際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016
No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI
DESEMBER 2015 INFLASI 0,79 PERSEN
 Pada bulan Desember 2015 Kota Kediri mengalami inflasi sebesar 0,79 persen dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,99 dibanding dengan IHK November 2015
sebesar 120,04. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi dengan
inflasi tertingi di Surabaya sebesar 0,94 persen dan inflasi terendah di Jember sebesar 0,39
persen. Inflasi Kota Kediri berada pada peringkat keempat setelah Surabaya, Malang, dan
Banyuwangi.
 Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa
kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran Bahan
Makanan sebesar 3,34 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
sebesar 0,61 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,46 persen; kelompok Pendidikan,
Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,03 persen; dan kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa
Keuangan sebesar 0,06 persen. Sementara penurunan terjadi pada kelompok pengeluaran
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,11 persen dan kelompok Sandang
sebesar 0,10 persen.
 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada
bulan Desember 2015 adalah Bawang Merah, Telur Ayam Ras, Daging Ayam Ras, Rokok
Kretek Filter, Cabai Merah, Kelapa, Bawang Putih, Tarip Listrik, Rokok Kretek, dan Beras.
 Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan
Desember 2015 adalah Bahan Bakar Rumah Tangga, Minyak Goreng, Salak, Pir, Emas
Perhiasan, Bensin, Pasir, Jagung Muda, Bayam, dan Terong Panjang.
 Inflasi Kota Kediri pada bulan Desember 2015 sebesar 0,79 persen dan inflasi tahun
kalender sebesar 1,71 persen sedangkan inflasi periode year on year (Desember 2015 
Desember 2014) mencapai 1,71 persen.
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI
Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering
digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen,
khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan
harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi
diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja
pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar
2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100)
dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan
diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang
dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK.
Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat
dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.
Berdasarkan hasil pemantauan dan pencatatan BPS Kota Kediri pada pasar tradisional dan
pasar modern dengan menggunakan penghitungan tahun dasar, tahun 2012 (2012=100), terjadi
inflasi 0,79 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,04 pada bulan
November 2015 naik menjadi 120,99 pada bulan Desember 2015. Laju inflasi tahun kalender
pada bulan Desember 2015 sebesar 1,71 persen, sedangkan inflasi year on year (Desember
2015 terhadap Desember 2014) adalah 1,71 persen.
Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa
kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran Bahan Makanan
sebesar 3,34 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau sebesar 0,61
persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,46 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
sebesar 0,03 persen; dan kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,06
persen. Sementara penurunan terjadi pada kelompok pengeluaran Perumahan, Air, Listrik, Gas
dan Bahan Bakar sebesar 0,11 persen dan kelompok Sandang sebesar 0,10 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada
bulan Desember 2015 adalah Bawang Merah, Telur Ayam Ras, Daging Ayam Ras, Rokok
Kretek Filter, Cabai Merah, Kelapa, Bawang Putih, Tarip Listrik, Rokok Kretek, dan Beras.
Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan
Desember 2015 adalah Bahan Bakar Rumah Tangga, Minyak Goreng, Salak, Pir, Emas
Perhiasan, Bensin, Pasir, Jagung Muda, Bayam, dan Terong Panjang.
Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kediri Desember 2015, Tahun Kalender 2015, dan
Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
Kelompok/Sub kelompok
IHK
Desember
2014
IHK
November
2015
IHK
Desember
2015
Inflasi
Desember
20151)
Laju Inflasi
Tahun
Kalender
20152)
Inflasi
Tahun ke
Tahun 3)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
U M U M / T O T A L 118,96 120,04 120,99 0,79 1,71 1,71
Bahan Makanan 118,12 114,92 118,76 3,34 0,54 0,54
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 119,53 124,70 125,46 0,61 4,96 4,96
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 115,75 120,00 119,87 -0,11 3,56 3,56
Sandang 108,77 109,61 109,50 -0,10 0,67 0,67
Kesehatan 115,20 119,41 119,96 0,46 4,13 4,13
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 114,17 116,79 116,83 0,03 2,33 2,33
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 128,07 125,32 125,40 0,06 -2,08 -2,08
1)Persentase perubahan IHK Desember 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya
2)Persentase perubahan IHK Desember 2015 terhadap IHK Desember 2014
3)Persentase perubahan IHK Desember 2015 terhadap IHK Desember 2014
Gambar 1 Laju Inflasi Kota Kediri Januari 2015 sampai dengan Desember 2015
Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016
Gambar 2 Inflasi Bulanan Kota Kediri 2011-2015
Gambar 3 Inflasi Kota Kediri Bulan Desember 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran
Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1. Bahan Makanan
Kelompok Bahan Makanan pada bulan Desember 2015 mengalami inflasi sebesar 3,34 persen atau
terjadi kenaikan indeks dari 114,92 pada bulan November 2015 menjadi 118,76 pada bulan Desember
2015.
Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, sembilan diantaranya
mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Bumbu-bumbuan sebesar 16,42
persen. Dua sub kelompok lainnya mengalami penurunan dengan penurunan terbesar pada sub kelompok
Kacang-kacangan sebesar 0,27 persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau pada bulan Desember 2015 mengalami
inflasi sebesar 0,61 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,70 pada bulan November 2015 menjadi
125,46 pada bulan Desember 2015.
Dari tiga sub kelompok dalam kelompok ini, seluruhnya mengalami kenaikan dengan kenaikan
terbesar pada sub kelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol sebesar 2,73 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar pada bulan Desember 2015 mengalami
deflasi sebesar 0,11 persen atau terjadi penurunan indeks dari 120,00 pada bulan November 2015
menjadi 119,87 pada bulan Desember 2015.
Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini, seluruhnya mengalami penurunan indeks kecuali
pada sub kelompok Perlengkapan Rumah Tangga mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen.
4. S a n d a n g
Kelompok Sandang pada bulan Desember 2015 mengalami penurunan indeks sebesar 0,10 persen
dari 109,61 pada bulan November 2015 menjadi 109,50 pada bulan Desember 2015.
Dari empat sub kelompok penyusun kelompok ini, tiga diantaranya mengalami kenaikan dengan
kenaikan tertinggi pada seb kelompok Sandang Wanita sebesar 0,09 persen. Sementrara sub kelompok
Barang Pribadi dan Sandang Lain mengalami penurunan sebesar 0,72 persen.
Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016
5. K e s e h a t a n
Kelompok Kesehatan pada bulan Desember 2015 mengalami inflasi 0,46 persen atau terjadi
kenaikan indeks dari 119,41 pada bulan November 2015 naik menjadi 119,96 pada bulan Desember
2015.
Pada bulan Desember 2015, dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, sub kelompok
Jasa Perawatan Jasmani cenderng stabil, atau tidak mengalami kenaikan maupun penurunan. Tiga sub
kelompok lainnya mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Jasa Kesehatan
sebesar 0,84 persen.
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Desember 2015 mengalami kenaikan
sebesar 0,03 persen. Indeks harga konsumen pada bulan bulan November 2015 sebesar 116,79 naik
menjadi 116,83 pada bulan Desember 2015.
Dari lima sub kelompok pada kelompok ini, tiga diantaranya cenderung stabil. Sementara sub
kelompok Perlengkapan/Peralatan Pendidikan mengalami penurunan sebesar 0,19 persen, dan sub
kelompok Rekreasi mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen.
7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan mengalami kenaikan indeks pada bulan
Desember 2015 sebesar 0,06 persen, dari 125,32 pada bulan November 2015 menjadi 125,40 pada
bulan Desember 2015.
Dari empat sub kelompok yang ada di kelompok ini, dua sub kelompok cenderung stabil dan dua sub
kelompok lainnya mengalami kenaikan dengan kenaikan terbesar pada sub kelompok Sarana dan
Penunjang transpor sebesar 0,14 persen.
Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN
Selama kurun waktu tahun 2009 - 2015, inflasi periode bulanan pada bulan Desember seluruhnya
mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada periode Desember 2014 yaitu sebesar 2,52 persen,
sedangkan inflasi terendah pada Desember 2013 sebesar 0,36 persen.
Pada periode year on year, inflasi tertinggi sebesar 8,05 persen terjadi pada bulan Desember tahun
2013. Tertinggi berikutnya pada Desember 2014 sebesar 7,49 persen. Inflasi year on year terendah
terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 1,71 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, year on year Kota Kediri Tahun 2009-2015
Inflasi 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Desember 0,63 1,13 0,67 0,37 0,36 2,52 0,79
2. Tahun Kalender 3,60 6,80 3,62 4,63 8,05 7,49 1,71
3. Tahun ke Tahun 3,60 6,80 3,62 4,63 8,05 7,49 1,71
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun 2009-2015 Kota Kediri
Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016
PERBANDINGAN INFLASI 8 KOTA DI JAWA TIMUR
Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, seluruh kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Surabaya
sebesar 0,94 persen dan inflasi terendah di Jember sebesar 0,39 persen.
Inflasi kumulatif tertinggi sampai dengan bulan Desember 2015 terjadi di Surabaya dengan
kumulatif inflasi sebesar 3,43 persen, sedangkan inflasi kumulatif terendah masih di Kota Kediri sebesar
1,71 persen. Inflasi yoy pada bulan Desember 2015 tertinggi terjadi di Malang sebesar 5,19 persen.
Inflasi yoy terendah terjadi di Kota Kediri dan Banyuwangi sebesar 3,45 persen.
Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan year on year 8 Kota di Jawa Timur (persen)
Kota Desember 2015 Tahun Kalender year on year
[1] [2] [3] [4]
SURABAYA 0,94 3,43 3,43
MALANG 0,89 3,32 3,32
BANYUWANGI 0,80 2,15 2,15
KEDIRI 0,79 1,71 1,71
SUMENEP 0,77 2,62 2,62
MADIUN 0,59 2,75 2,75
PROBOLINGGO 0,41 2,11 2,11
JEMBER 0,39 2,31 2,31
Jawa Timur 0,85 3,08 3,08
Nasional 0,96 3,35 3,35
Kediri, 4 Januari 2016
BPS Kota Kediri
Kepala,
Ir. FIRDA
NIP. 19640810 199003 2 002

More Related Content

13.brs desember 2015

  • 1. Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016 No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI DESEMBER 2015 INFLASI 0,79 PERSEN Pada bulan Desember 2015 Kota Kediri mengalami inflasi sebesar 0,79 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,99 dibanding dengan IHK November 2015 sebesar 120,04. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi dengan inflasi tertingi di Surabaya sebesar 0,94 persen dan inflasi terendah di Jember sebesar 0,39 persen. Inflasi Kota Kediri berada pada peringkat keempat setelah Surabaya, Malang, dan Banyuwangi. Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran Bahan Makanan sebesar 3,34 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau sebesar 0,61 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,46 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,03 persen; dan kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,06 persen. Sementara penurunan terjadi pada kelompok pengeluaran Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,11 persen dan kelompok Sandang sebesar 0,10 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Desember 2015 adalah Bawang Merah, Telur Ayam Ras, Daging Ayam Ras, Rokok Kretek Filter, Cabai Merah, Kelapa, Bawang Putih, Tarip Listrik, Rokok Kretek, dan Beras. Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Desember 2015 adalah Bahan Bakar Rumah Tangga, Minyak Goreng, Salak, Pir, Emas Perhiasan, Bensin, Pasir, Jagung Muda, Bayam, dan Terong Panjang. Inflasi Kota Kediri pada bulan Desember 2015 sebesar 0,79 persen dan inflasi tahun kalender sebesar 1,71 persen sedangkan inflasi periode year on year (Desember 2015 Desember 2014) mencapai 1,71 persen. BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI
  • 2. Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016 Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. Berdasarkan hasil pemantauan dan pencatatan BPS Kota Kediri pada pasar tradisional dan pasar modern dengan menggunakan penghitungan tahun dasar, tahun 2012 (2012=100), terjadi inflasi 0,79 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,04 pada bulan November 2015 naik menjadi 120,99 pada bulan Desember 2015. Laju inflasi tahun kalender pada bulan Desember 2015 sebesar 1,71 persen, sedangkan inflasi year on year (Desember 2015 terhadap Desember 2014) adalah 1,71 persen. Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran Bahan Makanan sebesar 3,34 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau sebesar 0,61 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,46 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,03 persen; dan kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,06 persen. Sementara penurunan terjadi pada kelompok pengeluaran Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,11 persen dan kelompok Sandang sebesar 0,10 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Desember 2015 adalah Bawang Merah, Telur Ayam Ras, Daging Ayam Ras, Rokok Kretek Filter, Cabai Merah, Kelapa, Bawang Putih, Tarip Listrik, Rokok Kretek, dan Beras. Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Desember 2015 adalah Bahan Bakar Rumah Tangga, Minyak Goreng, Salak, Pir, Emas Perhiasan, Bensin, Pasir, Jagung Muda, Bayam, dan Terong Panjang.
