Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaChaicha Ceria
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja, yang didefinisikan sebagai kelainan atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja atau pekerjaan. Terdapat tiga jenis penyakit akibat kerja yaitu penyakit akibat kerja, penyakit terkait kerja, dan penyakit umum. Faktor penyebab penyakit akibat kerja dapat berupa faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi,
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja dan penyakit terkait kerja. Penyakit akibat kerja disebabkan oleh faktor resiko di tempat kerja seperti lingkungan, peralatan, bahan kimia, sedangkan penyakit terkait kerja dipengaruhi oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara kedua jenis penyakit, serta peraturan dan undang-undang terkait klaim
Pelatihan diagnosis penyakit akibat kerja ini membahas tentang:
1. Tujuan pelatihan untuk mampu mendiagnosis penyakit akibat pajanan biologis di tempat kerja dan melakukan rujukan yang tepat.
2. Materi pelatihan meliputi pengertian pajanan biologis, sektor pekerjaan berisiko, jenis penyakit, dan upaya diagnosis serta pencegahan.
3. Metode diagnosis penyakit akibat kerja meliputi anamnes
Penyakit akibat kerja disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja dan mencakup berbagai kondisi seperti pneumokoniosis yang disebabkan debu, penyakit paru akibat paparan logam berat, dan penyakit kulit dan kanker dari paparan bahan kimia. Diagnosis penyakit akibat kerja memerlukan penilaian terhadap paparan di tempat kerja dan bukti ilmiah mengenai hubungan antara paparan dan penyakitnya.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja, termasuk penyakit umum, penyakit terkait kerja, dan penyakit akibat kerja. Juga dijelaskan faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja seperti faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi, dan psikososial. Terakhir, dibahas mengenai diagnosis dan pelayanan kesehatan kerja yang mencakup aspek promotif, preventif, kur
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja (PAK) dan penyakit akibat hubungan kerja (PAHK), termasuk definisi, faktor penyebab, contoh penyakit, dan hak tenaga kerja yang menderita penyakit tersebut berdasarkan peraturan pemerintah."
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini RaksanagaraArdini Raksanagara
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan kerja, termasuk pengertian, perbedaan dengan kesehatan masyarakat, faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja seperti lingkungan kerja, penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja, dan pencegahan gangguan kesehatan kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit-penyakit akibat kerja, termasuk definisi, faktor-faktor penyebab, diagnosis, serta contoh penyakit seperti bising, panas, penyakit kulit dan paru-paru akibat kerja, serta zoonosis yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia.
Penyuluhan ini membahas tentang Penyakit Akibat Kerja yang ditujukan kepada mahasiswa. Tujuannya adalah agar mahasiswa mengetahui penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan dapat mencegah bahaya penyakit tersebut. Materi penyuluhan ini meliputi pengertian Penyakit Akibat Kerja, kategorinya, faktor penyebab, contoh penyakitnya, dan cara pencegahannya. Metode penyuluhan menggun
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja dan penyakit terkait kerja. Penyakit akibat kerja disebabkan oleh faktor resiko di tempat kerja seperti lingkungan, peralatan, bahan kimia, sedangkan penyakit terkait kerja dipengaruhi oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara kedua jenis penyakit, serta peraturan dan undang-undang terkait klaim
Pelatihan diagnosis penyakit akibat kerja ini membahas tentang:
1. Tujuan pelatihan untuk mampu mendiagnosis penyakit akibat pajanan biologis di tempat kerja dan melakukan rujukan yang tepat.
2. Materi pelatihan meliputi pengertian pajanan biologis, sektor pekerjaan berisiko, jenis penyakit, dan upaya diagnosis serta pencegahan.
3. Metode diagnosis penyakit akibat kerja meliputi anamnes
Penyakit akibat kerja disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja dan mencakup berbagai kondisi seperti pneumokoniosis yang disebabkan debu, penyakit paru akibat paparan logam berat, dan penyakit kulit dan kanker dari paparan bahan kimia. Diagnosis penyakit akibat kerja memerlukan penilaian terhadap paparan di tempat kerja dan bukti ilmiah mengenai hubungan antara paparan dan penyakitnya.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja, termasuk penyakit umum, penyakit terkait kerja, dan penyakit akibat kerja. Juga dijelaskan faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja seperti faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi, dan psikososial. Terakhir, dibahas mengenai diagnosis dan pelayanan kesehatan kerja yang mencakup aspek promotif, preventif, kur
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja (PAK) dan penyakit akibat hubungan kerja (PAHK), termasuk definisi, faktor penyebab, contoh penyakit, dan hak tenaga kerja yang menderita penyakit tersebut berdasarkan peraturan pemerintah."
