際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Programmable Logic Controller 
Budi P, Susilo, S.Pd & Mishadin, S.Pd 
SMK Wongsorejo Gombong
Overview PLC
Apa sih PLC itu ? 
 PLC merupakan suatu instrument yang 
digunakan untuk menggantikan rangkaian 
relay secara sekuensial untuk mengontrol 
suatu mesin 
 PLC dalam operasinya membutuhkan suatu 
input dan tergantung dari keadaannya-akan 
menghasilkan suatu output dalam 
bentuk on/off
Illustrasi Pentingnya PLC 
 Misalkan pada suatu industri ketika 
saklar menyalakan suatu solenoid. 
 Dalam waktu 5 menit solenoid akan 
mati tanpa melihat status dari saklar 
 Diperlukan external timer 
 Perlu banyak external timer!!!
P L C 
Terdapat 3 kata kunci : 
-. Programmable 
-. Logic 
-. Controller
PLC = PROGRAMMABLE LOGIC 
CONTROLLER 
 Programmable 損 menunjukkan 
kemampuannya dapat diubah-ubah 
sesuai program yang dibuat dan 
kemampuan dalam hal memori 
program yang telah dibuat.
 Logic 損 menunjukkan 
kemampuannya dalam memproses 
input secara aritmetrik (ALU), yakni 
melakukan operasi negasi, 
mengurangi, membagi, mengalikan, 
menjumlahkan & membandingkan
 Controller 損 menunjukkan 
kemampuannya dalam mengontrol 
dan mengatur proses sehingga 
menghasilkan keluaran yang 
diharapkan.
Keuntungan PLC 
 Relatif murah untuk mengontrol sistem 
yang kompleks 
 Fleksibel dan dapat diaplikasikan untuk 
kontrol sistem yang beda dengan mudah 
dan cepat 
 Kemampuan menghitungnya dapat 
digunakan pada sistem yang kompleks 
 Keandalan komponen-komponennya 
memungkinkan PLC dapat beroperasi dalam 
waktu lama 
 Dapat diprogram dengan mudah 
 Pengawatan sistem kendali PLC lebih 
sedikit dan sederhana 
 Modifikasi sistem dapat dilakukan dengan 
mudah
Arsitektur PLC
Elemen-elemen PLC (1) 
 Input relays : elemen ini yang berhubungan dengan dunia luar. 
Secara fisik elemen-elemen ini ada dan menerima sinyal input dari 
switch, sensor dsb 
 Internal utility relay: elemen ini tidak ada secara fisik dan tidak 
menerima sinyal input dari luar. Elemen ini merupakan elemen relay 
simulasi di dalam PLC dan memungkinkan PLC mampu 
menggantikan fungsi dari external relays. 
 Counter: elemen ini juga tidak ada secara fisik. Elemen ini 
merupakan counter simulasi di dalam PLC, namun mampu untuk 
melakukan fungsi perhitungan suatu sinyal.
Elemen-elemen PLC (2) 
 Timer : elemen ini juga tidak ada secara fisik di dalam PLC namun 
hanya merupakan timer simulasi dan diprogram agar mampu 
melakukan perhitungan pada setiap kenaikan waktu. 
 Output relays (coils): elemen ini secara fisik ada dan berhubungan 
dengan dunia luar. Elemen ini akan mengirimkan sinyal output PLC 
yang merupakan sinyal on/off pada solenoid, lampu dsb. 
 Data storages: umumnya elemen ini merupakan register yang 
berfungsi untuk menyimpan data baik data matematik maupun data 
manipulasi dalam suatu PLC.
Cara kerja PLC (1)
Cara kerja PLC (2) 
 Step 1: Check input status 
Pertama PLC akan memeriksa/mengecek keadaan dari 
setiap sinyal input yang diterimanya apakah dalam 
keadaan status on atau off. Dengan kata lain apakah 
sensor yang dihubungkan dengan input pertama dalam 
keadaan on atau off. 
