Skripsi ini membahas anatomi skelet kepala badak Sumatera dengan mendeskripsikan struktur tulang dan karakteristiknya. Penelitian menunjukkan beberapa ciri seperti permukaan tulang yang kasar untuk pertautan cula, orbita mata kecil, dan ruangan otak kecil namun ruangan hidung besar.
1 of 10
Download to read offline
More Related Content
1283295877
1. ANATOMI SKELET KEPALA BADAK SUMATERA
(Dicerorhinus sumatrensis)
CUT DESNA APTRIANA
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
3. PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Anatomi Skelet Kepala
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) adalah karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis
lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka
di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, September 2009
Cut Desna Aptriana
NIM B04050018
4. ABSTRAK
CUT DESNA APTRIANA. Anatomi Skelet Kepala Badak Sumatera
(Dicerorhinus sumatrensis). Di bawah bimbingan NURHIDAYAT dan
CHAIRUN NISA.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur skelet kepala badak
Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) betina berumur 26 tahun. Penelitian ini
menunjukkan beberapa karakteristik pada skelet kepala badak seperti sutura
yang tidak terlihat jelas, permukaan tulang relatif kasar pada beberapa bagian
tulang seperti os nasale dan os frontale. Permukaan yang kasar pada skelet
kepala badak Sumatera tersebut diduga karena adanya pertautan cula. Orbita
mata badak Sumatera berukuran relatif kecil, arcus zygomaticus kurang
berkembang. Arcus ini hanya dibentuk oleh processus zygomaticus dari os
temporale dan processus temporale dari os zygomaticum. Os occipitale relatif
luas dan os mandibula bagian fossa masseterica yang dalam dan kasar serta
angulus mandibula yang tebal. Formula gigi dari hewan ini I 1/0, C 0/0, PM 3/3,
M 3/2 tanpa gigi seri pada rahang bawah. Pada gambaran CT-scan
menunjukkan ruangan otak yang relatif kecil dan ruangan hidung yang relatif
besar. Hasil ini diduga hewan ini memiliki otak yang kecil, mata yang
berkembang tetapi fungsi penciuman yang berkembang. Data ini dibandingkan
dengan kuda dan babi yang memiliki kedekatan secara filogenetik dan anatomi
dengan badak.
Kata kunci : Morfologi tengkorak, cula badak, CT-scan.
5. ABSTRACT
CUT DESNA APTRIANA. The Skull Anatomy of Sumatran Rhino
(Dicerorhinus sumatrensis). Under The Direction of NURHIDAYAT and
CHAIRUN NISA.
This study was conducted with aim to describe the gross anatomical
structure of the skull of a 26 years old female Sumatran rhino. The present study
noted some characteristics in the skull of Sumatran rhino. The sutures among
the bones were unclear. The surfaces of several bones including the nasal and
the frontale bones were rough. These rough surfaces might provide as a base
for the horn. The area of the eye orbit was relatively small and the zygomatic
arch was less developed, formed only by the zygomatic process of temporal
bone and the temporal process of zygomatic bone, respectively. The occipital
bone was wide while in the mandible the masseteric fossa was deep and rough
and the area of mandibular angle was thick. The dental formula was I1/0 C0/0
PM3/3 M3/2 without the incisive teeth on the lower jaw. CT-scanned images
revealed a relative small brain cavity and well developed nasal cavity. The
present results suggested that the Sumatran rhino might have a small brain, less
developed eye but well developed olfactory function. The data were discussed
and compared with those of other animals such as horse and pigs that have a
close phylogenetic and anatomic relationship with the rhino.
Keywords: The morphology of skull, horn of the Sumatran rhinoceros, CT-scan.
6. ANATOMI SKELET KEPALA BADAK SUMATERA
(Dicerorhinus sumatrensis)
CUT DESNA APTRIANA
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan pada
Fakultas Kedokteran Hewan
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
7. Judul Skripsi : Anatomi Skelet Kepala Badak Sumatera
(Dicerorhinus sumatrensis)
Nama : Cut Desna Aptriana
NIM : B04050018
Disetujui
Dr. Drh. Nurhidayat, MS, PAVet Dr. Drh. Chairun Nisa, MSi, PAVet
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB
Dr. Nastiti Kusumorini
NIP 19621205 198703 2 001
Tanggal Lulus :
8. PRAKATA
Alhamdulillahi rabbil alamin. Segala puji syukur penulis panjatkan
hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Anatomi
Skelet Kepala Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) ini.
