際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Dr. Eko Darminto, M.Si.
2. pendahuluan hakaket teori konsleing new
 Hakekat teori konseling
 Manfaat penguasaan teori konseling bagi
konselor
 Beberapa teori dalam konseling
 Teori yang baik
 Tip memilih teori
 Model yg digunakan oleh para teoris untuk memadukan atau
menggabungkan realitas pengalaman2 dg ide2 ttg penjelasan yg masuk
akal ttg peristiwa2 tsb.
 Suatu penjelasan ttg peristiwa2 atau gejala2 dan atas dasar penjelasan itu
maka peristiwa lain yg akan terjadi dapat diramalkan
 Suatu teori disusun atas dasar fakta2 empirik dan oki maka kebenarannya
bersifat terbatas (relatif/tidak mutlak) mengikuti konsistensi fakta2 yg
diamati.
 Menjelaskan dan meramalkankan perilaku
 Memandu pikiran dan tindakan kita ketika kita membantu konseli
 seperangkat ide, konstruk, dan prinsip2 yg saling berkaitan yang berguna untuk
menjelaskan realitas yang teramati  (Hjelle & Ziegler, 1992, p.7)
 Penjelasan tentang bagaimana suatu proses konseling dimulai,
berkembang, dan berakhir
 Seperangkat pedoman untuk menjelaskan cara-cara orang
berubah (berkembang) dan menggambarkan apa yg dapat
diharapkan dari suatu proses konseling
 Suatu peta proses konseling serta apa yg harus dilakukan oleh
orang-orang yg terlibat di dalam proses konseling untuk
mencapai tujuan yg diinginkan (Hackney & Cormier, 2001).
 Basically, a theory involves a gathering together and organizing
of knowledge about a particular object or phenomenon. In
psychology, theories are used to generate hypotheses about
human thinking, emotions, and behavior.
 Most of us, as a function of being social creatures, build our own
personalized theories about human behavior.
 These personal theories guide our observations and evaluations
of others. This makes all of us theorists (or potential theorists)
even though our thinking isnt as explicit (or as detailed) as most
famous psychological theorists.
 A theory needs to accurately describe, explain, and predict a
wide range of therapist and client behaviors.
 A theory also needs to have relevance to its domain.
 For example, a good theory should clearly explain what causes client
problems (or psychopathology) and offer specific strategies for how to
alleviate these problems.
 Teori yang baik dapat memberikan suatu
model atau fondasi yang jelas kepada
konselor dalam melaksanakan pekerjaan
profesionalnya. Tanpa teori, konselor dapat
menjadi 'makhluk yang aneh ,rentan, dan
tanpe arah arah' dan ini harus kita hindari.
 Sebuah teori yang baik:
 menjelaskan bagaimana konseli bisa mengalami keselutan/
mengembangkan gejala perilaku bermasalah
 memberikan strategi intervensi untuk membuat perubahan
 memprediksikan bagaimana individu akan merespon berbagai teknik
konsleing yg digunakan oleh konselor.
 Prediksi ini akan membantu kita mengetahui teknik apa yang digunakan,
berapa lama terapi akan bertahan, dan bagaimana teknik tertentu
kemungkinan besar akan memengaruhi klien tertentu.
 UMUM
Sebagai kerangka kerja untuk memahami konfigurasi masalah
individu dan untuk mengembangkan rencana bantuan yang ilmiah,
tepat, efisien, dan terhindar dari malapraktek
 KHUSUS
1. Untuk merancang strategi intervensi
2. Untuk memperoleh pemahaman ttg perilaku/masalah klien
3. Untuk menetapkan tujuan konseling
4. Untuk memilih teknik konseling
5. Untuk mengevaluasi keefektifan perlakuan
 Teori membantu kita untuk memahami konfigurasi masalah konseli dan
merancang program bantuan (road map)
 Teori membantu kita untuk menetapkan apakah konseling membawa
dampak yg diinginkan
 Dengan menggunakan teori, konselor memiliki tg jawab ilmiah dan etis
 Penggunaan teori dapatmembantu konselor (khususnya konselor baru) untuk
melakukan konseling scr sistematik, terorganisasi,dan efisien.
