Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2023 akan memperluas cakupan imunisasi dengan memberikan vaksin HPV kepada anak perempuan sekolah untuk mencegah kanker serviks, disertai persiapan penjaringan kesehatan dan kerja sama antara sekolah dan puskesmas.
(1) Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas Tulehu tahun 2022 mencakup 6 upaya kesehatan untuk masyarakat di 17 dusun, (2) Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi, penyakit menular dan tidak menular, serta PHBS, (3) Kegiatannya meliputi promosi kesehatan, penyuluhan di sekolah dan rumah tangga, serta advokasi dana desa untuk pembangunan kese
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Dokumen tersebut membahas latar belakang, tujuan, sasaran, dan ruang lingkup dari pedoman pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan di BLUD UPT Puskesmas Rendeng. Pedoman ini diharapkan menjadi acuan bagi tenaga promosi kesehatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di wilayah kerja puskesmas."
Dokumen tersebut mengidentifikasi beberapa akar penyebab masalah kesehatan ibu dan anak di desa tersebut, diantaranya kurangnya keterampilan dan pengetahuan bidan, kurangnya kunjungan rumah dan layanan kesehatan, serta tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat yang rendah.
Lokakarya mini lintas sektor triwulan kedua memaparkan laporan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi masing-masing sektor (pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, agama) di wilayah Manipi serta rencana tindak lanjutnya. Sektor kesehatan antara lain membahas program imunisasi, gizi dan KIA, sementara sektor pendidikan membahas UKS di sekolah.
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthAnggita Dewi
油
Tiga sistem utama yang digunakan untuk memantau penyakit menular di Indonesia adalah EWARS untuk kesehatan manusia, iSIKHNAS untuk kesehatan hewan, dan kerja sama antara berbagai kementerian untuk memantau penyakit zoonosis secara terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
Buku panduan ini menjelaskan bahwa Posyandu adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola secara partisipatif oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar dan sosial dasar seperti pemantauan pertumbuhan anak, imunisasi, dan konseling gizi guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencapai keluarga sehat.
Dokumen tersebut membahas pentingnya kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan di desa, termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah kesehatan secara mandiri. Untuk itu, dibentuk struktur organisasi Desa Siaga yang terdiri dari kelompok-kelompok seperti Dasolin, ambulan desa, dan donor darah untuk menunjang kemandirian masyarakat. Dana kesehatan mandiri dapat bersumber dari infak masyar
Petunjuk teknis ini membahas tentang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam Desa Siaga Aktif, mencakup pengertian Desa Siaga Aktif, langkah-langkah pelaksanaannya, peran sumber daya manusia, dan sistem pemantauan evaluasi.
Dokumen ini merupakan Standar Operasional Prosedur tentang Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) selama 90 hari untuk bayi dan balita gizi buruk dan kurang di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis. Dokumen ini menjelaskan tujuan, sasaran, kebijakan, dan prosedur pelaksanaan PMT-P mulai dari persiapan, pelaksanaan pemberian makanan tambahan oleh bidan desa dan kader, pelaporan, hingga evaluasi yang dil
Buku panduan pelaksanaan pispk masa pandemi covid 19 serta adaptasi kebiasaan...Tini Wartini
油
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) pada masa pandemi COVID-19 dan adaptasi kebiasaan baru. Panduan ini memberikan pedoman bagaimana Puskesmas dapat melakukan penyesuaian dalam pelaksanaan PIS-PK dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan selama pandemi, seperti melakukan kunjungan secara terbatas, mengoptimalkan data hasil kunjungan untuk pencegahan COVID-
Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat komunitas yang memberikan layanan kesehatan seperti imunisasi, gizi, dan KB. Posyandu dilaksanakan dengan sistem lima kegiatan (meja posyandu) yaitu pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan penkes. Posyandu dikembangkan pada tahun 1984 atas prakarsa Presiden Soeharto untuk meningkatkan kesehatan ibu dan
1.1.1 f notulen penyusunan perencanaan puskesmasHerti Septiani
油
Rapat miniloka tahunan Puskesmas Baros membahas rencana program kesehatan tahun 2015, meliputi promosi kesehatan, lingkungan, KIA/KB, gizi, penyakit menular, sekolah, gigi dan mulut, haji, jiwa, serta manajemen puskesmas. Rapat dihadiri 42 peserta dan membahas evaluasi tahun lalu, petunjuk penyusunan rencana, serta target prioritas setiap program kesehatan.
