3. Nama : ZULKARNAIN NASUTION, MT
NIP : 19550822 19890104 10001
Jabatan : Widyaiswara Madya
Pangkat/Golongan : Pembina/IVa
Alamat : Flamboyan Rempoa Jakarta Selatan
Pendidikan : S2 Teknik Elektro
HP : 085813341966
E-mail : zulkebt@yahoo.com
Pusdiklat Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan KE
Badan Pendidikan Dan Pelatihan ESDM
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
7. C. Hasil Belajar
Setelah selesai mengikuti mata ajar ini
peserta diharapkan mampu memahami :
a. Perencanaan PV Generator
b. Perencanaan Controler
c. Perencanaan Energi Strorage
d. Perencanaan Instalasi
e. Perencanaan Inverter
f. Perencanaan PLTS Terpust
9. Modul Panel Surya
Tegangan per sel surya
0,5 volt
Sel-sel dihubungkan
dengan kabel /alumi-
nium dalam sistem
fotovoltaik secara seri
Modul surya terdiri dari
28 36 sel surya
dirangkai seri
12. Manufacturer Module
Nameplate
Rating
(Watts)
CEC/PTC
(Watts)
Sunpower Corp SPR-315E 315 290.0
Sunpower Corp SPR-305-WHT 305 280.6
Suntech STP270-24/Vb-1 270 236.9
Yingli Solar YL230P-29b 230 203.7
Sharp Electronics ND-U230C1 230 198.0
Sunpower Corp SPR-225-BLK 225 202.9
Sharp Electronics ND-224U 224 192.6
Sanyo Electric Co HIP-215N 215 199.6
Sunpower Corp SPR-215-BLK 215 195.5
Kyocera Solar, Inc. KD-215GX 215 189.1
Sanyo Electric Co HIP-210N 210 194.9
Sunpower Corp SPR-210-BLK 210 188.9
Kyocera Solar, Inc. KD-210GX 210 184.6
Suntech STP210-18/UB-1 210 180.3
Evergreen ES-A 205 205 185.4
GE Energy GEPVp-200-M 200 173.1
22. PV ARRAY
1) Array (atau array
surya) adalah
kumpulan susunan
panel surya yang
sejajar.
2) Fotovoltaik array untuk
memenuhi kekuatan
daya listrik dari satu
modul yang jarang
sekali bisa mencukupi
dalam memenuhi
kebutuhan daya listrik
23. 3) Modul-modul tersebut
yang dihubungkan
bersama untuk
membentuk PV array
4) Sistem pembangkit
listrik PV array
menggunakan inverter
untuk mengubah arus
DC yang dihasilkan
oleh modul menjadi
arus bolak-balik
28. MOUNTING SISTEM
a) Modul modul surya
dirakit menjadi array pada
beberapa jenis sistem
hubungan pemasangan
instalasi seri atau paralel
b) Untuk pemasangan modul
surya menjadi array di
lapangan terbuka atau
taman, sebuah rak besar
dipasang di atas tanah.
29. MOUNTING SISTEM
c) Modul-modul surya
terpasang di rak tersebut
dan dibuatkan menjadi
fotovoltaik array.
d) Bangunan fotovoltaik
array, berbagai macam
rak (mounting) telah
dikembangkan untuk
mounting miring atau
mounting datar terintegrasi
sesuai kapasitas modul
surya yang digunakan.
41. Keseimbangan Komponen
Sistem
1) Baterai - menyimpan listrik
untuk menyediakan energi
pada penyedian pada
malam hari atau pada hari-
hari mendung
2) Inverter - diperlukan untuk
mengkonversi listrik DC
yang dihasilkan oleh
modul sistem pembangkit
listrik PV Array, ke listrik
AC
3) Controllers - mengelola
penyimpanan energi untuk
baterai dan memberikan
daya ke beban
4) Struktur - diperlukan untuk
memasang atau menginstal
modul-modul tersebut
terpasang sistem
pembangkit listrik PV Array,
dan komponen lainnya
50. Hubungkan sistem modul ke kotak
sambungan
Bukalah kotak sambungan dari sistem
kontrol dan hubungkan kabel dari PV
array ke kotak sambungan sesuai
dengan indikasi pemasangan sistem
kontrol PV.
