ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
PEMBIMBING:
Dr. MUNTADHAR, Sp.B, Sp.BA
Dr. DIAN ADI S, Sp.BA
FIMOSIS
ï‚— Definisi : prepusium penis yang tidak dapat di
retraksi ke proksimal sampai korona glandis
ï‚— Epidemiologi : dialami sebagian besar bayi baru lahir
karena terdapat adhesi ilmiah antara prepusium
dengan glands penis, seiring bertambahnya usia
adhesi tersebut mulai terpisah
ï‚— Fisiologis
usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang
Debris epitel2 prepusium yang mengalami
deskuamasi oleh bakteri  smegma
Smegma mengumpul di dalam prepusium
Memisahkan prepusium dari glands
Ereksi penis berkala membantu Prepusium terdilatasi
perlahan
Prepusium menjadi retraktil
Dapat ditarik ke proksimal pada usia 4 tahun (90%
anak)
ï‚— Patofisiologis
pada sebagian anak, prepusium tetap menempel pada
glands
Ujung prepusium menyempit
Tumpukan smegma >> benjolan lunak di ujung penis
Gangguan fungsi miksi  sulit kencing pancaran urin
kecil urin terkumpul di sakus prepusium  ujung
penis tampak menggelembung
Kurangnya higiene dapat menyebabkan infeksi pada
prepusium (postitis), glands (balanitis), atau keduanya
(balanopostitis)
ï‚— Penatalaksanaan
ï‚— Salep dexamethasone selama 1-2 bulan
ï‚— Dorsal slit
ï‚— sirkumsisi
ï‚— Tidak boleh dilakukan retraksi paksa
ï‚— Karena dapat menimbulkan sikatriks dan fimosis
pathologis
PARAFIMOSIS
ï‚— Definisi : prepusium penis yang di retraksi sampai di
sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan
semula dan timbul jeratan pada penis di belakang sulkus
→ mrp
ï‚— Etiologi : retraksi prepusium ke proksimal yang biasa
terjadi pada saat koitus, masturbasi, atau pada pemasangan
kateter
ï‚— Epidemiologi : sering pada bayi dan remaja, baik yang
belum sirkumsisi atau yang sudah sirkumsisi dengan hasil
yang kurang baik
128974523 fimosis-parafimosis
ï‚— Patofisiologi
Retraksi prepusium ke proksimal secara berlebihan
Tidak dapat dikembalikan ke depan batang penis
Menjepit penis (jeratan)
Mengganggu aliran balik vena superfisial
Bendungan aliran darah
Edema dan nyeri
Jika dibiarkan lama dapat terjadi nekrosis glands penis
ï‚— Penatalaksanaan
ï‚— Mengembalikan prepusium secara manual dengan cara
memijat glands 3-5 menit untuk mengurangi edema
ï‚— Jika tidak berhasil lakukan dorsum insisi pada jeratan
ï‚— Setelah edema dan inflamasi hilang, lakukan sirkumsisi
128974523 fimosis-parafimosis
1. Tanpa pengangkatan kulit preputium
• Dorsal slit
• Teknik lain spt z plasty
2. Dengan pengangkatam preputium
• Shield teknik dan modifikasinya
• Freehand surgical excision
Pasien dlm posisi supine , pada bayi dgn anestesi lokal, sedangkan pada anak yg
lebih besar dgn general anestesi
Asepsis dan antisepsis prosedur
Dilakukan pembersihaan smegma dengan membuka preputium perlahan2
Preputium dikembalikan ke posisi semula
Klem preputium pada arah jam 11, 1 dan 6
Dilakukan dorsal split pada arah jam 12 sampai corona glandis
Lakukan jahit kendali mukosa – kulit pada arah jam 12
Gunting preputium secara melingkar dgn menyisakann frenulum pada klem jam 6
Lakukan ligasi pada perdarahan
Dilakukan penjahitan interupted dgn benang absorbable 4.0 pada jam 3, 6, 9 dan
12
Jahit angka 8 pd frenulum, lakukan pemotongan frenulum di distal jahitan
Kontrol luka dan jahitan, oleskan antibiotik
Balut dgn kasa steril
128974523 fimosis-parafimosis

