ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Jenis dan Potensi
  Bahan Bakar Hayati
          Tatang H. Soerawidjaja
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi
      Industri, Institut Teknologi Bandung



 Hotel J.W. Marriot, Jakarta, 21 – 22 Nopember 2006
B.B. Hayati ≡ suatu bentuk final
              bioenergi.
 • Bioenergi ≡ energi yang diperoleh/dibangkitkan/berasal
   dari biomassa.
 • Biomassa ≡ bahan2 organik berumur relatif muda dan
   berasal dari tumbuhan/hewan; produk & limbah industri
   budidaya (pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,
   perikanan)].
 • Bentuk-bentuk final bioenergi :
      bahan bakar hayati/nabati (biofuels);
      listrik biomassa (biomass-based electricity);
      kalor dendrotermal (utk pengeringan, dll).
 • Di antara semua sumber energi terbarukan, hanya
   biomassa yang relatif langsung bisa dikonversi menjadi
   bahan bakar (utk mensubstitusi/mengganti BBM).
Mengapa kita harus melirik
    energi biomassa ?
Skenario energy mix (≡ porsi-porsi pemanfaatan sumber daya primer energi) yang
 paling berkelanjutan (most sustainable) menurut World energy Council (WEC).
Porsi (persen)




                                                               Biomassa dan
                                                               Energi Surya
                                                               akan menjadi
                                                               Sumber Daya
                                                               Primer yang
                                                               dominan !.



                              Tahun
Kecenderungan dunia
    (World trend)
• Para pemain kelas dunia dalam sektor energi dan trans-
  portasi (EU, US-DOE, Shell, Ford Motor, dll) :
  Peningkatan permintaan & pemanfaatan bahan bakar
  hayati (biofuels; bahan bakar yang diekstrak/diproses/
  disintesis dari biomassa) tak akan bisa dihindari atau
  pun dipungkiri !.
• Faktor-faktor pendorong (drivers) :
     Energy security
     Neraca pembayaran negara (balance of payments)
     Peredaman emisi-emisi polutan global (gas rumah
     kaca) maupun lokal (CO, partikulat, dll.).
     Pengupayaan solusi-solusi bagi long-term sustainable
     mobility.
     Penciptaan pasar baru utk industri pertanian.
Bahan-Bahan Bakar Hayati
        Potensial
• Biodiesel.
• Bioetanol.
• Biokerosin dan bioavtur.
• Biogas.
• Biohidrogen.
• Minyak diesel, bensin, kerosin, dan avtur hijau
  (green diesel, gasoline, kerosin, and avtur).
• Minyak diesel, bensin, kerosin, dan avtur BTL
  (Biomass-To-Liquids).
            Akan dibahas satu per satu.
Biodiesel
• Bahan bakar mesin diesel yang berupa ester metil/etil
  asam-asam lemak.
• Dibuat dari minyak-lemak nabati/hewani dengan
  proses transesterifikasi (+ pra-esterifikasi) dengan
  metanol/etanol (→ metanolisis/etanolisis).
• Kompatibel dengan solar, berdaya lumas lebih baik.
• Berkadar belerang hampir nihil,umumnya < 15 ppm.
• BXX = camp. XX %-vol biodiesel dengan (100 – XX)
  %-vol solar. Contoh : B5, B20, B100.
• Sudah efektif memperbaiki kualitas emisi kendaraan
  diesel pada level B2 !