55. Pembangkit listrik tenaga surya
terhubung sistem Grid mendukung
skala rumahan/residensial dari sistem
dari pemakaian energi listrik pada
pelayanan beban
57. Solar Grid Tie with Battery Backup AC Coupled System:
Solar Grid Tie with Battery Backup AC Coupled System:
59. a) Pembangkit listrik tenaga surya
interaktif terhubung sistem Grid ke
jaringan sangat tidak dapat
diandalkan
b) Diinginkan sumber cadangan
daya untuk beban kritis
60. c) Ketika merancang sebuah sistem
seperti ini, penting untuk
mengidentifikasi berapa besar
beban kritis yang harus didukung
oleh sistem tersebut,
d) Akurasi dalam memperkirakan
kebutuhan beban kritis dapat
membantu sistem pembangkit
listrik tenaga surya terpusat
dengan besaran ukuran
kilowattpeak yang tepat dan
mengurangi biaya keseluruhan
sistem
61. Stand-alone PV sistem
a) Digunakan dalamdaerah-daerah
terpencil yang tidak memiliki akses ke
jaringan utilitas
b) Sistem pembangkit listrik yang hanya
mengandalkan energi matahari sebagai
satu-satunya sumber energi utama dengan
menggunakan rangkaian photovoltaic
module untuk menghasilkan energi listrik
sesuai dengan kebutuhan.
62. c) Sumber energi energi listrik yang
dihasilkan oleh Modul Surya (PV) pada
siang hari akan disimpan dalam baterai
d) Proses pengisian energi listrik dari PV
ke baterai diatur oleh Solar Charge
kontroler agar tidak terjadi Over SOC
e) Besar energi yang dihasilkan oleh PV
sangat tergantung kepada intensitas
penyinaran matahari yang diterima
oleh PV dan efisiensi cell.
64. Hybrid
1. Sistem Hybrid Fotovoltaik array-mesin
diesel generator, charge regulator
control, inverter menghasilkan listrik
ac yang dapat beroperasi secara
bergantian atau bersamaan antara
fotovoltaik array dengan konvensional
mesin diesel - generator.
68. a) Sepasang konduktor untuk positif dan
negatif penghantar arus listrik harus
berukuran tepat untuk menyela string
arus/tegangan maksimum saat
sambungan string ke bus inverter dari
jaringan listrik fotovoltaik array
b) Penghantar konduktor fotovoltaik array
ini yang diarahkan serta dikumpulkan ke
dalam sistem junction box ditambah
pemutus skring
69. c). Relay tegangan tinggi untuk
sambar petir dipasang didalam
junction box.
d) Relay tersebut digunakan dalam
hubungannya dengan setiap satu
string fotovoltaik array untuk dapat
off-line apabila terjadi sambaran
petir.e) Tujuannya adalah untuk
membangun karakteristik kinerja
dari panel string tersebut terhadap
hubung singkat dan sambaran
petir
78. Pertama-tama, misalkan bahwa tegangan
yang dihasilkan dari setiap panel surya
adalah (V) dan arus yang dihasilkan adalah
arus (I), dan kita memiliki dua panel /modul
yang identik.
