Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan kompetensi seorang fasilitator/trainer dan pendidik yang efektif. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas diri, peran komunikasi, etos kerja, serta penguasaan diri, peserta, wawasan, dan materi. Kompetensi yang dibahas meliputi variasi kecepatan berbicara, panduan diskusi, sikap empati, dan etika komunikasi yang baik.
1 of 29
Downloaded 87 times
More Related Content
2. karakter trainer yang sukses
2. TUJUAN
1. Mengenali kapasitas diri dan bisa menjadi
fasilitator/trainer dan pendidik yang sukses.
2. Meningkatkan Percaya Diri & Memahami
Karakter : memusatkan pada kekuatan
pribadi, menambah rasa percaya
diri, pemahaman dalam Karakter
fasilitator/trainer dan pendidik yang sukses
3. Peran Komunikasi Dalam Karakter
fasilitator/trainer dan pendidik:
Penguasaan komunikasi
4. Meningkatkan Etos Kerja Yang Positif
Dan Kondusif : ketrampilan menampilkan
diri.
5. Kepribadian berdasarkan gambar
Tegas, bijaksana dan
A
berwibawa
B Jujur, adil, dan disiplin
Rendah hati, murah
C hati dan tanggung
jawab
D Mengutamakan Seks
6. Fasilitasi Efektif
Prinsip-prinsip Fasilitasi :
Fasilitator bukan Guru :
memfasilitasi proses sebagai moderator dan
memberikan pendapat sebagai narasumber.
audience/siswa :
orang yang memiliki pengalaman, konsep
diri, cita-cita dan keinginan, sehingga model
komunikasi harus dua arah/partisipatif dan
mudah dimengerti.
7. Materi :
Harus sesuai dengan kebutuhan
audience/siswa, artinya materi harus
merupakan masukan-masukan bagi
pemenuhan kebutuhan audience untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Metode :
Harus memungkinkan terjadinya dinamika
serta peran aktif audience. Misalnya metode
simulasi, demonstrasi kegiatan
nyata, kunjung kerja, diskusi , dll.
8. Media :
Harus mendukung efektivitas
metode, sehingga media yang digunakan
harus menarik, dengan pesan yang
jelas, mudah dimengerti dan bahasa yang
sederhana.
Tehnik Memfasilitasi:
Harus mempertimbangkan
kesantunan, keseimbangan dan norma-
norma setempat.
9. Sikap Fasilitator/Trainer/Pendidik:
EMPATI :
Bersatu dan menyatu, merasakan apa
yang dirasakan, memahami jalan pikiran
audience/siswa.
WAJAR :
tidak mencoba tampil lebih pintar, lebih
hebat, lebih ahli daripada diri anda yang
sebenarnya.
10. RESPEK :
Memiliki pandangan positip, menghargai
pengetahuan, kemampuan, pengalaman, kelemah
an, kedudukan dan tradisi audience/siswa.
HADIR secara utuh :
walaupun kadang-kadang letih dan bosan, harus
tetap berkonsentrasi pada proses belajar.
MENGAKUI :
kehadiran setiap audience/siswa. Ada baik
yang kece maupun memble, tua/muda, Pejabat
maupun rendahan.
11. TERBUKA :
mempunyai kesanggupan untuk mendengarkan
pendapat, tidak ngotot kalau timbul konsep atau
pemikiran yang berbeda.
Tidak MENGGURUI :
karena orang dewasa sebal digurui.
Tidak menjadi AHLI :
Tidak menjadi AHLI dalam segala bidang, bila
tidak tahu katakan tidak dan kalaupun tahu mau
memberi kesempatan orang lain untuk
mengungkapkan pendapat dan pengalamannya.
12. MENGINTERUPSI :
tidak memotong pembicaraan karena tidak sabar.
Bila audience/siswa bertele-tele diperingatkan
dengan cara yang taktis.
Tidak BERDEBAT :
dengan satu orang audience/siswa. Jika ada yang
menyanggah jawaban
Fasilitator/Trainer/Pendidik, maka jadikanlah topik
diskusi umum.
MEMOTIFASI :
Mengunakan kalimat mudah diingat
Menghangatkan Suasana:
Memanfaatkan: Ice Breaker, lagu, Tepuk, Vidio
Flas, Senam
13. Kompetensi Fasilitator/Trainer/Pendidik
Fasilitator/Trainer/Pendidik yang Efektif
Sebagai seorang
Fasilitator/Trainer/Pendidik, berperan
menginspirasikan semangat belajar ketrampilan
baru, merangsang pemikiran dan melibatkan orang
dalam diskusi.
Kembangkan gaya sendiri
Fasilitator/Trainer/Pendidik didorong untuk
mengembangkan gaya pribadi sendiri dalam
memberikan training:
Mengerti diri anda sendiri dan kebutuhan
anda, identifikasi hal-hal baik untuk anda
14. Kompetensi Fasilitator/Trainer/Pendidik
Hindari model penyajian yang otoriter. Buat
lingkungan menjadi terbuka dan informal.
Dorong audience/siswa untuk merasa
nyaman dan bebas berbagi ide-ide,
pemikiran dan keahlian mereka.
Berbagilah pengetahuan dan keahlian anda
untuk mengilustrasikan berbagai poin.
15. Kompetensi Fasilitator/Trainer/Pendidik
Ketahui atau kenali audience/siswa anda.
Coba untuk tidak merasa terancam atau
dinilai oleh audience/siswa anda.
Proyeksikan sikap positif, bersemangatlah
dalam penyajiannya dan, yang paling
penting, bersenang-senanglah.
Memiliki Etika Komunikasi
16. Sadari akan adanya bias
mengenali dan menerima bias anda sendiri
Atasi demam panggung
Untuk mengurangi demam panggung:
Persiapkan dengan baik. Baca semua materi
terlebih dahulu.