More Related Content

128974523 fimosis-parafimosis

  • 1. PEMBIMBING: Dr. MUNTADHAR, Sp.B, Sp.BA Dr. DIAN ADI S, Sp.BA
  • 2. FIMOSIS ï‚— Definisi : prepusium penis yang tidak dapat di retraksi ke proksimal sampai korona glandis ï‚— Epidemiologi : dialami sebagian besar bayi baru lahir karena terdapat adhesi ilmiah antara prepusium dengan glands penis, seiring bertambahnya usia adhesi tersebut mulai terpisah
  • 3. ï‚— Fisiologis usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang Debris epitel2 prepusium yang mengalami deskuamasi oleh bakteri  smegma Smegma mengumpul di dalam prepusium Memisahkan prepusium dari glands Ereksi penis berkala membantu Prepusium terdilatasi perlahan Prepusium menjadi retraktil Dapat ditarik ke proksimal pada usia 4 tahun (90% anak)
  • 4. ï‚— Patofisiologis pada sebagian anak, prepusium tetap menempel pada glands Ujung prepusium menyempit Tumpukan smegma >> benjolan lunak di ujung penis Gangguan fungsi miksi  sulit kencing pancaran urin kecil urin terkumpul di sakus prepusium  ujung penis tampak menggelembung Kurangnya higiene dapat menyebabkan infeksi pada prepusium (postitis), glands (balanitis), atau keduanya (balanopostitis)
  • 5. ï‚— Penatalaksanaan ï‚— Salep dexamethasone selama 1-2 bulan ï‚— Dorsal slit ï‚— sirkumsisi ï‚— Tidak boleh dilakukan retraksi paksa ï‚— Karena dapat menimbulkan sikatriks dan fimosis pathologis
  • 6. PARAFIMOSIS ï‚— Definisi : prepusium penis yang di retraksi sampai di sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penis di belakang sulkus → mrp ï‚— Etiologi : retraksi prepusium ke proksimal yang biasa terjadi pada saat koitus, masturbasi, atau pada pemasangan kateter ï‚— Epidemiologi : sering pada bayi dan remaja, baik yang belum sirkumsisi atau yang sudah sirkumsisi dengan hasil yang kurang baik
  • 8. ï‚— Patofisiologi Retraksi prepusium ke proksimal secara berlebihan Tidak dapat dikembalikan ke depan batang penis Menjepit penis (jeratan) Mengganggu aliran balik vena superfisial Bendungan aliran darah Edema dan nyeri Jika dibiarkan lama dapat terjadi nekrosis glands penis
  • 9. ï‚— Penatalaksanaan ï‚— Mengembalikan prepusium secara manual dengan cara memijat glands 3-5 menit untuk mengurangi edema ï‚— Jika tidak berhasil lakukan dorsum insisi pada jeratan ï‚— Setelah edema dan inflamasi hilang, lakukan sirkumsisi
  • 11. 1. Tanpa pengangkatan kulit preputium • Dorsal slit • Teknik lain spt z plasty 2. Dengan pengangkatam preputium • Shield teknik dan modifikasinya • Freehand surgical excision
  • 12. Pasien dlm posisi supine , pada bayi dgn anestesi lokal, sedangkan pada anak yg lebih besar dgn general anestesi Asepsis dan antisepsis prosedur Dilakukan pembersihaan smegma dengan membuka preputium perlahan2 Preputium dikembalikan ke posisi semula Klem preputium pada arah jam 11, 1 dan 6 Dilakukan dorsal split pada arah jam 12 sampai corona glandis Lakukan jahit kendali mukosa – kulit pada arah jam 12 Gunting preputium secara melingkar dgn menyisakann frenulum pada klem jam 6 Lakukan ligasi pada perdarahan Dilakukan penjahitan interupted dgn benang absorbable 4.0 pada jam 3, 6, 9 dan 12 Jahit angka 8 pd frenulum, lakukan pemotongan frenulum di distal jahitan Kontrol luka dan jahitan, oleskan antibiotik Balut dgn kasa steril