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini RaksanagaraArdini Raksanagara
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan kerja, termasuk pengertian, perbedaan dengan kesehatan masyarakat, faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja seperti lingkungan kerja, penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja, dan pencegahan gangguan kesehatan kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit-penyakit akibat kerja, termasuk definisi, faktor-faktor penyebab, diagnosis, serta contoh penyakit seperti bising, panas, penyakit kulit dan paru-paru akibat kerja, serta zoonosis yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia.
Penyuluhan ini membahas tentang Penyakit Akibat Kerja yang ditujukan kepada mahasiswa. Tujuannya adalah agar mahasiswa mengetahui penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan dapat mencegah bahaya penyakit tersebut. Materi penyuluhan ini meliputi pengertian Penyakit Akibat Kerja, kategorinya, faktor penyebab, contoh penyakitnya, dan cara pencegahannya. Metode penyuluhan menggun
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
Ìý
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
2. PENDAHULUAN
Penyakit akibat kerja maupun penyakit yang timbul
karena hubungan kerja mempunyai pengertian yang
sama yaitu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
atau lingkungan kerja.
Penyakit akibat kerja sama dengan penyakit yang
timbul karena hubungan kerja
Penyakit akibat kerja adalah istilah yang dipakai dalam
peraturan yang dibuat atas dasar Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja,
sedangkan penyakit yang timbul karena hubungan
kerja merupakan istilah yang erat kaitannya dengan
kompensasi (ganti rugi) kecelakaan kerja.
3. HSE Gathering 3
LATAR BELAKANG
• ILO:
o 1,1 juta kematian karena penyakit atau kecelakaan
akibat hubungan pekerjaan
o 300,000 kematian adalah akibat 250 juta
kecelakaan yang terjadi
o 160 juta peny. akibat hubungan kerja/th
• Indonesia:
o Data penyakit akibat kerja ???
4. HSE Gathering 4
Penyebab Kematian yang berhubungan dengan
pekerjaan (ILO 1999)
34%
25%
21%
15%
5%
Kanker 34%
Kecelakaan 25%
Peny. Sal. Pernafasan
Khronis 21%
Peny. Kardiovaskuler
15%
Lain-lain 5%
5. HSE Gathering 5
Pengeluaran Biaya untuk kecelakaan
dan penyakit akibat kerja (ILO, 1999)
40%
16%
14%
13%
9%
8%
Peny. Muskuloskeletal
Peny. Jantung
Kecelakaan
Peny. Sal. Nafas
Peny. SSP
Lain -2
6. HSE Gathering 6
Latar belakang ……
• WHO – Akses terhadap pelayanan kesehatan kerja
yang memadai:
o 5 – 10 % pekerja di negara berkembang
o 20 – 50 % pekerja di negara industri
- data mengenai penyakit akibat kerja yang ada: hanya bagian dari puncak
gunung es.
• Pengawasan langsung terhadap K3 di perusahaan
lemah
7. HSE Gathering 7
PAK (WHO, 5 benua, 1999)
• Cidera
• MSD (48%)
• PPOK (11%)
• Dermatosis akibat kerja (10%)
• Noise induced (9%)
• Sakit jiwa (10%-(30%, 2005))
• Keracunan pestisida (3%)
8. HSE Gathering 8
Populasi pekerja
Indonesia:
• BPS (2000):
o Jumlah pekerja 95 juta
o 50% bekerja di sektor pertanian, kehutanan dan
perikanan – sektor pekerjaan yang paling berrisiko
o 70 – 80% angkatan kerja bergerak di sektor informal
9. HSE Gathering 9
Peny. Yg. Berhubungan
dengan pekerjaan
• Perkembangan daftar peny akibat kerja:
o 1919 ïƒ 1 penyakit : Anthrax
o 1925 ïƒ 3 penyakit
o 1934 ïƒ 10 penyakit
o ILO Encyclopaedi of Occupational Health
and Safety ïƒ 70 penyakit
o Indonesia: Keppres RI 22.1993 ïƒ 31
penyakit karena hubungan kerja
10. HSE Gathering 10
DEFINISI-DEFINISI:
• Simposium Internasional mengenai PAK
o Penyakit akibat kerja – Occupational
Disease:
• Penyakit yang mempunyai penyebab
yang spesifik atau asosiasi kuat dengan
pekerjaan, yang pada umumnya terdiri
dari satu agen penyebab yang sudah
diakui
11. • WHO
Occupational disease caused by exposure to harmful
chemical and biological agents an physical hazards
at the workplace.