 Konselor perlu kenal (familiar) dg teori2 konseling utama dan tidak membentuk
sikap kaku untuk menggunakan hanya satu teori
KONSELI
perilaku awal
(masalah)
Perilaku
baru (tujuan)
Konselor
teori
 Dari literatur2, baik yg berupa buku teks maupun jurnal
hasil penelitian tentang konseling
 Dari pengalaman pribadi dalam menjalankan profesinya
 Mengikuti kuliah/kursus tambahan
 PENGKATEGORIAN YANG LAIN
 AFEKTIF
 PERILAKU
 KOGNITIF
 KOGNITIF-PERILAKU
 SISTEM
 EKLEKTIF-INTEGRATIF
 CROSS/MULTI CULRURAL
 POST MODERN/KONSTRUKTIVISTIK
 DLL
PERSPEKTIF PENDEKATAN ORIENTASI TEORETIK
PSIKODINAMIKA Psikoanalisa, Adlerian, Jungian
HUMANISTIK-AFEKTIF Eksistensial; Gestalt, Berpusat-Pribadi
PERILAKU Perilaku, Realita
KOGNITIF Aaron Beck
KONSTRUKTIVISTIK/POST MODERN SFBT, Naratif
INTEGRATIF Kognitif-perilaku Multimodal, REBT
Budaya Multibudaya, lintas Budaya
Pengembangan Konseling logo, konseling bermain, konseling
untuk populasi khusus, konseling untuk masalah
khusus, konseing untuk ABK, dst.
..........................................................................................
..........................................................................................
...............
 TEORI HASIL PENGEMBANGAN
 Integratif & Eklektik
 Konseling lintas budaya & konseling multi budaya
 Konseling logo
 Konseling bacaan
 Konseling pastoral/konseling agama
 Konseling untuk populasi khusus
 Konseling untuk problem khusus
 Konseling posttraumatik
 Konseling spiritual.
 Dst.
 Tidak ada teori yg lebih efektif dari teori lainnya
 Keefektifan teori ditentukan oleh banyak faktor:
 Karakteristik masalah
 Karakteristik klien
 Kemampuan konselor
 Setiap teori memiliki kelebihan dan keterbatasan
 Tidak ada teori yg tepat untuk menangani semua masalah dan karakteristik
klien
 Suatu teori efektif untuk masalah A, tetapi tidk untuk masalah B
 Suatu teori efektif untuk kelompok populasi C, tetapitdk untuk klpk populasi D
 Keefektifan teori bersifat situasional, sesuai dengan keunikan klien dan
masalahnya
 Konselor perlu memiliki keahlian untuk memilih teori mana yg tepat untuk
dipilih sebagai kerangka kerja intervensi
 :
 Konselor kaku dan teori tdk cocok Untuk konseli
 Konselor mengabaikan data/informasi penting yg
tak cocok dg teori yg digunakan
 Konselor tak mengakui bias atau miskonsepsi yg
ada dalam teori
Setelah Anda mengikuti kuliah sajian materi hari ini, anda
diminta untuk melakukan pendalam melalui kegiatan diskusi
kelompok dan mengerjakan tugas-tugas pendalaman berikut.
A. Bahan diskusi
 Diskusikan dengan teman Anda apakah konselor perlu
menggunakan teori dalam praktek konseling, jika perlu, teori yang
seperti apakah yang harus digunakan dan bagaimana memilihnya,
apakah harus menggunakan satu teori atau boleh menggabujgkan
beberapa teori (berikan argumentasinya)
B. Tugas pendalaman
1. Carilah definisi-defisi konseling dari minimal lima literatur
terbaru dan kemudian identifikasikan aspek-aspeknya. Sajikan
dalam bentuk tabel sehingga pembaca bisa segera langsung
melihat kessmaaan dan perbedaan aspek-aspek tersebut.
2. Carilah definisi tentang teori dan teori konseling mjunimal dari
tiga literatur dan kemudian Identifikasikan aspek-aspek yag ada
dalam teori konseling.
