ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Plan Do Check Act (PDCA)
PDCA sering disebut
 Deming Circle
 Shewart Cycle
 Plan Do Study Act (PDSA)
Plan Do Check Act (PDCA)
Konsep PDCA ini pertama dikemukakan oleh
Walter Shewhart
Konsep PDCA ini dikembangkan oleh seorang
ahli manajemen kualitas dari Amerika Serikat
yang bernama Dr. William Edwards Deming.
PDCA menjadi PDSA
PDCA sebuah metode manajemen empat
langkah iteratif yang digunakan pada proses
bisnis untuk kontrol dan peningkatan
berkelanjutan dari proses dan produk.
Siklus peningkatan proses (process
improvement) yang berkesinambungan atau
secara terus menerus seperti lingkaran yang
tidak ada akhirnya.
39161 8. pdca
39161 8. pdca
39161 8. pdca
Manfaat PDCA
Antara lain :
1. Untuk memudahkan pemetaan wewenang dan
tanggung jawab dari sebuah unit organisasi;
2. Sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu
proses atau sistem di sebuah organisasi;
3. Untuk menyelesaikan serta mengendalikan
suatu permasalahan dengan pola yang runtun
dan sistematis;
4. Untuk kegiatan continuous improvement
dalam rangka memperpendek alur kerja;
5. Menghapuskan pemborosan di tempat kerja
dan meningkatkan produktivitas.
Kapan PDCA digunakan
• Sebagai Model Improvement Berkelanjutan
(Continuous Improvement)
• Awal sebuah Proyek Perbaikan (Improvement
Project)
• Pengembangan Proses, Produk, Jasa
Pelayanan yang Baru
• Pendefinisian Proses Kerja yang berulang
• Implementasi sebuah perubahan
• Pengumpulan data analisis untuk verifikasi
dan penentuan prioritas akar masalah
P (Plan = Rencanakan)
Artinya merencanakan SASARAN
(GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang
dibutuhkan untuk menentukan hasil yang
sesuai dengan SPESIFIKASI tujuan yang
ditetapkan. PLAN ini harus diterjemahkan
secara detil dan per sub-sistem.
• Perencanaan ini dilakukan untuk
mengidentifikasi sasaran dan proses dengan
mencari tahu hal-hal apa saja yang tidak
beres kemudian mencari solusi atau ide-ide
untuk memecahkan masalah ini. Tahapan
yang perlu diperhatikan, antara lain:
mengidentifikasi pelayanan jasa, harapan,
dan kepuasan pelanggan untuk memberikan
hasil yang sesuai dengan spesifikasi.
• Kemudian mendeskripsikan proses dari awal
hingga akhir yang akan dilakukan.
Memfokuskan pada peluang peningkatan
mutu (pilih salah satu permasalahan yang
akan diselesaikan terlebih dahulu).
Identifikasikanlah akar penyebab masalah.
Meletakkan sasaran dan proses yang
dibutuhkan untuk memberikan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi.
• Mengacu pada aktivitas identifikasi peluang
perbaikan dan/ atau identifikasi terhadap
cara-cara mencapai peningkatan dan
perbaikan.
• Terakhir mencari dan memilih penyelesaian
masalah.
Beberapa alat yang digunakan
• Cause and Effect Diagram,
• 5 W 1H :
39161 8. pdca
5W 2H
1. Apa (what).
Apa saja yang menjadi penyebab masalah
tersebut?
2. Kapan (when).
Kapan masalah tersebut paling sering muncul?
3. Di mana (where).
Dimana masalah tersebut paling sering muncul?
4. Siapa (who).
Siapa orang atau kelompok yang mengalami
paling banyak masalah?
5W 2H
5. Mengapa (why).
Mengapa masalah tersebut banyak terjadi?
6. Bagaimana (how).
Bagaimana masalah tersebut bisa terjadi?
7. Berapa biayanya (how much).Masalah mana
yang biayanya paling besar? / atau berapa besar
biasa yang sudah ditimbulkan?
39161 8. pdca
D (Do = Kerjakan)
Artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES
yang telah ditetapkan sebelumnya. Ukuran-
ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam
tahap PLAN. Dalam konsep DO ini kita harus
benar-benar menghindari penundaan,
semakin kita menunda pekerjaan maka waktu
kita semakin terbuang dan yang pasti
pekerjaan akan bertambah banyak.
