1. Metoda Geolistrik | 238
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
3.4 Metoda Geolistrik
Pada survei geolistrik kali ini, dilakukan oleh dua kelompok per harinya dan setiap
kelompok mendapatkan kesempatan untuk mencoba dua alat yang berbeda. Alat yang
digunakan pada survey kali ini adalah; Mini Sting dan Super Sting. Lokasi akuisisi data
dilakukan di sekitar kampus LIPI dan di sekitar bendungan kaligending.
3.4.1 Mini Sting
3.4.1.1 Alat dan Peralatan
Mini Sting, Alat yang menginjeksikan arus ke dalam bumi dan mengukur respon yang
diberikan dari dalam bumi
Aki, Sumber tenaga untuk alat Mini Sting
Elektroda, Sebuah tongkat besi yang ditancapkan ke bumi, untuk mengukur beda
potensial atau menginjeksikan arus dari Mini Sting
Kabel, Sebagai konduktor yang menghantarkan arus ke elektroda
Switch Box, Kotak yang menghubungkan tiap Elektroda dengan Mini Sting, karena
setiap elektroda sudah terhubung dengan kabel yang dicolokkan ke Switch Box, maka
untuk melakukan pengukuran dengan jarak elektroda yang berbeda, kita hanya perlu
memindahkan urutan kabel yang di colok ke Switch Box
Meteran, Sebagai alat ukur untuk jarak dari elektroda
GPS, Untuk mengetahui posisi dan elevasi tiap elektroda
Lakban, Untuk menempelkan kabel ke elektroda supaya lebih kuat dan tidak mudah
lepas
2. Metoda Geolistrik | 239
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
Gambar 3.4-1 Mini Sting Gambar 3.4-2 Switch Box
Gambar 3.4-3 Meteran Gambar 3.4-4 Aki
Gambar 3.4-5 Elektroda Gambar 3.4-5 Kabel
3. Metoda Geolistrik | 240
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
3.4.1.2 Akuisisi Data
Pada pengukuran geolistrik kali ini, kita menggunakan kongfigurasi wenner, dengan
spasi elektroda terkecil 5m lalu diubah menjadi 10,15,20,25 dan 30m dengan menggunakan
20 elektroda, sehingga lintasan yang digunakan adalah 100m. Karena kita menggunakan
wenner dan dengan spasi elektroda yang berbeda-beda maka kita dapat menentukan variasi
nilai resistivitas bawah tanah secara lateral dan juga vertical secara 2D.
Akuisisi data dilakukan selama 5 hari dari tanggal 31 Mei 2012 sampai dengan 4 Juni
2012. Akuisisi menggunakan Mini Sting. Lokasi dari Line untuk pengukuran geolistrik ini
adalah sebagai berikut:
1. Line 1: Kampus LIPI Karang Sambung.
2. Line 2: Kampus LIPI Karang Sambung.
3. Line 3: Tepi Kali Gending.
4. Line 4: Tepi Kali Gending.
5. Line 5: Daerah Pesanggrahan.
6. Line 6: Daerah Pesanggrahan.
7. Line 7: Tepi Bendungan Kali Gending.
8. Line 8: Tepi Bendungan Kali Gending.
Gambar 3.4-7 Peta Lintasan Geolistrik Mini Sting: Line 3, Line 4, Line 7 dan Line 8
4. Metoda Geolistrik | 241
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
Gambar 3.4-8 Peta Lintasan Geolistrik Mini Sting: Line 2.1 dan Line 2.2
Gambar 3.4-9 Peta Lintasan Geolistrik Mini Sting: Line 5 dan Line 6
5. Metoda Geolistrik | 242
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
Langkah dalam akuisisi data adalah sebagai berikut:
1. Tentukan lintasan survey yang akan digunakan
2. Tancapkan elektroda pada lintasan survey dengan jarak 5m pada tiap elektroda
3. Ambil lima buah kabel berwarna hitam yang setiap kabel hitam tersebut akan ada
cabang 4 buah kabel berwarna; merah, biru, kuning, hitam, diujung yang satunya
berbentuk colokan laki-laki dan diujung satunya lagi hanya berbentuk kawat tembaga
untuk diikatkan ke elektroda nantinya
4. Pada setiap kabel berwarna di bagian ujung tembaga tersebut tempelkan ke tiap-tiap
elektroda 1 sampai ke 20, dengan urutan warna kabel dari elektroda 1 ke 20 adalah;
merah, biru, kuning, hitam, merah, biru, kuning .. dst
5. Pada ujung yang berbentuk colokan laki-laki dicolokan kedalam switch box sesuai
dengan nomer elektroda
6. Lalu nyalakan mini sting dengan menggunakan accu yang telah disediakan
7. Atur spasi pengukuran, maksimal arus yang diinjeksikan, kongfigurasi elektroda,
delay time, maksimal iterasi dan maksimum error yang dapat di toleransi
8. Tekan tombol measure pada mini sting
9. Ubah spasi elektroda dengan mengatur kabel pada switch box
10. Mark setiap titip elektroda dengan GPS
3.4.1.3 Pengolahan Data
Pengolahan data yang kita lakukan menggunakan software RES2DINV, data yang