3. Carilah klasifikasi teori konseling berdasarkan perspektif yg
berbeda dari yang disajikan dalam perkuliahan ini.
MATURNUWUN

More Related Content

2. pendahuluan hakaket teori konsleing new

  • 3. Hakekat teori konseling Manfaat penguasaan teori konseling bagi konselor Beberapa teori dalam konseling Teori yang baik Tip memilih teori
  • 4. Model yg digunakan oleh para teoris untuk memadukan atau menggabungkan realitas pengalaman2 dg ide2 ttg penjelasan yg masuk akal ttg peristiwa2 tsb. Suatu penjelasan ttg peristiwa2 atau gejala2 dan atas dasar penjelasan itu maka peristiwa lain yg akan terjadi dapat diramalkan Suatu teori disusun atas dasar fakta2 empirik dan oki maka kebenarannya bersifat terbatas (relatif/tidak mutlak) mengikuti konsistensi fakta2 yg diamati. Menjelaskan dan meramalkankan perilaku Memandu pikiran dan tindakan kita ketika kita membantu konseli seperangkat ide, konstruk, dan prinsip2 yg saling berkaitan yang berguna untuk menjelaskan realitas yang teramati (Hjelle & Ziegler, 1992, p.7)
  • 5. Penjelasan tentang bagaimana suatu proses konseling dimulai, berkembang, dan berakhir Seperangkat pedoman untuk menjelaskan cara-cara orang berubah (berkembang) dan menggambarkan apa yg dapat diharapkan dari suatu proses konseling Suatu peta proses konseling serta apa yg harus dilakukan oleh orang-orang yg terlibat di dalam proses konseling untuk mencapai tujuan yg diinginkan (Hackney & Cormier, 2001).
  • 6. Basically, a theory involves a gathering together and organizing of knowledge about a particular object or phenomenon. In psychology, theories are used to generate hypotheses about human thinking, emotions, and behavior. Most of us, as a function of being social creatures, build our own personalized theories about human behavior. These personal theories guide our observations and evaluations of others. This makes all of us theorists (or potential theorists) even though our thinking isnt as explicit (or as detailed) as most famous psychological theorists.
  • 7. A theory needs to accurately describe, explain, and predict a wide range of therapist and client behaviors. A theory also needs to have relevance to its domain. For example, a good theory should clearly explain what causes client problems (or psychopathology) and offer specific strategies for how to alleviate these problems.
  • 8. Teori yang baik dapat memberikan suatu model atau fondasi yang jelas kepada konselor dalam melaksanakan pekerjaan profesionalnya. Tanpa teori, konselor dapat menjadi 'makhluk yang aneh ,rentan, dan tanpe arah arah' dan ini harus kita hindari.
  • 9. Sebuah teori yang baik: menjelaskan bagaimana konseli bisa mengalami keselutan/ mengembangkan gejala perilaku bermasalah memberikan strategi intervensi untuk membuat perubahan memprediksikan bagaimana individu akan merespon berbagai teknik konsleing yg digunakan oleh konselor. Prediksi ini akan membantu kita mengetahui teknik apa yang digunakan, berapa lama terapi akan bertahan, dan bagaimana teknik tertentu kemungkinan besar akan memengaruhi klien tertentu.
