The meeting minutes discussed filming locations for an upcoming production, including advantages and disadvantages of each location. They also covered stage directions, dialogue, and potential actors for main roles. Finally, the group discussed questions for questionnaires and presenting the results. The next meeting will assess production progress, review paperwork, and create a checklist of remaining work.
The meeting minutes discussed filming the first scene, reviewing footage, and planning for the second filming day. They looked at footage from the first day and discussed improvements. The editor began editing one scene while they reviewed shot types. They checked their coursework targets and planned to arrange the second filming day, discuss it, and book camera equipment.
The meeting minutes document summarizes a meeting of the group Take Three Productions. The group discussed potential company names and logo ideas, settling on Take Three Productions and providing input for Adi to create the logo. They also created personal blogs on WordPress and helped Turiga design the group blog, linking their individual blogs to it. Their next meeting will cover potential short film ideas, deciding on a genre, listing shot types, and choosing a final idea.
Alat-alat optik seperti mata, kacamata, kamera, kaca pembesar, mikroskop, dan teleskop membantu melihat dengan lebih jelas dengan memanfaatkan lensa dan pembiasan cahaya. Mata normal dapat melihat jauh hingga tak hingga dan dekat 15 cm, sedangkan kelainan seperti mata jauh dan dekat dapat dikoreksi dengan kacamata lensa positif atau negatif. Kamera dapat merekam gambar
Alat optik seperti mata, kamera, proyektor, lup, mikroskop, dan teropong memiliki persamaan dalam pembentukan bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil/diperbesar. Perbedaannya terletak pada bahan, fungsi, dan tempat pembentukan bayangan. Semua alat optik memanfaatkan sifat lensa dan cermin untuk memperbesar atau memperkecil objek.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai alat-alat optik seperti mata, kamera, proyektor, teropong, lup dan mikroskop. Menguraikan prinsip kerja dan jenis lensa yang digunakan pada setiap alat tersebut. Alat-alat optik digunakan untuk memperbesar, memperjelas, atau melihat benda yang sangat kecil atau jauh.
Dokumen tersebut membahas tentang alat-alat optik seperti mata, kacamata, lup, mikroskop, dan teropong. Dijelaskan fungsi bagian-bagian mata dan cacat-cacat penglihatan serta cara mengatasinya dengan kacamata. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip kerja dan rumus perbesaran alat-alat optik seperti lup, mikroskop, dan teropong beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang lensa cembung (lupa) dan rumus untuk menghitung besaran bayangan. Lensa cembung akan memberikan besaran maksimum jika benda diletakkan di fokus depan. Besaran dihitung dengan rumus yang membandingkan jarak baca normal dengan jarak antara lensa dengan benda. Bayangan yang dihasilkan lensa cembung adalah maya, tegak, dan diperbesar.
Dokumen tersebut membahas tentang lensa, lup, mikroskop, dan teropong serta rumus-rumus yang terkait dengan menentukan letak benda, panjang, dan perbesaran alat optik tersebut pada berbagai kondisi mata pengamat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep-konsep dasar peluang dan statistika seperti permutasi, kombinasi, peluang suatu kejadian, kejadian majemuk, dan rumus-rumus terkait. Secara singkat, dokumen tersebut merangkum aturan-aturan dasar dalam menghitung peluang dan kombinasi serta hubungan antara kejadian-kejadian acak.
Dokumen tersebut membahas tentang komposisi fungsi dan fungsi invers. Komposisi fungsi adalah operasi yang menggabungkan dua fungsi secara berurutan, sedangkan fungsi invers adalah fungsi yang mengembalikan nilai asli dari suatu fungsi. Dokumen juga menjelaskan sifat-sifat penting kedua konsep tersebut seperti domain, kodomain, range, sifat asosiatif, dan relasi antara suatu fungsi dengan fungsi inversnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep limit fungsi dan kekontinuan fungsi. Fungsi dikatakan kontinu jika nilai limitnya sama dengan nilai fungsinya pada titik tersebut. Ada beberapa bentuk limit yang dijelaskan seperti bentuk 0/0, ∞/∞, ∞-∞ beserta metode penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai alat-alat optik seperti mata, kamera, proyektor, teropong, lup dan mikroskop. Menguraikan prinsip kerja dan jenis lensa yang digunakan pada setiap alat tersebut. Alat-alat optik digunakan untuk memperbesar, memperjelas, atau melihat benda yang sangat kecil atau jauh.
Dokumen tersebut membahas tentang alat-alat optik seperti mata, kacamata, lup, mikroskop, dan teropong. Dijelaskan fungsi bagian-bagian mata dan cacat-cacat penglihatan serta cara mengatasinya dengan kacamata. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip kerja dan rumus perbesaran alat-alat optik seperti lup, mikroskop, dan teropong beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang lensa cembung (lupa) dan rumus untuk menghitung besaran bayangan. Lensa cembung akan memberikan besaran maksimum jika benda diletakkan di fokus depan. Besaran dihitung dengan rumus yang membandingkan jarak baca normal dengan jarak antara lensa dengan benda. Bayangan yang dihasilkan lensa cembung adalah maya, tegak, dan diperbesar.
