Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan antara peta (map) yang merupakan realitas internal di dalam kepala manusia dengan wilayah (territory) yang merupakan realitas eksternal di luar kepala. Peta hanyalah representasi dari sudut pandang seseorang sedangkan wilayah merupakan kenyataan objektif. Dokumen juga menyinggung tentang bias kognitif manusia untuk cenderung menolak fakta yang bertentangan dengan kepercayaannya.
2. The map is not the Territory
Buka : Google map
Lihat : bikin peta dari rumah peserta menyuju ke
Kampus BDKBandung ( ke locus Pelatihan Kab/Kota)
3. Map (Peta) adalah realitas internal (asumsi yang ada
di kepala ) kita
Territory (wilayah) adalah realitas eksternal
(fakta yang berada di luar kepala kita )
4. Peta (map) yang dimaksud adalah sebuah realitas internal yang mewakili
isi kepala manusia.
Wilayah (territory) adalah realitas eksternal yang mewakili segala
peristiwa atau kejadian di luar kepala manusia dan bersifat faktual.
Apa yang terjadi di luar kepala kita tidak sama dengan yang terjadi di
dalam kepala kita.
Peristiwa yang terjadi di luar kepala kita bersifat faktual dan netral.
Peristiwa menjadi memiliki makna dan nilai setelah memasuki realitas
internal manusia yang didahului dengan proses kognitif yang dibentuk
oleh pengalaman hidupnya.
13. Kecenderungan alamiah untuk tidak memperhatikan fakta
dan bukti yang berlawanan dengan kepercayaan dan nilai-
nilai kita.
Secara eksplisit mencari fakta dan bukti tersebut
Bila anda tidak mendapati diri anda mengalami keresahan dalam
mencari fakta dan bukti ini, maka anda perlu bertanya apakah anda
telah secara serius menanggapi fakta dan bukti ini.
Bila anda dapati bahwa semua kepercayaan-kepercayaan anda benar
sejak awalnya, maka mungkin anda telah secara canggih mengelabui
diri sendiri