Panel 1;
Output Voltage = 12V
Output Current = 15A
Panel 2;
Output Voltage = 12V
Output Current = 15A
79. Ketika kita paralel masing-masing panel su
Vtotal = V
Itotal = I1 + I2
Dari Rumus ini didapatlah;
Vtotal = 12V
Itotal = 30A
91. a) Tiga unit panel surya dihubungkan
paralel dengan sistem tegangan 12 volt,
4 amper memberikan arus yang lebih
besar yaitu 12 Amper
b) Tegangan akan tetap sama yaitu 12 volt
c) Tegangan normal baterai dipasaran
adalah 12 volt
d) Menghubungkan panel surya secara
paralel kita harus menghubungkan +
plus untuk plus dan minus - ke
minus
93. a) Menghubungkan dua unit panel surya
hubungan seri dengan tegangan 12 Volt,
arus 4 Amper.
b) Tegangan menjadi 24 Volt dan arus (4
amper). akan tetap sama.
c) Menghubungkan panel surya dalam
seri kita harus menghubungkan Plus
+ ke minus
95. a) Modul surya 12 volt, 4 amper,
b) Kita menciptakan sistem 24Volt, 8 Amper.
c) Kita harus menghubungkan dua panel
surya di seri dan kemudian
menghubungkan dua panel seri tersebut
dihubungkan secara paralel
d) Kita telah terhubung dua panel surya
dengan masing-masing tegangan panel
surya 12 V yang terhubung secara
seri sehingga tegangannya
bertambah menjadi 24 volt
96. e) Untuk mendapatkan keluaran arus
menjadi 8 Amp saat dari tegangannya
24 volt yang dihubungkan secara
paralel.
101. MPP
Batt Beban
MPPT
PV
MPPT Regulator
Rangkaian MPPT mengatur daya keluaran modul PV agar selalu berada
pada titik daya maksimum dan sekaligus mengatur proses pengisian
baterai.
Kapasitas daya Fotovoltaik dapat dimanfaatkan secara optimal karena
ketidak sesuaian antara tegangan fotovoltaik dan tegangan kerja baterai
dapat dihindari
Mempunyai efisiensi yang tertinggi diantara tipe-tipe regulator lainnya.
102. 1. Kontrol konduktansi
dari arus output
2. Pengendali tegangan
output
3. Tracker Daya
Maksimum Puncak
4. Daya maksimum
penyediaan yang
diperlukan lebih
tinggi daripada yang
daya permintaan
maksimum dengan
tegangan operasi dari
fotovoltaik array.
107. Gambar grafik diatas jelas
menunjukkan bahwa fotovoltaik array
terdiri dari 20 string saat ini mampu
untuk memberikan daya penyediaan
maksimum yang dibutuhkan dalam
kondisi panas dan hujan.
111. ENERGI STORAGE
a) Jika sistem off-grid
PV harus
memberikan energi
pada kebutuhan
energi listrik bukan
hanya ketika
matahari bersinar,
baterai diperlukan
sebagai perangkat
penyimpanan
energi.
Jenis baterai
a) Timbal-kalsium
b) Timbal-antimon
c) Nikel-kadmium
baterai
d) VRLA Baterai
Kering
112. Lead-Acid Cycle
kalsium baterai
1. Pelepasan terjadi
setiap siklus
kurang dari 20% .
2. Kapasitas baterai,
dinyatakan dalam
Ampere-jam (Ah).
3.
Deep-Cycle Baterai
1. Pelepasan terjadi
setiap siklus dapat
melebihi 80%.
2. Kapasitas baterai,
dinyatakan dalam
Ampere-jam (Ah).
Baterai 50 Ah, 48 V
akan menyimpan 50
48 = 2.400 Wh
listrik dalam kondisi
nominal
117. Baterai Starter
1. Baterai Starter
(atau populer
dikenal sebagai
baterai mobil)
dibuat untuk
memungkinkan
penyalaan
mesin atau
starting engine.
2. Baterai starter
memiliki banyak
pelat tipis yang
memungkinkan untuk
melepaskan energi
(arus) listrik yang
besar dalam waktu
yang singkat.
