2. Orang munafik adalah orang yang paling jahat dari semua orang dan layak
untuk mendapatkan hukuman di hari kiamat. Ini karena mereka berperilaku
sebagai Muslim, tetapi mereka adalah musuh yang paling jahat dari semua
musuh karena mereka menyembunyikan kekufuran dan syirik. Pentingnya
mempelajari kemunafikan adalah sebagaimana pentingnya mempelajari
Tauhid karena keduanya saling berkaitan. Jika kita tidak mempelajari
kufur, syirik dan nifaq, tidak dapat disangkal lagi, kita bisa jatuh ke
dalamnya, dan selanjutnya menjadi Kafir. Jika seseorang tidak mengetahui
karekteristik dari Musyirikin, dia akan menjadi Musyrik. Dan sama halnya jika
kita tidak mempelajari kareteristik munafik kita akan menjadi munafik. Hanya
Mumin dan Muslim sejati yang takut melakukan nifak atau kufur, dan hanya
muwwahid yang takut untuk melakukan syirik. Satu-satunya orang yang
dengan bebas melakukan kufur, nifak dan syirik adalah Kafir. Perhatian
pertama bagi setiap Muslim adalah menjauhi kufur, syirik dan nifak, dan
kemudian beribadah kepada Allah semata
3. Allah SWT Berfirman dalam Al-Quran:
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada
tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak
akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (QS An
Nisaa, 4: 145)
Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari oleh Ibnu Abi Mulaikah, yang
berkata,
Aku bertemu tiga puluh Shahabat Nabi SAW dan masing-masing
dari mereka takut menjadi orang munafik, dan tidak ada dari mereka
yang berkata bahwa dia sekuat Jibril atau Mikail. Dan Hasan (Al
Basri) berkata: Hanya orang yang beriman yang takut dari
kemunafikan, dan hanya orang munafik yang merasa aman darinya
(kemunafikan). (Shahih Al Bukhari Kitabul Iman Bab 36)
Dan Nabi Ibrahim A.S. berkata:
Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan
jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-
berhala. (QS Ibrahim, 14: 35)
4. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu meminta
kepada Allah SWT untuk mati dalam keadaan iman dan Tauhid
disamping fakta bahwa Allah adalah yang mengendalikan hati
kita dan dia bisa membalikkannya sesuai dengan
keinginanNya, kapanpun Dia inginkan:
Yaa Allah ampunilah hidup kami dan perbuatan
kami, kehadiran kami dan kealpaan kami, muda kami dan tua
kami, laki-laki kami dan perempuan kami. Yaa Allah, siapa saja
dari kita menjaga hidup, menjaganya hidup pada Islam dan
siapa saja dari kami Kamu matikan, karenanya untuk mati
dalam iman, Yaa Allah janganlah mencabut balasan kami dan
tidak tunduk kepada fitnah setelah kematiannya.
Jika ada kemungkinan menjadi kafir, tidakkah Nabi
Muhammad SAW telah mengajarkan kita untuk memohon
kepada Allah untuk menjadikan hidup kita dengan Islam dan
mati dalam keadaan beriman. Mari kita sekarang, dengan izin
Allah SWT mempelajari sebagian karekteristik Munafik (agar
kita terhindar darinya, Insya Allah.
5. Karakteristik Munafik:
1. Mereka mengklaim Beriman
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa
sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah." Dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. (QS Al
Munafiqun, 63:1)
Allah menjelaskan orang munafik sebagai orang yang mengklaim bahwa mereka
beriman, namun mereka realitasnya Kafir. Dia SWT menyebut mereka pembohong dan
Kafir disamping fakta bahwa mereka dengan tegas mengklaim dengan lidah mereka
bahwa mereka Muslim dan mengucapkan Laa ilaaha illa Allah. Ini adalah sebuah titik
yang menakutkan bagi semua Muslim sebagaimana kita semua mengklaim menjadi
beriman, namun bagaimana kita mengetahui bahwa kita tidak murtad? Dalam ayat yang
lain Allah SWT berfirman:
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman
kepada apa yang diturunkan kepadamu. (QS An Nisa, 4: 60)
6. Selanjutnya kita semua seharusnya berhati-hati ketika
mengklaim sebagai Muslim tidak menjamin kita untuk menjadi
orang-orang penghuni jannah (surga), dan tidak selamat dari
kemunafikan. Tanpa memenuhi perintah Allah, menjauhi
Thaghut dan meminta Allah untuk menjaga kita tetap
beriman, kita mungkin tidak sengaja jatuh ke dalam
perangkap kemunafikan, syirik dan kufur.
Ada dua tipe nifaq, nifaq akbar (nifaq besar) dan nifaq asghar
(nifaq kecil). Seseorang dengan nifaq akbar benar-benar kafir
walau berpura-pura menjadi Muslim. Selanjutnya dia tidak
berfikir untuk dirinya bahwa dia adalah seorang
beriman, tetapi dia hanya mengklaim menjadi Muslim dengan
tujuan untuk kemulian hidupnya. Nifaq asghar bisa ditemukan
dalam diri seorang Muslim, yang melakukan keimanan dia
adalah seorang Muslim dan juga mengklaim begitu. Dengan
demikian ada dua tingkatan kemunafikan, yakni seseorang itu
kafir namun berpura-pura menjadi Muslim (nifaq akbar), dan
jenis lainnya adalah dia seorang Muslim yang nyata-nyata
melakukan perbuatan kemunafikan.