 Step 2 : Execute programs 
Tahap berikutnya adalah PLC akan melakukan eksekusi 
program yang telah diterimanya dalam satu waktu. 
Misalkan jika input 1 dalam keadaan on, maka output 1 
harus juga dalam keadaan on.
Cara kerja PLC (3) 
 Step 3. Update output status 
Bagian akhir dari urutan ini adalah PLC akan melakukan 
up-date terhadap status output. PLC akan melakukan 
update output berdasarkan sinyal input yang telah 
diterimanya dan eksekusi yang telah dilakukan 
berdasarkan programnya.
Relay (1) 
 Salah satu fungsi utama dari suatu PLC adalah 
menggantikan fungsi suatu relay. 
 Relay merupakan sakelar elektromagnetik. 
 Adanya relay memungkinkan PLC mampu 
mengoperasikan mesin dengan tegangan yang 
lebih besar.
Relay (2)
Sistem Bilangan Biner (1) 
 Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan 
yang digunakan pada operasi digital. 
 Sistem bilangan biner hanya melibatkan bilangan 0 
dan 1. 
 Banyaknya bilangan biner yang digunakan dikenal 
dengan istilah bit. 
 Sistem bilangan biner beranalogi dengan logika on 
dan off pada kehidupan sehari-hari.
Konversi bilangan biner (1) 
 Bilangan biner ke bilangan desimal 
1 0 0 1, maka konversi ke desimal dapat 
dilakukan dengan cara 
1 x 20 = 1 
0 x 21 = 0 
0 x 22 = 0 
1 x 23 = 8 
------------------------ + 
9
Konversi bilangan biner (2) 
 Konversi bilangan desimal ke biner 
Konversi bilangan desimal ke biner 
9 
2 ------ 1 (sisa) (LSB) 
4 
2 ------ 0 (sisa) 
2 
2 ------ 0 (sisa) 
1 (MSB) 
Maka sistem bilangan biner dapat dituliskan dari MSB  LSB, 
sehingga 1 0 0 1
Aljabar Boolean 
 Merupakan operasi bagi logika biner 
 Sangat bermanfaat dan berguna bagi 
pengembangan logika dalam pemrograman PLC 
 Dikembangkan oleh James Bool (Irlandia) 
 Elemen dasar : AND, OR dan NOT 
 Elemen lain : NAND, NOR dan XOR
Tabel Aljabar Boolean
Tabel Aljabar Boolean 2
Tabel Aljabar Boolean 3
Konfigurasi PLC (1)
Konfigurasi PLC (2) 
 Processor (CPU) 
 Mounting rack 
 Input  output modules 
 Power supply 
 Programming unit
Konfigurasi PLC (3) 
Open frame PLC
Konfigurasi PLC (4) 
Shoebox Style PLC
Konfigurasi PLC (5) 
Modularized PLC
Jenis PLC Lain 
1. Allen Bradley PLC-5 (kode 1771/1785)
Jenis PLC Lain 
2. Siemens 
3. Mitsubishi 
4. Festo
Jenis PLC Lain 
5. Zelio
Jenis PLC Lain 
6. Omron (CPM1A, CPM2A)
Input  Output PLC 
Input PLC : 
 Switches 
 Proximity switches 
 Push bottom 
 LVDT 
 Potentiometer 
Output PLC : 
 Solenoid valve 
 Lights 
 Motor stater 
 Servo motor 
 Contactor Magnet
1. Saklar/Switch 
 Adalah saklar yang dioperasikan 
dengan tombol-tombol otomatis, 
misalnya tekanan, suhu, posisi. 
 Jenisnya adalah: 
 Saklar limit 
 Saklar mikro 
 Saklar thermostat 
 Saklar tekanan 
 Saklar level
2. Sensor 
 Sensor adalah alat yang digunakan untuk 
mendeteksi dan sering berfungsi untuk 
mengukur magnitute sesuatu. 