  • 3. Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016 Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kediri Desember 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100) Kelompok/Sub kelompok IHK Desember 2014 IHK November 2015 IHK Desember 2015 Inflasi Desember 20151) Laju Inflasi Tahun Kalender 20152) Inflasi Tahun ke Tahun 3) [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] U M U M / T O T A L 118,96 120,04 120,99 0,79 1,71 1,71 Bahan Makanan 118,12 114,92 118,76 3,34 0,54 0,54 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 119,53 124,70 125,46 0,61 4,96 4,96 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 115,75 120,00 119,87 -0,11 3,56 3,56 Sandang 108,77 109,61 109,50 -0,10 0,67 0,67 Kesehatan 115,20 119,41 119,96 0,46 4,13 4,13 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 114,17 116,79 116,83 0,03 2,33 2,33 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 128,07 125,32 125,40 0,06 -2,08 -2,08 1)Persentase perubahan IHK Desember 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya 2)Persentase perubahan IHK Desember 2015 terhadap IHK Desember 2014 3)Persentase perubahan IHK Desember 2015 terhadap IHK Desember 2014 Gambar 1 Laju Inflasi Kota Kediri Januari 2015 sampai dengan Desember 2015
  • 4. Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016 Gambar 2 Inflasi Bulanan Kota Kediri 2011-2015 Gambar 3 Inflasi Kota Kediri Bulan Desember 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran
  • 5. Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016 URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok Bahan Makanan pada bulan Desember 2015 mengalami inflasi sebesar 3,34 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 114,92 pada bulan November 2015 menjadi 118,76 pada bulan Desember 2015. Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, sembilan diantaranya mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Bumbu-bumbuan sebesar 16,42 persen. Dua sub kelompok lainnya mengalami penurunan dengan penurunan terbesar pada sub kelompok Kacang-kacangan sebesar 0,27 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau pada bulan Desember 2015 mengalami inflasi sebesar 0,61 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,70 pada bulan November 2015 menjadi 125,46 pada bulan Desember 2015. Dari tiga sub kelompok dalam kelompok ini, seluruhnya mengalami kenaikan dengan kenaikan terbesar pada sub kelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol sebesar 2,73 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar pada bulan Desember 2015 mengalami deflasi sebesar 0,11 persen atau terjadi penurunan indeks dari 120,00 pada bulan November 2015 menjadi 119,87 pada bulan Desember 2015. Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini, seluruhnya mengalami penurunan indeks kecuali pada sub kelompok Perlengkapan Rumah Tangga mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen. 4. S a n d a n g Kelompok Sandang pada bulan Desember 2015 mengalami penurunan indeks sebesar 0,10 persen dari 109,61 pada bulan November 2015 menjadi 109,50 pada bulan Desember 2015. Dari empat sub kelompok penyusun kelompok ini, tiga diantaranya mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada seb kelompok Sandang Wanita sebesar 0,09 persen. Sementrara sub kelompok Barang Pribadi dan Sandang Lain mengalami penurunan sebesar 0,72 persen.