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptxmutya11
油
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan stunting di Kecamatan Beruntung Baru melalui program rembuk stunting. Program tersebut mencakup pemantauan status gizi balita, intervensi gizi, dan analisis penyebab tingginya angka stunting di wilayah tersebut sebesar 14,3% yang antara lain disebabkan oleh keterbatasan sarana ukur dan kurangnya edukasi gizi kepada masyarakat.
Lokakarya mini lintas sektor triwulan kedua memaparkan laporan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi masing-masing sektor (pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, agama) di wilayah Manipi serta rencana tindak lanjutnya. Sektor kesehatan antara lain membahas program imunisasi, gizi dan KIA, sementara sektor pendidikan membahas UKS di sekolah.
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthAnggita Dewi
油
Tiga sistem utama yang digunakan untuk memantau penyakit menular di Indonesia adalah EWARS untuk kesehatan manusia, iSIKHNAS untuk kesehatan hewan, dan kerja sama antara berbagai kementerian untuk memantau penyakit zoonosis secara terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
Buku panduan ini menjelaskan bahwa Posyandu adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola secara partisipatif oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar dan sosial dasar seperti pemantauan pertumbuhan anak, imunisasi, dan konseling gizi guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencapai keluarga sehat.
Dokumen tersebut membahas pentingnya kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan di desa, termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah kesehatan secara mandiri. Untuk itu, dibentuk struktur organisasi Desa Siaga yang terdiri dari kelompok-kelompok seperti Dasolin, ambulan desa, dan donor darah untuk menunjang kemandirian masyarakat. Dana kesehatan mandiri dapat bersumber dari infak masyar
Petunjuk teknis ini membahas tentang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam Desa Siaga Aktif, mencakup pengertian Desa Siaga Aktif, langkah-langkah pelaksanaannya, peran sumber daya manusia, dan sistem pemantauan evaluasi.
Dokumen ini merupakan Standar Operasional Prosedur tentang Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) selama 90 hari untuk bayi dan balita gizi buruk dan kurang di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis. Dokumen ini menjelaskan tujuan, sasaran, kebijakan, dan prosedur pelaksanaan PMT-P mulai dari persiapan, pelaksanaan pemberian makanan tambahan oleh bidan desa dan kader, pelaporan, hingga evaluasi yang dil
Buku panduan pelaksanaan pispk masa pandemi covid 19 serta adaptasi kebiasaan...Tini Wartini
油
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) pada masa pandemi COVID-19 dan adaptasi kebiasaan baru. Panduan ini memberikan pedoman bagaimana Puskesmas dapat melakukan penyesuaian dalam pelaksanaan PIS-PK dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan selama pandemi, seperti melakukan kunjungan secara terbatas, mengoptimalkan data hasil kunjungan untuk pencegahan COVID-
Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat komunitas yang memberikan layanan kesehatan seperti imunisasi, gizi, dan KB. Posyandu dilaksanakan dengan sistem lima kegiatan (meja posyandu) yaitu pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan penkes. Posyandu dikembangkan pada tahun 1984 atas prakarsa Presiden Soeharto untuk meningkatkan kesehatan ibu dan
1.1.1 f notulen penyusunan perencanaan puskesmasHerti Septiani
油
Rapat miniloka tahunan Puskesmas Baros membahas rencana program kesehatan tahun 2015, meliputi promosi kesehatan, lingkungan, KIA/KB, gizi, penyakit menular, sekolah, gigi dan mulut, haji, jiwa, serta manajemen puskesmas. Rapat dihadiri 42 peserta dan membahas evaluasi tahun lalu, petunjuk penyusunan rencana, serta target prioritas setiap program kesehatan.