 Sensor merubah besaran mekanis, panas, 
kimia, sinar dll menjadi tegangan dan 
arus listrik 
 Sensor memegang peranan penting dalam 
sistem pengendalian proses pabrikasi 
moderen.
Jenis-jenis sensor 
 Sensor kedekatan (proximity 
sensor) 
 Sensor sinar 
 Sensor efek Hall 
 Sensor ultrasonik 
 Sensor tekanan 
 Sensor suhu 
 Sensor penyandi (encoder sensor)
Sensor kedekatan 
(proximity sensor) 
 Adalah alat pilot yang mendeteksi 
adanya obyek tanpa kontak fisik 
 Sensor tersebut adalah alat 
elektronis solid state yang 
terbungkus rapat untuk melindungi 
terhadap pengaruh getaran, cairan, 
kimiawi, korosif yang berlebihan 
yang sering dijumpai di industri
Sensor kedekatan 
(proximity sensor)-contd 
 Sensor ini dipakai jika : 
 Obyek yang dideteksi terlalu kecil 
 Diperlukan respon yang cepat 
 Obyek harus dirasakan melalui 
rintangan non logam seperti gelas, 
plastik, kertas karton 
 Lingkungan yang berbahaya
Penerapan PLC 
 Traffic light 
 Lift 
 Konveyor 
 Sistem pengemasan barang 
 Sistem pengaman gedung 
 Robot 
 Perakitan elektronik 
 Sistem pengiriman obat dan makanan di 
rumah sakit 
 Sistem Industri
Traffic light
Pemrograman PLC 
 Agar dapat menjalankan fungsinya maka PLC harus 
diprogram. 
 Pemrograman PLC dilakukan dengan menggunakan 
Diagram Ladder atau dalam Bahasa Mneumonic. 
 Pengetahuan tentang aljabar Boolean merupakan syarat 
penting dalam memogram suatu PLC. 
 Pemrograman dapat dilakukan dengan menggunakan 
portable programmer (hand held) atau menggunakan 
komputer.
PLC dan programmer
Pengawat PLC
Diagram Ladder (1) 
 Diagram ladder/diagram tangga dapat dianggap sebagai 
dua kutub tegangan yang saling terpisah. 
 Kedua kutub ini dihubungkan oleh masing-masing 
cabang/anak tangga/rung. 
 Jika kedua kutub ini terhubung dengan benar maka akan 
ada aliran listrik yang mengalir.
Diagram Ladder (2) 
Diagram ladder terdiri atas sebuah garis intruksi 
vertikal disebelah kiri yang disebut Bus bar, dan garis 
intruksi bercabang yang disebut Rung, dimana 
sepanjang garis intruksi ditempatkan kontak-kontak 
yang mengendalikan/mengkondisikan intruksi lain 
yang ada disebelah kanan.
Diagram Ladder (3) 
 Komponen utama: 
 load : input : : NO (normally open) 
 load : input : : NC (normally close) 
 coil : output : : relay 
 timer 
 counter
Diagram Ladder (2) 
Beberapa yang perlu diperhatikan: 
 Penggunaan kontak hendaknya seminimal mungkin. 
 Arah aliran dari kiri ke kanan atau dari bus bar ke output (rung) 
 Usahakan tidak terjadi konflik sinyal
Diagram Ladder (3) 
 Salah :  Benar : 
0001 
0004 
0002 
0003 
0005 
0501 
0502 
0001 
0003 
0002 
0501 
0004 
0003 
0005 
0501
Bahasa/Kode Mneumonic 
 Diagram ladder  Mneumonic
Instruksi LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT) 
 Kondisi pertama (instruksi eksekusi awal) yang 
mengawali sembarang blok logika di dalam diagram 
tangga berkaitan dengan instruksi LOAD (LD) atau LD 
NOT. (LD NOT). Masing-masing instruksi ini 
membutuhkan satu baris kode mnemonik, dimana 
dalam diagram ladder disambung pada bus bar 
sebelah kiri.