3. Tidak dapat dipaksa
untuk melepaskan
energi listrik terlalu
besar
119. Tegangan sel
a) Tegangan sel
berkisar antara 2,12
volt pada kondisi
baterai penuh
sampai dengan 1,75
volt pada kondisi
baterai kosong
b) Baterai lead-acid
beroperasi
berdasarkan reaksi
kimia
120. Deep-cycle
1. Pelat lebih tebal yang
memungkinkan untuk
melepaskan energi
listrik dalam selang
waktu yang panjang
2. Semakin tebal
pelat baterai
semakin panjang
usia baterai yang
diharapkan
3. Semakin berat suatu
baterai untuk ukuran
grup yang sama
akan semakin tebal
pelat baterai
tersebut, dan
semakin tahan
terhadap pelepasan
energi listrik secara
berlebihan
122. State of charge
a) State of
Charge (SOC)
merupakan
suatu ukuran
seberapa
penuhnya
muatan listrik
dalam baterai
b) Hubungan
antara
tegangan
dengan SOC
sangat
bergantung
pada
temperatur
baterai
125. Deep of Discharge
A. Suatu ukuran
seberapa
dalam/seberapa
banyak muatan
listrik telah
dilepaskan/dikel
uarkan dari
sebuah baterai.
128. B. Jika baterai
penuh atau 100%
SOC, maka DOD
baterai tersebut
adalah 0%;
sebaliknya jika
baterai kosong
atau 0% SOC
maka DOD
baterai tersebut
40%.
129. Kapasitas baterai
A. Kapasitas suatu
baterai dinyatakan
dalam Ampere hour
(Ah) atau Ampere-
Jam, yang
merupakan suatu
ukuran seberapa
besar energi listrik
yang dapat disimpan
pada suatu tegangan
nominal tertentu
130. Kapasitas
Ampere-hour dari
suatu baterai
diukur pada suatu
laju pengeluaran
yang akan
menyebabkan
baterai habis/
kosong dalam 20
jam. (atau laju
C/20 atau 0.05C ).
132. HUBUNGAN SERI -
PARALEL
A. Jika tiga baterai
dengan tegangan 12
volt dan kapasitas
100 Ah dihubungkan
secara seri, maka
tegangan akan
menjadi 36 volt
sedangkan kapasitas
tetap 100Ah (3600
watt-hour).
B. Jika tiga baterai
dengan tegangan 12
volt dan kapasitas
100 Ah dihubungkan
secara paralel, maka
tegangan akan tetap
12 volt sedangkan
kapasitas menjadi
300Ah (3600 watt-
hour
136. Ketika dua 6V,
baterai 100Ah
kabel di Seri,
tegangan dua
kali lipat (12
Volt) tapi
kapasitas
amp-jam tetap
100 Ah (Total
Power = 1200
Watt-jam).
137. Dua 6V, 100 Ah
baterai kabel di
paralel akan
memiliki total
penyimpanannya
kapasitas 200 Ah
di 6V (atau 1200
Watt-jam).
Hubungan paralel baterai
138. Hubungan seri - paralel baterai
Empat sel 6V kabel
di dua "string" dari
12 VDC yang
kemudian
ditransfer secara
seri-paralel.
Menggunakan 6V,
100Ah baterai,
sistem ini akan
memiliki kapasitas
penyimpanan
200Ah di 12V atau
2.400 Wh.
148. a) Solar panel di
paralel untuk
menghasilkan arus
yang lebih besar
b) Combiner pada
gambar diatas
menghubungkan
kaki positif panel
surya satu dengan
panel surya lainnya.
c) Ujung kaki positif
panel surya
dihubungkan ke
kaki positif charge
controller
d) Kaki negatif panel
surya
dihubungkan ke
kaki negatif
charge controller
163. Untuk 8 kW, diperlukan penambahan panel surya, batteries, and 2 inverters &
2 charge controllers.
Sistem 8 kW
164. A.Konfigurasi yang paling sederhana
B.PV array dengan daya puncak
hingga 3 kWp tergantung pada
modul yang digunakan
165. D.Modul yang terhubung dalam
seri, memasok arus searah
antara 200 dan 500 VDC
E. Efisiensi yang optimal diperoleh
dari inverter dalam tegangan
C. Operasi PV Array digunakan
untuk penyaluran arus listrik
dan daya listrik
166. PV array dengan string beberapa
modul secara paralel
A. Dipergunakan untuk instalasi
hingga tiga puluh string secara
paralel dengan output daya sekitar
100 kWpB. Arus searah dapat ditentukan
berdasarkan jumlah modul dalam
seri per stringC. PV Array dapat diisolasi dari
inverter dengan cara saklar beban
(load break) break dekat inverter.