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptxmutya11
油
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan stunting di Kecamatan Beruntung Baru melalui program rembuk stunting. Program tersebut mencakup pemantauan status gizi balita, intervensi gizi, dan analisis penyebab tingginya angka stunting di wilayah tersebut sebesar 14,3% yang antara lain disebabkan oleh keterbatasan sarana ukur dan kurangnya edukasi gizi kepada masyarakat.
Dokumen tersebut merangkum tentang Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2022 di Puskesmas Kecamatan Cipayung. BIAS bertujuan untuk memberikan imunisasi lanjutan kepada anak sekolah dasar agar terlindungi dari penyakit menular seperti campak, rubela, dan difteri sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Pada masa pandemi, BIAS perlu tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehat
1_Kebijakan Imunisasi RV DAN HPV di Indonesia_21 &24 Juli 23_2.pdfsellieagustina
油
Kebijakan imunisasi adalah kebijakan yang mengatur penyelenggaraan imunisasi di Indonesia. Kebijakan ini bertujuan untuk mencegah penyakit menular dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Beberapa kebijakan imunisasi di Indonesia, di antaranya:
Program Imunisasi Nasional (PIN) yang mengintegrasikan imunisasi rutin anak
Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilakukan untuk memutus rantai penularan polio
Advokasi kebijakan imunisasi oleh puskesmas kepada pemerintah daerah
Pemantauan intensif terhadap daerah imunisasi
Beberapa imunisasi rutin yang diberikan kepada anak, di antaranya:
Imunisasi BCG untuk mencegah TBC
Imunisasi polio untuk mencegah polio
Imunisasi DPT untuk mencegah difteri, batuk rejan, dan tetanus
Imunisasi HB untuk mencegah hepatitis B
Imunisasi campak
Imunisasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencegah penyakit menular dan melindungi kesehatan masyarakat.
powerpoint puskesmas panjteraja sosialisasi hpv disekolah panteraja sd negri 1 panteraja dan min mesjid panteraja human papiloma virus dan vaksin campak disekolah sd dan min nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjdisuntikkan dlengan kanan dengan posisi 90 derajat agar obat masuk secara maksimalmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmpuskesmas panteraja cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Dokumen ini membahas prosedur pelaksanaan program imunisasi nasional untuk anak sekolah dasar, termasuk pelaksanaan imunisasi campak, DT, dan TD; penanganan kejadian ikutan pasca imunisasi; serta cara penyuntikan vaksin campak, DT, dan TD.
Kebijakan memperkenalkan vaksin baru rotavirus dan HPV ke dalam program imunisasi nasional tahun 2023 untuk mencegah diare dan kanker serviks. Vaksin-vaksin ini akan diberikan sesuai jadwal imunisasi yang telah ditetapkan untuk meningkatkan cakupan imunisasi dan menurunkan angka penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pelaksanaan imunisasi pneumokokus, yang mencakup karakteristik vaksin PCV, jadwal pemberian, ketentuan pelaksanaan, contoh kasus, langkah penyuntikan, dan manajemen vaksin serta logistik.
Dokumen tersebut membahas strategi kampanye vaksinasi campak di Indonesia antara tahun 2009-2011. Kampanye ini bertujuan meningkatkan cakupan vaksinasi campak hingga 95% pada anak usia 9-59 bulan melalui berbagai persiapan logistik, pelatihan petugas, sosialisasi, dan pelaksanaan vaksinasi secara masal.