    Indonesia kaya dengan bahan mentahnya
Produktifitas berbagai sumber
    minyak-lemak nabati
 Nama Indon      Nama Inggris       Nama Latin         kg-/ha/thn
 Sawit          Oil palm        Elaeis guineensis        5000
 Kelapa         Coconut         Cocos nucifera           2260
 Alpokat        Avocado         Persea americana         2217
 K. Brazil      Brazil nut      Bertholletia excelsa     2010
 K. Makadam     Macadamia nut   Macadamia ternif.        1887
 Jarak pagar    Physic nut      Jatropha curcas          1590
 Jojoba         Jojoba          Simmondsia califor.      1528
 K. pekan       Pecan nut       Carya pecan              1505
 Jarak kaliki   Castor          Ricinus communis         1188
 Zaitun         Olive           Olea europea             1019
 Kanola         Rapeseed        Brassica napus           1000
 Opium          Poppy           Papaver somniferum         978
Tumbuhan sumber potensial minyak-lemak
            utk biodiesel
    Nama            Nama Latin             Sumber         Kadar, %-b kr P / NP
 Sawit         Elais guineensis        Sabut + Dg buah 45-70 + 46-54       P
 Kelapa        Cocos nucifera            Daging buah         60 – 70       P
 Jarak pagar   Jatropha curcas              Inti biji        40 – 60      NP
 Kacang suuk   Arachis hypogea                Biji           35 – 55       P
 Kapok/randu   Ceiba pentandra                Biji           24 – 40      NP
 Kecipir       Psophocarpus tetrag.           Biji           15 – 20       P
 Kelor         Moringa oleifera               Biji           30 – 49       P
 Karet         Hevea brasiliensis             Biji           40 – 50      NP
 Kemiri        Aleurites moluccana     Inti biji (kernel)    57 – 69      NP
 Malapari      Pongamia pinnata               Biji           27 – 39      NP
 Kusambi       Sleichera trijuga         Daging biji         55 – 70      NP
 Nyamplung     Callophyllum inophyllum      Inti biji        40 – 73      NP
 Saga utan     Adenanthera pavonina         Inti biji        14 – 28       P
      kr ≡ kering; P ≡ minyak/lemak Pangan (edible fat/oil),
      NP ≡ minyak/lemak Non-Pangan (nonedible fat/oil
Status Komersialisasi di
         Indonesia
• Pemerintah sudah mengizinkan solar mengandung
  sampai 10 %-volume biodiesel. B2, B5, B10 bisa
  dijual di SPBU-SPBU.
• Biodiesel murni (B100) yang dicampurkan harus
  memenuhi persyaratan mutu SNI-04-7182-2006.
• Pertamina sudah menjual B5 (merk dagang : Biosolar)
  sejak 20 Mei 2006 di Jakarta (sekarang sudah sekitar
  200 SPBU) dan 12 Agustus 2006 di Surabaya (5 SPBU,
  sekarang sudah 12 SPBU).
• Kendala peniagaan domestik : harga ekspor lebih
  menarik dari pada harga penjualan dalam negeri !.
      Perlu intervensi pemerintah !.
Bioetanol
• Bioetanol ≡ etanol (alkohol) yang terbuat dari sumber daya
  hayati.
• Etanol kering/absolut saling-larut dengan bensin pada segala
  perbandingan (tetapi tidak dengan solar).
• Komponen pencampur bensin berangka oktan tinggi (High
  Octane Mogas Component, HOMC); Angka oktan rata-rata :
  sendiri, 104; pada campuran dgn bensin, 118. Angka oktan
  bensin premium = 87.
• Gasohol ≡ campuran bioetanol kering/absolut terdena-turasi
  dan bensin pada kadar alkohol s/d sekitar 22 %-volume. EX
  ≡ gasohol berkadar bioetanol X %-volume.
• Gasohol s/d E10 bisa digunakan langsung pada mobil bensin
  biasa (tanpa mengharuskan mesin dimodifikasi).
Penambahan nilai oktan gasohol
                                  4.50
Potensi pertambahan angka oktan




                                  4.00        4.00


                                  3.50                    3.56

                                                                      3.17
                                  3.00        3.08
                                                                                  2.83
                                                          2.74
                                  2.50                                                        2.54
                                                                      2.44
                                              2.28                                                        2.30
                                                                                  2.18
                                                                                                                      2.11
                                  2.00                    2.03                                                                    1.96
                                                                                              1.96
                                                                      1.81                                                                    1.86        1.82        1.82
                                                                                                          1.77
                                                                                  1.62                                1.62
                                  1.50                                                        1.45                                1.51
                                                                                                                                              1.44        1.40        1.40
                                                                                                          1.31
                                                                                                                      1.20
                                                                                                                                  1.12        1.06
                                  1.00                                                                                                                    1.04        1.04


                                  0.50


                                  0.00
                                         83          84          85          86          87          88          89          90          91          92          93


