Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi tumbuhan dan unit-unit klasifikasinya. Ia menjelaskan bahwa klasifikasi tumbuhan digunakan untuk mengelompokkan berbagai jenis tumbuhan ke dalam golongan-golongan berdasarkan ciri-ciri mereka, dimulai dari spesies sebagai satuan dasar hingga golongan yang lebih besar. Dokumen tersebut juga membahas berbagai sistem klasifikasi dan kategori taksonomi yang
2. TAKSONOMI TUMBUHAN (Sistematika Tumbuhan)
Ilmu tentang klasifikasi, tatanama, dan
identifikasi tumbuhan
Klasifikasi Tumbuhan
Mengelompokan berbagai jenis tumbuhan ke dalam
Golongan-golongan dr bermacam kategori
(Kategori : tk. dimana suatu takson diletakkan)
- Dimulai dari jenis/spesies sbg satuan dasarnya
- Jenis yg serupa digolongkan ke dlm satu marga
(genus), dan beberapa marga yang bermiripan
membentuk suku (familia), dst.
3. Klasifikasi makhluk hidup:suatu cara memilah dan
mengelompokkan mahkluk hidup menjadi golongan atau
unit tertentu yang disebut takson
Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup
disebut taksonomi
Cara pembentukan atau penyusunan takson takson
disebut klasifikasi
4. Dasar dari klasifikasi makhluk hidup adalah persamaan dan
perbedaan ciri-ciri pada berbagai jenis makhluk hidup
Tujuan klasifikasi :
1. Menyediakan cara pengenalan dan komunikasi yg mudah
2. Menyederhanakan obyek studi (menemukan keseragaman
dlm keaneka ragaman)
3. Mempelajari proses dan hasil evolusi
5. Manfaat Klasifikasi adalah sebagai berikut :
Menyederhanakan objek studi dari makhluk hidup yang
beraneka ragam.
Mengetahui hubungan kekerabatan antar anggota
kelompok makhluk hidup dalam klasifikasi tersebut.
Makin banyak persamaan satu golongan dengan
golongan lain artinya kedua golongan tersebut memiliki
hubungan kekerabatan makin dekat.
6. Macam-Macam Sistem Klasifikasi
1. Sistem Klasifikasi Alami
Sistem klasifikasi ini diciptakan oleh Theophrastus (370SM - 285SM)
Didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa (morfologi)
Tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok : pohon, semak, perdu dan herba
Merupakan suatu cara pengelompokan makhluk hidup berdasarkan
banyaknya persamaaan ciri morfologi yang dimiliki.
Pengamatan dilakukan menggunakan mata telanjang dengan mengamati
bentuk luar tubuh suatu makhluk hidup, antara lain warna,ukuran tubuh,
tinggi/pendek, bentuk daun dan bentuk batang.
Kelebihan sistem ini ialah identifikasi yang mudah. dan sistem ini juga relatif
lebih stabil karena tidak akan berubah oleh perubahan perkembangan
pengetahuan.
7. Macam-Macam Sistem Klasifikasi
2. Sistem Klasifikasi Buatan
Diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), ilmuwan swedia dikenal sebagai
Bapak Klasifikasi
Merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruhnya terhadap
manusia. Misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran.
Didasarkan atas adanya beberapa persamaan ciri morfologi, alat reproduksi
seksual, lingkungan tempat tumbuh, dan daerah penyebarannya tanpa
memperhatikan kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan hubungan
kekerabatan.
Misalnya kupu-kupu dan kelelawar merupakan satu kelompok karena keduanya
dapat terbang.
Kelebihan sistem ini adalah semua orang dapat melakukan pengelompokan
makhluk hidup dengan menentukan sendiri aturan yang digunakan.
8. Macam-Macam Sistem Klasifikasi
3. Sistem Klasifikasi Filogenik
Pengelompokan berdasarkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar takson
(kelompok). Diciptakan oleh Charles Darwin 1859
Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan
kekerabatan yang lebih dekat.
Didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui
hubungan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya.
9. Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Makhluk hidup pada masa ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
a. Hewan (animalia)
makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri, memerlukan
makhluk hidup lain sebagai sumber makanannya, dan dapat melakukan gerak
berpindah tempat.
b. Tumbuhan (plantae)
makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar
matahari, melalui proses fotosintesis, kelompok ini tidak dapat berpindah tempat
meskipun dapat melakukan gerak yang terbatas.
1. Sistem 2 kingdom
10. Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Didasarkan pada cara mendapatkan makanan, makhluk hidup dibedakan
menjadi tiga kelompok besar meliputi:
a. Jamur (fungi) memperoleh nutrisi dengan cara menguraikan media
tempat hidupnya dan menyerapnya.
b. Tumbuhan (plantae) dengan cara fotosintesis (memproduksi makanan
sendiri)
c. Hewan (animalia) dengan cara memakan makhluk hidup lain
2. Sistem 3 kingdom
11. Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Dasar yang digunakan untuk melakukan klasifikasi ini adalah ada tidaknya
membran inti sel.
Organisme yang tidak memiliki membran inti disebut sebagai prokariota
sedang organisme yang memiliki membran inti sel di sebut sebagai
eukariota.
Adapun pengelompokkannya adalah sebagai berikut:
a. Monera (prokariota)
b. Fungi (eukariota)
c. Plantae (eukariota)
d. Animalia (eukariota)
3. Sistem 4 kingdom
12. Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem ini dikemukakan oleh Robert H. Whittaker (1969)
Klasifikasi disusun berdasarkan struktur organisasi internal sel, struktur
organisasi sel, dan tipe nutrisi sel.meliputi
a. kingdom monera meliputi bakteri dan ganggang hijau biru
b. kingdom protista meliputi protozoa dan ganggang
c. kingdom fungi (cendawan)
d. kingdom plantae meliputi bryophyta, pteridophyta dan spermatophyte
e. kingdom animalia meliputi vertebrata dan avertebrata
4. Sistem 5 kingdom
13. Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem ini di kemukakan oleh Robert H. Whittaker setelah diketahui bahwa
virus mampu melakukan reproduksi sebagai ciri dari makhluk hidup.
Sistem ini meliputi:
a. Virus
b. Monera
c. Protista
d. Fungi
e. Plantae
f. Animalia
5. Sistem 6 kingdom
14. Selain mekalukan penggolongan (klasifikasi),dalam taksonomi
juga dilakukan identifikasi atau determinasi (pengenalan)
Melakukan identifikasi makhluk hidup berarti mengungkapkan
identitas suatu makhluk hidup, yaitu menentukan nama yang
benar dan tempat yang tepat dalam klasifikasi
Untuk melakukan identifikasi atau determinasi dapat digunakan
kunci identifikasi atau kunci determinasi
Ilmu yang mengkaji jenis-jenis keanekaragaman makhluk hidup
disebut sistematika
15. Dalam sistem klasifikasi, istilah tingkat takson disebut kategori
Spesies merupakan kategori dasar dari hierarki taksonomik,
karena spesies merupakan batu dasar dalam klasifikasi
biologik, dan dari spesies itu konsep-konsep golongan-
golongan yang lebih tinggi maupun lebih rendah
dikembangkan
Istilah kategori lazim digunakan dalam taksonomi hewan,
namun jarang digunakan secara eksplisit dalam taksonomi
tumbuhan
16. Kategori adalah tingkat-tingkat atau struktur-struktur atau hirarki taksonomi
dari yang tertinggi sampai yang terendah.
Dalam menuliskan klasifikasi tumbuhan, kategori merupakan kerangkanya
dan kemudian nama-nama kelompok tumbuhan dituliskan.
Kategori sesungguhnya adalah pengaturan yang dilakukan oleh para ahli
botani untuk memudahkan mempelajari klasifikasi tumbuhan.
Oleh karena itu, seluruh kategori itu artifisial dan tidak dapat secara riil
dilapangan.
Sedangkan takson adalah kesatuan atau kelompok tumbuhan pada tingkat
manapun.
17. Dalam Kode Internasional Tanaman Tumbuhan (KITT), telah diatur
penulisan nama setiap takson pada kategori tertentu.