• Implementasi proses. Dalam langkah ini,
yaitu melaksanakan rencana yang telah
disusun sebelumnya dan memantau
proses pelaksanaan dalam skala kecil
(proyek uji coba).
• Mengacu pada penerapan dan
pelaksanaan aktivitas yang direncanakan
C (Check = Evaluasi)
Artinya melakukan evaluasi terhadap
SASARAN dan PROSES serta melaporkan apa
saja hasilnya. Kita mengecek kembali apa
yang sudah kita kerjakan, sudahkah sesuai
dengan standar yang ada atau masih ada
kekurangan.
• Memantau dan mengevaluasi proses dan
hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan
melaporkan hasilnya.
• Dalam pengecekan ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu memantau dan
mengevaluasi proses dan hasil terhadap
sasaran dan spesifikasi.
• Teknik yang digunakan adalah observasi
dan survei. Apabila masih menemukan
kelemahan-kelemahan, maka disusunlah
rencana perbaikan untuk dilaksanakan
selanjutnya. Jika gagal, maka cari
pelaksanaan lain, namun jika berhasil,
dilakukan rutinitas.
• Mengacu pada verifikasi apakah penerapan
tersebut sesuai dengan rencana
peningkatan dan perbaikan yang diinginkan
A (Act = Menindaklanjuti)
Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil
SASARAN dan PROSES dan menindaklanjuti
dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa
yang telah kita kerjakan masih ada yang kurang
atau belum sempurna, segera melakukan
action untuk memperbaikinya. Proses ACT ini
sangat penting artinya sebelum melangkah
lebih jauh ke proses perbaikan selanjutnya.
• Menindaklanjuti hasil untuk membuat
perbaikan yang diperlukan. Ini berarti juga
meninjau seluruh langkah dan
memodifikasi proses untuk
memperbaikinya sebelum implementasi
berikutnya.
• Menindaklanjuti hasil berarti melakukan
standarisasi perubahan,
seperti mempertimbangkan area mana saja yang
mungkin diterapkan, merevisi proses yang sudah
diperbaiki, melakukan modifikasi standar,
prosedur dan kebijakan yang ada,
mengkomunikasikan kepada seluruh staf,
pelanggan dan suplier atas perubahan yang
dilakukan apabila diperlukan, mengembangkan
rencana yang jelas, dan mendokumentasikan
proyek. Selain itu, juga perlu memonitor
perubahan dengan melakukan pengukuran dan
pengendalian proses secara teratur.
39161 8. pdca
• Hasil dari proses ini kemudian digunakan sebagai input bagi
proses perencanaan selanjutnya.
Keempat proses di atas, Plan-Do-Check-Act (PDCA) merupakan
satu siklus yang tidak terputus dan saling berinteraksi satu sama
lain.
• Siklus PDCA sudah seharusnya digunakan untuk meningkatkan
sistem manajemen mutu (kinerja organisasi) secara terus
menerus.
• Jika produk sudah sesuai dengan mutu yang direncanakan maka
proses tersebut dapat dipergunakan di masa mendatang.
Sebaliknya, jika hasilnya belum sesuai dengan yang
direncanakan, maka prosedur tersebut harus diperbaiki atau
diganti di masa mendatang. Dengan demikian, proses
sesungguhnya tidak berakhir pada langkah Act, tetapi
merupakan proses yang kontinu dan berkesinambungan
sehingga kembali lagi pada langkah pertama dan seterusnya.
PDCA, SDCA dan Visi Organisasi
Pengimplementasian siklus PDCA merupakan
sebuah upaya untuk dapat menjalankan suatu
peningkatan berkelanjutan. Hubungan antara
implementasi PDCA tersebut dengan SDCA
(standar-do-check-action) serta proses
peningkatan berkelanjutan (continuous
improvement)
39161 8. pdca
39161 8. pdca
• Menggambarkan sebagai suatu bola yang
harus didorong menuju arah visi yang
letaknya diatas. Tentu memerlukan tenaga
dan upaya untuk dapat meletakkan bola
tersebut menuju visi yang letaknya diatas.