kita perlukan adalah data topography yang didapatkan dari GPS dan data rho apparent yang
di dapatkan dari display di mini sting saat melakukan pengukuran, lalu buat notepad dengan
ekstensi *.dat dan buat format seperti dibawah ini;
Line ke Contoh Data Keterangan
1 Line 3 Nama line yang akan tertera pada display gambar
2 5.0 Spasi elektroda terkecil yang digunakan
3 1 Tipe konfigurasi elektroda ( Wenner=1, Pole-
pole=2, Dipole-dipole=3, Pole-Dipole=6,
Schlumberger=7, EqDipole=8 )
4 60 Jumlah data
6. Metoda Geolistrik | 243
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
5 1 Lokasi datum X (0=Lokasi elektroda pertama yang
dipakai, 1=Lokasi elektroda memakai midpoint dari
array)
6 0 1=IP 0=Resistivity
7 5.0 5.0 89.1 LokasiX, Spasi Elektroda, App Res titik pertama
8 10.0 5.0
103.6
LokasiX, Spasi Elektroda, App Res titik kedua
Lalu setelah memasukkan seluruh data Apparent Resistivity, barulah pada line berikutnya
kita memasukkan data topography yang mana nantinya akan mempengaruhi bentuk
penampang bawah permukaan dan juga midpoint dari array dan memengaruhi hasil inversi
nantinya.
Line ke Contoh Data Keterangan
33 2 0= Tanpa topography, 2=Dengan topography
34 20 Jumlah Data Topografi
35 0 50.0 Posisi Horizontal dan Vertikal Data Topo pertama
36 5.0 53 .0 Posisi Horizontal dan Vertikal Data Topo kedua
.. Posisi Horizontal dan Vertikal Data Topo
seterusnya
47 115.0 45.0 Posisi Horizontal dan Vertikal Data Topo Kedua
Terakhir
48 120.0 47.0 Posisi Horizontal dan Vertikal Data Topo Terakhir
49 1 Data topografi yang merupakan letak elektroda
pertama
50 0 4 angka 0 di 4 line terakhir merupakan penutup
notepad
51 0 4 angka 0 di 4 line terakhir merupakan penutup
notepad
52 0 4 angka 0 di 4 line terakhir merupakan penutup
notepad
53 0 4 angka 0 di 4 line terakhir merupakan penutup
notepad
Catatan : Notepad di save dengan extensi file .DAT
7. Metoda Geolistrik | 244
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
Setelah semua data tiap line dimasukkan kedalam notepad dalam extensi *.dat barulah
kita akan memprosesnya lebih lanjut dengan software RES2DINV, dimana software tersebut
dapat melakukan proses inversi kepada data apparent resistivity menjadi true resistivity untuk
membantu kita dalam melakukan intepretasi daerah tersebut dalam bentuk penampang bawah
permukaan.
Berikut ini merupakan langkah-langkah processing dengan menggunakan RES2DINV
untuk membuat penampang resitivity batuan dibawah permukaan berdasarkan sifat
kelistrikan batuan:
1. Input data
Langkah pertama adalah kita mengimport data kita untuk diolah di program RES2DINV
dengan cara;
Klik File Read Data File line-1.dat
Gambar 3.4-10 Tampilan RES2DINV saat berhasil membuka data
2. Inversi
Proses inversi dengan metode Least Square Inversion ini kita iterasi berkali-kali sampai
mendapatkan hasil yang memiliki error paling kecil. Supaya didapatkan penampang bawah
permukaan yang paling mendekati aslinya. Langkahnya adalah:
Klik Inversion Least-square inversion
8. Metoda Geolistrik | 245
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
Gambar 3.4-11 Tampilan menu inversi RES2DINV
Gambar 3.4-12 Tampilan hasil inversi RES2DINV
Gambar pertama adalah gambar dari hasil model dari data yang terukur pada lapangan,
sedangkan gambar kedua merupakan gambar hasil dari model yang dibuat oleh software
dengan perhitungan untuk mendekati gambar pertama. Gambar ketiga adalah hasil inversi
dari gambar yang kedua, error adalah perbedaan dari gambar pertama dengan gambar kedua,
semakin kecil errornya maka semakin kita mendekati model bawah permukaan yang
sebenarnya.
3. Menghilangkan Data yang Buruk
Klik Edit Extraminate Datum Point
9. Metoda Geolistrik | 246
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
Klik kiri pada titik-titik datum yang tidak berada pada garis tengah dan tidak segaris dengan
data-data yang lain untuk menghilangkan data yang jelek, karena secara teori data pada
kedalaman vertical yang sama tapi pada jarak horizontal yang berbeda seharusnya apparent
resistivitynya tidak memiliki nilai yang jauh berbeda kecuali ada kondisi geologi ekstrim
seperti adanya intrusi.