Proses penyusunan skripsi ini merupakan sebuah proses dan
perjalanan panjang yang tidak lepas dari dukungan banyak pihak, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Drh. Nurhidayat, MS dan Dr. Drh. Chairun Nisa, MSi selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan nasehat
dengan penuh kesabaran dan rasa semangat selama penelitian dan
penyusunan skripsi ini.
2. Drh. Supratikno, MS sebagai moderator dalam seminar hasil penelitian
atas masukan dan penjelasan untuk perbaikan tulisan ini.
3. Drh. Srihadi Agungpriyono, Ph.D sebagai dosen penilai dalam seminar
hasil penelitian atas masukan dan penjelasan untuk perbaikan tulisan ini.
4. Dr. Drh. M. Agus Setiyadi, MSc dan Drh. Usamah Affif, MS selaku dosen
penguji yang telah memberikan banyak saran dan pengarahan untuk
perbaikan tulisan ini.
5. Dr. Nastiti Kusumorini sebagai pembimbing akademik yang telah banyak
memberi nasehat dan bimbingannya selama penulis kuliah di FKH IPB.
6. Yayasan Suaka Rhino Sumatera (SRS) yang telah membantu dalam
penyediaan preparat tulang Badak Sumatera, Yayasan Badak Indonesia
(YABI), terutama mas Yangky dan Puslitbang Biologi LIPI Bagian Zoologi,
Cibinong Bogor yang telah memberikan banyak informasi.
7. Seluruh staf Dosen dan Karyawan Bagian Anatomi yang telah membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
8. Keluargaku tersayang dan penuh kasih Ayahanda H. Teuku Amlisyah
dan, Ibunda Hj. Nonchik, Cukha Nesa Tersayang, dan adik-adikku
tersayang Popon dan Febie yang tidak hentihentinya memberikan
dukungan moril dan materiil, doa, dan kasih sayangnya selama penulis
menempuh hidup ini.
9. 9. Sahabat sepenelitian yang sangat hebat (Niji) telah banyak memberikan
dukungan dengan penuh kesabaran dan semangat selama penyusunan
skripsi ini.
10. Sahabat-sahabatku Goblet 卒42, penulis ucapkan terima kasih, terutama
Acil, Dephil, Nisa, Eva, Citra, Sari, Mbak Iyax, Agus, Iga dan Burung Nuri,
Charjo, atas dukungan dan kebersamaannya selama di FKH IPB.
11. BZulfan yang senantiasa memberikan dukungan dan perhatian kepada
penulis selama ini.
12. Keluarga besar Asrama Mahasiswi Aceh Malahayati Bogor (KMala
STF, KMala, Rea, Dara, Tia, Ami, Kandi, Alvi dan Siti), dan Asrama
Mahasiswa Aceh Leuser serta Keluarga Besar Ikatan Mahasiswa Tanah
Rencong (IMTR) Bogor yang senantiasa memberi motivasi kepada
penulis.
13. Keluarga Himpro Satwa Liar (SATLI), atas dukungan dan semangatnya
kepada penulis.
14. Tim TriMulia Fotocopy yang telah banyak membantu terutama mas
Wawan and crews.
Penulis sadar tulisan ini sangat jauh dari kesempurnaan, namun penulis
berharap tulisan ini dapat bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
Bogor, September 2009
CUT DESNA APTRIANA
10. RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 19 Desember 1987 di
Lhokseumawe dari ayahanda H. Teuku Amlisyah dan
ibunda Hj. Nonchik. Penulis merupakan putri ke dua dari
empat bersaudara.
Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1
Lhokseumawe pada tahun 1999, kemudian penulis
melanjutkan pendidikan ke SLTP AL-Azhar Medan dan lulus
pada tahun 2002. Pada tahun 2005 penulis telah menyelesaikan pendidikan di
SMA Negeri 1 Medan. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui
jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun 2005.
Selama kuliah penulis aktif dalam organisasi internal kampus yaitu
Himpunan Profesi Satwa Liar (SATLI) FKH IPB menjabat sebagai Ketua Divisi
Eksternal pada tahun 2008-2009. Selain itu, penulis juga pernah menjadi
supervisor Program Eliminasi Massal Filariasis Kota Bogor pada tahun 2007 dan
penulis pernah mengikuti Program Pengabdian Masyarakat Abdi Nusantara di
Propinsi Sumatera Barat pada tahun 2008. Penulis juga aktif dalam organisasi
eksternal kampus yaitu Ikatan Mahasiswa Tanah Rencong (IMTR) Bogor
menjabat sebagai Ketua Departemen Seni, Budaya dan Olahraga tahun
2007-2008 dan aktif dalam Asrama Mahasiswi Aceh Malahayati Bogor sebagai
bendahara pada tahun 2006-2008.