1. 14 Cara nabi Muhammad SAW Mendidik Anak
Praktik pendidikan Nabi Muhammad SAW pada anak-anak dapat di gambarkan di bawah ini:
1. Rasulullah senang bermain-main (menghibur) dengan anak-anak dan kadang-kadang beliau
memangku mereka. Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya
Al-Abbas r.a. untuk berbaris lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku
beri sesuatu (hadiah).”merekapun berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk di pangkuannya
lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.
2. Ketika ja’far bin Abu Tholib r.a, terbunuh dalam peperangan mut’ah, Nabi Muhammad SAW,
sangat sedih. Beliau segera datang ke rumah ja’far dan menjumpai isterinya Asma bin Umais, yang
sedang membuat roti, memandikan anak-anaknya dan memakaikan bajunya. Beliau berkata, “Suruh
kemarilah anak-anak ja’far. Ketika mereka datang, beliau menciuminya. Sambil meneteskan air
mata. Asma bertanya kepada beliau karena telah mengetahui ada musibah yang menimpanya.
3. “Wahai rasulullah, apa gerangan yang menyebabkan anda menangis? Apakah sudah ada berita
yang sampai kepada anda mengenai suamiku Ja’far dan kawan-kawanya?” Beliau menjawab, “Ya
benar, mereka hari di timpa musibah.” Air mata beliau mengalir dengan deras. Asma pun menjerit
sehingga orang-orng perempuan berkumpul mengerumuninya. Kemudian Nabi Muhammad SAW.
kembali kepada keluarganya dan beliau bersabda, “janganlah kalian melupakan keluarga ja’far,
buatlah makanan untuk mereka, kerena sesungguhnya mereka sedang sibuk menghadapi musibah
kematian ja’far.”
4. Ketika Rasulullah melihat anak Zaid menghampirinya, beliau memegang kedua bahunya kemudian
menagis. Sebagian sahabat merasa heran karena beliau menangisi orang yang mati syahid di
peperangan Mut’ah. Lalu Nabi Muhammad SAW. pun menjelaskan kepada mereka bahwa
sesungguhnya ini adalah air mata seorang kawan yang kehilangan kawannya.
5. Al-Aqraa bin harits melihat Nabi Muhammad SAW. mencium Al -Hasan r.a. lalu berkata, “Wahai
Rasulullah, aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka.”
Rasulullah bersabda, “Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Allah
telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang,
niscaya dia tidak akan di sayangi.”
6. Seorang anak kecil dibawa kepada Nabi Muhammad SAW. supaya di doakan dimohonkan berkah
dan di beri nama. Anak-anak tersebut di pangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu kencing, lalu orang-orang
yang melihatnya berteriak. Beliau berkata, “jangan di putuskan anak yang sedang kencing,
biarkanlah dia sampai selesai dahulu kencingnya.”
Beliau pun berdoa dan memberi nama, kemudian membisiki orang tuanya supaya jangan
mempunyai perasaan bahwa beliau tidak senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka telah
pergi, beliau mencuci sendiri pakaian yang terkena kencing tadi.
7. Ummu Kholid binti kho'id bin sa’ad Al -Amawiyah berkata, “Aku beserta ayahku menghadap
Rasululloh dan aku memakai baju kurung (gamis) berwarna kuning. Ketika aku bermain-main dengan
cincin Nabi Muhammad SAW. ayahku membentakku, maka beliau berkata, “Biarkanlah dia.”
Kemudian beliau pun berkata kepadaku, “bermainlah sepuas hatimu, Nak!
2. 8. Dari Anas, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW. selalu bergaul dengan kami. Bel iau berkata
kepada saudara lelakiku yang kecil, “Wahai Abu Umair, mengerjakan apa si nugair (nama burung
kecil).”
9. Nabi Muhammad SAW. melakukan shalat, sedangkan Umamah binti zainab di letakkan di leher
beliau. Di kala beliau sujud, Umamah tersebut di letakkanya dan bila berdiri di letakkan lagi dil leher
beliau. Umamah adalah anak kecil dari Abu Ash bin Rabigh bin Abdusysyam .
