1. Anatomi Sistem Pernapasan 4
SURYA ACADEMY Klinis Dasar - General - 500.00 Basic First AIDs Training - 2014
Manual Instruktur
ANATOMI SISTEM PERNAPASAN
Waktu : 0.5 jam pelajaran @ 60 menit
Tujuan Instruksional Umum
Meningkatkan pengetahuan peserta tentang Anatomi Sistem Pernapasan
Tujuan Instruksional Khusus
1. Peningkatan pemahaman dan pengetahuan peserta terhadap materi yang diberikan
2. Memahami Anatosi Sistem Pernapasan
Materi
Anatomi Sistem Pernapasan
1. Alat pernapasan atas
2. Alat pernapasan bawah
3.
Metoda
1. Kuliah singkat dan diskusi
Rencana Pengajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Waktu Kegiatan Peserta
1. Pendahuluan
a. Memberi salam
b. Perkenalan
c. Ice breaking
2 menit a. Menjawab salam
b. Menyimak
2 Pre test 2 menit Menjawab test
3 Kegiatan Inti
a. Pemberian materi inti
b. Tanya jawab
20 menit a. Menyimak
b. bertanya
5 Penutup
a. Memberikan evaluasi post test
b. Memberi salam penutup
6 menit a. Melakukan
b. Mengerjakan test
c. Menjawab salam
Total 30 menit
Rencana Perlengkapan alat
1. LCD + kabel VGA
2. Spidol
3. Pointer
2. Anatomi Sistem Pernapasan 5
SURYA ACADEMY Klinis Dasar - General - 500.00 Basic First AIDs Training - 2014
Manual Instruktur
Evaluasi
1. Prosedur : akhir pengajaran
2. Waktu : 6 menit
3. Bentuk soal : post test
4. Jumlah soal : 3
5. Jenis soal : menjelaskan
Referensi
1. Sloane, ethel. 1994. Anatomi dan fisiologi. Penerbit buku kedokteran. Jakarta.
2. Leonhardt, helmut. 1988. Atlas dan buku teks anatomi manusia. Penerbit buku kedokteran.
Jakarta.
3. Setiadi, 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Graha Ilmu, Yogyakarta
3. Anatomi Sistem Pernapasan 6
SURYA ACADEMY Klinis Dasar - General - 500.00 Basic First AIDs Training - 2014
Manual Instruktur
ANATOMI SISTEM PERNAPASAN
Pernapasan adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel
dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui
paru.
Fungsi sistem pernapasan adalah untuk mengambil Oksigen dari atmosfer kedalam sel-sel tubuh dan
untuk mentranspor karbon dioksida yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ-organ
respiratorik juga berfungsi dalam produksi wicara dan berperan dalam keseimbanga asam basa,
pertahanan tubuh melawan benda asing, dan pengaturan hormonal tekanan darah.
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme
pernapasan. Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung - faring - laring -
trakea - bronkus - paru-paru (bronkiolus dan alveolus).
Adapun alat-alat Pernapasan pada manusia adalah sebagai berikut :
1. Alat pernafasan atas
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis
selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar
keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk
lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi
menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang
mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
Didalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan udara sehingga udara
yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembap. Udara bebas tidak
hanya mengandung oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon dioksida
(CO2), belerang (S), dan nitrogen (N2). Selain sebagai organ pernapasan, hidung juga
merupakan indra pembau yang sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia
dapat terhindar dari menghirup gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin
mengandung bakteri dan bahan penyakit lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya
akan mengalir ke faring.
b. Faring
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu
saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings)
pada bagian belakang.
4. Anatomi Sistem Pernapasan 7
SURYA ACADEMY Klinis Dasar - General - 500.00 Basic First AIDs Training - 2014
Manual Instruktur
Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara
(pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan
terdengar sebagai suara.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan
karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf
kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi
bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
c. Laring
Laring (tekak) adalah tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui
faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Laring berparan
untuk pembentukan suara dan untuk melindungi jalan nafas terhadap masuknya makanan
dan cairan. Laring dapat tersumbat, antara lain oleh benda asing (gumpalan makanan),
infeksi (misalnya infeksi dan tumor).
2. Alat pernafasan bawah
a. Trakea
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin
tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring
benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
b. Bronkus
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus
bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya
melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
c. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada
dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru
kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang
langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang
5. Anatomi Sistem Pernapasan 8
SURYA ACADEMY Klinis Dasar - General - 500.00 Basic First AIDs Training - 2014
Manual Instruktur
menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar
(pleura parietalis).
Gambar.paru-paru
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi
sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara
eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-
paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat
lebar untuk pertukaran gas.
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm,
dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus. Bronkiolus ini memiliki
gelembung-gelembung halus yang disebut alveolus. Bronkiolus memiliki dinding yang tipis,
tidak bertulang rawan, dan tidak bersilia.
6. Anatomi Sistem Pernapasan 9
SURYA ACADEMY Klinis Dasar - General - 500.00 Basic First AIDs Training - 2014
Manual Instruktur
Gas memakai tekanannya sendiri sesuai dengan persentasenya dalam campuran, terlepas
dari keberadaan gas lain (hukum Dalton). Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi
rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk
kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada
gugus kantung udara (alveolus).
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya
terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus
berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya
difusi gas pernapasan.