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
2. Imunisasi HPV melalui kegiatan BIAS dilaksanakan satu kali setahun pada setiap waktu yang
telah ditentukan
Penyelenggaraan imunisasi pada anak sekolah tingkat dasar atau sederajat dilaksanakan secara
terpadu oleh lintas program dan lintas sektoral dalam hal tenaga, sarana dan dana mulai dari
tingkat pusat sampai tingkat pelaksana
Keterpaduan lintas program dan lintas sektor terkait diselenggarakan melalui wadah yang
sudah ada, yaitu Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (TP UKS/M)
Seluruh kebutuhan vaksin, alat suntik dan safety box dibebakan pada APBN, sedangkan
kebutuhan kartu imunisasi anak sekolah, format laporan, perlengkapan anafilaktik dan biaya
operasional dibebankan APBD dan sumber pembiayaan lain yang sah
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
Setiap anak sasaran BIAS berhak mendapatkan pelayanan imunisasi HPV yang berguna untuk
mencegah kanker serviks
Kebijakan dan Strategi Pelaksanaan Program
Imunisasi HPV
3. Kebijakan Imunisasi HPV pada Masa Pandemi/
Adaptasi Kebiasaan Baru
Imunisasi pada anak usia sekolah harus tetap diupayakan lengkap sesuai jadwal. Strategi
pemberian imunisasi untuk anak sekolah mempertimbangkan situasi epidemiologi COVID-
19, kebijakan pemerintah daerah dan satuan pendidikan, serta situasi epidemiologi PD3I.
Bagi daerah dimana sekolah sudah dapat dibuka, maka kegiatan BIAS dapat dilaksanakan
seperti biasa di sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sementara itu,
bagi daerah dimana sekolah belum dapat dibuka, maka BIAS dapat dipertimbangkan
dilaksanakan di sekolah, puskesmas, atau melalui puskesmas keliling.
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
Seluruh kegiatan pelayanan imunisasi bagi anak sekolah harus memperhatikan protokol
kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19, baik bagi petugas maupun
sasaran imunisasi
4. Pengorganisasian [1]
Kegiatan BIAS
termasuk dalam Trias
Program UKS/M
Dalam penyelenggaraan BIAS
agar sektor kesehatan
senantiasa berkoordinasi
dengan Tim Pembina dan Tim
Pelaksana UKS/M
Tim Pembina UKS/M yang
menangai UKS/M di
tingkat Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota dan
Kecamatan
Pembinaan dan pengembangan
UKS/M dilaksanakan oleh
Kementerian Pendidikan
Nasional, Kementerian
Kesehatan, Kementerian Agama,
dan Kementerian Dalam Negeri
sesuai tugas dan fungsinya, yang
telah ditetapkan dengan
Keputusan Bersama 4
Kementerian Tahun 2014
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
5. Imunisasi HPV diberikan kepada sasaran anak perempuan usia kelas 5 (dosis pertama)
dan usia kelas 6 (dosis kedua) SD/MI atau sederajat
Sasaran
Jenis Vaksin Bulan Pemberian
Sekolah Tidak sekolah
Kelas 5 Usia 11 tahun HPV dosis 1*) Agustus 1 kali
Kelas 6 Usia 12 tahun HPV dosis 2*) Agustus 1 kali
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
Sasaran dan Jadwal Pelaksanaan
7. ADVOKASI SOSIALISASI PELATIHAN
Tahapan Kegiatan: Persiapan
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
on
dilakukan
terstruktur,
petugas,
dan
dapat
pelatihan yang
Untuk mendapatkan hasil yang
optimal perlu didukung oleh tenaga
pelaksana yang terampil.
Peningkatan pengetahuan
keterampilan petugas,
pembinaan yang intensif. Pelatihan
juga dapat dilakukan kepada awak
media.
workshop
training,
maupun
pendampingan teknis,
job
the
orientasi,
melalui
Dilakukan untuk menyebarluaskan
informasi kepada masyarakat agar
mendukung dan terlibat aktif dalam
pelaksanaan kegiatan ini.
Dapat dilakukan melalui pertemuan
koordinasi dengan lintas program
dan lintas sektor terkait, organisasi
profesi (IDI, POGI, HOGI, IDAI, IBI,
PPNI), organisasi keagamaan,
organisasi masyarakat.