10. Riwayat yang lebih masyhur menyebutkan, Rasulullah pernah lama sekali sujud. dalam shalatnya,
maka salah seorang sahabat bertanya,” Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda lama sekali sujud,
hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau anda sedang menerima wahyu. Nabi Muhammad
SAW, menjawab, “Tidak ada apa-apa, tetaplah aku di tunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau
tergesah-gesah sampai dia puas.” Adapun anak yang di maksud ialah Al -Hasan atau Al-Husain
Radhiyallahu Anhuma
11. Ketika Nabi Muhammad SAW. melewati rumah putrinya, yaitu sayyidah fatimah r.a., beliau
mendengar Al-Husain sedang menangis, maka beliau berkata kepada Fatimah, “Apakah engkau
belum mengerti bahwa menangisnya anak itu menggangguku.” Lalu beliau memangku Al -Husain di
atas lehernya dan berkata, Ya Allah, sesungguhnya aku cinta kepadanya, maka cintailah dia.
Ketika Rasulullah SAW. sedang berada di atas mimbar, Al-Hasan tergelincir. Lalu beliau turun dari
mimbar dan membawa anak tersebut.
12. Nabi Muhammad SAW. sering bermain-main dngan Zainab binti Ummu Salamah r.a. beliau
memanggilnya, “Hai Zuwainib, hai Zuwainib berulang-rulang.”
13. Nabi Muhammad SAW. sering berkunjung ke rumah para sahabat Anshar dan memberi salam
pada anak-anaknya serta mengusap kepala mereka.
14. Diriwayatkan, pada suatu hari raya Rasulullah SAW. keluar rumah untuk menunaikan shalat ID. Di
tengah jalan, beliau melihat banyak anak kecil sedang berman dengan gembira sambil tertawa-tawa.
Mereka mengenakan baju baru, sandal mereka pun tampak mengkilap. Tiba-tiba pandangan beliau
tertuju pada salah seorang yang sedang duduk menyendiri dan sedang menangis tersedu-sedu.
Bajunya kompang-kamping dan kakinya tiada bersandal. Rasulullah SAW, pun mendekatinya , lalu di
usap-usap anak itu mendekapya ke dadabeliau seraya bertanya, “mengapa kau menangis, Nak .”
Anak itu hanya menjawab, “biarkanlah aku sendiri.” Anak itu belum tahu bahwa orang yang ada di
hadapannya itu adalah Rasulullah SAW. yang terkenal sebagai pengasih. “Ayahku mati dalam suatu
pertempuran bersama Nabi,” lanjut anak itu.
“Lalu ibuku kawin lagi. Hartaku habis di makan suami ibuku, lalu aku di usir dari rumahnya. Sekarang,
aku tak mempunyai baju baru dan makanan yang enak. Aku sedih meihat kawan-kawanku bermain
dengan riangnya itu.”
Baginda Rasulullah SAW. lantas membimbing anak tersebut seraya menghiburnya, “Sukakah kamu
bila aku menjadi bapakmu, Fatimah menjadi kakakmu, Aisyah menjadi ibumu, Ali sebagai pamanmu,
Hasan dan Husain menjadi saudaramu?” Anak itu segera tahu dengan siapa ia berbicara. Maka
langsung ia berkata, “mengapa aku tak suka, ya Rasulullah?” kemudian, Rasulullah SAW, pun
membawa anak itu ke rumah beliau, dan di berinya pakaian yang paling indah, memandikannya, dan
memberinya perhiasan agar ia tampak lebih gagah, lalu mengajak makan.
3. Sesudah itu, anak itu pun keluar bermain dengan kawan-kawannya yang lain, sambil tertawa-tawa
sambil kegirangan. Melihat perubahan pada anak itu, kawan-kawannya merasa heran lalu bertanya,
“Tadi kamu menagis, mengapa sekarang bergembira?” jawab anak itu, tadi aku kelaparan, sekarang
sudah kenyang. Tadi aku tak mempunyai pakaian, sekarang aku mempunyainya, tadi aku tak punya
bapak, sekarang bapakku Rasulullah dan ibuku Aisyah.” Anak-anak lain bergumam, Wah, andaikan
bapak kita mati dalam perang.” Hari-hari berikutnya, anak itu tetap di pelihara, oleh Rasulullah SAW.
hingga beliau wafat