Jika tidak ada upaya, mustahil bola PDCA
tersebut akan mencapai visi yang letaknya di
atas. Kondisi ini menandakan bahwa mutu
tersebut harus diupayakan, tidak ada mutu
datang dengan sendirinya
Dalam mencapai visi, harus menetapkan sasaran-
sasaran jangka pendek dan tujuan-tujuan jangka
menengah. Dalam setiap tahun, organisasi harus
memiliki sasaran yang akan dicapai. Sasaran
tersebut akan dicapai dengan menggunakan
berbagai program kerja. Program kerja yang ada
di organisasi merupakan bola PDCA,. Demikian
seterusnya setiap tahun organisasi harus
menetapkan berbagai sasaran yang lebih baik
dan lebih mendekati visi yang telah
ditetapkannya
39161 8. pdca

More Related Content

39161 8. pdca

  • 1. Plan Do Check Act (PDCA) PDCA sering disebut  Deming Circle  Shewart Cycle  Plan Do Study Act (PDSA)
  • 2. Plan Do Check Act (PDCA) Konsep PDCA ini pertama dikemukakan oleh Walter Shewhart Konsep PDCA ini dikembangkan oleh seorang ahli manajemen kualitas dari Amerika Serikat yang bernama Dr. William Edwards Deming. PDCA menjadi PDSA
  • 3. PDCA sebuah metode manajemen empat langkah iteratif yang digunakan pada proses bisnis untuk kontrol dan peningkatan berkelanjutan dari proses dan produk. Siklus peningkatan proses (process improvement) yang berkesinambungan atau secara terus menerus seperti lingkaran yang tidak ada akhirnya.
  • 7. Manfaat PDCA Antara lain : 1. Untuk memudahkan pemetaan wewenang dan tanggung jawab dari sebuah unit organisasi; 2. Sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau sistem di sebuah organisasi; 3. Untuk menyelesaikan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan pola yang runtun dan sistematis; 4. Untuk kegiatan continuous improvement dalam rangka memperpendek alur kerja; 5. Menghapuskan pemborosan di tempat kerja dan meningkatkan produktivitas.
  • 8. Kapan PDCA digunakan • Sebagai Model Improvement Berkelanjutan (Continuous Improvement) • Awal sebuah Proyek Perbaikan (Improvement Project) • Pengembangan Proses, Produk, Jasa Pelayanan yang Baru • Pendefinisian Proses Kerja yang berulang • Implementasi sebuah perubahan • Pengumpulan data analisis untuk verifikasi dan penentuan prioritas akar masalah
  • 9. P (Plan = Rencanakan) Artinya merencanakan SASARAN (GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan SPESIFIKASI tujuan yang ditetapkan. PLAN ini harus diterjemahkan secara detil dan per sub-sistem.
  • 10. • Perencanaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sasaran dan proses dengan mencari tahu hal-hal apa saja yang tidak beres kemudian mencari solusi atau ide-ide untuk memecahkan masalah ini. Tahapan yang perlu diperhatikan, antara lain: mengidentifikasi pelayanan jasa, harapan, dan kepuasan pelanggan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi.
  • 11. • Kemudian mendeskripsikan proses dari awal hingga akhir yang akan dilakukan. Memfokuskan pada peluang peningkatan mutu (pilih salah satu permasalahan yang akan diselesaikan terlebih dahulu). Identifikasikanlah akar penyebab masalah. Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi.
  • 12. • Mengacu pada aktivitas identifikasi peluang perbaikan dan/ atau identifikasi terhadap cara-cara mencapai peningkatan dan perbaikan. • Terakhir mencari dan memilih penyelesaian masalah.
  • 13. Beberapa alat yang digunakan • Cause and Effect Diagram, • 5 W 1H :
  • 15. 5W 2H 1. Apa (what). Apa saja yang menjadi penyebab masalah tersebut? 2. Kapan (when). Kapan masalah tersebut paling sering muncul? 3. Di mana (where). Dimana masalah tersebut paling sering muncul? 4. Siapa (who). Siapa orang atau kelompok yang mengalami paling banyak masalah?
  • 16. 5W 2H 5. Mengapa (why). Mengapa masalah tersebut banyak terjadi? 6. Bagaimana (how). Bagaimana masalah tersebut bisa terjadi? 7. Berapa biayanya (how much).Masalah mana yang biayanya paling besar? / atau berapa besar biasa yang sudah ditimbulkan?
  • 18. D (Do = Kerjakan) Artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES yang telah ditetapkan sebelumnya. Ukuran- ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN. Dalam konsep DO ini kita harus benar-benar menghindari penundaan, semakin kita menunda pekerjaan maka waktu kita semakin terbuang dan yang pasti pekerjaan akan bertambah banyak.
