際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Teknik Berlatih Paduan Suara : Tips dan Trik 
June 30, 2008 by voschoir 
Dalam dunia tarik suara kita mengenal jenis-jenis kelompok vokal seperti Duet, Trio, 
Kwartet, Ansambel, Paduan Suara dll. Paduan Suara sering kita saksikan pada acara-acara 
rutin gereja bahkan yang bersifat tahunan misalnya : Pesparawi (Pesta Paduan Suara 
Gerejawi), Perayaan Paskah/Natal. 
. 
Pembinaan Paduan Suara pada umumnya bersifat temporer, artinya hanya dibentuk jika ada 
event yang membutuhkan dan menyewa pelatih dari luar dengan biaya yang relatif mahal. 
Padahal bila kita memahami trik/teknik latihan Paduan Suara sebenarnya tidak terlalu sulit 
dan bisa kita kerjakan sendiri. Yang penting kita bisa membuat program latihan yang baik, 
tentunya dengan sarana/tempat latihan yang representatif. 
KLASIFIKASI PADUAN SUARA 
. 
Penulis megklasifikasikan Paduan Suara menjadi 3 (tiga) level, yaitu: 
. 
Level  1 (Penguasaan Materi) 
. 
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan notasi yang 
tertulis pada partitur. 
. 
Tips : 
- Nyanyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur. 
- Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang tertulis di partitur. 
- Tekankan anggota untuk menghafal syairnya. 
. 
Level  2 (Interprestasi) 
. 
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan 
interprestasi lagu yang diinginkan oleh komponis maupun aranger lagu tersebut. 
. 
Tips : 
- Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamik pada partitur. Kalau tidak tercantum 
pada partitur, dinamik disesuaikan dengan makna syair atau karakter alur melody. 
- Latih Artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalnya pengucapan konsonan 
r, s, ng, serta vokal a, i, u, e, o, sehingga terdengar perbedaannya. 
- Perhatikan Intonasi (penekanan) suku kata yang sesuai dengan Birama lagu. 
- Perhatikan Frasering (pengkalimatan) agar sesuai dengan kalimat yang benar. Ini dapat 
dicapai jika dilaksanakan dengan teknik pernafasan yang baik. 
- Lakukan pemanasan (vokalisi) yang cukup sebelum pelaksanaan latihan dimulai agar 
diperoleh Timbre (warna suara) yang menyatu, sehingga tidak ada suara yang menonjol 
sendiri. 
Level  3 (Ekspresi) 
. 
Kriteria : Setelah melalui tahap level 1 dan 2, anggota Paduan Suara mampu menyanyikan 
lagu/materi dengan penghayatan dan dikeluarkan melalui ekspresi.
. 
Tips : 
- Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya: Lagu/aransemen yang 
riang dinyanyikan dengan lincah dan riang.  Perhatikan pada aransemen yang terdapat tanda 
perubahan tempo, misalnya : Accelerando, rittardando, A- tempo dll., agar dinyanyikan 
dengan tepat sehingga mendukung ekspresi. 
- Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Tempatkan anggota pada posisi 
central dan banjar terluar (samping kiri/kanan), karena posisi ini mempengaruhi penampilan 
secara keseluruhan. 
. 
Pembagian Kelompok Suara 
. 
Paduan suara umumnya terdiri dari 4 kelompok suara yaitu Sopran, Alto, Tenor dan Bass. 
Beberapa arransemen ada pula yang membagi Sopran, Meso, Alto, Tenor, Bariton dan Bass. 
Untuk mendapatkan balance yang baik, perlu pembagian yang tepat untuk masing-masing 
kelompok. Tips: 
- Kelompokan anggota berdasarkan Range/ambitus suara, jangan paksakan penyanyi Alto 
bernyanyi dikelompok sopran dengan alasan karena kekurangan anggota sopran, demikian 
juga kelompok yang lainnya. 
- Komposisi SATB (sopran, alto, tenor, bass) yang Ideal adalah 3:2:2:3., namun demikian 
pedoman di atas dapat berubah dengan pertimbangan potensi Power penyanyi yang ada. 
Program Latihan 
. 
Ada peribahasa Seberangilah sungai dari tempat yang dangkal artinya mulailah segala 
sesuatu dari yang mudah dahulu. Artinya dalam membuat program latihan harus bertahap 
dari yang mudah dahulu. 
. 
Tips : 
- Selesaikanlah dahulu level-1 baru kemudian mulai level-2, dst. Contoh : jangan 
mengajarkan materi level-2 kalau anggota belum semuanya lulus level-1, karena akan sia-sia 
akibat terpecahnya konsentrasi. 