Dokumen tersebut membahas tentang lensa, lup, mikroskop, dan teropong serta rumus-rumus yang terkait dengan menentukan letak benda, panjang, dan perbesaran alat optik tersebut pada berbagai kondisi mata pengamat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep-konsep dasar peluang dan statistika seperti permutasi, kombinasi, peluang suatu kejadian, kejadian majemuk, dan rumus-rumus terkait. Secara singkat, dokumen tersebut merangkum aturan-aturan dasar dalam menghitung peluang dan kombinasi serta hubungan antara kejadian-kejadian acak.
Dokumen tersebut membahas tentang komposisi fungsi dan fungsi invers. Komposisi fungsi adalah operasi yang menggabungkan dua fungsi secara berurutan, sedangkan fungsi invers adalah fungsi yang mengembalikan nilai asli dari suatu fungsi. Dokumen juga menjelaskan sifat-sifat penting kedua konsep tersebut seperti domain, kodomain, range, sifat asosiatif, dan relasi antara suatu fungsi dengan fungsi inversnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep limit fungsi dan kekontinuan fungsi. Fungsi dikatakan kontinu jika nilai limitnya sama dengan nilai fungsinya pada titik tersebut. Ada beberapa bentuk limit yang dijelaskan seperti bentuk 0/0, ∞/∞, ∞-∞ beserta metode penyelesaiannya.
Program linier melibatkan alokasi sumber daya terbatas untuk memenuhi tujuan tertentu dengan hubungan yang linier antar variabelnya. Tujuannya adalah memaksimalkan atau meminimalkan fungsi linier dengan memenuhi konstrain linier. Titik ekstrim adalah titik yang memberikan nilai ekstrim pada fungsi tujuan di dalam daerah jawaban.
Dokumen tersebut merupakan kumpulan rumus dan konsep-konsep kimia yang relevan dengan indikator kisi-kisi UN tahun 2012. Materi yang disajikan meliputi konfigurasi elektron, campuran asam-basa, sifat koligatif, stoikiometri, pH dan titrasi, buffer dan hidrolisis, sifat koloid, minyak bumi, polimer, termokimia, laju reaksi, tetapan kesetimbangan, dan elektrokimia.
Teori relativitas menjelaskan tentang penjumlahan kecepatan, dilatasi waktu, kontraksi Lorentz, hubungan antara massa dan energi, serta persamaan energi total yang terdiri dari energi diam dan energi kinetik. Teori ini menyatakan bahwa kecepatan partikel diukur relatif terhadap pengamat dan properti seperti panjang, waktu, dan massa dipengaruhi oleh kecepatan gerak.
Dokumen tersebut membahas tentang optika fisik, termasuk sifat-sifat cahaya, dispersi warna, interferensi gelombang cahaya, dan difraksi cahaya oleh kisi-kisi. Secara khusus dijelaskan tentang perbedaan kecepatan propagasi dan panjang gelombang berbagai warna cahaya, penyebab terjadinya dispersi warna pada benda-benda bening, serta konsep dan rumus yang berkaitan dengan interferensi dan difraksi cahaya.
Dokumen tersebut membahas hukum-hukum termodinamika yang menjelaskan tentang panas jenis dan kapasitas panas jenis gas ideal, proses-proses termodinamika seperti isobarik, isokhorik, isotermik dan adiabatik, serta hukum efisiensi mesin Carnot.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
Ìý
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
1. http://www.banksoal.sebarin.com
ALAT OPTIK
pp = 25 cm
; pr = ï‚¥
Mata Myopi (mata dekat/rabun jauh) pp = 25 cm
; pr < ï‚¥
Mata Hipermetropi (rabun dekat)
pp > 25 cm
; pr = ï‚¥
Mata Presbiopi (mata tua)
pp > 25 cm
; pr < ï‚¥
Mata Emetropi (mata normal)
MATA
Kaca Mata lensa Negatif (Untuk orang Myopi)
s =  dan s’ = -pr
KACA MATA
Kaca Mata lensa Positif (Untuk orang hipermetropi)
s = 25 cm dan s’ = -pp
Akomodasi max
P=
Sd
1
f
Tanpa Akomodasi
P=
Sd
f
Ditempel dimata
LOUPE
Berjarak d cm dari mata
D = -s’ + d
D = daya akomodasi
Sd Sd Sd .d
P=

ï€
f
D D. f
Sd = titik baca normal
d = s’oby + sok
Akomodasi max
MIKROSKOP
s ' oby Sd
P= ï€
(
 1)
s oby fok
d = jarak lensa obyektif - okuler
Tanpa Akomadasi
d = s’oby + fok
s ' oby Sd
P= ï€
(
)
s oby fok
Akomodasi max
d = foby + sok
f oby Sd  f ok
P=
(
)
f ok
Sd
Tanpa akomodasi
d = foby + fok
f oby
P=
f ok
TEROPONG BINTANG
2. http://www.banksoal.sebarin.com
Pp = titik jauh mata
Pp = titik dekat mata
s’ = jarak bayangan
s = jarak benda ke lup
P = kekuatan lensa
d = jarak lensa obyektif dengan lensa okuler