                                                                             Angka oktan bensin basis (R+M)/2
                                                                  10%-v etanol                   7.70%-v etanol               5.70%-v etanol

                                  Sumber: Szwarc (2004) dari Williams Biofuels
Indonesia kaya dengan
bahan mentah bioetanol !
• Nira bergula : a.l. nira &
  tetes tebu, nira nipah, nira
  sorgum manis, sari-buah
  mete, nira siwalan,nira aren.
• Bahan berpati : tepung-
  tepung sorgum biji (jagung
  cantel), hanjeli, sagu, ubi
  jalar, singkong/gaplek,
  ganyong, garut, umbi dahlia.
• Bahan berselulosa (⇒
  lignoselulosa) : kayu, jera-
  mi, batang pisang, bagas, dll.
  Teknologinya sedang dikem-
  bangkan negara-negara maju.
Potensi perolehan etanol dari
  beberapa bahan mentah
   Sumber    Hasil panen,  Perolehan alkohol
 karbohidrat ton/ha/thn Liter/ton Liter/ha/thn
Tetes              3,6    270          973
Singkong         25       180        4500
Tebu             75         67       5025
Sorgum manis     80*)       75       6000
Sagu             6,8$     608        4133
Ubi jalar        62,5**)  125        7812
Nipah            27         93       2500
          *) Panen 2 kali/tahun; $ Pati sagu kering;
                 **) Panen 2½ kali/tahun.
Status Komersialisasi di
         Indonesia
• Pemerintah sudah mengizinkan bensin mengandung
  sampai 10 %-volume bioetanol. E2, E5, E10 bisa
  dijual di SPBU-SPBU.
• Tim Kecil Bioetanol PTE (Panitia Teknis Energi,
  DESDM) sekarang sedang menyusun draft standar
  nasional mutu bioetanol untuk gasohol.
• Di antara semua pabrik bioetanol yang ada di Indonesia
  sekarang, hanya satu (P.T. Molindo Raya Industrial),
  yang sekarang sudah memproduksi bioetanol untuk
  gasohol.
• Pertamina pun sudah menjual E5 (merk dagang :
  Biopremium) sejak 13 Agustus 2006 di Malang (Satu
  SPBU untuk motor 4 tak).
Biokerosin
• Bahan bakar (cair) asal tumbuhan yang memiliki
  viskositas dan karakteristik pembakaran mirip
  minyak tanah.
• Bisa diolah-lanjut (ditingkatkan mutunya) menjadi
  bioavtur.
• Sumber potensial di Indonesia : buah dari pohon-pohon
  Pittosporum sp.
     Pittosporum resiniferum, petroleum nut, hanga (di
     Filipina), juga ada di Sulut !. Paling populer
     Pittosporum ferrugineum, Ki Honje (sudah ada hasil
     uji-awal).
     Pittosporum ramiflorum, Mawuring.
     Pittosporum pentandrum, Mamelis.
Hasil-hasil pendahuluan :
• Buah Ki Honje hanya terdiri atas kulit (warna kuning-
  coklat, ± 40 % dari berat buah) dan biji (warna merah,
  ± 60 % dari berat buah).
• Kulit maupun biji mengandung minyak yang berwarna
  merah. Perolehan (via ekstraksi Soxhlet dengan pelarut
  heksana) 10 % (kulit) dan 12 % (biji).
• Uji perbandingan nyala api pada lampu-lampu
  (cempor) yang serupa memberikan indikasi bahwa
  minyak biji maupun minyak kulit buah Ki Honje
  memiliki mutu bakar (titik asap) lebih baik dari minyak
  tanah.
Buah utuh                        Kulit



