3. Hakekat teori konseling
Manfaat penguasaan teori konseling bagi
konselor
Beberapa teori dalam konseling
Teori yang baik
Tip memilih teori
4. Model yg digunakan oleh para teoris untuk memadukan atau
menggabungkan realitas pengalaman2 dg ide2 ttg penjelasan yg masuk
akal ttg peristiwa2 tsb.
Suatu penjelasan ttg peristiwa2 atau gejala2 dan atas dasar penjelasan itu
maka peristiwa lain yg akan terjadi dapat diramalkan
Suatu teori disusun atas dasar fakta2 empirik dan oki maka kebenarannya
bersifat terbatas (relatif/tidak mutlak) mengikuti konsistensi fakta2 yg
diamati.
Menjelaskan dan meramalkankan perilaku
Memandu pikiran dan tindakan kita ketika kita membantu konseli
seperangkat ide, konstruk, dan prinsip2 yg saling berkaitan yang berguna untuk
menjelaskan realitas yang teramati (Hjelle & Ziegler, 1992, p.7)
5. Penjelasan tentang bagaimana suatu proses konseling dimulai,
berkembang, dan berakhir
Seperangkat pedoman untuk menjelaskan cara-cara orang
berubah (berkembang) dan menggambarkan apa yg dapat
diharapkan dari suatu proses konseling
Suatu peta proses konseling serta apa yg harus dilakukan oleh
orang-orang yg terlibat di dalam proses konseling untuk
mencapai tujuan yg diinginkan (Hackney & Cormier, 2001).
6. Basically, a theory involves a gathering together and organizing
of knowledge about a particular object or phenomenon. In
psychology, theories are used to generate hypotheses about
human thinking, emotions, and behavior.
Most of us, as a function of being social creatures, build our own
personalized theories about human behavior.
These personal theories guide our observations and evaluations
of others. This makes all of us theorists (or potential theorists)
even though our thinking isnt as explicit (or as detailed) as most
famous psychological theorists.
7. A theory needs to accurately describe, explain, and predict a
wide range of therapist and client behaviors.
A theory also needs to have relevance to its domain.
For example, a good theory should clearly explain what causes client
problems (or psychopathology) and offer specific strategies for how to
alleviate these problems.
8. Teori yang baik dapat memberikan suatu
model atau fondasi yang jelas kepada
konselor dalam melaksanakan pekerjaan
profesionalnya. Tanpa teori, konselor dapat
menjadi 'makhluk yang aneh ,rentan, dan
tanpe arah arah' dan ini harus kita hindari.
9. Sebuah teori yang baik:
menjelaskan bagaimana konseli bisa mengalami keselutan/
mengembangkan gejala perilaku bermasalah
memberikan strategi intervensi untuk membuat perubahan
memprediksikan bagaimana individu akan merespon berbagai teknik
konsleing yg digunakan oleh konselor.
Prediksi ini akan membantu kita mengetahui teknik apa yang digunakan,
berapa lama terapi akan bertahan, dan bagaimana teknik tertentu
kemungkinan besar akan memengaruhi klien tertentu.
10. UMUM
Sebagai kerangka kerja untuk memahami konfigurasi masalah
individu dan untuk mengembangkan rencana bantuan yang ilmiah,
tepat, efisien, dan terhindar dari malapraktek
KHUSUS
1. Untuk merancang strategi intervensi
2. Untuk memperoleh pemahaman ttg perilaku/masalah klien
3. Untuk menetapkan tujuan konseling
4. Untuk memilih teknik konseling
5. Untuk mengevaluasi keefektifan perlakuan
11. Teori membantu kita untuk memahami konfigurasi masalah konseli dan
merancang program bantuan (road map)
Teori membantu kita untuk menetapkan apakah konseling membawa
dampak yg diinginkan
Dengan menggunakan teori, konselor memiliki tg jawab ilmiah dan etis
Penggunaan teori dapatmembantu konselor (khususnya konselor baru) untuk
melakukan konseling scr sistematik, terorganisasi,dan efisien.