170. A. Ketika level daya melebihi 50 atau
100 kW, PV array dibagi menjadi
sub kelompokB. Dibuat dengan menghubungkan
berbagai komponen. String yang
paralel pada dua tingkatanC. String PV dalam setiap sub group
paralel didalam group array boxes
( sub-combiner boxes utama DC).
171. Diagram umum sumber PV yang bekerja
secara paralel dengan distribusi jaringan
174. Diagram for a typical string combiner with fusing and other wiring devices.
179. In case of a higher
number of strings
connected in parallel in
the photovoltaic array
it is necessary to ensure
protection of PV panels
against reverse currents
and overcurrent protection
of cables.
Protection of strings (9) is
sometimes omitted,
because short-circuit
current Isc of the PV panel
is only by 10 to 20 % higher
than its rated operating
curren
186. Tujuan inverter
A. Sistem AC
B. Frekuensi (Hz), root mean square,
nilai puncak tegangan dan arus,
distorsi harmonik
Aplikasi inverter dapat
dikelompokkan menjadi tiga
kategori umum:a) Mikro inverter
b) String inverter
c) inverter pusat
191. Central inverters
are used in large
commer- cial or
utility-scale PV
installations.
Like string
inverters, multiple
PV modules in
series are required
for proper
operation.
195. PV Array Mounts
A.Siang hari matahari cerah
sekitar 1.000 watt per meter
persegiB.Jika permukaan yang
merupakan panel PV bekerja
pada efisiensi 10% energi
matahari akan diubah
menjadi 100 watt per meter
persegi
196. Array Orientasi
A. Hubungan antara sudut sinar
radiasi pada bidang permukaan
panel disebut sudut insidenB. Dua sudut menentukan orientasi
array PV: sudut kemiringan dan
daerah azimuth permukaan.
203. Daya Konsumi Beban (Power
Consumption Load)
A. Sistem PV yang dirancang dengan
baik harus ada keseimbangan daya
yang relatif.
B. Daya input yang cukup atau
sedikit melebihi jumlah daya
keluar terutama untuk
instrumentasi dan beban lainnyaC. Seorang perencanaan harus
selalu merencanakan lebih dari
ukuran keandalan sistem
204. D. Berapa besar sistem ini atas
ukuran kapasitas daya yang
dibangkitkan dan di mana
penekanan akan besaran
fotovoltaik vs baterai ditentukan
oleh "margin keamanan"
E. Sebuah margin 25% biasanya
dianggap normal meskipun situs
dengan terdokumentasi dengan
baik insolation surya dan
komponen sistem
F. Beberapa rumus sederhana
membantu untuk menentukan
hubungan antara variabel dalam
keseimbangan daya:
205. daya. = (Beban instrumen x waktu) + (kerugian siste
dia = (power input x waktu) -. (Kerugian sistem x wa
Konsumsi daya :watt jam per hari
Watt : Amper x Volt
WattJam : Watt x waktu
209. c. Short Circuit Current Module
(Isc)
A. Besaran Arus hubung singkat
(Isc) yang sebenarnya dari
modul yang dipilihd. Module Current at 14 V at
operating temperature
e. Produsen toleransi pada arus
keluaran -
B. Penyisihan harus dibuat untuk
toleransi manufaktur pada
output modul.