                          Biji




            Minyak biji
Kerosin          Minyak kulit    Kerosin            Minyak biji


        Minyak kulit dan biji dari buah pohon-pohon
    keluarga Pittosporum sp. potensial untuk biokerosin
     dan bioavtur. Perlu penelitian dan pengembangan
                        lebih lanjut !.
Biogas
• Biogas ≡ gas produk akhir pencernaan/degradasi
  anaerobik bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri.
  Anaerobik ≡ dalam lingkungan bebas oksigen/udara.
• Komponen terbesar (≡ penyusun utama) biogas adalah
  metana (CH4, 54 – 80 %-vol) dan karbon dioksida (CO2,
  20 – 45 %-vol).
• Nilai kalor : 2 m3 biogas (kondisi kamar) setara dengan
  1 liter minyak bakar atau minyak tanah (35 – 37 MJ).
• Baik untuk bahan bakar lokal pengganti kerosin (minyak
  tanah) di rumah tangga sekitar lokasi pembangkitannya.
• Penggunaan untuk bahan bakar industri juga sangat
  mungkin (dari sisa/residu pemanenan hasil budidaya,
  limbah pengolahan industrial hasil panen, dll).
Manfaat energetik biogas
Rentang lazim komposisi biogas
        Komponen                      %-volume
 Metana (CH4)                                55 – 70
 Karbon dioksida (CO2)                       25 – 40
 Nitrogen (N2)                               0,5 – 3
 Hidrogen (H2)                                   1
 Oksigen (O2)                                   0,1
 Karbon monoksida (CO)                          0,1
 Hidrogen sulfida (H2S)                        0,01
   Teknologi produksi dan penggunaan sudah dikenal baik dan diterapkan
   berbagai instansi/LSM, tetapi umumnya untuk skala kecil dan dari
   kotoran ternak (sapi). Yang masih perlu didemonstrasikan : teknologi
   pembuatan dari bahan tumbuhan dan penggunaan dalam skala
   besar/industrial.
Perolehan biogas dari berbagai bahan mentah
            [ POK ≡ Padatan Organik Kering ]
                                  Perolehan ,    Perolehan rata-rata,
          Bahan mentah
                                Liter/(kg POK)     Liter/(kg POK)
  Kotoran babi                     340 – 550             445
  Kotoran sapi                      90 – 310             200
  Kotoran kuda                     200 – 300             250
  Kotoran domba                     90 – 310             200
  Kotoran unggas                   310 – 620             465
  Bagas                               165                165
  Batang + daun jagung             380 – 460             420
  Jerami padi                      170 – 280             225
  Sekam padi                          105                105
  Rumput                           280 – 550             419
  Rumput gajah                     430 – 560             495
  Eceng gondok                        375                375
Biohidrogen
• Dihasilkan oleh mikroba-mikroba fotosintetik maupun
  fermentatif : alga mikro & sianobakteria (biofotolisis
  air) dan bakteria fotosintetik & fermentatif (dari bahan
  organik); temperatur dan tekanan rendah.
• Strategis, terutama dalam kaitan dengan sel tunam
  (fuel cell) hidrogen-udara stasioner skala kecil.
• Masih dalam tahap Riset (di negara maju).
• Target negara maju : tahun 2010, sistem produksi
  biohidrogen utk sel tunam 10 Watt (+ sel tunamnya !).
• Indonesia mestinya mulai tekun mengikuti dan
  berpartisipasi !.
Minyak diesel, bensin, kerosin,
 dan avtur hijau.
• Green diesel, gasoline, kerosene & avtur dibuat di
  kilang minyak-bumi konvensional, dari bahan mentah
  campuran minyak-bumi mentah dan minyak nabati
  mentah.
• Titik pencampuran minyak nabati mentah dengan
  fraksi minyak bumi di dalam kilang bergantung pada
  jenis bahan bakar hijau (green fuel) yang hendak
  dibuat.
• Masih dalam tahap penelitian dan pengembangan.
• Ingat : Kapasitas kilang minyak >>> kapasitas pabrik-
  pabrik minyak nabati (misal : CPO).
Minyak diesel, bensin,
kerosin, dan avtur BTL
• BTL ≡ Biomass-To-Liquids : kombinasi antara
  gasifikasi biomassa (kayu, jerami, dll.) dengan sintesis
  Fischer-Tropsch (F-T).
• Sangat mirip dengan teknologi CTL (Coal-To-Liquids).
• Gasifikasi menghasilkan gas sintesis (campuran
  hidrogen dan karbon monoksida), sintesis F-T
  mengkonversi gas sintesis menjadi campuran
  hidrokarbon yang bisa diproses lanjut menjadi minyak
  diesel, bensin, kerosin, maupun avtur.
• Sedang dalam tahap pengembangan (di negara-negara
  maju).
PENUTUP
• Peningkatan permintaan & pemanfaatan bahan bakar
  hayati (biofuels) tak akan bisa dihindari/dipungkiri !.
• Luas dan keanekaragaman hayati wilayah darat maupun
  laut Indonesia merupakan keunggulan komparatif yang
  dapat dijadikan modal awal.
     Kita harus manfaatkan seefektif mungkin agar bisa
     menjadi keunggulan kompetitif di masa depan !.
• Perlu perencanaan dan implementasi penelitian-
  pengembangan-komersialisasi (termasuk insentif-
  insentif fiskal) yang cermat dan disetujui/ditaati semua
  sektor !.
SEKIAN dan TERIMA KASIH

