu
yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
c. Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok
manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama
dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan
mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
d. Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita
suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara
ekonomi.
e. Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suau kenyataan
objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
f. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang
cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan
10. 7
sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok /
kumpulan manusia tersebut.
Berdasarkan beberapa definisi masyarakat di atas, dapat
disimpulkan bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia yang tinggal
di suatu tempat tertentu, memiliki kebudayaan tertentu dan ditandai
dengan adanya suatu interaksi sosial.
2. Unsur-Unsur Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat
unsur-unsur sebagai berikut ini:
a. Berangotakan minimal dua orang.
b. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
c. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan
manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan
hubungan antar anggota masyarakat.
d. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta
keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
3. Kriteria Masyarakat yang Baik
Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus
dipenuhi agar sekumpulan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai
masyarakat.
a. Ada sistem tindakan utama.
b. Saling setia pada sistem tindakan utama.
c. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
d. Sebagian atau seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi
manusia.
Masyarakat tidak begitu saja muncul seperti sekarang ini, tetapi
adanya perkembangan yang dimulai dari masa lampau sampai saat
sekarang ini dan terdapat masyarakat yang mewakili masa tersebut.
Masyarakat ini kemudian berkembang mengikuti perkembangan jaman
11. 8
sehingga kemajuan yang dimiliki masyarakat sejalan dengan perubahan
yan terjadi secara global, tetapi ada pula masyarakat yang berkembang
tidak seperti mengikuti perubahan jaman melainkan berubah sesuai
dengan konsep mereka tentang perubahan itu sendiri.
Dalam mempertahankan kehidupannya, masyarakat beradaptasi
dengan lingkungannya. Adapun adaptasi tersebut dibedakan sebagai
berikut :
a. Adaptasi genetik; setiap lingkungan hidup biasanya merangsang
penghuninya untuk membentuk struktur tubuh yang spesifik, yang
bersifat turun temurun dan permanen.
b. Adaptasi somatis yang merupakan penyesuaian secara struktural atau
fungsional yang sifatnya sementara (tidak turun temurun). Bila
dibandingkan dengan makhluk lainnya, maka manusia mempunyai
daya adaptasi yang relatif lebih besar.
Fungsi adanya ilmu komunikasi pada masyarakat yaitu
meminimalisasi kesalahpahaman antar masyarakat, selain itu komunikasi
juga diperlukan untuk membangun masyarakat yang baik. Agar tidak
terjadi kesimpangsiuran.
Salah satu kegiatan yang dapat menjadikan masyarakat menjadi
kurang baik adalah adanya demo anarki yang dilakukan oleh sejumlah
mahasiswa ataupun buruh yang menuntut hak-haknya. Adanya demo
anarki tersebut dapat menjadikan kerusuhan antar masyarakat,
seharusnya hal tersebut tidak dilakukan secara demo, melainkan
musyawarah, agar dapat menemukan solusi yang baik, dan tidak
menimbulkan kerusuhan.
Adanya kegiatan demo anarki tersebut tentulah karena hilangnya
atau tidak adanya salah satu kriteria masyarakat yang baik, jika salah satu
atau lebih kriteria tentang masyarakat itu hilang atau tidak ada, maka
masyarakat tidak dapat dikatakan masyarakat yang baik.
12. 9
C. Hubungan Antara Ilmu dan Masyarakat
Kita ketahui bahwa salah satu unsur masyarakat adalah manusia.
Sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan Tuhan
yang lainnya, manusia diberi oleh Tuhan beberapa kelebihan yang tidak
dimiliki oleh makhluk lainnya yaitu akal dan daya nalar. Kemampuan
manusia untuk berpikir dan bernalar itu dimungkinkan pada manusia karena
ia memiliki susunan otak yang paling sempurna dibandingkan dengan otak
berbagai jenis makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, dalam kehidupan
sehari-hari manusia selalu terus berusaha untuk menambah dan
mengumpulkan llmu pengetahuannya. Ilmu pengetahuan yang didapatkan
adalah untuk memelihara bumi ini dari segala kerusakan, karena manusia
adalah pemimpin di muka bumi ini. Manusia mendapatkan ilmu
pengetahuan dari pengalaman yang didapatkannya ( empiris ) dan juga
logika yang mereka miliki (rasional) dari pengalaman tersebut manusia
terus-menerus mengolahnya dengan cara berpikir sehingga menghasilkan
suatu ilmu pengetahuan.
Pada masa lampau kedudukan ilmu pengetahuan dalam kehidupan
sehari-hari belum dapat dirasakan. Ilmu sama sekali tidak memberikan
pengaruhnya terhadap masyarakat. Ungkapan Aristoteles tentang ilmu
umat manusia menjamin urusannya untuk hidup sehari-har, barulah ia
arahkan perhatiannya kepada ilmu pengetahuan. (Van Melsen dalam
Surajiyo)
Dewasa ini ilmu menjadi sangat berguna dalam kehidupan sehari-
hari, seolah-olah manusia sekarang tidak dapat hidup tanpa ilmu
pengetahuan. Kebutuhan manusia yang paling sederhana pun sekarang
memerlukan ilmu, misalnya kebutuhan pangan, sandang, dan papan, sangat
tergantung dengan ilmu, meski yang paling sederhana pun. Maka kegiatan
ilmiah dewasa ini berdasarkan pada dua keyakinan berikut:
1. Segala sesuatu dalam realitas dapat diselidiki secara ilmiah, bukan saja
untuk mengerti realitas dengan baik, melainkan juga untuk menguasainya
lebih mendalam menurut segala aspeknya.
