LTE merupakan perkembangan dari teknologi 3G. LTE memiliki fitur seperti efisiensi spektrum tinggi, latensi rendah, dukungan lebar pita variabel, arsitektur sederhana, dan dukungan jaringan mandiri. Jaringan inti LTE terdiri dari MME, P-GW, S-GW, dan HSS yang bekerja sama untuk mengatur konteks data, kualitas layanan, mobilitas, dan otentikasi pengguna.
2. INTRODUCTION. . .
• LTE merupakan perubahan dan pengembangan dari teknologi 3G
(UMTS)
• Perubahan yang terjadi dari UMTS ke LTE adalah perubahan core
network dan jaringan akses radio
• Fitur-fitur yang ada pada LTE, release 8 yaitu:
a. High Spectral Efficiency
b. Very Low Latency
c. Support of variable bandwidth
d. Simple Architecture
e. Support SON (Self-Organizing Network) operation
3. • LTE berdasarkan perubahannya
dibagi menjadi dua, yaitu LTE
release 8 dan LTE release 10
(4G)
• LTE 4G (release 10) dikenal
dengan nama LTE Advanced.
• Dikatakan LTE 4G jika sesuai
dengan standard kecepatan yang
dikemukakan oleh 3GPP (600
Mbps di downlink dan 270 Mbps
di uplink dengan BW 40 MHz)
7. • Core Network pada LTE :
- MME
- P-GW
- S-GW
- HSS
 Tugas MME, yaitu :
1. Mengatur konteks data paket
2. Menegosiasikan parameter terkait seperti QoS
3. menangani prosedur keamanan
4. Manajemen lokasi UE
5. Memfasilitasi SON (self-optimizing network)
CORE NETWORK. . .
8. • Tugas P-GW, yaitu:
a. Menghubungkan UE untuk eksternal Jaringan Packet Data (
PDNs )
b. Bertanggung jawab untuk menetapkan alamat IP ke perangkat
mobile
• Tugas S-GW, yaitu:
a. Memforward data antara base station dan gateway PDN
b. Melakukan beberapa fungsi administratif
• HSS : Database untuk menyimpan data langganan seperti profil QoS, dan
informasi tentang PDNs eksternal yang dapat diakses pelanggan, dan
MME dimana UE saat ini terpasang.
CORE NETWORK. . .
9. • Interface interkoneksi elemen fungsional dari jaringan inti meliputi :
1. S2b Interface: Menyediakan pesawat pengguna dengan kontrol terkait
dan dukungan mobilitas antara ePDG dan P - GW
2. S5 Interface: . Interface ini memberikan pengguna pesawat tunneling
dan terowongan manajemen antara S - GW dan P – GW
3. S6A Interface: . Hal ini memungkinkan transfer langganan dan data
otentikasi untuk otentikasi / otorisasi akses pengguna ke sistem
berevolusi ( antarmuka AAA ) antara MME dan HSS
4. S7 Interface : ini menyediakan transfer ( QoS ) kebijakan dan aturan
pengisian dari Kebijakan dan Aturan Penagihan Fungsi ( PCRF )
Kebijakan dan Pengisian Penegakan Fungsi ( PCEF ) dalam P - GW
INTERFACE. . .