More Related Content

2 itb tatang

  • 1. Jenis dan Potensi Bahan Bakar Hayati Tatang H. Soerawidjaja Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung Hotel J.W. Marriot, Jakarta, 21 – 22 Nopember 2006
  • 2. B.B. Hayati ≡ suatu bentuk final bioenergi. • Bioenergi ≡ energi yang diperoleh/dibangkitkan/berasal dari biomassa. • Biomassa ≡ bahan2 organik berumur relatif muda dan berasal dari tumbuhan/hewan; produk & limbah industri budidaya (pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan)]. • Bentuk-bentuk final bioenergi : bahan bakar hayati/nabati (biofuels); listrik biomassa (biomass-based electricity); kalor dendrotermal (utk pengeringan, dll). • Di antara semua sumber energi terbarukan, hanya biomassa yang relatif langsung bisa dikonversi menjadi bahan bakar (utk mensubstitusi/mengganti BBM).
  • 3. Mengapa kita harus melirik energi biomassa ? Skenario energy mix (≡ porsi-porsi pemanfaatan sumber daya primer energi) yang paling berkelanjutan (most sustainable) menurut World energy Council (WEC). Porsi (persen) Biomassa dan Energi Surya akan menjadi Sumber Daya Primer yang dominan !. Tahun
  • 4. Kecenderungan dunia (World trend) • Para pemain kelas dunia dalam sektor energi dan trans- portasi (EU, US-DOE, Shell, Ford Motor, dll) : Peningkatan permintaan & pemanfaatan bahan bakar hayati (biofuels; bahan bakar yang diekstrak/diproses/ disintesis dari biomassa) tak akan bisa dihindari atau pun dipungkiri !. • Faktor-faktor pendorong (drivers) : Energy security Neraca pembayaran negara (balance of payments) Peredaman emisi-emisi polutan global (gas rumah kaca) maupun lokal (CO, partikulat, dll.). Pengupayaan solusi-solusi bagi long-term sustainable mobility. Penciptaan pasar baru utk industri pertanian.
  • 5. Bahan-Bahan Bakar Hayati Potensial • Biodiesel. • Bioetanol. • Biokerosin dan bioavtur. • Biogas. • Biohidrogen. • Minyak diesel, bensin, kerosin, dan avtur hijau (green diesel, gasoline, kerosin, and avtur). • Minyak diesel, bensin, kerosin, dan avtur BTL (Biomass-To-Liquids). Akan dibahas satu per satu.
  • 6. Biodiesel • Bahan bakar mesin diesel yang berupa ester metil/etil asam-asam lemak. • Dibuat dari minyak-lemak nabati/hewani dengan proses transesterifikasi (+ pra-esterifikasi) dengan metanol/etanol (→ metanolisis/etanolisis). • Kompatibel dengan solar, berdaya lumas lebih baik. • Berkadar belerang hampir nihil,umumnya < 15 ppm. • BXX = camp. XX %-vol biodiesel dengan (100 – XX) %-vol solar. Contoh : B5, B20, B100. • Sudah efektif memperbaiki kualitas emisi kendaraan diesel pada level B2 ! Indonesia kaya dengan bahan mentahnya
  • 7. Produktifitas berbagai sumber minyak-lemak nabati Nama Indon Nama Inggris Nama Latin kg-/ha/thn Sawit Oil palm Elaeis guineensis 5000 Kelapa Coconut Cocos nucifera 2260 Alpokat Avocado Persea americana 2217 K. Brazil Brazil nut Bertholletia excelsa 2010 K. Makadam Macadamia nut Macadamia ternif. 1887 Jarak pagar Physic nut Jatropha curcas 1590 Jojoba Jojoba Simmondsia califor. 1528 K. pekan Pecan nut Carya pecan 1505 Jarak kaliki Castor Ricinus communis 1188 Zaitun Olive Olea europea 1019 Kanola Rapeseed Brassica napus 1000 Opium Poppy Papaver somniferum 978