- Kelompok paduan suara ibarat rangkaian gerbong kereta api. Jika salah satu gerbong 
tersendat maka gerbong yang lain kecepatanya terpaksa ikut melambat, menyesuaikan 
kecepatan gerbong yang tersendat tadi. Perbaiki gerbong (baca : kelompok suara) yang lemah 
dahulu, baru kelompok gerbong lainnya. 
- Awali latihan dengan vokalisi terlebih dahulu, sesuai dengan karakter lagu yang akan 
dinyanyikan. Jika lagu banyak menggunakan stacato, perbanyak vokalisi stacato, jika lagu 
banyak nada panjang, perbanyak vokalisi nada panjang. 
- Tekankan anggota untuk membaca not, jangan menghafal not, karena kemampuan 
membaca sangat diperlukan dalam PS. Setelah anggota dapat menyanyikan notasi dengan 
benar tekankan untuk menghafal syair. 
Dirigen 
. 
Dirigen dalam Paduan Suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penampilan Paduan 
Suara. Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap pelatih sejak awal program latihan 
dilaksanakan, agar secara emosional akan terjalin komunikasi. Namun karena keterbatasan 
personel di TNI AL yang bisa memimpin Paduan Suara, seringkali Dirigen ditunjuk 
berdasarkan senioritas, atau dari sukarelawan yang memberanikan diri karena tidak ada yang
mau menjadi dirigen. Sebaiknya hal ini dihindari. 
. 
Tips: 
- Pilihlah Dirigen yang mempunyai wawasan PS lebih daripada anggota Paduan Suara 
lainnya, jangan berdasarkan senioritas saja. 
- Fungsi Dirigen memadukan Suara dari anggotanya sehingga menjadi satu komposisi yang 
padu dan harmonis. Untuk itu Dirigen harus menguasai materi dengan baik dan benar, 
sebelum ia memadukan (memimpin) kelompok Paduan Suaranya. 
- Dirigen jangan memulai aba-aba jika belum seluruh mata anggota memperhatikan Dirigen, 
karena kontak mata sangat penting untuk menjalin komunikasi antara Dirigen dan anggota 
Paduan Suara. 
. 
Demikianlah secara singkat Tips berlatih Paduan Suara, semoga dapat bermanfaat. 
. 
Keberhasilan adalah buah dari latihan, namun tanpa disiplin, latihan tidak menghasilkan 
apa-apa. 
.

More Related Content

129512841 teknik-berlatih-paduan-suara

  • 1. Teknik Berlatih Paduan Suara : Tips dan Trik June 30, 2008 by voschoir Dalam dunia tarik suara kita mengenal jenis-jenis kelompok vokal seperti Duet, Trio, Kwartet, Ansambel, Paduan Suara dll. Paduan Suara sering kita saksikan pada acara-acara rutin gereja bahkan yang bersifat tahunan misalnya : Pesparawi (Pesta Paduan Suara Gerejawi), Perayaan Paskah/Natal. . Pembinaan Paduan Suara pada umumnya bersifat temporer, artinya hanya dibentuk jika ada event yang membutuhkan dan menyewa pelatih dari luar dengan biaya yang relatif mahal. Padahal bila kita memahami trik/teknik latihan Paduan Suara sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa kita kerjakan sendiri. Yang penting kita bisa membuat program latihan yang baik, tentunya dengan sarana/tempat latihan yang representatif. KLASIFIKASI PADUAN SUARA . Penulis megklasifikasikan Paduan Suara menjadi 3 (tiga) level, yaitu: . Level 1 (Penguasaan Materi) . Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan notasi yang tertulis pada partitur. . Tips : - Nyanyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur. - Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang tertulis di partitur. - Tekankan anggota untuk menghafal syairnya. . Level 2 (Interprestasi) . Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan interprestasi lagu yang diinginkan oleh komponis maupun aranger lagu tersebut. . Tips : - Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamik pada partitur. Kalau tidak tercantum pada partitur, dinamik disesuaikan dengan makna syair atau karakter alur melody. - Latih Artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalnya pengucapan konsonan r, s, ng, serta vokal a, i, u, e, o, sehingga terdengar perbedaannya. - Perhatikan Intonasi (penekanan) suku kata yang sesuai dengan Birama lagu. - Perhatikan Frasering (pengkalimatan) agar sesuai dengan kalimat yang benar. Ini dapat dicapai jika dilaksanakan dengan teknik pernafasan yang baik. - Lakukan pemanasan (vokalisi) yang cukup sebelum pelaksanaan latihan dimulai agar diperoleh Timbre (warna suara) yang menyatu, sehingga tidak ada suara yang menonjol sendiri. Level 3 (Ekspresi) . Kriteria : Setelah melalui tahap level 1 dan 2, anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi dengan penghayatan dan dikeluarkan melalui ekspresi.