  • 10. UMUM Sebagai kerangka kerja untuk memahami konfigurasi masalah individu dan untuk mengembangkan rencana bantuan yang ilmiah, tepat, efisien, dan terhindar dari malapraktek KHUSUS 1. Untuk merancang strategi intervensi 2. Untuk memperoleh pemahaman ttg perilaku/masalah klien 3. Untuk menetapkan tujuan konseling 4. Untuk memilih teknik konseling 5. Untuk mengevaluasi keefektifan perlakuan
  • 11. Teori membantu kita untuk memahami konfigurasi masalah konseli dan merancang program bantuan (road map) Teori membantu kita untuk menetapkan apakah konseling membawa dampak yg diinginkan Dengan menggunakan teori, konselor memiliki tg jawab ilmiah dan etis Penggunaan teori dapatmembantu konselor (khususnya konselor baru) untuk melakukan konseling scr sistematik, terorganisasi,dan efisien. Konselor perlu kenal (familiar) dg teori2 konseling utama dan tidak membentuk sikap kaku untuk menggunakan hanya satu teori
  • 13. Dari literatur2, baik yg berupa buku teks maupun jurnal hasil penelitian tentang konseling Dari pengalaman pribadi dalam menjalankan profesinya Mengikuti kuliah/kursus tambahan
  • 14. PENGKATEGORIAN YANG LAIN AFEKTIF PERILAKU KOGNITIF KOGNITIF-PERILAKU SISTEM EKLEKTIF-INTEGRATIF CROSS/MULTI CULRURAL POST MODERN/KONSTRUKTIVISTIK DLL
  • 15. PERSPEKTIF PENDEKATAN ORIENTASI TEORETIK PSIKODINAMIKA Psikoanalisa, Adlerian, Jungian HUMANISTIK-AFEKTIF Eksistensial; Gestalt, Berpusat-Pribadi PERILAKU Perilaku, Realita KOGNITIF Aaron Beck KONSTRUKTIVISTIK/POST MODERN SFBT, Naratif INTEGRATIF Kognitif-perilaku Multimodal, REBT Budaya Multibudaya, lintas Budaya Pengembangan Konseling logo, konseling bermain, konseling untuk populasi khusus, konseling untuk masalah khusus, konseing untuk ABK, dst. .......................................................................................... .......................................................................................... ...............
  • 16. TEORI HASIL PENGEMBANGAN Integratif & Eklektik Konseling lintas budaya & konseling multi budaya Konseling logo Konseling bacaan Konseling pastoral/konseling agama Konseling untuk populasi khusus Konseling untuk problem khusus Konseling posttraumatik Konseling spiritual. Dst.
  • 17. Tidak ada teori yg lebih efektif dari teori lainnya Keefektifan teori ditentukan oleh banyak faktor: Karakteristik masalah Karakteristik klien Kemampuan konselor
  • 18. Setiap teori memiliki kelebihan dan keterbatasan Tidak ada teori yg tepat untuk menangani semua masalah dan karakteristik klien Suatu teori efektif untuk masalah A, tetapi tidk untuk masalah B Suatu teori efektif untuk kelompok populasi C, tetapitdk untuk klpk populasi D Keefektifan teori bersifat situasional, sesuai dengan keunikan klien dan masalahnya Konselor perlu memiliki keahlian untuk memilih teori mana yg tepat untuk dipilih sebagai kerangka kerja intervensi
  • 19. : Konselor kaku dan teori tdk cocok Untuk konseli Konselor mengabaikan data/informasi penting yg tak cocok dg teori yg digunakan Konselor tak mengakui bias atau miskonsepsi yg ada dalam teori
  • 20. Setelah Anda mengikuti kuliah sajian materi hari ini, anda diminta untuk melakukan pendalam melalui kegiatan diskusi kelompok dan mengerjakan tugas-tugas pendalaman berikut. A. Bahan diskusi Diskusikan dengan teman Anda apakah konselor perlu menggunakan teori dalam praktek konseling, jika perlu, teori yang seperti apakah yang harus digunakan dan bagaimana memilihnya, apakah harus menggunakan satu teori atau boleh menggabujgkan beberapa teori (berikan argumentasinya)
  • 21. B. Tugas pendalaman 1. Carilah definisi-defisi konseling dari minimal lima literatur terbaru dan kemudian identifikasikan aspek-aspeknya. Sajikan dalam bentuk tabel sehingga pembaca bisa segera langsung melihat kessmaaan dan perbedaan aspek-aspek tersebut. 2. Carilah definisi tentang teori dan teori konseling mjunimal dari tiga literatur dan kemudian Identifikasikan aspek-aspek yag ada dalam teori konseling. 3. Carilah klasifikasi teori konseling berdasarkan perspektif yg berbeda dari yang disajikan dalam perkuliahan ini.