  • 8. Tumbuhan sumber potensial minyak-lemak utk biodiesel Nama Nama Latin Sumber Kadar, %-b kr P / NP Sawit Elais guineensis Sabut + Dg buah 45-70 + 46-54 P Kelapa Cocos nucifera Daging buah 60 – 70 P Jarak pagar Jatropha curcas Inti biji 40 – 60 NP Kacang suuk Arachis hypogea Biji 35 – 55 P Kapok/randu Ceiba pentandra Biji 24 – 40 NP Kecipir Psophocarpus tetrag. Biji 15 – 20 P Kelor Moringa oleifera Biji 30 – 49 P Karet Hevea brasiliensis Biji 40 – 50 NP Kemiri Aleurites moluccana Inti biji (kernel) 57 – 69 NP Malapari Pongamia pinnata Biji 27 – 39 NP Kusambi Sleichera trijuga Daging biji 55 – 70 NP Nyamplung Callophyllum inophyllum Inti biji 40 – 73 NP Saga utan Adenanthera pavonina Inti biji 14 – 28 P kr ≡ kering; P ≡ minyak/lemak Pangan (edible fat/oil), NP ≡ minyak/lemak Non-Pangan (nonedible fat/oil
  • 9. Status Komersialisasi di Indonesia • Pemerintah sudah mengizinkan solar mengandung sampai 10 %-volume biodiesel. B2, B5, B10 bisa dijual di SPBU-SPBU. • Biodiesel murni (B100) yang dicampurkan harus memenuhi persyaratan mutu SNI-04-7182-2006. • Pertamina sudah menjual B5 (merk dagang : Biosolar) sejak 20 Mei 2006 di Jakarta (sekarang sudah sekitar 200 SPBU) dan 12 Agustus 2006 di Surabaya (5 SPBU, sekarang sudah 12 SPBU). • Kendala peniagaan domestik : harga ekspor lebih menarik dari pada harga penjualan dalam negeri !. Perlu intervensi pemerintah !.
  • 10. Bioetanol • Bioetanol ≡ etanol (alkohol) yang terbuat dari sumber daya hayati. • Etanol kering/absolut saling-larut dengan bensin pada segala perbandingan (tetapi tidak dengan solar). • Komponen pencampur bensin berangka oktan tinggi (High Octane Mogas Component, HOMC); Angka oktan rata-rata : sendiri, 104; pada campuran dgn bensin, 118. Angka oktan bensin premium = 87. • Gasohol ≡ campuran bioetanol kering/absolut terdena-turasi dan bensin pada kadar alkohol s/d sekitar 22 %-volume. EX ≡ gasohol berkadar bioetanol X %-volume. • Gasohol s/d E10 bisa digunakan langsung pada mobil bensin biasa (tanpa mengharuskan mesin dimodifikasi).
  • 11. Penambahan nilai oktan gasohol 4.50 Potensi pertambahan angka oktan 4.00 4.00 3.50 3.56 3.17 3.00 3.08 2.83 2.74 2.50 2.54 2.44 2.28 2.30 2.18 2.11 2.00 2.03 1.96 1.96 1.81 1.86 1.82 1.82 1.77 1.62 1.62 1.50 1.45 1.51 1.44 1.40 1.40 1.31 1.20 1.12 1.06 1.00 1.04 1.04 0.50 0.00 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 Angka oktan bensin basis (R+M)/2 10%-v etanol 7.70%-v etanol 5.70%-v etanol Sumber: Szwarc (2004) dari Williams Biofuels
  • 12. Indonesia kaya dengan bahan mentah bioetanol ! • Nira bergula : a.l. nira & tetes tebu, nira nipah, nira sorgum manis, sari-buah mete, nira siwalan,nira aren. • Bahan berpati : tepung- tepung sorgum biji (jagung cantel), hanjeli, sagu, ubi jalar, singkong/gaplek, ganyong, garut, umbi dahlia. • Bahan berselulosa (⇒ lignoselulosa) : kayu, jera- mi, batang pisang, bagas, dll. Teknologinya sedang dikem- bangkan negara-negara maju.