  • 2. . Tips : - Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya: Lagu/aransemen yang riang dinyanyikan dengan lincah dan riang. Perhatikan pada aransemen yang terdapat tanda perubahan tempo, misalnya : Accelerando, rittardando, A- tempo dll., agar dinyanyikan dengan tepat sehingga mendukung ekspresi. - Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Tempatkan anggota pada posisi central dan banjar terluar (samping kiri/kanan), karena posisi ini mempengaruhi penampilan secara keseluruhan. . Pembagian Kelompok Suara . Paduan suara umumnya terdiri dari 4 kelompok suara yaitu Sopran, Alto, Tenor dan Bass. Beberapa arransemen ada pula yang membagi Sopran, Meso, Alto, Tenor, Bariton dan Bass. Untuk mendapatkan balance yang baik, perlu pembagian yang tepat untuk masing-masing kelompok. Tips: - Kelompokan anggota berdasarkan Range/ambitus suara, jangan paksakan penyanyi Alto bernyanyi dikelompok sopran dengan alasan karena kekurangan anggota sopran, demikian juga kelompok yang lainnya. - Komposisi SATB (sopran, alto, tenor, bass) yang Ideal adalah 3:2:2:3., namun demikian pedoman di atas dapat berubah dengan pertimbangan potensi Power penyanyi yang ada. Program Latihan . Ada peribahasa Seberangilah sungai dari tempat yang dangkal artinya mulailah segala sesuatu dari yang mudah dahulu. Artinya dalam membuat program latihan harus bertahap dari yang mudah dahulu. . Tips : - Selesaikanlah dahulu level-1 baru kemudian mulai level-2, dst. Contoh : jangan mengajarkan materi level-2 kalau anggota belum semuanya lulus level-1, karena akan sia-sia akibat terpecahnya konsentrasi. - Kelompok paduan suara ibarat rangkaian gerbong kereta api. Jika salah satu gerbong tersendat maka gerbong yang lain kecepatanya terpaksa ikut melambat, menyesuaikan kecepatan gerbong yang tersendat tadi. Perbaiki gerbong (baca : kelompok suara) yang lemah dahulu, baru kelompok gerbong lainnya. - Awali latihan dengan vokalisi terlebih dahulu, sesuai dengan karakter lagu yang akan dinyanyikan. Jika lagu banyak menggunakan stacato, perbanyak vokalisi stacato, jika lagu banyak nada panjang, perbanyak vokalisi nada panjang. - Tekankan anggota untuk membaca not, jangan menghafal not, karena kemampuan membaca sangat diperlukan dalam PS. Setelah anggota dapat menyanyikan notasi dengan benar tekankan untuk menghafal syair. Dirigen . Dirigen dalam Paduan Suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penampilan Paduan Suara. Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap pelatih sejak awal program latihan dilaksanakan, agar secara emosional akan terjalin komunikasi. Namun karena keterbatasan personel di TNI AL yang bisa memimpin Paduan Suara, seringkali Dirigen ditunjuk berdasarkan senioritas, atau dari sukarelawan yang memberanikan diri karena tidak ada yang
  • 3. mau menjadi dirigen. Sebaiknya hal ini dihindari. . Tips: - Pilihlah Dirigen yang mempunyai wawasan PS lebih daripada anggota Paduan Suara lainnya, jangan berdasarkan senioritas saja. - Fungsi Dirigen memadukan Suara dari anggotanya sehingga menjadi satu komposisi yang padu dan harmonis. Untuk itu Dirigen harus menguasai materi dengan baik dan benar, sebelum ia memadukan (memimpin) kelompok Paduan Suaranya. - Dirigen jangan memulai aba-aba jika belum seluruh mata anggota memperhatikan Dirigen, karena kontak mata sangat penting untuk menjalin komunikasi antara Dirigen dan anggota Paduan Suara. . Demikianlah secara singkat Tips berlatih Paduan Suara, semoga dapat bermanfaat. . Keberhasilan adalah buah dari latihan, namun tanpa disiplin, latihan tidak menghasilkan apa-apa. .