Dokumen tersebut membahas tentang validitas tes, yang merupakan ukuran sejauh mana tes dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Ada tiga jenis validitas yang dijelaskan, yaitu validitas secara rasional (meliputi validitas isi dan konstruksi), validitas empiris (meliputi validitas ramalan dan bandingan), serta validitas butir soal untuk mengetahui butir mana yang tidak valid.
3. Pengertian Validitas Tes
Secara singkat validitas
mempunyai arti bahwa tes
yang dipergunakan mengukur
apa yang seharusnya diukur
4. Validitas Secara Rasional
Validitas Isi
sejauhmana tes hasil belajar sebagai
alat pengukur hasil belajar peserta
didik, isinya telah dapat mewakili
secara representatif terhadap
keseluruhan materi atau bahan
pelajaran yang seharusnya diteskan.
5. Lanjutan....
Validitas Konstruksi (Construct
Validity)
tes hasil belajar baru dikatakan valid
secara konstruksi apabila butir-butir soal
yang dibangun dalam tes benar-benar
telah dapat dengan tepat mengukur aspek
berpikir (seperti kognitif, afektif atau
psikomotor) sebagaimana telah ditentukan
dalam tujuan pembelajaran
7. Pengujian validitas empiris dengan korelasi
product moment. Interpretasi untuk besarnya
koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
Antara 0,80-1,00 korelasi sangat tinggi
Antara 0,60-0.80 korelasi tinggi
Antara 0,40-0,60 korelasi cukup
Antara 0,20-0,40 korelasi rendah
Antara 0,00-0,20 korelasi sangat rendah
8. VALIDITAS BUTIR SOAL
Dilakukan untuk mengetahui butir
soal mana yang tidak valid.
Penentuan validitas item soal
dilakukan dengan mengkorelasikan
skor masing-masing item soal
dengan skor total
Skor item merupakan variabel X
sedangkan skor total sebagai
variabel Y.