Konselor perlu kenal (familiar) dg teori2 konseling utama dan tidak membentuk
sikap kaku untuk menggunakan hanya satu teori
13. Dari literatur2, baik yg berupa buku teks maupun jurnal
hasil penelitian tentang konseling
Dari pengalaman pribadi dalam menjalankan profesinya
Mengikuti kuliah/kursus tambahan
14. PENGKATEGORIAN YANG LAIN
AFEKTIF
PERILAKU
KOGNITIF
KOGNITIF-PERILAKU
SISTEM
EKLEKTIF-INTEGRATIF
CROSS/MULTI CULRURAL
POST MODERN/KONSTRUKTIVISTIK
DLL
15. PERSPEKTIF PENDEKATAN ORIENTASI TEORETIK
PSIKODINAMIKA Psikoanalisa, Adlerian, Jungian
HUMANISTIK-AFEKTIF Eksistensial; Gestalt, Berpusat-Pribadi
PERILAKU Perilaku, Realita
KOGNITIF Aaron Beck
KONSTRUKTIVISTIK/POST MODERN SFBT, Naratif
INTEGRATIF Kognitif-perilaku Multimodal, REBT
Budaya Multibudaya, lintas Budaya
Pengembangan Konseling logo, konseling bermain, konseling
untuk populasi khusus, konseling untuk masalah
khusus, konseing untuk ABK, dst.
..........................................................................................
..........................................................................................
...............
16. TEORI HASIL PENGEMBANGAN
Integratif & Eklektik
Konseling lintas budaya & konseling multi budaya
Konseling logo
Konseling bacaan
Konseling pastoral/konseling agama
Konseling untuk populasi khusus
Konseling untuk problem khusus
Konseling posttraumatik
Konseling spiritual.
Dst.
17. Tidak ada teori yg lebih efektif dari teori lainnya
Keefektifan teori ditentukan oleh banyak faktor:
Karakteristik masalah
Karakteristik klien
Kemampuan konselor
18. Setiap teori memiliki kelebihan dan keterbatasan
Tidak ada teori yg tepat untuk menangani semua masalah dan karakteristik
klien
Suatu teori efektif untuk masalah A, tetapi tidk untuk masalah B
Suatu teori efektif untuk kelompok populasi C, tetapitdk untuk klpk populasi D
Keefektifan teori bersifat situasional, sesuai dengan keunikan klien dan
masalahnya
Konselor perlu memiliki keahlian untuk memilih teori mana yg tepat untuk
dipilih sebagai kerangka kerja intervensi
19. :
Konselor kaku dan teori tdk cocok Untuk konseli
Konselor mengabaikan data/informasi penting yg
tak cocok dg teori yg digunakan
Konselor tak mengakui bias atau miskonsepsi yg
ada dalam teori
20. Setelah Anda mengikuti kuliah sajian materi hari ini, anda
diminta untuk melakukan pendalam melalui kegiatan diskusi
kelompok dan mengerjakan tugas-tugas pendalaman berikut.
A. Bahan diskusi
Diskusikan dengan teman Anda apakah konselor perlu
menggunakan teori dalam praktek konseling, jika perlu, teori yang
seperti apakah yang harus digunakan dan bagaimana memilihnya,
apakah harus menggunakan satu teori atau boleh menggabujgkan
beberapa teori (berikan argumentasinya)
21. B. Tugas pendalaman
1. Carilah definisi-defisi konseling dari minimal lima literatur
terbaru dan kemudian identifikasikan aspek-aspeknya. Sajikan
dalam bentuk tabel sehingga pembaca bisa segera langsung
melihat kessmaaan dan perbedaan aspek-aspek tersebut.
2. Carilah definisi tentang teori dan teori konseling mjunimal dari
tiga literatur dan kemudian Identifikasikan aspek-aspek yag ada
dalam teori konseling.
3. Carilah klasifikasi teori konseling berdasarkan perspektif yg
berbeda dari yang disajikan dalam perkuliahan ini.