1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan
SeminarSeminar
PROTEKSI JIWA TERHADAP KEBAKARAN
PADA RUMAH SAKIT BERTINGKAT
Jakarta, 20.03.2014
Dr. Ir. Aswito Asmaningprodjo, MSA
2. BENCANA KEBAKARAN RUMAH SAKIT DI INDONESIA
JARANG TERJADI
TETAPI JANGAN DIARTIKAN BANGUNAN RUMAH SAKIT DITETAPI JANGAN DIARTIKAN BANGUNAN RUMAH SAKIT DI
INDONESIA AMAN KEBAKARAN
HASIL RISET THESIS ARSITEKTUR ITB 1996 MENYATAKAN :
DARI 4 RUMAH SAKIT BERTINGKAT TERKENAL DI BANDUNG
3 TERNYATA TIDAK AMAN KEBAKARAN3 TERNYATA TIDAK AMAN KEBAKARAN
1 AMAN DENGAN SEJUMLAH CATATAN
3. MENGAPA BANYAK RUMAH SAKIT TIDAK AMAN KEBAKARAN
KARENA UMUMNYA PARA PERENCANA BARU MENERAPKAN
STANDAR KEAMANAN BANGUNAN UMUM TERHADAP KEBAKARANSTANDAR KEAMANAN BANGUNAN UMUM TERHADAP KEBAKARAN
BELUM KEBUTUHAN KHUSUS RUMAH SAKIT YAITU KESELAMATAN
JIWA PENGHUNI YANG MEMPUNYAI KARAKTERISTIK KONDISI
FISIK DAN MENTAL TERTENTUFISIK DAN MENTAL TERTENTU
MENGAPA BANYAK DESAIN ARSITEKTUR RUMAH SAKIT TIDAK
AMAN KEBAKARANAMAN KEBAKARAN
KARENA MASIH LANGKA PERENCANA YANG MENGGELUTI ASPEK
KESELAMATAN JIWA TERHADAP KEBAKARAN TERLEBIH TENTANGKESELAMATAN JIWA TERHADAP KEBAKARAN TERLEBIH TENTANG
BANGUNAN RUMAH SAKIT
STANDAR TEKNIK DESAIN RUMAH SAKIT YANG ADA BELUM CUKUPSTANDAR TEKNIK DESAIN RUMAH SAKIT YANG ADA BELUM CUKUP
LENGKAP. MASIH BANYAK YANG DAPAT DIACU DARI LIFE SAFETY
CODE DARI NFPA DLL
4. PERMASALAHAN KEBAKARAN RUMAH SAKIT BERTINGKAT :
• BUTUH WAKTU LEBIH LAMA UNTUK EVAKUASI PENGHUNI
• RISIKO TERHADAP ASAP DAN GAS PANAS
• BAHAN PELAPIS INTERIOR DAN BAHAN MUDAH TERBAKAR
• BUTUH KEAMANAN STRUKTUR TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN
• DETEKTOR DAN SISTEM ALARM YANG ANDAL
• SISTEM PEMADAMAN API
• SALURAN AC DAN SERVISIS GEDUNG
• PEMADAMAN API DARI LUAR MENJADI KURANG EFEKTIF
• PROBLEMA ALUMUNIUM DAN SISTEM DINDING KACA
• PROBLEMA GEDUNG ATRIUM
• PERILAKU MANUSIA DALAM KEBAKARAN
6. PERMASALAHAN BANGUNAN RUMAH SAKIT BERTINGKAT :
• LUAS LANTAI YANG BESAR
• PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK BESAR
• PENGGUNAAN BAHAN MUDAH TERBAKAR SEMAKIN BESAR
• JUMLAH PENGHUNI YANG BANYAK
• BERMACAM KARAKTERISTIK KONDISI FISIK DAN MENTAL PENGHUNI
DAMPAK KEBAKARAN TERHADAP PERILAKU PENGHUNI• DAMPAK KEBAKARAN TERHADAP PERILAKU PENGHUNI
• PERLU JALUR EVAKUASI YANG CUKUP DAN AMAN
• REGU EVAKUASI YANG CUKUP, TERAMPIL DAN SIAGA.