Sosialisasi melalui surat edaran dan
media KIE dilakukan sebelum
pelaksanaan BIAS imunisasi HPV.
sarana pendukung lainnya (vaccine
refrigerator, ADS, vaccine carrier,
coolpack, peralatan anafilaktik,
formulir pencatatan,dll).
penyediaan
maupun
biaya
untuk
ketersediaan
dan
baik
kebijakan
anggaran
operasional
dukungan dalam penyelenggaraan
imunisasi HPV
Dukungan dapat berupa penetapan
kepada pengambil
untuk memperoleh
Dilakukan
kebijakan
8. Tahapan Kegiatan: Pelaksanaan
1. PENYIAPAN LOGISTIK
a) Vaccine carrier
Periksa vaccine carrier yang akan digunakan, dan pastikan sesuai dengan standar, tidak terdapat keretakan
pada dindingnya, mempunyai spon penutup, dan dapat ditutup rapat
b) Coolpack (Kotak Dingin Cair)
Sediakan coolpack yang telah diisi dengan air dan didinginkan dalam lemari es minimal selama 24 jam.
Jumlah coolpack yang dibutuhkan sesuai dengan jenis vaccine carrier yang digunakan dan diletakkan pada
sisi vaccine carrier. Jangan menggunakan coldpack (kotak dingin beku) atau es batu.
c) Vaksin
Vaksin yang digunakan adalah vaksin HPV dalam kemasan satu dosis atau multi
dosis. Siapkan vaksin sesuai dengan jumlah sasaran yang akan diimunisasi dibagi
dengan Indeks Pemakaian (IP) vaksin. Vaksin dimasukkan pada bagian tengah
vaccine carrier.
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
9. Tahapan Kegiatan: Pelaksanaan
d) Auto Disable Syringe (ADS)
ADS 0,5 ml yang dibutuhkan sama dengan jumlah sasaran yang akan diimunisasi HPV. Untuk vaksin HPV
sediaan single dose, ADS telah tersedia bersama dengan vaksinnya.
e) Safety Box
Satu safety box 2,5 liter untuk 50 alat suntik atau 5 liter untuk 100 alat suntik (0,5 ml maupun 5 ml)
f) Peralatan Anafilaksis
Untuk mengantisipasi apabila terjadi reaksi anafilaksis pasca imunisasi
g) Format Pencatatan dan Pelaporan
h) Kartu Imunisasi Anak Sekolah atau Buku Rapor Kesehatanku
untuk merekam status imunisasi
untuk membantu petugas dalam menentukan status imunisasi anak sekolah dan jadwal imunisasi selanjutnya
Kartu ini disimpan seumur hidup
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
10. Tahapan Kegiatan: Pelaksanaan
2. PENDATAAN SASARAN DAN RIWAYAT STATUS IMUNISASI
Pada awal tahun ajaran meminta data jumlah anak sekolah SD/MI atau sederajat
kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor Wilayah Agama
Kabupaten/Kota.
Untuk anak usia sekolah yang tidak bersekolah, data diperoleh dari dinas sosial atau
pendataan langsung oleh kader dari rumah ke rumah.
Data anak usia kelas 5 dan 6 diperlukan untuk menghitung kebutuhan logistik vaksin
HPV.
Melalui surat pemberitahuan dari kepala sekolah, orang tua siswa kelas 5 dan 6
diminta untuk mengisi Data Riwayat Imunisasi Anak. Data ini akan diisikan oleh Guru
pada kolom catatan yang ada di kartu imunisasi anak sekolah atau rapor kesehatan
anak.