Aturan penulisan nama takson pada setiap kategori ditetapkan pada
pemberian akhirnya untuk masing-masing kategori dengan ketentuan
sebagai berikut :
Kategori Takson
Devisi -phyta
Anak Devisi -phytina
Kelas -opsida
Anak Kelas -idea
Bangsa -ales
Anak Bangsa -ineae
Suku -aceae
Anak Suku -oideae
18. Kategori bila dituliskan secara lengkap terdiri atas 24 kategori.
Dari 24 kategori tersebut dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Kategori mayor (kategori besar) yaitu kategori yang dimulai dari
dunia/kingdom/kerajaan sampai pada kategori diatas marga/genus.
Secara lengkap dituliskan berikut :
Dunia (regnum) Anak dunia (sub regnum)
Devisi (divisio) Anak devisi (sub divisio)
Kelas (classis) Anak kelas (sub classis)
Bangsa (ordo) Anak bangsa (sub ordo)
Suku (familia) Anak suku (sub familia)
Rumpun (tribus) Anak rumpun (sub tribus)
19. 2. Kategori minor (kategori kecil) yang dimulai dari marga sampai kategori
jenis. Secara lengkap dituliskan sebagai berikut :
Marga (genus) Anak marga (sub genus)
Seksi (sectio) Anak seksi (sub sectio)
Seri (series) Anak seri (sub series)
Jenis (spesies)
20. 3. Kategori infraspesifik (kategori dibawah jenis) yang dimulai dari anak
jenis sampai anak forma dan terdiri dari :
Anak Jenis (sub spesies)
Varietas (varietas) Anak varietas (sub varietas)
Forma (forma) Anak forma (sub forma)
Anak jenis dianggap sebagai:
variasi morfologi suatu jenis yang mempunyai daerah
distribusi geografi tersendiri, tidak ditemukan bersama-sama dengan
anggota populasi lain yang sejenis
21. Anak jenis adalah suatu kategori yang didalamnya termasuk unsur-unsur yang
memiliki ciri-ciri morfologi, geografi, dan ekologi tertentu, yang memberikan
pembenaran untuk dipisahkan dari sisa populasi dalam suatu jenis.
Varietas merupakan suatu kategori di bawah tingkat jenis yang banyak
digunakan dalam dunia pertanian.
Oleh para ahli taksonomi, varietas dikonotasikan sebagai setiap varian
morfologi suatu jenis tanpa mengaitkan dengan masalah distribusinya; punya
daerah distribusi sendiri; bersama-sama dengan varietas lain dalam jenis yang
sama menempati daerah distribusi yang sama; menunjukkan beda warna atau
habitus.
22. Forma lazimnya dianggap sebagai takson terendah atau kategori paling kecil.
Biasanya forma digunakan untuk menempatkan variasi dalam jenis yang tak
begitu penting.
Variasi tersebut menyangkut: warna mahkota, warna buah, tanggapan
terhadap habitat tertentu, dan sebagainya.
Ke dalam forma dapat dimasukkan setiap varian yang kadangkala terjadi
dalam populasi suatu jenis tanpa memperhatikan besarnya derajat
penyimpangan dan konsistensinya.
23. UNIT-UNIT KLASIFIKASI
Didalam Klasifikasi, makhluk hidup dipilah-pilah dan dikelompokkan menjadi
golongan atau unit-unit tertentu yang disebut takson.
Jadi takson merupakan tingkatan klasifikasi.
Anggota takson yang lebih rendah memiliki persamaan sifat lebih banyak
dibandingkan anggota takson yang lebih tinggi.
24. 1. Species
Beberapa pengertian spesies menurut pandangan para ahli biologi antara lain:
a. Species Taksonomi
Menurut konsep ini populasi-populasi yang terdiri atas individu-individu dengan
ciri-ciri morfologi yang sama, dan dapat dipisahkan dari spesies lainnya oleh
adanya ketidaksinambungan ciri-ciri morfologi yang berkolerasi.
Batasan ini didasarkan pada kriteria morfologi geografi.
Konsep ini sudah dipakai sejak sebelum Linnaeus dan merupakan konsep yang
paling umum dipakai orang hingga sekarang.