• BANGUNAN DIMANA PENGHUNI BERADA DALAM KONDISI TIDUR
EVAKUASI AKAN SEMAKIN KOMPLEKEVAKUASI AKAN SEMAKIN KOMPLEK
• EVAKUASI HORISONTAL LEBIH MUDAH, RINGAN DAN AMAN MENUJU
KOMPARTEMEN TERPROTEKSIKOMPARTEMEN TERPROTEKSI
• EVAKUASI VERTIKAL LEBIH BERISIKO, LAMA. TERUTAMA BAGI LANSIA
DAN DEFABEL
7. KELEMAHAN PADA SEJUMLAH DESAIN RS BERTINGKATKELEMAHAN PADA SEJUMLAH DESAIN RS BERTINGKAT :
• BANYAK RS MENGGUNAKAN ATRIUM PADA ZONA LOBI UTAMA ATAU ZONA KAMAR
INAP UNTUK MENDAPAT KESAN INTERIOR MEGAH. DALAM HAL INI ATRIUM AKAN
MENJADI SEBAGAI RONGGA PENYEBAR ASAP
• BANYAK TANGGA SERVIS DIFUNGSIKAN JUGA SEBAGAI TANGGA KEBAKARAN
YANG TIDAK DIPROTEKSI SEHINGGA MERUPAKAN CEROBONG ASAP YANG
BERBAHAYA BAGI EVAKUASI
• BANYAK KORIDOR PANJANG LEBIH DARI 45 M TANPA SPRINKLER DAN KORIDOR
BUNTU LEBIH DARI 15 M
• BANYAK KORIDOR PANJANG TIDAK DILENGKAPI PINTU PENYEKAT ASAP GUNA
MENCEGAH PENYEBARAN ASAP DENGAN KETAHANAN API 1 JAM
• ADA TANGGA KEBAKARAN YANG TERSEMBUNYI LOKASINYA, SUSAH DIAKSES,
• BANYAK TANGGA DIJADIKAN GUDANG PENYIMPAN BARANG
• ADA RUANG INAP PASIEN TIDAK BERPINTU. ADA YANG BERPINTU TETAPI DAUN
PINTUNYA TIDAK MEMILIKI KETAHANAN API 20 MENIT
• BANYAK KORIDOR DAN RUANG UJUNG KORIDOR DI JADIKAN RUANG
SIMPAN BARANG
• ADA RUANG INAP YANG TIDAK DIPASANG SMOKE DETEKTOR YG DIHUBUNGKANADA RUANG INAP YANG TIDAK DIPASANG SMOKE DETEKTOR YG DIHUBUNGKAN
DENGAN ALARM
12. 5 KARAKTERISTIK PENGHUNI RS PERILAKU YANG TIDAK MENUNJANG
• RISIKO TIDUR
EFEKTIFITAS EVAKUASI
(SLEEPING RISK)
• JUMLAH PASIEN
(NUMBER OF PATIENS)
• PERILAKU PANIK
(PANIC BEHAVIOR)
• PERILAKU MASUK KEMBALI(NUMBER OF PATIENS)
• MOBILITAS
(MOBILITY)
• PERILAKU MASUK KEMBALI
(RE-ENTRY BEHAVIOR)
• PERILAKU DLM MEMADAMKAN( )
• PENGENALAN
(FAMILIARITY)
KEBAKARAN
• RESPON THD ALARM
(RESPONS TO FIRE ALARM)
13. SARANA EVAKUASI BAGI PASIEN TERKENDALA
PASIEN TULI PERLU ALAT KOMUNIKASI YANG TANPA SUARA• PASIEN TULI : PERLU ALAT KOMUNIKASI YANG TANPA SUARA
• PASIEN KURSI RODA : PERLU ALAT ALARM YANG DITEMPATKAN PADA
JANGKAUAN TANGANNYA, YAITU MAKSIMUM 1,2 M
PROBLEM EVAKUASI
• PASIEN TERKENDALA PENDENGARAN :
TIDAK MENDE3NGAR ALARM SISTEM KOMUNIKASI UMUM ATAU YANG LAINTIDAK MENDE3NGAR ALARM, SISTEM KOMUNIKASI UMUM ATAU YANG LAIN
• PASIEN TERKENDALA MENTAL :
TIDAK DAPAT MENGERTI INSTRUKSI, TIDAK BISA MEMAHAMI SITUASI,
TIDAK MENGERTI PENTINGNYA JALUR EVAKUASI
• PASIEN TERKENDALA PENGELIATAN :
TIDAK BISA MELIHAT LOKASI KEBAKARAN TIDAK BISA DIARAHKANTIDAK BISA MELIHAT LOKASI KEBAKARAN, TIDAK BISA DIARAHKAN
DENGAN RAMBU EKSIT PADA GEDUNG YANG TIDAK DIKENALINYA
• PASIEN TERKENDALA MOBILITAS :PASIEN TERKENDALA MOBILITAS :
PADA LANTAI DGN PERMUKAAN MIRING/ RAMP, PERLU AMAN GUNA
MENEKAN WAKTU UNTUK EVAKUASI
18. KOMPARTEMENISASI
• SISTEM KOMPARTEMEN PENTING UNTUK DESAIN RUMAH SAKIT
• DINDING PENYEKAT KOMPARTEMEN DIBANGUN DARI LANTAI KE LANTAI
SEHINGGA TIDAK ADA RUANG MENERUS DI ATAS PLAFON DAN TIDAK ADA
ASAP, GAS,API BERPENETRASI MASUK DARI RUANG DI LUARNYA
• DINDING BERDAYA TAHAN API MIN 1 JAM DGN KETAHANAN PINTU 20 MENIT
• KOMPARTEMEN BERFUNGSI SEBAGAI RUANG PENYELAMATAN SEMENTARA
• KOMPARTEMEN DIUTAMAKAN PADA RUANG INAP/ RAWAT PASIEN, RUANG
BEDAH, ICU, ICCU, REFUGEE FLOOR DLL
• UTAMAKAN EVAKUASI HORISONTAL DARI KOMPARTEMEN KE KOMPARTEMENUTAMAKAN EVAKUASI HORISONTAL DARI KOMPARTEMEN KE KOMPARTEMEN
LAIN YANG AMAN
• KAPASITAS RUANG INAP MAKS 50 PASIEN DGN PANJANG KORIDOR TIDAK
LEBIH DARI 45 M BERSPRINKLERLEBIH DARI 45 M BERSPRINKLER
20. FORMAT NFPA : KEHANDALAN
BANGUNAN THP KEBAKARANBANGUNAN THP KEBAKARAN