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
11. Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
FORM DATA RIWAYAT
IMUNISASI ANAK YANG
HARUS DISI OLEH ORANG TUA
12. Tahapan Kegiatan: Pelaksanaan
3. SKRINING KESEHATAN
Sebelum pelaksanaan imunisasi, perlu dilakukan skrining singkat tentang
kondisi kesehatan sasaran
Maksimal 1 minggu
sebelum pelaksanaan
imunisasi, anak diberikan
format skrining status
kesehatan agar disi oleh
orang tua
Format skrining yang
sudah diisi, dibawa pada
saat pelaksanaan
imunisasi
Skrining juga dilakukan
sesaat sebelum pelayanan
dengan mengukur suhu
tubuh anak ketika anak baru
sampai tempat pelayanan
Imunisasi HPV wajib diberikan, namun jika anak sedang sakit, maka imunisasi dapat ditunda dan
akan diberikan di Puskesmas terdekat dengan membawa surat pengantar dari sekolah
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
13. Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
FORM SKRINING KESEHATAN
14. Tahapan Kegiatan: Pelaksanaan
4. PEMBERIAN IMUNISASI
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian imunisasi HPV:
Melakukan penyuluhan
Pengaturan sasaran imunisasi
Pastikan Vaksin masih berkualitas/poten
Gunakan alat suntik sekali pakai
Dosis dan cara pemberian imunisasi HPV
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
15. Sebelum Imunisasi Sesudah Imunisasi
Tahapan Kegiatan: Pelaksanaan
4. PEMBERIAN IMUNISASI : Melakukan penyuluhan
Penyuluhan dilakukan sebelum dan sesudah pelayanan imunisasi kepada guru,
orang tua dan siswa
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
Jadwal imunisasi berikutnya
mengingatkan kembali tentang reaksi
simpang yang mungkin terjadi dan
tindakan yang harus dilakukan
Jadwal imunisasi HPV berikutnya
Keluhan yang mungkin terjadi setelah
imunisasi dan tindakan yang harus dilakukan
Alasan pemberian imunisasi HPV, manfaat
16. Tahapan Kegiatan: Pelaksanaan
4. PEMBERIAN IMUNISASI : Pengaturan sasaran imunisasi
1) Pastikan anak memegang kartu imunisasi dan duduk menurut nomor urut
2) Anak dipanggil satu persatu untuk dilayani
3) Pemberian imunisasi dilakukan pada anak bila ada tanda ( 鏝 ) pada buku
register
4) Sebaiknya penyuntikan dilakukan di ruang tersendiri.
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
17. Tahapan Kegiatan: Pelaksanaan
4. PEMBERIAN IMUNISASI : Pengaturan sasaran imunisasi
Pastikan anak memegang
kartu imunisasi dan
duduk menurut nomor
urut
Anak dipanggil
satu persatu untuk
dilayani
Pemberian imunisasi
dilakukan pada anak bila
ada tanda ( 鏝 ) pada buku
register
Sebaiknya
penyuntikan
dilakukan di ruang
tersendiri
Pemberian imunisasi anak usia sekolah dalam kegiatan BIAS pada masa pandemi COVID-19 dapat merujuk
Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor SR.02.06/4/9160/2020 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) serta Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi Pada Masa Pandemi COVID-19
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
18. Tahapan Kegiatan: Pelaksanaan
4. PEMBERIAN IMUNISASI : Pastikan Vaksin masih berkualitas/poten
Belum kadaluarsa
Label kemasan vaksin masih ada dan terbaca
Vaksin HPV disimpan pada suhu 2-8尊C dan belum pernah terpapar suhu beku
Sisa vaksin HPV sediaan multi dosis harus dibuang pada akhir sesi pelayanan di sekolah
Sisa vaksin HPV sediaan multi dosis yang sudah dibuka di Puskesmas masih dapat digunakan sampai 28 hari (kriteria
multidose vial policy (MDVP) yaitu:
vaksin tersimpan dalam suhu 2-8尊C
VVM masih A atau B, tertulis tanggal vaksin dibuka pada vial vaksin
tidak melewati tanggal kadaluwarsa
vial vaksin tidak terendam air atau beku
semua dosis diambil secara aseptik
Vaksin dibawa dengan vaccine carrier yang berisi cool pack
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
19. Tahapan Kegiatan: Pelaksanaan
4. PEMBERIAN IMUNISASI : Gunakan alat suntik sekali pakai
Pastikan menggunakan Auto Disable Syringe (ADS) yang belum kadaluarsa, serta kemasan masih utuh dan
tidak sobek
4. PEMBERIAN IMUNISASI : Dosis dan cara pemberian imunisasi HPV
1) Dosis pemberian 0,5 ml, intramuskular di lengan atas, pertengahan M. deltoideus
2) Untuk mencegah terjadinya abses dingin, vaksin dalam vial yang belum dibuka agar dihangatkan dengan cara
menggenggamnya
3) Ambil vaksin dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam ADS
4) Bersihkan kulit dengan kapas yang sudah dibasahi dengan air matang atau kapas kering. Tunggu hingga kering
5) Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan jari telunjuk
6) Tusukkan jarum suntik dengan sudut 90属 terhadap permukaan kulit.