210. C. Toleransi adalah 5% pada arus
output atau daya output
ktor peringkat 0,95 harus diterapkan pada kua
f. Peringkat faktor kekotoran
E. Faktor peringkat untuk kekotoran
debu pada modul 0,90
g. Iradiasi bidang miring
211. h. Desain Beban
F. Beban desain Amperjam (Ah)
dihitung dari rumus berikut :
Beban (Ah) = Beban (Wh) / tegangan n
Beban (Ah) = V . A . JAM/tegangan nom
k. Output PV Array Dibutuhkan
Output PV array adalah beban
desain Ah dibagi dengan efisiensi
baterai nominal
212. l. Pengisian Harian output per modulOutput (Ah) = (1 - tolerance on
current output (5%) *
module current at operating
temperature *
factor peringkat kekotoran
modul surya
(0,90) * irradiation on tilted
planem. Jumlah string paralel diperlukan
Jumlah string paralel diperlukan =
Output array
dibutuhkan /
output
pengisian
(charge) per
213. n. Jumlah string paralel yang digunak
o. Jumlah seri modul per string
Jumlah modul seri per string = sistem
voltase tegangan nominal modul
(tegangan dalam seri dijumlahkan)
g. Total jumlah modul yang digunakan
Jumlah modul yang digunakan =
jumlah string paralel digunakan *
modul seri per string
214. r. Nilai arus charge
regulator (BCR)
Untuk memutuskan array PV dari
baterai ketika baterai sudah terisi
penuh atau baterai hampir kosong
40%.
Arus sirkuit hubung singkat modul
(Isc) * jumlah string paralel yang
digunakan * 1,25
215. Berikut ini biaya beberapa komponen
a)PV modules Rp 50.000,- /Wp
b)Sistem baterai Rp 1 juta,-/1000Wh
c)Inverter Rp 10.000,-/W
d)Peralatan kontrol Rp 10.000,-/Wp
e)Kabel -Rp 7.000,-/m
216. Rencana pembangunan PLTS Terpusat
minimal 25 meter persegi,Surat pernyataan kesanggupan pengelolaan
lingkungan (SPPL). syarat lainnya, lokasi
tidak berada pada kawasan hutan lindung.
Distrik Mimika
Timur Jauh
Kampung
Fanamo dan
Omawita 15
kWp, Rp2,6
miliar yang
bersumber dari
217. PV Array dihubungkan secara Seri
untuk mendapatkan voltage yang
tinggi
PV Array dihubungkan secara
Parerel untuk mendapatkan amps
yang besar.
223. 1) TEGANGAN NOMINAL BATERAI = 2 VOLT
2) OTONOMY DAY = 3 HARI
3) RUGI-RUGI BATERAI = 0,85
4) DEPTCH OF DISCHAREGE (DOD) = 50 %
5) KAPASITAS BATERAI PERBUAH = 2500 Ah
6) TOTAL KEBUTUHAN DAYA 175 PLNGN a 300
WATT-JAM = 175 X 300 = 52500 WATT-JAM
7) TOTAL KEBUTUHAN DAYA FASILITAS SOSIAL
a 600 watt-jam = 2 x 600 = 1200 WATT-JAM
224. 1) TOTAL WATT-JAM = 52500 + 1200 = 53700
2) KITA TAMBAH 15 % = 15/100 X 53700
= 8055 WATT-JAM
1) TOTAL WATT-JAM = 53700 + 8055 = 61755
2) KITA BULATKAN MENJADI 62.000 WATT-JAM
3) JUMLAH PANEL SURYA YANG DIBUTUHKAN,
SATU PANEL KITA HITUNG 120 Wp (ASUMSI
PERHITUNGAN ADALAH 5 JAM MAKSIMUM
PENYINARAN MATAHARI)
4)
225. 1) KEBUTUHAN PANEL SURYA : (62.000 / (120
x 5) ) = 103,33 panel surya ATAU 104 PANEL
SURYA.