  • 6. Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016 5. K e s e h a t a n Kelompok Kesehatan pada bulan Desember 2015 mengalami inflasi 0,46 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,41 pada bulan November 2015 naik menjadi 119,96 pada bulan Desember 2015. Pada bulan Desember 2015, dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, sub kelompok Jasa Perawatan Jasmani cenderng stabil, atau tidak mengalami kenaikan maupun penurunan. Tiga sub kelompok lainnya mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Jasa Kesehatan sebesar 0,84 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Desember 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen. Indeks harga konsumen pada bulan bulan November 2015 sebesar 116,79 naik menjadi 116,83 pada bulan Desember 2015. Dari lima sub kelompok pada kelompok ini, tiga diantaranya cenderung stabil. Sementara sub kelompok Perlengkapan/Peralatan Pendidikan mengalami penurunan sebesar 0,19 persen, dan sub kelompok Rekreasi mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen. 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan mengalami kenaikan indeks pada bulan Desember 2015 sebesar 0,06 persen, dari 125,32 pada bulan November 2015 menjadi 125,40 pada bulan Desember 2015. Dari empat sub kelompok yang ada di kelompok ini, dua sub kelompok cenderung stabil dan dua sub kelompok lainnya mengalami kenaikan dengan kenaikan terbesar pada sub kelompok Sarana dan Penunjang transpor sebesar 0,14 persen.
  • 7. Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016 PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Selama kurun waktu tahun 2009 - 2015, inflasi periode bulanan pada bulan Desember seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada periode Desember 2014 yaitu sebesar 2,52 persen, sedangkan inflasi terendah pada Desember 2013 sebesar 0,36 persen. Pada periode year on year, inflasi tertinggi sebesar 8,05 persen terjadi pada bulan Desember tahun 2013. Tertinggi berikutnya pada Desember 2014 sebesar 7,49 persen. Inflasi year on year terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 1,71 persen. Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, year on year Kota Kediri Tahun 2009-2015 Inflasi 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Desember 0,63 1,13 0,67 0,37 0,36 2,52 0,79 2. Tahun Kalender 3,60 6,80 3,62 4,63 8,05 7,49 1,71 3. Tahun ke Tahun 3,60 6,80 3,62 4,63 8,05 7,49 1,71 Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun 2009-2015 Kota Kediri
  • 8. Berita Resmi Statistik No. 01/01/3571/Th.XVII, 4 Januari 2016 PERBANDINGAN INFLASI 8 KOTA DI JAWA TIMUR Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, seluruh kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Surabaya sebesar 0,94 persen dan inflasi terendah di Jember sebesar 0,39 persen. Inflasi kumulatif tertinggi sampai dengan bulan Desember 2015 terjadi di Surabaya dengan kumulatif inflasi sebesar 3,43 persen, sedangkan inflasi kumulatif terendah masih di Kota Kediri sebesar 1,71 persen. Inflasi yoy pada bulan Desember 2015 tertinggi terjadi di Malang sebesar 5,19 persen. Inflasi yoy terendah terjadi di Kota Kediri dan Banyuwangi sebesar 3,45 persen. Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan year on year 8 Kota di Jawa Timur (persen) Kota Desember 2015 Tahun Kalender year on year [1] [2] [3] [4] SURABAYA 0,94 3,43 3,43 MALANG 0,89 3,32 3,32 BANYUWANGI 0,80 2,15 2,15 KEDIRI 0,79 1,71 1,71 SUMENEP 0,77 2,62 2,62 MADIUN 0,59 2,75 2,75 PROBOLINGGO 0,41 2,11 2,11 JEMBER 0,39 2,31 2,31 Jawa Timur 0,85 3,08 3,08 Nasional 0,96 3,35 3,35 Kediri, 4 Januari 2016 BPS Kota Kediri Kepala, Ir. FIRDA NIP. 19640810 199003 2 002