Buat catatan dan rencana. Miliki serangkaian
catatan yang telah dipersiapkan, halaman-
halaman dinomori, ukuran huruf cukup besar
agar dapat dilihat sekilas dan dibuat dalam
bentuk poin-poin tapi berisikan informasi yang
cukup.
17. Atasi demam panggung
Latihkan porsi presentasi anda didepan kaca
sebelum presentasi
Pastikan bahwa peralatan visual bekerja dengan
baik sebelum anda mulai dan buat rencana
sampingan Plan B kalau-kalau rencana utama
tidak berjalan.
Bicara dengan audience/siswa sebelum
presentasi.
Daripada khawatir tentang apa yang dipikirkan
audience/siswa tentang anda, fokuskan pada isi
yang anda presentasikan.
Lihat pada wajah-wajah yang tersenyum di
kelompok audience/siswa.
18. Pandu diskusi secara efektif
Tentukan apa yang ingin kelompok-
kelompok diskusikan.
Berikan batasan waktu.
Bimbing kelompok untuk menjaga fokus
dan relevansi kepada mata
pelajarannya. Tawarkan sebagian
fleksibilitas, tergantung pada ukuran
kelompok, kerangka waktu dan area
yang diminati.
19. Pandu diskusi secara efektif
Pastikan semua audience/siswa memiliki
kesempatan untuk berkontribusi. Rujuk
kepada prinsip-prinsip Partisipasi.
Bimbing diskusi untuk memenuhi
jadwal, terus lanjutkan ketika ada
ketertundaan atau gangguan.
Jika perlu, berikan bimbingan kepada
audience/siswa yang sulit yang mungkin
mendominasi atau mengganggu diskusi.
Presentasikan penguatan inti materi
20. Variasikan kecepatan berbicara anda
Pada awal presentasi anda, luangkan waktu untuk
mencatat kecepatan berbicara anda kepada
audience/siswa.
Berbicara terlalu cepat membuat audience/siswa
sulit mengejarnya dan mereka akan berhenti
mendengarkan. Berbicara terlalu lamban akan
membuat audience/siswa anda tertidur.
Variasikan kecepatan berbicara anda tergantung
informasi yang sedang anda bahas:
Kurangi kecepatan berbicara anda ketika informasi
yang anda berikan lebih sulit, ketika anda
mengenalkan ide yang rumit, ketika anda
membacakan kutipan atau ketika informasi
memerlukan perhatian khusus.
21. Perhatikan volume dan nada bicara anda
Membuat nada kejut disaat tepat
Jeda untuk Keefektifan
Mendengarkan dengan seksama
Bahasa tubuh
Kontak mata
Ekspresi wajah
Etika Komunikasi
Berbicaralah sambil tersenyum
Menganggap Ide audience/siswa Benar
22. Lanj. Etika Komunikasi
Menganggap audience/siswa pintar
Tidak Meremehkan audience/siswa
Selalu belajar dari audience/siswa
Bisa berbasa-basi
Toleransi sangat tinggi
Utamakan kompromi pemecahan masalah
Menyapa audience/siswa lebih dahulu
Mengajak audience/siswa berperan aktif
23. Lanj. Etika Komunikasi
Senang menerima keluhan audience/siswa
Jangan meninggalkan tanda tanya
Beri Sanjungan pada audience/siswa secara
halus
Pahami alur pikiran audience/siswa
Jangan tunjukkan kekuasaan diri
Suka mengikuti Perubahan/anti Kemapanan
Jangan Memotong Pembicaraan
audience/siswa
25. Tindakan/penampilan mengganggu
Tangan :
Kaku, tegang, melambai, gelisah, mengusap
wajah, memukul-mukul, bermain dengan
sesuatu, menggaruk,
Tubuh :
Melenggang, melangkah bolak-balik, memegang
podium, bersandar pada meja
Penampilan :
Aroma, rambut, pakaian, sabuk, sepatu, kaos
kaki, sapu tangan, kuku, kumis, Perhiasan
berlebihan, Kancing baju
26. BAGAIMANA ANDA MENANGANI
audience/siswa yang memiliki kelebihan
1. Terlalu Cerewet 8. Keras kepala, tidak
2. Sangat senang mau mengalah
mendebat 9. keluar dari topik
3. Cepat menjawab dan 10. Tukang Mengeluh
bereaksi 11. Suka mengobrol
4. Suka ngelantur 12. Menganggap paling
5. Berbicara sulit pintar
dimengerti 13. ingin menguasai
6. Meminta pendapat audience/siswa lain
saudara 14. Menyepelekan materi
7. Tidak mau berbicara
27. BAGAIMANA ANDA MENANGANI
audience/siswa yang memiliki kelebihan
Terlalu Cerewet: lempar pendapat minta
Sangat senang mendebat: Mencari kebaikan dari
pendapatnya & lempar pendapat
Cepat menjawab dan bereaksi: Ucapkan terima
kasih & lempar pendapat
Suka ngelantur: puji pendapatnya sambil lihat jam
Berbicara sulit dimengerti: katakan saya
mengerti maksud ..
Meminta pendapat saudara: Tanyakan alasannya
& lempar pendapat
28. Tidak mau berbicara: minta pendapatnya
Keras kepala, tidak mau mengalah: waktu & lempar
pendapat
Keluar dari topik: Maaf yang telah saya sampaikan
menyebabkan anda keluar dari topik, waktu & lempar
pendapat
Mengeluh: kebijakan
Suka mengobrol: Panggil namanya & berdiri di
dekatnya
Menganggap paling pintar: minta pendapatnya
Ingin menguasai: waktu & lempar pendapat
Menyepelekan: minta pendapatnya