Instruksi AND dan AND NOT 
 Jika terdapat dua atau lebih kondisi yang dihubungkan 
secara seri pada garis instruksi yang sama, maka 
kondisi yang pertama menggunakan instruksi LD atau 
LD NOT dan sisanya menggunakan instruksi AND 
atau AND NOT.
Instruksi OR dan OR NOT 
 Jika dua atau lebih kondisi dihubungkan secara paralel, artinya 
dalam garis instruksi yang berbeda kemudian bergabung lagi 
dalam satu garis instruksi yang sama, maka kondisi pertama 
terkait dengan instruksi LD atau LD NOT dan sisanya berkaitan 
dengan instruksi OR atau OR NOT.
Kombinasi Instruksi AND dan OR 
 Jika instruksi AND dan OR dikombinasikan pada 
diagram yang lebih rumit, mereka dapat dipandang 
secara individual di mana tiap instruksi menampilkan 
operasi logika pada kondisi eksekusi dan status bit 
operand.
Instruksi OUT dan OUT NOT 
 Cara paling sederhana untuk meng-OUTPUT-kan kombinasi 
kondisi eksekusi adalah dengan meng-OUTPUT-kan langsung 
menggunakan instruksi OUTPUT dan OUTPUT NOT. Istruksi 
ini digunakan untuk mengendalikan status bit operand sesuai 
dengan kondisi eksekusi. Dengan instruksi OUTPUT, bit 
operand akan ON selama kondisi eksekusinya ON dan akan 
OFF selama kondisi eksekusinya OFF. Dengan instruksi 
OUTPUT NOT, bit operand akan ON selama kondisi 
eksekusinya OFF dan akan OFF selama kondisi eksekusinya 
ON.
Instruksi END (01) 
 Instruksi terakihir yang diperlukan untuk melengkapi suatu 
program adalah instruksi END. Saat PLC menscan program, ia 
mengeksekusi semua instruksi hingga instruksi END pertama 
sebelum kembali ke awal program dan memulai eksekusi lagi. 
Meskipun instruksi END dapat ditempatkan sembarang titik 
dalam program, tetapi intruksi setelah instruksi END pertama 
tidak akan diekseksekusi. 
 Nomor yang mengikuti instruksi END dalam kode mneumonik 
adalah kode fungsinya, yang digunakan saat memasukkan 
instruksi ke dalam PLC menggunakan konsol pemrogram. 
 Instruksi END tidak memerlukan operand dan tidak boleh ada 
kontak ditempatkan pada garis instruksi yang sama. Jika dalam 
program tidak ada instruksi END, program tersebut tidak akan 
dieksekusi.
Instruksi END (01)

More Related Content

2. plc fix

  • 1. Programmable Logic Controller Budi P, Susilo, S.Pd & Mishadin, S.Pd SMK Wongsorejo Gombong
  • 3. Apa sih PLC itu ? PLC merupakan suatu instrument yang digunakan untuk menggantikan rangkaian relay secara sekuensial untuk mengontrol suatu mesin PLC dalam operasinya membutuhkan suatu input dan tergantung dari keadaannya-akan menghasilkan suatu output dalam bentuk on/off
  • 4. Illustrasi Pentingnya PLC Misalkan pada suatu industri ketika saklar menyalakan suatu solenoid. Dalam waktu 5 menit solenoid akan mati tanpa melihat status dari saklar Diperlukan external timer Perlu banyak external timer!!!
  • 5. P L C Terdapat 3 kata kunci : -. Programmable -. Logic -. Controller
  • 6. PLC = PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Programmable 損 menunjukkan kemampuannya dapat diubah-ubah sesuai program yang dibuat dan kemampuan dalam hal memori program yang telah dibuat.
