Buku ini membahas transformasi pengembangan modal insani sektor publik Indonesia. Terdiri dari 5 bab yang membahas pelajaran dari era disrupsi, pergeseran paradigma pengembangan SDM, potret saat ini dan tren ke depan pengembangan kompetensi ASN, serta enabler untuk mendukung pengembangan tersebut seperti komitmen pimpinan dan teknologi informasi. Buku ini diapresiasi karena mengangkat pentingnya pengembangan SDM aparatur, meskipun
2. Outline
Information of The Book
01
Basic Plot Summary
02
Praise and Critique
03
Recommendation
04
Rating
05
3. Terdiri dari: 132 Halaman 5 Chapter:
• Chapter One
Belajar dari Era Sarwa Disrupsi
• Chapter Two
Pergeseran ParadigmaPengembangan Human Capital
• Chapter Three
Potret Pengembangan Kompetensi ASN Saat ini
• Chapter Four
Tren Pengembangan Modal Insani Sektor Publik ke depan
• Chapter Five
Enabler Pengembangan Modal Insani
Information of The Book
4. Basic Plot Summary
Chapter One
Belajar dari Era Sarwa Disrupsi
1. Era Vuca
2. Triple
Distruption
• Digital
Distruption
• Milenial
Distruption
• Pandemic
Distruption
Learningagility
menjawab
tantanganyang
ada:
1. People agility
2. Result agility
3. Mental agility
4. Change agility
Chapter Two
Pergeseran Paradigma PengembanganHumanCapital
Human Resource
Human Capital
lebih berfokus pada penambahan
dengan penciptaan value untuk
pengembangan individupegawai
SDM sebagai ujung tombak
organisasi
Hal penting
dalam
pengembangan
Kompetensi
Teknologipembelajaran
Pengembangan Kompetensiterintegrasi
Kebijakanakreditasiuntuk mendukung
lembaga pelatihan
5. Basic Plot Summary
Chapter Three
Potret Pengembangan Kompetensi ASN Saat ini
Tahapan Manajemen
Pengembangan
Kompetensi ASN
Smart ASN
integritas, nasionalisme,
profesionalisme,wawasanglobal,
penguasaan teknologi informasi
(informationtechnology) dan bahasa
asing, serta jiwa hospitality,
entrepreneurship,danjaringan luas
1. Perencanaan Pengembangan KompetensiASN
2. Pelaksanaan Pengembangan KompetensiASN
3. Evaluasi PengembanganKompetensiASN →RTL
Problema PengembanganKompetensiASN SaatIni
Tidak Selaras antara Kebutuhan Kompetensi ASN dengan Kebutuhan
Organisasi
Titik Berat Pengembangan Kompetensi Masih kepada Formal Learning,
Bagaimana dengan Experencial dan Social Learning?
Pengembangan Kompetensi masih bergantung pada penugasan daripada
inisiatif ASN.
Akses Teknologi Informasi yang Belum Merata
6. Basic Plot Summary
Chapter Four
Tren PengembanganModalInsaniSektorPublik ke
depan
• Learning Wallet: anggaran pembelajaran pegawai
• Manajemen Talenta (Global Talent): Pengembangan SDM
berdasarkan bakat dan talenta
• ASN Corporate University: penyiapan SDM untuk pencapaian
misi organisasi (colaborative, change, complexity)
• Model Pembelajaran 70:20:10: 70% praktik, 20% mentoring dan
coaching, 10% kelas formal
• Dynamic Curriculum: revisi kurikulum terus menerus sesuai
kebutuhan
• Learning Management System ASN Unggul Multi-tenancy
• Sekolah Kader : Mempersiapkan Talenta Berprestasi Menjadi
Pemimpin Masa Depan
Chapter Five
EnablerPengembanganModal
Insani
1. Komitmen Pimpinan
2. Core Value dan Branding
Employee ASN
3. Teknologi Informasi
7. Praise and Critique
• 8 KTI khususnya Buku
Transformasi Modal Insani
menjadi jawaban dari stereotype
bahwa ASN illiterate
• Merupakan wujud kolaborasi
nyata antara Government (LAN)
dan NGO (Tanoto Foundation)
• Apresiasi kepada seluruh pihak
yang concern terhadap perubahan
birokrasi kedepan
• Kurang data lapangan berapa izin
belajar? Berapa tugas belajar?
• Kurang mengangkat isu perempuan
padahal LAN menerima
penghargaan dari Ikatan PIMTI
Perempuan Indonesia
• Kertas terlalu tebal, kurang handy
untuk di bawa-bawa
• Desain kurang milenial
• Masih terdapat kesalahan dalam
penulisan (halaman
2,5,8,107,108,109,199)
8. Recommendation
• Diperlukan kolaborasi antar pegawai dan
instansi untuk mengelola SDM Aparatur
kedepan. Silo mentality harus disingkirkan
• PoliticalWill = Pejabat Pembina Kepegawaian
(PPK) dialihkandari pejabat politik ke pejabat
publik
• Learning by doing dengan exchange
• Pola pembibitan