2. FIMOSIS
ï‚— Definisi : prepusium penis yang tidak dapat di
retraksi ke proksimal sampai korona glandis
ï‚— Epidemiologi : dialami sebagian besar bayi baru lahir
karena terdapat adhesi ilmiah antara prepusium
dengan glands penis, seiring bertambahnya usia
adhesi tersebut mulai terpisah
3. ï‚— Fisiologis
ïƒ usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang
ïƒ Debris epitel2 prepusium yang mengalami
deskuamasi oleh bakteri ïƒ smegma
ïƒ Smegma mengumpul di dalam prepusium
ïƒ Memisahkan prepusium dari glands
ïƒ Ereksi penis berkala membantu Prepusium terdilatasi
perlahan
ïƒ Prepusium menjadi retraktil
ïƒ Dapat ditarik ke proksimal pada usia 4 tahun (90%
anak)
4. ï‚— Patofisiologis
ïƒ pada sebagian anak, prepusium tetap menempel pada
glands
ïƒ Ujung prepusium menyempit
ïƒ Tumpukan smegma >> ïƒ benjolan lunak di ujung penis
ïƒ Gangguan fungsi miksi ïƒ sulit kencing ïƒ pancaran urin
kecilïƒ urin terkumpul di sakus prepusium ïƒ ujung
penis tampak menggelembung
ïƒ Kurangnya higiene dapat menyebabkan infeksi pada
prepusium (postitis), glands (balanitis), atau keduanya
(balanopostitis)
5. ï‚— Penatalaksanaan
ï‚— Salep dexamethasone selama 1-2 bulan
ï‚— Dorsal slit
ï‚— sirkumsisi
ï‚— Tidak boleh dilakukan retraksi paksa
ï‚— Karena dapat menimbulkan sikatriks dan fimosis
pathologis
6. PARAFIMOSIS
ï‚— Definisi : prepusium penis yang di retraksi sampai di
sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan
semula dan timbul jeratan pada penis di belakang sulkus
→ mrp
ï‚— Etiologi : retraksi prepusium ke proksimal yang biasa
terjadi pada saat koitus, masturbasi, atau pada pemasangan
kateter
ï‚— Epidemiologi : sering pada bayi dan remaja, baik yang
belum sirkumsisi atau yang sudah sirkumsisi dengan hasil
yang kurang baik
8. ï‚— Patofisiologi
ïƒ Retraksi prepusium ke proksimal secara berlebihan
ïƒ Tidak dapat dikembalikan ke depan batang penis
ïƒ Menjepit penis (jeratan)
ïƒ Mengganggu aliran balik vena superfisial
ïƒ Bendungan aliran darah
ïƒ Edema dan nyeri
ïƒ Jika dibiarkan lama dapat terjadi nekrosis glands penis
9. ï‚— Penatalaksanaan
ï‚— Mengembalikan prepusium secara manual dengan cara
memijat glands 3-5 menit untuk mengurangi edema
ï‚— Jika tidak berhasil lakukan dorsum insisi pada jeratan
ï‚— Setelah edema dan inflamasi hilang, lakukan sirkumsisi
11. 1. Tanpa pengangkatan kulit preputium
• Dorsal slit
• Teknik lain spt z plasty
2. Dengan pengangkatam preputium
• Shield teknik dan modifikasinya
• Freehand surgical excision
12. Pasien dlm posisi supine , pada bayi dgn anestesi lokal, sedangkan pada anak yg
lebih besar dgn general anestesi
Asepsis dan antisepsis prosedur
Dilakukan pembersihaan smegma dengan membuka preputium perlahan2
Preputium dikembalikan ke posisi semula
Klem preputium pada arah jam 11, 1 dan 6
Dilakukan dorsal split pada arah jam 12 sampai corona glandis
Lakukan jahit kendali mukosa – kulit pada arah jam 12
Gunting preputium secara melingkar dgn menyisakann frenulum pada klem jam 6
Lakukan ligasi pada perdarahan
Dilakukan penjahitan interupted dgn benang absorbable 4.0 pada jam 3, 6, 9 dan
12
Jahit angka 8 pd frenulum, lakukan pemotongan frenulum di distal jahitan
Kontrol luka dan jahitan, oleskan antibiotik
Balut dgn kasa steril