  • 7. Logic 損 menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara aritmetrik (ALU), yakni melakukan operasi negasi, mengurangi, membagi, mengalikan, menjumlahkan & membandingkan
  • 8. Controller 損 menunjukkan kemampuannya dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan keluaran yang diharapkan.
  • 9. Keuntungan PLC Relatif murah untuk mengontrol sistem yang kompleks Fleksibel dan dapat diaplikasikan untuk kontrol sistem yang beda dengan mudah dan cepat Kemampuan menghitungnya dapat digunakan pada sistem yang kompleks Keandalan komponen-komponennya memungkinkan PLC dapat beroperasi dalam waktu lama Dapat diprogram dengan mudah Pengawatan sistem kendali PLC lebih sedikit dan sederhana Modifikasi sistem dapat dilakukan dengan mudah
  • 11. Elemen-elemen PLC (1) Input relays : elemen ini yang berhubungan dengan dunia luar. Secara fisik elemen-elemen ini ada dan menerima sinyal input dari switch, sensor dsb Internal utility relay: elemen ini tidak ada secara fisik dan tidak menerima sinyal input dari luar. Elemen ini merupakan elemen relay simulasi di dalam PLC dan memungkinkan PLC mampu menggantikan fungsi dari external relays. Counter: elemen ini juga tidak ada secara fisik. Elemen ini merupakan counter simulasi di dalam PLC, namun mampu untuk melakukan fungsi perhitungan suatu sinyal.
  • 12. Elemen-elemen PLC (2) Timer : elemen ini juga tidak ada secara fisik di dalam PLC namun hanya merupakan timer simulasi dan diprogram agar mampu melakukan perhitungan pada setiap kenaikan waktu. Output relays (coils): elemen ini secara fisik ada dan berhubungan dengan dunia luar. Elemen ini akan mengirimkan sinyal output PLC yang merupakan sinyal on/off pada solenoid, lampu dsb. Data storages: umumnya elemen ini merupakan register yang berfungsi untuk menyimpan data baik data matematik maupun data manipulasi dalam suatu PLC.
  • 14. Cara kerja PLC (2) Step 1: Check input status Pertama PLC akan memeriksa/mengecek keadaan dari setiap sinyal input yang diterimanya apakah dalam keadaan status on atau off. Dengan kata lain apakah sensor yang dihubungkan dengan input pertama dalam keadaan on atau off. Step 2 : Execute programs Tahap berikutnya adalah PLC akan melakukan eksekusi program yang telah diterimanya dalam satu waktu. Misalkan jika input 1 dalam keadaan on, maka output 1 harus juga dalam keadaan on.
  • 15. Cara kerja PLC (3) Step 3. Update output status Bagian akhir dari urutan ini adalah PLC akan melakukan up-date terhadap status output. PLC akan melakukan update output berdasarkan sinyal input yang telah diterimanya dan eksekusi yang telah dilakukan berdasarkan programnya.
  • 16. Relay (1) Salah satu fungsi utama dari suatu PLC adalah menggantikan fungsi suatu relay. Relay merupakan sakelar elektromagnetik. Adanya relay memungkinkan PLC mampu mengoperasikan mesin dengan tegangan yang lebih besar.
  • 18. Sistem Bilangan Biner (1) Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan yang digunakan pada operasi digital. Sistem bilangan biner hanya melibatkan bilangan 0 dan 1. Banyaknya bilangan biner yang digunakan dikenal dengan istilah bit. Sistem bilangan biner beranalogi dengan logika on dan off pada kehidupan sehari-hari.