• Kepres No. 22/1993
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah
penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja.
12. HSE Gathering 12
o Penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan – Work Related Disease:
• Penyakit yang mempunyai beberapa agen
penyebab, dimana faktor pada pekerjaan
memegang peranan bersama dengan
faktor risiko lainnya dalam berkembangnya
penyakit yang mempunyai etiologi yang
kompleks
13. HSE Gathering 13
o Penyakit yang mengenai populasi pekerja
– Diseases affecting working populations
• Penyakit yang terjadi pada populasi pekerja
tanpa adanya agen penyebab ditempat
kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi
pekerjaan yang buruk bagi kesehatan
14. HSE Gathering 14
• Keppres RI no 22/1993
o Penyakit yang timbul karena hubungan
kerja :
• Penyakit yang timbul karena hubungan
kerja adalah penyakit yang disebabkan
oleh pekerjaan atau lingkungan kerja
15. Penyakit yang timbul
karena pekerjaan (WHO)
• Penyakit akibat kerja (Occupational disease)
penyakit yang timbul oleh penyebab tunggal
ex: Asbestosis, Silicosis
• Penyakit yang diperberat oleh kondisi hubungan
kerja (agregated)
ex: Astma diperberat oleh debu
• Penyakit endemik di tempat kerja
ex: Malaria pada pekerja di Papua.
16. HSE Gathering 16
Penyebab Penyakit akibat kerja
• Golongan fisik:
o Bising, Radiasi,
Suhu ekstrem,
Tekanan udara,
Vibrasi, Penerangan
• Golongan Kimiawi:
o Semua bahan kimia
dalam bentuk debu,
uap , gas, larutan,
kabut
17. HSE Gathering 17
• Golongan biologik:
o Bakteri, virus, jamur dll.
• Golongan Fisiologik/ergonomik:
• Desin tempat kerja, beban kerja
• Golongan Psikososial:
o Stress psikis, monotoni kerja,
tuntutan pekerjaan dll
Di negara maju faktor fisik, biologi dan kimiawi
sudah dapat dikendalikan – sehingga
golongan fisiologik dan psikososial yang
menjadi penyebab utama
18. Penyakit yang timbul
karena pekerjaan (WHO)
• Penyakit yang diaktifkan oleh kondisi lingkungan kerja
ex: gangguan peredaran darah oleh bahan hemolitik
• Penyakit yang timbul karena salah satu penyebab ada di
lingkungan kerja (work related disease)
Penyebab lebih dari satu
ex: COPD (Cancer or Pulmonary Disease) oleh
rokok dan debu.
19. HSE Gathering 19
Kriteria umum
Peny. Akibat Kerja
• Adanya hubungan antara pajanan yang
spesifik dengan penyakit
• Adanya fakta bahwa frekwensi kejadian
penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi
daripada pada masy. Umum
• Penyakit dapat dicegah dengan melakukan
tindakan preventif di tempat kerja
20. HSE Gathering 20
PENYAKIT AKIBAT
KERJA
berdasarkan Kepmenaker No. 333/1989 :
- ditemukan/didiagnosa saat
pemeriksaan kesehatan berkala
- Oleh dokter , dengan dasar:
pemeriksaan klinis, pemeriksaan kondisi lingk. kerja
21. Lampiran Kepres 22/93
1. Pneumokoniosis
2. Penyakit paru ïƒ debu logam berat
3. Penyakit paru ïƒ debu kapas, henep, dan sisal (bissinosis)
4. Asma akibat kerja
5. Alveolitis allergika
6. Penyakit yg disebabkan oleh Berrilium
7. Penyakit yg disebabkan oleh Cadmium
8. Penyakit yg disebabkan oleh Fosfor
9. Penyakit yg disebabkan oleh Krom
10. Penyakit yg disebabkan oleh Arsen
11. Penyakit yg disebabkan oleh Raksa
22. Lampiran Keppres 22/93
12. Penyakit yg disebabkan oleh Timbal
13. Penyakit yg disebabkan oleh Fluor
14. Penyakit yg disebabkan oleh Karbon dioksida
15. Penyakit yg disebabkan oleh Derivat halogen
16. Penyakit yg disebabkan oleh Benzene
17. Penyakit yg disebabkan oleh Nitro dan Amina dari Benzene
18. Penyakit yg disebabkan oleh Nitroglycerine
19. Penyakit yg disebabkan oleh Alkohol, Glikol dan Karbon
20. Penyakit yg disebabkan oleh Gas atau uap penyebab
Asphyxia.