25. b. Species Biologi
Menurut konsep ini populasi-populasi yang disatukan satu sama lain oleh
kemungkinan untuk saling kawin mengawini secara bebas, dan terpisah atau
terisolasi dari species-species lainnya oleh penghalang reproduksi.
c. Species Genetik
Menurut konsep ini membatasi spesies dengan suatu ukuran dari perbedaan
genetik atau jarak di antara populasi atau kelompok dari populasi.
26. d. Species Paleontologik
Menurut konsep ini ahli paleontologik bekerja dengan bahan-bahan fosil,
sehingga tidak dapat secara langsung menggunakan konsep spesies yang
didasarkan pada aliran gen dan isolasi reproduksi.
e. Species Kladistik
Menurut konsep ini, sesuatu keturunan dari populasi organisme yang
dianggap sebagai nenek moyang yang tetap mempertahankan identitasnya
dari keturunan tadi, dan mereka mempunyai kecenderungan secara evolusi
dan kenyataan historik.
27. f. Species Biosistematik
mencerminkan suatu unit-unit yang mencerminkan keanekaragaman
hubungan kekerabatan
Spesies homogen adalah suatu spesies yang secara genetik dan morfologik
homogen, semua anggota-anggotannya interfertil,
Spesies heterogen adalah suatu spesies yang tersusun dari kumpulan
tumbuhan yang mempunyai keturunan yang sama, bila sendiri menghasilkan
populasi yang secara morfologi tetap, tetapi bila disilangkan dapat
menghasilkan tipe keturunan yang fertil dan viable.
28. 2. Marga (genus)
Marga adalah suatu kelompok spesies yang dari kesamaannya menunjukkan
hubungan yang lebih dekat dibanding dengan kelompok spesies yang lain.
3. Suku (famili)
Kategori yang tingkatnya lebih tinggi daripada marga adalah suku.
Tiap suku dapat mencakup satu marga atau lebih, dan biasanya didalam
alam merupakan unit yang bersifat natural, dan mudah dikenal karena
warganya menunjukkan ciri-ciri yang memberikan indikasi adanya
pertalian yang erat, yang bagi orang awam pun mudah difahami mengapa
tumbuhan-tumbuhan itu ditempatkan dalam satu unit.
Pada umumnya suku yang bersifat natural itu dianggap terdiri atas
anggota-anggota yang berasal dari nenek moyang yang sama.
Suku-suku tumbuhan tingkat tinggi dipisahkan satu sama lain karena
adanya perbedaan yang melekat pada susunan alat reproduksinya. Seperti
misalnya tipe perbungaan, duduknya bakal buah, letak tembuni, bakal biji,
dll.
29. 4. Bangsa ( Ordo)
Suatu suku atau lebih dapat membentuk suatu kategori yang lebih tinggi yaitu
bangsa (ordo).
Sebagai unit yang lebih besar daripada suku, suatu bangsa merupakan kategori
yang semakin sukar untuk dikenali sebagai unit yang bersifat natural, namun
sebagai unti klasifikasi tetap memperlihatkan keseragaman dalam sifat-sifat
tertentu.
5. Kelas (Classis)
Kategori yang lebih tinggi dari bangsa adalah kelas (classis).
Sekalipun pada dasarnya diantara warganya juga ditemukan kesamaan ciri-ciri
tertentu.
6. Divisi (Divisio)
Divisi terdiri atas sejumlah kelas dan seluruh warganya menunjukkan ciri morfologi
atau organ yang sama atau mempunyai cara reproduksi yang sama, seperti
tercermin dari nama-nama divisi Spermatophyta (tumbuhan biji), Thallophyta
(tumbuhan talus), Schizophyta (tumbuhan yang berkembang biak dengan membelah
diri).
30. Divisi :Chlorophyta
Kelas :Chlorophyceae
Bangsa :Ulvales
Suku :Ulvaceae
Marga :Ulva
Jenis :Ulva lactuca
Divisi :Phaeophyta
Kelas :Phaeophyceae
Bangsa :Fucales
Suku :Sargassaceae
Marga :Sargassum
Jenis :Sargassum echinocarpum J.G. Agardh