  • 13. Potensi perolehan etanol dari beberapa bahan mentah Sumber Hasil panen, Perolehan alkohol karbohidrat ton/ha/thn Liter/ton Liter/ha/thn Tetes 3,6 270 973 Singkong 25 180 4500 Tebu 75 67 5025 Sorgum manis 80*) 75 6000 Sagu 6,8$ 608 4133 Ubi jalar 62,5**) 125 7812 Nipah 27 93 2500 *) Panen 2 kali/tahun; $ Pati sagu kering; **) Panen 2½ kali/tahun.
  • 14. Status Komersialisasi di Indonesia • Pemerintah sudah mengizinkan bensin mengandung sampai 10 %-volume bioetanol. E2, E5, E10 bisa dijual di SPBU-SPBU. • Tim Kecil Bioetanol PTE (Panitia Teknis Energi, DESDM) sekarang sedang menyusun draft standar nasional mutu bioetanol untuk gasohol. • Di antara semua pabrik bioetanol yang ada di Indonesia sekarang, hanya satu (P.T. Molindo Raya Industrial), yang sekarang sudah memproduksi bioetanol untuk gasohol. • Pertamina pun sudah menjual E5 (merk dagang : Biopremium) sejak 13 Agustus 2006 di Malang (Satu SPBU untuk motor 4 tak).
  • 15. Biokerosin • Bahan bakar (cair) asal tumbuhan yang memiliki viskositas dan karakteristik pembakaran mirip minyak tanah. • Bisa diolah-lanjut (ditingkatkan mutunya) menjadi bioavtur. • Sumber potensial di Indonesia : buah dari pohon-pohon Pittosporum sp. Pittosporum resiniferum, petroleum nut, hanga (di Filipina), juga ada di Sulut !. Paling populer Pittosporum ferrugineum, Ki Honje (sudah ada hasil uji-awal). Pittosporum ramiflorum, Mawuring. Pittosporum pentandrum, Mamelis.
  • 16. Hasil-hasil pendahuluan : • Buah Ki Honje hanya terdiri atas kulit (warna kuning- coklat, ± 40 % dari berat buah) dan biji (warna merah, ± 60 % dari berat buah). • Kulit maupun biji mengandung minyak yang berwarna merah. Perolehan (via ekstraksi Soxhlet dengan pelarut heksana) 10 % (kulit) dan 12 % (biji). • Uji perbandingan nyala api pada lampu-lampu (cempor) yang serupa memberikan indikasi bahwa minyak biji maupun minyak kulit buah Ki Honje memiliki mutu bakar (titik asap) lebih baik dari minyak tanah.
  • 17. Buah utuh Kulit Biji Minyak biji
  • 18. Kerosin Minyak kulit Kerosin Minyak biji Minyak kulit dan biji dari buah pohon-pohon keluarga Pittosporum sp. potensial untuk biokerosin dan bioavtur. Perlu penelitian dan pengembangan lebih lanjut !.
  • 19. Biogas • Biogas ≡ gas produk akhir pencernaan/degradasi anaerobik bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri. Anaerobik ≡ dalam lingkungan bebas oksigen/udara. • Komponen terbesar (≡ penyusun utama) biogas adalah metana (CH4, 54 – 80 %-vol) dan karbon dioksida (CO2, 20 – 45 %-vol). • Nilai kalor : 2 m3 biogas (kondisi kamar) setara dengan 1 liter minyak bakar atau minyak tanah (35 – 37 MJ). • Baik untuk bahan bakar lokal pengganti kerosin (minyak tanah) di rumah tangga sekitar lokasi pembangkitannya. • Penggunaan untuk bahan bakar industri juga sangat mungkin (dari sisa/residu pemanenan hasil budidaya, limbah pengolahan industrial hasil panen, dll).