7) Kemudian suntikkan vaksin secara pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.
8) ADS bekas langsung dimasukkan dalam safety box tanpa di tutup kembali (no recapping).
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
20. Tahapan Kegiatan: Pelaksanaan
9. Lokasi bekas suntikan ditekan dengan kapas baru yang kering. Jangan memijat-mijat daerah bekas suntikan.
10. Jika ada perdarahan kapas tetap ditekan pada lokasi suntikan hingga perdarahan berhenti.
11. Catat tanggal pemberian imunisasi HPV dalam kartu imunisasi anak sekolah atau buku rapor kesehatanku.
12. Anak diminta untuk tidak meninggalkan sekolah 30 menit setelah penyuntikan.
13. Petugas kesehatan harus tinggal di sekolah 30 menit setelah penyuntikan imunisasi yang terakhir untuk
memantau apabila terjadi reaksi ana laksis.
14. Vial vaksin yang sudah dibuka/bekas harus dikumpulkan, dicatat dan dibawa kembali ke Puskesmas untuk
dimusnahkan.
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
21. Pencatatan dan pelaporan imunisasi HPV harus dilakukan secara akurat, lengkap dan tepat waktu
PENCATATAN PELAPORAN
Pencatatan dan Pelaporan
Format pencatatan terintegrasi dengan format
pencatatan pelaksanaan BIAS
Hal-hal yang harus dicatat: nama anak (sasaran), tanggal
lahir/umur, nama orang tua dan tanggal pemberian
imunisasi HPV
Hasil pelaksanaan imunisasi HPV tidak hanya dicatat
dalam format pencatatan puskesmas, tetapi juga dicatat
dalam kartu imunisasi anak sekolah/ buku rapor
kesehatanku
Apabila anak pidah sekolah sebelum imunisasi HPV
lengkap, kartu imunisasi diberikan pada anak tersebut
dengan pesan agar dijaga dengan baik dan diperlihatkan
pada petugas kesehatan untuk melengkapi imunisasi
HPV
Pelaporan imunisasi HPV terintegrasi dengan pelaporan
pelaksanaan BIAS
Untuk pelaksanaan imunisasi HPV melalui kegiatan BIAS
di sekolah, setelah pelayanan selesai, petugas membuat
laporan singkat atas hasil imunisasi
Setelah seluruh kegiatan BIAS dilaksanakan, petugas
melakukan rekapitulasi perhitungan, kemudian
dilaporkan secara berjenjang
Pelaporan hasil kegiatan BIAS harus sudah
mengkompilasi antara hasil kegiatan BIAS di sekolah dan
di luar sekolah
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
22. KARTU IMUNISASI ANAK SEKOLAH
SURAT PENGANTAR
IMUNISASI HPV DARI
SEKOLAH
Pencatatan dan Pelaporan
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
23. Pencatatan dan Pelaporan
LAMPIRAN 8
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
TAHUN
:
:
:
JENIS
PENCATATAN HASIL BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)
BAGI ANAK YANG TIDAK BERSEKOLAH
DI UNIT PELAYANAN
FORM PENCATATAN
ANAK TIDAK
SEKOLAH
TANGGAL IMUNISASI
NO NAMA
1 2
KELAMI
N
2
TANGGAL
LAHIR/UMUR
4
NAMA ORANG TUA
5
CAMPAK/
MR
(7 th)
6
DT
(7th)
7
Td KELAS
2
(8 th)
8
Td KELAS
5
(11 th)
9
HPV1
(11 th)
10
HPV2
(12 th)
11
Tanggal/Bulan/Thn
Petugas Pelaksana
TTD
(Nama)