  • 19. Konversi bilangan biner (1) Bilangan biner ke bilangan desimal 1 0 0 1, maka konversi ke desimal dapat dilakukan dengan cara 1 x 20 = 1 0 x 21 = 0 0 x 22 = 0 1 x 23 = 8 ------------------------ + 9
  • 20. Konversi bilangan biner (2) Konversi bilangan desimal ke biner Konversi bilangan desimal ke biner 9 2 ------ 1 (sisa) (LSB) 4 2 ------ 0 (sisa) 2 2 ------ 0 (sisa) 1 (MSB) Maka sistem bilangan biner dapat dituliskan dari MSB LSB, sehingga 1 0 0 1
  • 21. Aljabar Boolean Merupakan operasi bagi logika biner Sangat bermanfaat dan berguna bagi pengembangan logika dalam pemrograman PLC Dikembangkan oleh James Bool (Irlandia) Elemen dasar : AND, OR dan NOT Elemen lain : NAND, NOR dan XOR
  • 26. Konfigurasi PLC (2) Processor (CPU) Mounting rack Input output modules Power supply Programming unit
  • 27. Konfigurasi PLC (3) Open frame PLC
  • 28. Konfigurasi PLC (4) Shoebox Style PLC
  • 29. Konfigurasi PLC (5) Modularized PLC
  • 30. Jenis PLC Lain 1. Allen Bradley PLC-5 (kode 1771/1785)
  • 31. Jenis PLC Lain 2. Siemens 3. Mitsubishi 4. Festo
  • 32. Jenis PLC Lain 5. Zelio
  • 33. Jenis PLC Lain 6. Omron (CPM1A, CPM2A)
  • 34. Input Output PLC Input PLC : Switches Proximity switches Push bottom LVDT Potentiometer Output PLC : Solenoid valve Lights Motor stater Servo motor Contactor Magnet
  • 35. 1. Saklar/Switch Adalah saklar yang dioperasikan dengan tombol-tombol otomatis, misalnya tekanan, suhu, posisi. Jenisnya adalah: Saklar limit Saklar mikro Saklar thermostat Saklar tekanan Saklar level
  • 36. 2. Sensor Sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi untuk mengukur magnitute sesuatu. Sensor merubah besaran mekanis, panas, kimia, sinar dll menjadi tegangan dan arus listrik Sensor memegang peranan penting dalam sistem pengendalian proses pabrikasi moderen.
  • 37. Jenis-jenis sensor Sensor kedekatan (proximity sensor) Sensor sinar Sensor efek Hall Sensor ultrasonik Sensor tekanan Sensor suhu Sensor penyandi (encoder sensor)
  • 38. Sensor kedekatan (proximity sensor) Adalah alat pilot yang mendeteksi adanya obyek tanpa kontak fisik Sensor tersebut adalah alat elektronis solid state yang terbungkus rapat untuk melindungi terhadap pengaruh getaran, cairan, kimiawi, korosif yang berlebihan yang sering dijumpai di industri
  • 39. Sensor kedekatan (proximity sensor)-contd Sensor ini dipakai jika : Obyek yang dideteksi terlalu kecil Diperlukan respon yang cepat Obyek harus dirasakan melalui rintangan non logam seperti gelas, plastik, kertas karton Lingkungan yang berbahaya
  • 40. Penerapan PLC Traffic light Lift Konveyor Sistem pengemasan barang Sistem pengaman gedung Robot Perakitan elektronik Sistem pengiriman obat dan makanan di rumah sakit Sistem Industri
  • 42. Pemrograman PLC Agar dapat menjalankan fungsinya maka PLC harus diprogram. Pemrograman PLC dilakukan dengan menggunakan Diagram Ladder atau dalam Bahasa Mneumonic. Pengetahuan tentang aljabar Boolean merupakan syarat penting dalam memogram suatu PLC. Pemrograman dapat dilakukan dengan menggunakan portable programmer (hand held) atau menggunakan komputer.
  • 45. Diagram Ladder (1) Diagram ladder/diagram tangga dapat dianggap sebagai dua kutub tegangan yang saling terpisah. Kedua kutub ini dihubungkan oleh masing-masing cabang/anak tangga/rung. Jika kedua kutub ini terhubung dengan benar maka akan ada aliran listrik yang mengalir.