  • 19. • Implementasi proses. Dalam langkah ini, yaitu melaksanakan rencana yang telah disusun sebelumnya dan memantau proses pelaksanaan dalam skala kecil (proyek uji coba). • Mengacu pada penerapan dan pelaksanaan aktivitas yang direncanakan
  • 20. C (Check = Evaluasi) Artinya melakukan evaluasi terhadap SASARAN dan PROSES serta melaporkan apa saja hasilnya. Kita mengecek kembali apa yang sudah kita kerjakan, sudahkah sesuai dengan standar yang ada atau masih ada kekurangan.
  • 21. • Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya. • Dalam pengecekan ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi.
  • 22. • Teknik yang digunakan adalah observasi dan survei. Apabila masih menemukan kelemahan-kelemahan, maka disusunlah rencana perbaikan untuk dilaksanakan selanjutnya. Jika gagal, maka cari pelaksanaan lain, namun jika berhasil, dilakukan rutinitas. • Mengacu pada verifikasi apakah penerapan tersebut sesuai dengan rencana peningkatan dan perbaikan yang diinginkan
  • 23. A (Act = Menindaklanjuti) Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah kita kerjakan masih ada yang kurang atau belum sempurna, segera melakukan action untuk memperbaikinya. Proses ACT ini sangat penting artinya sebelum melangkah lebih jauh ke proses perbaikan selanjutnya.
  • 24. • Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini berarti juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya sebelum implementasi berikutnya.
  • 25. • Menindaklanjuti hasil berarti melakukan standarisasi perubahan, seperti mempertimbangkan area mana saja yang mungkin diterapkan, merevisi proses yang sudah diperbaiki, melakukan modifikasi standar, prosedur dan kebijakan yang ada, mengkomunikasikan kepada seluruh staf, pelanggan dan suplier atas perubahan yang dilakukan apabila diperlukan, mengembangkan rencana yang jelas, dan mendokumentasikan proyek. Selain itu, juga perlu memonitor perubahan dengan melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur.
  • 27. • Hasil dari proses ini kemudian digunakan sebagai input bagi proses perencanaan selanjutnya. Keempat proses di atas, Plan-Do-Check-Act (PDCA) merupakan satu siklus yang tidak terputus dan saling berinteraksi satu sama lain. • Siklus PDCA sudah seharusnya digunakan untuk meningkatkan sistem manajemen mutu (kinerja organisasi) secara terus menerus. • Jika produk sudah sesuai dengan mutu yang direncanakan maka proses tersebut dapat dipergunakan di masa mendatang. Sebaliknya, jika hasilnya belum sesuai dengan yang direncanakan, maka prosedur tersebut harus diperbaiki atau diganti di masa mendatang. Dengan demikian, proses sesungguhnya tidak berakhir pada langkah Act, tetapi merupakan proses yang kontinu dan berkesinambungan sehingga kembali lagi pada langkah pertama dan seterusnya.
  • 28. PDCA, SDCA dan Visi Organisasi Pengimplementasian siklus PDCA merupakan sebuah upaya untuk dapat menjalankan suatu peningkatan berkelanjutan. Hubungan antara implementasi PDCA tersebut dengan SDCA (standar-do-check-action) serta proses peningkatan berkelanjutan (continuous improvement)
  • 31. • Menggambarkan sebagai suatu bola yang harus didorong menuju arah visi yang letaknya diatas. Tentu memerlukan tenaga dan upaya untuk dapat meletakkan bola tersebut menuju visi yang letaknya diatas. Jika tidak ada upaya, mustahil bola PDCA tersebut akan mencapai visi yang letaknya di atas. Kondisi ini menandakan bahwa mutu tersebut harus diupayakan, tidak ada mutu datang dengan sendirinya
  • 32. Dalam mencapai visi, harus menetapkan sasaran- sasaran jangka pendek dan tujuan-tujuan jangka menengah. Dalam setiap tahun, organisasi harus memiliki sasaran yang akan dicapai. Sasaran tersebut akan dicapai dengan menggunakan berbagai program kerja. Program kerja yang ada di organisasi merupakan bola PDCA,. Demikian seterusnya setiap tahun organisasi harus menetapkan berbagai sasaran yang lebih baik dan lebih mendekati visi yang telah ditetapkannya