2) DENGAN DIMENSI PADA PANEL SURYA 120
Wp
( Panjang x Lebar x Tinggi ) = 1499 x662 x 46
mm
226. 1) Jumlah kebutuhan batere 2 Volt dengan masing-
masing 2500 Ah:
2) Kebutuhan batere minimun (batere hanya
digunakan DOD 50% untuk pemenuhan
kebutuhan listrik), dengan demikian kebutuhan
daya kitakalikan 2 x lipat : 62000 x 2 = 124000
Watt hour = 124000 / 2 Volt / 2500 Ah= 24,8
batere 2500 Ah, kita bulatkan menjadi 25 buah
3) Kebutuhan batere (dengan pertimbangan dapat
melayani kebutuhan 3 haritanpa sinar matahari) :
62000 x 3 x 2 = Watt hour =20880 / 2 Volt / 2500
Ah = 74,4 batere 2500 Ah, kita bulatkan 75 buah,
2500 Ah, 20 OpZS 2500 LA
227. 1) KAPASITAS INVERTER = 65
kWatt
2) KAPASITAS BATERAI = 186 X 1000
3) = 186000 Ah
4) JUMLAH MINIMUM BATERAI YANG
DIBUTUHKAN 186 BUAH a 2 Volt, 1000 AH
5) TYPE SOLAR CHARGE CONTROL MPPT,
KAPASITAS 70 k Watt
228. Part project 1
Input A: PV array 1
18 x Suntech-Power STP255-20/Wd (EU), Azimuth angle: 180属, Inclination:
10属, Mounting type: Free installation
Input B: PV array 1
18 x Suntech-Power STP255-20/Wd (EU), Azimuth angle: 180属, Inclination:
10属, Mounting type: Free installation
1 x STP 8000TL-20
PV peak power: 9.18
kWp
Total number of PV modules: 36 modul
Number of inverters: 1unit
Max. DC power (cos = 1): 8.20 kW
Max. AC active power (cos = 1): 8.00 kW
Grid voltage: 220 V
Nominal power ratio: 89 %
Displacement power factor cos : 1
232. Charasteristics ( Type: LEN 180 24V)
Untuk keperluan pekerjaan ini kami menggunakan modul
surya jenis polycristaline kapasitas 180 Wp dengan
karakteristik sebagai berikut:
1. Dimensi : 806 mm x 1576 mm x 50 mm
2. Tipe Sel : Monocristaline
3. Tegangan Nominal : 24 V
4. Typical Max Power (Pmax) : 180 Wp
5. Voltage at max power (Vmp) : 35,6 V
6. Current at max power (Imp) : 5,06 A
7. Short-circuit current (Isc) : 5,52 A
8. Open circuit voltage (Voc) : 44,1 V
9. Koneksi antar modul : plug and socket
10.Jaminan dalam 20 tahun degradasi output 10% daya
nominal
11.Effisiensi lebih besar 14%.
233. Solar Charge Regulator
a. Solar Charge Regulator berfungsi untuk mengatur
pengisian energi ke battery.
b. Discharge dari battery harus dapat dikontrol baik
melalui kontroller ataupun inverter agar tidak
merusak battery.
c. Solar Charge Regulator yang digunakan berupa
tipe MPPT .
d. Solar Charge Regulator yang digunakan terdiri
dari 3 buah yang masing masing solar charge
regulator mempunyai kapasitas 5 kW
234. Spesifikasi Sistem adalah sebagai berikut
a.Proteksi over charge dan over
discharge
b.Proteksi terhadap petir
c.Advance microprocessacking or
control
d.Maximum power point
239. BI DIRECTIONAL INVERTER
a) INVERTER ADALAH KOMPONEN ELEKTRONIK
MERUBAH TEGANGAN DC KE TEGANGAN AC
DAN SEBALIKNYA DARI TEGANGAN AC
MENJADI TEGANGAN DC
b) BI-DIRECTIONAL INVERTER DAPAT BER-
OPERASI PARALLEL DENGAN GENERA TOR
ATAU TAMPA PARALLEL GENERA-TOR LAIN
c) BI-DIRECTIONAL INVERTER DILENGKAPI
FASILITAS SISTEM KONTROL UNTUK
REGULASI TEGANGAN DAN FREKWENSI
SISTEM
d) BI-DIRECTIONAL INVERTER DIGUNAKAN
SEBA-NYAK 3 BUAH a 5 kW.