  • 46. Diagram Ladder (2) Diagram ladder terdiri atas sebuah garis intruksi vertikal disebelah kiri yang disebut Bus bar, dan garis intruksi bercabang yang disebut Rung, dimana sepanjang garis intruksi ditempatkan kontak-kontak yang mengendalikan/mengkondisikan intruksi lain yang ada disebelah kanan.
  • 47. Diagram Ladder (3) Komponen utama: load : input : : NO (normally open) load : input : : NC (normally close) coil : output : : relay timer counter
  • 48. Diagram Ladder (2) Beberapa yang perlu diperhatikan: Penggunaan kontak hendaknya seminimal mungkin. Arah aliran dari kiri ke kanan atau dari bus bar ke output (rung) Usahakan tidak terjadi konflik sinyal
  • 49. Diagram Ladder (3) Salah : Benar : 0001 0004 0002 0003 0005 0501 0502 0001 0003 0002 0501 0004 0003 0005 0501
  • 50. Bahasa/Kode Mneumonic Diagram ladder Mneumonic
  • 51. Instruksi LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT) Kondisi pertama (instruksi eksekusi awal) yang mengawali sembarang blok logika di dalam diagram tangga berkaitan dengan instruksi LOAD (LD) atau LD NOT. (LD NOT). Masing-masing instruksi ini membutuhkan satu baris kode mnemonik, dimana dalam diagram ladder disambung pada bus bar sebelah kiri.
  • 52. Instruksi AND dan AND NOT Jika terdapat dua atau lebih kondisi yang dihubungkan secara seri pada garis instruksi yang sama, maka kondisi yang pertama menggunakan instruksi LD atau LD NOT dan sisanya menggunakan instruksi AND atau AND NOT.
  • 53. Instruksi OR dan OR NOT Jika dua atau lebih kondisi dihubungkan secara paralel, artinya dalam garis instruksi yang berbeda kemudian bergabung lagi dalam satu garis instruksi yang sama, maka kondisi pertama terkait dengan instruksi LD atau LD NOT dan sisanya berkaitan dengan instruksi OR atau OR NOT.
  • 54. Kombinasi Instruksi AND dan OR Jika instruksi AND dan OR dikombinasikan pada diagram yang lebih rumit, mereka dapat dipandang secara individual di mana tiap instruksi menampilkan operasi logika pada kondisi eksekusi dan status bit operand.
  • 55. Instruksi OUT dan OUT NOT Cara paling sederhana untuk meng-OUTPUT-kan kombinasi kondisi eksekusi adalah dengan meng-OUTPUT-kan langsung menggunakan instruksi OUTPUT dan OUTPUT NOT. Istruksi ini digunakan untuk mengendalikan status bit operand sesuai dengan kondisi eksekusi. Dengan instruksi OUTPUT, bit operand akan ON selama kondisi eksekusinya ON dan akan OFF selama kondisi eksekusinya OFF. Dengan instruksi OUTPUT NOT, bit operand akan ON selama kondisi eksekusinya OFF dan akan OFF selama kondisi eksekusinya ON.
  • 56. Instruksi END (01) Instruksi terakihir yang diperlukan untuk melengkapi suatu program adalah instruksi END. Saat PLC menscan program, ia mengeksekusi semua instruksi hingga instruksi END pertama sebelum kembali ke awal program dan memulai eksekusi lagi. Meskipun instruksi END dapat ditempatkan sembarang titik dalam program, tetapi intruksi setelah instruksi END pertama tidak akan diekseksekusi. Nomor yang mengikuti instruksi END dalam kode mneumonik adalah kode fungsinya, yang digunakan saat memasukkan instruksi ke dalam PLC menggunakan konsol pemrogram. Instruksi END tidak memerlukan operand dan tidak boleh ada kontak ditempatkan pada garis instruksi yang sama. Jika dalam program tidak ada instruksi END, program tersebut tidak akan dieksekusi.