  • 21. Rentang lazim komposisi biogas Komponen %-volume Metana (CH4) 55 – 70 Karbon dioksida (CO2) 25 – 40 Nitrogen (N2) 0,5 – 3 Hidrogen (H2) 1 Oksigen (O2) 0,1 Karbon monoksida (CO) 0,1 Hidrogen sulfida (H2S) 0,01 Teknologi produksi dan penggunaan sudah dikenal baik dan diterapkan berbagai instansi/LSM, tetapi umumnya untuk skala kecil dan dari kotoran ternak (sapi). Yang masih perlu didemonstrasikan : teknologi pembuatan dari bahan tumbuhan dan penggunaan dalam skala besar/industrial.
  • 22. Perolehan biogas dari berbagai bahan mentah [ POK ≡ Padatan Organik Kering ] Perolehan , Perolehan rata-rata, Bahan mentah Liter/(kg POK) Liter/(kg POK) Kotoran babi 340 – 550 445 Kotoran sapi 90 – 310 200 Kotoran kuda 200 – 300 250 Kotoran domba 90 – 310 200 Kotoran unggas 310 – 620 465 Bagas 165 165 Batang + daun jagung 380 – 460 420 Jerami padi 170 – 280 225 Sekam padi 105 105 Rumput 280 – 550 419 Rumput gajah 430 – 560 495 Eceng gondok 375 375
  • 23. Biohidrogen • Dihasilkan oleh mikroba-mikroba fotosintetik maupun fermentatif : alga mikro & sianobakteria (biofotolisis air) dan bakteria fotosintetik & fermentatif (dari bahan organik); temperatur dan tekanan rendah. • Strategis, terutama dalam kaitan dengan sel tunam (fuel cell) hidrogen-udara stasioner skala kecil. • Masih dalam tahap Riset (di negara maju). • Target negara maju : tahun 2010, sistem produksi biohidrogen utk sel tunam 10 Watt (+ sel tunamnya !). • Indonesia mestinya mulai tekun mengikuti dan berpartisipasi !.
  • 24. Minyak diesel, bensin, kerosin, dan avtur hijau. • Green diesel, gasoline, kerosene & avtur dibuat di kilang minyak-bumi konvensional, dari bahan mentah campuran minyak-bumi mentah dan minyak nabati mentah. • Titik pencampuran minyak nabati mentah dengan fraksi minyak bumi di dalam kilang bergantung pada jenis bahan bakar hijau (green fuel) yang hendak dibuat. • Masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. • Ingat : Kapasitas kilang minyak >>> kapasitas pabrik- pabrik minyak nabati (misal : CPO).
  • 25. Minyak diesel, bensin, kerosin, dan avtur BTL • BTL ≡ Biomass-To-Liquids : kombinasi antara gasifikasi biomassa (kayu, jerami, dll.) dengan sintesis Fischer-Tropsch (F-T). • Sangat mirip dengan teknologi CTL (Coal-To-Liquids). • Gasifikasi menghasilkan gas sintesis (campuran hidrogen dan karbon monoksida), sintesis F-T mengkonversi gas sintesis menjadi campuran hidrokarbon yang bisa diproses lanjut menjadi minyak diesel, bensin, kerosin, maupun avtur. • Sedang dalam tahap pengembangan (di negara-negara maju).
  • 26. PENUTUP • Peningkatan permintaan & pemanfaatan bahan bakar hayati (biofuels) tak akan bisa dihindari/dipungkiri !. • Luas dan keanekaragaman hayati wilayah darat maupun laut Indonesia merupakan keunggulan komparatif yang dapat dijadikan modal awal. Kita harus manfaatkan seefektif mungkin agar bisa menjadi keunggulan kompetitif di masa depan !. • Perlu perencanaan dan implementasi penelitian- pengembangan-komersialisasi (termasuk insentif- insentif fiskal) yang cermat dan disetujui/ditaati semua sektor !.