13. 10
2. Semua aspek realitas membutuhkan juga penyelidikan primer, seperti air,
makanan, udara, cahaya, kehangatan, dan tempat tinggal tidak akan
cukup tanpa penyelidikan itu. (Van Melsen dalam Surajiyo)
Sejak jaman semakin modern dan canggih ilmu sangat dibutuhkan
oleh masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliknya.
Dengan demikian, ilmu pada dewasa ini mengalami fungsi yang
berubah secara radikal, dari tidak berguna sama sekali dalam kehidupan
praktis menjadi tempat tergantung kehidupan manusia. Penemuan-
penemuan secara empiris memberikan kemungkinan baru, yang ternyata ada
gunanya dalam praktis. Ilmu yang semula rasional-empiris menjadi rasional-
eksperimental. Dengan demikian, ilmu mempunyai akibat yakni berguna
dalam kehidupan masyarakat.
Hubungan antara ilmu dan masyarakat adalah manusia sebagai
salah satu komponen masyarakat membutuhkan ilmu/ilmu pengetahuan
untuk menunjang dan mempermudah hidupnya dalam menghadapi masalah
yang ada, di samping itu ilmu/ilmu pengetahuan juga membutuhkan
masyarakat untuk mengolah dan menerapkan ilmu tersebut agar digunakan
secara semestinya. Misalnya: manusia ingin membuat adanya tanaman bibit
unggul, maka manusia tersebut membutuhkan adanya ilmu pengetahuan
yang dapat membantunya melakukan hal tersebut, selain itu ilmu
pengetahuan tersebut tidaklah berarti dan berguna jika tidak diterapkan oleh
manusia/masyarakat.
14. 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh manusia melalui proses
berpikir dengan metode ilmiah yang merupakan kebenaran.
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang tinggal di suatu
tempat tertentu, memiliki kebudayaan tertentu dan ditandai dengan adanya
suatu interaksi sosial.
Hubungan antara ilmu pengetahuan dan masyarakat adalah ilmu
pengetahuan secara tidak langsung telah membantu masyarakat dan
mempermudah dalam segala urusan yang dihadapi. Selain itu masyarakat
juga sebagai pengendali ilmu pengetahuan, keduanya berhubungan timbal
balik.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat mempelajari lebih dalam tentang
hakikat ilmu pengetahuan, hakikat masyarakat serta hubungan antara
ilmu pengetahuan dan masyarakat guna memahami peran penting ilmu
pengetahuan serta hubungan timbal balik di antara keduanya.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat lebih mendalami akan ilmu pengetahuan,
dan tidak mempergunakan ilmu pengetahuan untuk keperluan hal-hal
yang negatif. Selain itu masyarakat tidak seharusnya diperbudak oleh
ilmu pengetahuan, melainkan masyarakat harus dapat mengendalikan
ilmu pengetahuan tersebut tentunya pada hal-hal yang positif.
15. 12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Aksiologi: Ilmu dan Kebudayaan Pengembangan Ilmu dan
Kebudayaan Nasional, (Online),
(http://nenggelisfransori.wordpress.com/2012/01/11/aksiologi-
ilmu-dan-kebudayaan-pengembangan-ilmu-dan-kebudayaan-
nasional/, diakses 21 Oktober 2014).
Dardiri, Achmad. 2012. Handout Filsafat Ilmu, (Online),
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Prof.%20Dr.%2
0Achmad%20Dardiri,%20M.Hum./handout%20-
%20FILSAFAT%20ILMU.pdf, diakses 21 Oktober 2014).
Dimas, Setiawan. 2012. Definisi Masyarakat, (Online),
(http://definisimu.blogspot.com/2012/09/definisi-masyarakat.html,
diakses 21 Oktober 2014).
Praja, Juhaya S. 2003. Aliran-aliran Filsafat dan Etika. Jakarta: Prenada Media.
Sariono. 2011. Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Masyarakat, (Online),
(http://referensiagama.blogspot.com/2011/02/hubungan-ilmu-
pengetahuan-dan.html, diakses 21 Oktober 2014).
Suriasumantri, Jujun S. 2005. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Susanto. 2011. Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis,
Epistemologis, dan Aksiologis. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Under, Itaw. 2009. Memahami Hubungan Manusia dan Pengetahuan, (Online),
(http://ilhamthereader.wordpress.com/2009/10/20/memahami-
hubungan-manusia-dan-pengetahuan/, diakses 21 Oktober 2014).
16. 13
PERTANYAAN
1. Desi Malaysa Sarai (11010644038)
Hubungan ilmu dengan masyarakat itu apa? Fungsi/manfaat ilmu
berkomunikasi dengan masyarakat?
2. Maria Ulfa (11010644037)
Di slide anda tadi telah dijelaskan kriteria masyarakat yang baik. Jika salah
satu kriteria tersebut tidak ada dalam masyarakat masih bisakah masyarakat
tersebut dikatakan masyarakat yang baik? Jelaskan!
3. Yosi Wulansari (11010644016)
Jelaskan maksud dari ilmu sebagai asas moral dan berilah contohnya!
4. Ulfah Parwaningrum (11010644060)
Apa hubungan antara ilmu dan masyarakat? Sejak kapan ilmu mulai
berpengaruh kepada masyarakat?
5. Keyndita A.F (11010644059)
Bagaimana pendapat anda mengenai demo anarki yang dilakukan
masyarakat?