23. 21. Penyakit yg disebabkan oleh Kebisingan
22. Penyakit yg disebabkan oleh getaran mekanik
23. Penyakit yg disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang
bertekanan lebih
24. Penyakit yg disebabkan oleh radiasi elektromagnetik
25. Dermatosis ïƒ penyebab fisik, kimia, dan biologi
26. Kanker kulit
27. Mesitelioma
28. Penyakit infeksi
29. Penyakit yg disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah
30. Penyakit yg disebabkan oleh bahan kimia termasuk obat.
Lampiran Keppres 22/93
24. NIOSH (1983)
• Penyakit paru akibat kerja
• Muskuloskeletal
• Kanker
• Traumatik injuries
• Penyakit kardiovaskular
• Gangguan reproduksi
• Gangguan syaraf
• NIHL
• Penyakit kulit
• Gangguan psikologis
29. • Lingkungan: Toksikan di tempat kerja/harazd
• Pekerja : bio monitoring
• Dampak kesehatannya :
Surveilance ; efeknya terhadap kesehatan, sign
and symptom.
ex: mual, muntah, pusing, kejang, dll.
3 Titik Pemantauan
30. Diagnosis PAK merupakan penentu bagi
dimiliki atau tidak dimilikinya hak atas
manfaat jaminan PAK yang tercakup dalam
program jaminan kecelakaan kerja.
Hanya dokter yang kompeten dan berwenang
saja yang dapat membuat diagnosis PAK dan
menetapkan suatu Penyakit Akibat Kerja.
Tegak tidaknya diagnosis penyakit akibat kerja
sangat bergantung kepada sejauh mana
Metodologi Diagnosis penyakit akibat kerja
dilaksanakan oleh dokter yang bersangkutan.
DIAGNOSIS PAK
31. Diagnosa
• Riwayat pekerjaan dan tempat kerja
• Riwayat penyakit
• Adakah pekerja lain yang menderita penyakit yang
sama.
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan pendukung
32. Anamnesis tentang riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan.
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Rontgen
Pemeriksaan Tempat dan Ruang Kerja.
DIAGNOSIS PAK
33. TUJUAN DIAGNOSIS
PENYAKIT AKIBAT KERJA
• Hak pekerja
• Dasar Therapy
• Membatasi kecacadan
• Melindungi pekerja lain
Pengantar PPAK - semester 1 33
34. HSE Gathering 34
1. DIAGNOSIS KLINIS
- lakukanlah sesuai prosedur
medis yang berlaku
- bila perlu lakukan:
* pemeriksaan
penunjang /tambahan
* rujukan informasi ke
Spesialis lain
35. HSE Gathering 35
2. PAJANAN YG DIALAMI
- Pajanan saat ini dan pajanan sebelumnya
- Beberapa pajanan ïƒ 1 penyakit atau sebailknya
- Lakukan anamnesis :
* deskripsi pekerjaan sec. Kronologis
* periode waktu kerja masing-masing
* apa yg diproduksi
* bahan yg digunakan
* cara bekerja
ïƒ lebih bernilai bila ditunjang data objectif
36. Perlindungan UU
• UU No. 23/1992 tentang kesehatan
• UU No. 03/1992 tentang jamsostek
• PP No. 14/1993 tentang penyelenggaraan program
jamsostek
• Kep. Pres. No. 22/1993 tentang penyakit yang timbul
karena hubungan kerja.
37. HSE Gathering 37
KESIMPULAN
• Diagnosis okupasi penting bagi
dokter perusahaan & dokter yg bekerja di
perusahaan atau yang menangani pekerja
• Diagnosis okupasi penting sebagai dasar terapi dan
penatalaksanaan selanjutnya utk pekerja dan
lingkungan kerja
• Diagnosis okupasi sebagai dasar memenuhi hak
pekerja , a.l : klaim ke jamsostek
• Ada 7 langkah untuk menentukan D/ PAK ïƒ sering
disebut sbg Langkah D/ Okupasi