Gambar 3.4-13 Tampilan menu Extreminate Bad Data Points RES2DINV
Lalu setelah itu diinversi lagi, maka akan mendapatkan error yang lebih kecil
10. Metoda Geolistrik | 247
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
Gambar 3.4-14 Tampilan hasil inversi setelah exterminate bad data points
RES2DINV
4. Memasukkan data topography
Hasil inversi tersebut belumlah memiliki data elevasi, kita dapat memberikannya dengan
cara:
Display -> Show Inversion Result
Display Sections -> Include Topography in Model Section
Gambar 3.4-15 Tampilan hasil include topography pada hasil inversi RES2DINV
11. Metoda Geolistrik | 248
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
3.4.2 Super Sting
3.4.2.1 Alat dan Peralatan
Super Sting, Alat yang menginjeksikan arus ke dalam bumi dan mengukur respon
yang diberikan dari dalam bumi
Aki, Sumber tenaga untuk alat Super Sting
Elektroda, Sebuah tongkat besi yang ditancapkan ke bumi, untuk mengukur beda
potensial atau menginjeksikan arus dari Super Sting
Kabel, Sebagai konduktor yang menghantarkan arus ke elektroda
Switch Box, Kotak yang menghubungkan tiap Elektroda dengan Super Sting, karena
setiap elektroda sudah terhubung dengan kabel yang dicolokkan ke Switch Box, maka
super sting dapat mengkonfigurasi elektroda secara otomatis seperti; radial, dipole-
dipole
Laptop
Meteran, Sebagai alat ukur untuk jarak dari elektroda
GPS, Untuk mengetahui posisi dan elevasi tiap elektroda
12. Metoda Geolistrik | 249
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
Gambar 3.4-16 Mini Sting Gambar 3.4-17 Switch Box
Gambar 3.4-18 Meteran Gambar 3.4-19 Aki
Gambar 3.4-20 Elektroda Gambar 3.4-21 Kabel
3.4.1.2 Akuisisi Data
Pada pengukuran geolistrik kali ini, kita menggunakan super sting yang dapat secara
otomatis mengkonfingurasi elektroda dengan konfigurasi; Radial, Dipole-Dipole, Radial-
Dipole. Dan dapat langsung bisa di proses di tempat menjadi gambar bawah permukaan
13. Metoda Geolistrik | 250
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
Akuisisi data dilakukan selama 5 hari dari tanggal 31 Mei 2012 sampai dengan 4 Juni 2012.
Akuisisi data menggunakan Super Sting.
Lokasi dari Line untuk pengukuran geolistrik ini adalah sebagai berikut:
1. Line 1: Kampus LIPI Karang Sambung.
2. Line 2: Kampus LIPI Karang Sambung.
3. Line 3: Tepi Kali Gending.
4. Line 4: Tepi Kali Gending.
5. Line 5: Daerah Pesanggrahan.
6. Line 6: Daerah Pesanggrahan.
7. Line 7: Tepi Bendungan Kali Gending.
8. Line 8: Tepi Bendungan Kali Gending.
Langkah dalam akuisisi data adalah sebagai berikut:
1. Tentukan area survey yang akan digunakan
2. Tancapkan 56 elektroda dengan bentuk kotak pada area survey
3. Hubungkan kabel dari switch box ke elektroda
4. Setting kongfigurasi elektroda pada laptop
5. Lalu mulai measuring
3.4.1.3 Pengolahan Data
Pengolahan data yang kita lakukan akan menggunakan software AGI Earth Imager
3D
1. Input data
File -> Read data, pilih file yang akan diproses dalam format *.dat
2. Inversi
Klik ikon panah berwana hijau di atas kiri, sehingga program akan melakukan inversi
dengan iterasi sampai memunculkan crossplot aparent resistivity.
14. Metoda Geolistrik | 251
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
Gambar 3.4-22 Tampilan hasil inversi pada AGI Earth Imager 3D
3. Menampilkan 3D Crossplot Resistivity Contour Plot
View -> 3D Contour, Lalu centang semua pilihan yang ada dan buat intevalnya 1 supaya
seluruh bagian dari contour terlihat dengan jelas
Gambar 3.4-23 Tampilan hasil resistivity contour plot pada AGI Earth Imager 3D
4. Memasukkan data topography
Buka input terrain file lalu input data dengan extensi *.tm
15. Metoda Geolistrik | 252
Fajar N.Jodi C.Rafi A.Yuny F TG2009
Kuliah Lapangan Karangsambung 2012
Gambar 3.4-24 Tampilan hasil irisan penampang dari resistivity contour plot pada
AGI Earth Imager 3D