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
LAMPIRAN 7
FORM
PENCATATAN DI
SEKOLAH
PENCATATAN HASIL BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)
DI UNIT PELAYANAN
KABUPATEN/KOTA :
PUSKESMAS :
SEKOLAH :
KELAS :
TAHUN :
NO NAMA
JENIS
KELAMIN
TANGGAL
LAHIR/UMUR
NAMA ORANG TUA
TANGGAL IMUNISASI
CAMPAK/
MR
DT
Td KELAS
2
Td KELAS
5
HPV1 HPV2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NO JENIS LOGISTIK IMUNISASI
JUMLAH
DIBAWA PEMAKAIAN SISA
1 Vaksin Campak Rubella
2 Vaksin DT
3 Vaksin Td
4 Vaksin HPV
5 ADS 0,5 ml
6 ADS 5 ml
7 Safety Box
Mengetahui Tanggal/Bulan/Thn
Kepala Sekolah Petugas Pelaksana
TTD + Stempel Sekolah TTD
(Nama) (Nama)
24. Pencatatan dan Pelaporan
Apabila sudah tersedia, pencatatan dan pelaporan
individu pelaksanaan imunisasi HPV dilakukan
terintegrasi melalui sistem informasi elektronik
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
25. Indikator jangkauan program Indikator perlindungan
Pemantauan dan Evaluasi
PEMANTAUAN HASIL IMUNISASI
Pemantauan imunisasi HPV pada anak perempuan kelas 5 dan 6 dilakukan di tingkat Puskesmas, Kecamatan,
Kabupaten/Kota dan Provinsi, meliputi:
1) % cakupan imunisasi pertama sebagai indikator jangkauan program
2) % cakupan dosis kedua anak dengan interval 12 bulan kemudian sebagai indikator perlindungan.
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
26. Pemantauan dan Evaluasi
PEMANTAUAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI
Vaksin HPV pada umumnya tidak menimbulkan KIPI yang serius.
Tanggal 12 Maret 2014, Badan WHO yaitu Global Advisory Committee on Vaccine
Safety (GACVS) vaksin HPV dinyatakan tetap aman.
Reaksi lokal: kemerahan, pembengkakan dan nyeri di lokasi suntikan pada 25%
anak yang menerima imunisasi HPV. Gejala ini timbul satu hari setelah pemberian
imunisasi dan berlangsung satu sampai tiga hari
Reaksi sistemik: demam atau iritability jangka pendek setelah pemberian imunisasi
lebih jarang ditemukan.
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
27. Pemantauan dan Evaluasi
EVALUASI
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil maupun proses kegiatan bila dibandingkan
dengan target atau capaian yang diharapkan.
Evaluasi yang dapat dilakukan untuk menilai capaian program demonstrasi imunisasi HPV adalah:
Evaluasi cakupan imunisasi HPV baik dari pencatatan dan pelaporan rutin maupun hasil survey;
Evaluasi logistik dengan menilai indeks pemakaian (IP) Vaksin;
Evaluasi dampak untuk menilai keberhasilan imunisasi terhadap penurunan morbiditas penyakit kanker
serviks dan kutil kelamin.
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
28. Media KIE Imunisasi HPV
Buku Saku bagi Guru dan Orang Tua
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV
29. Media KIE Imunisasi HPV
Poster
SPANDUK
Leaflet Mitos dan Fakta Imunisasi HPV
Rencana dan Teknis Pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi HPV