1. PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE CO-OP CO-OP DISERTAI HANDOUT TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
SISWA KELAS VIII MTsN
KOTA SOLOK
Rini Silviani*, Mirna**, Villia Anggraini**
*) Mahasiswa program studi pendidikan matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**) Staf pengajar program studi matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
The background of this research is the student’s problem in understanding
mathematics concept at VIII grade student’s of MTsN Kota Solok. The purpose of
this research is to know whether using cooperative type learning Co-op Co-op
along with handout is better than conventional learning in understanding
mathematics concept. This is an experiment research and the sample is the VIII
grade student’s of MTsN Kota Solok on 2012/2013 which was taken randomly.
The instrument in the research is understanding mathematics concept student’s
test like essay with r11 = 0,83. Hypothesis test whit test-t one side was gotten P-
value 0,000 smaller than 0,05. So, hypothesis in this research is accepted whit
believing degree 95%. So, it can be conclude understanding mathematics
student’s concept that apply cooperative type learning Co-op Co-op along whit
handout is better than conventional learning mathematic concept at VIII grade
student’s of MTsN Kota Solok.
Key Word: Co-op Co-op, Handout, Mathematic Concept Comprehension
PENDAHULUAN
Pembelajaran matematika secara langsung dalam proses belajar
merupakan proses aktif siswa untuk matematika, maka proses yang sedang
merekontruksi makna atau konsep- berlangsung dapat ditingkatkan ke
konsep matematika. Hal ini berarti proses yang lebih tinggi sebagai
bahwa belajar matematika merupakan pembentukan pengetahuan baru. Pada
proses untuk menghubungkan materi proses pembentukan pengetahuan
yang dipelajari dengan pemahaman baru tersebut, siswa bertanggung
yang dimiliki. jawab terhadap proses belajarnya
Pembelajaran matematika lebih sendiri.
menekankan pada konsepsi awal yang Guru berperan sebagai
sudah dikenal siswa yaitu tentang ide- fasilitator dan moderator harus
ide matematika. Setalah siswa terlibat mampu mendesain pembelajaran yang
2. interaktif dengan memberikan berpartisipasi, kurang peduli, bahkan
kesempatan kepada siswa untuk aktif meribut. Akibatnya, tidak terbentuk
menyumbangkan pemikirannya dalam kerjasama yang baik dalam kelompok
proses belajarnya baik untuk diri- dan tidak semua anggota kelompok
sendiri maupun aktif membantu siswa memahami yang dibahas
lain dalam menafsirkan permasalahan kelompoknya.
real. Berdasarkan masalah di atas
Hal ini tidak sejalan dengan diperlukan model pembelajaran yang
banyak nilai matematika siswa yang mampu membuat siswa bertanggung
masih dibawah kriteria ketuntasan jawab, bekerjasama, mengeluarkan
minimun yang telah ditetapkan seperti ide, memahami materi baik secara
halnya di kelas VIII MTsN Kota individu maupun dari bantuan orang
Solok. Berdasarkan hasil observasi lain dan juga mampu menjelaskan
guru tanggal 19 April 2012 terlihat kepada orang lain, yaitu model
pembelajaran masih terpusat pada pembelajaran kooperatif tipe Co-op
guru, dan siswa kurang memiliki Co-op. Menurut Slavin (2011:229)
motivasi untuk belajar. Tidak adanya “Co-op Co-op memberikan
buku paket, akibatnya siswa hanya kesempatan kepada siswa untuk
sebagai penerima informasi dari guru bekerjasama dalam kelompok-
saja, tetapi disaat guru menyampaikan kelompok kecil, pertama untuk
materi tidak semua siswa yang meningkatkan pemahamannya
memperhatikan, sehingga yang tentang diri mereka dan dunia, dan
mampu memahami materi pelajaran selanjutnya memberikan kesempatan
hanya sebagian kecil siswa. untuk saling berbagi pemahaman baru
Pembelajaran juga dilaksanakan dengan teman sekelasnya”.
dengan kerja kelompok, tapi tidak Model pembelajaran kooperatif
semua siswa yang ikut serta dalam tipe Co-op Co-op disertai Handout
diskusi tersebut hanya sebagian memungkinkan siswa untuk mampu
anggota kelompok yang aktif diskusi bekerjasama dalam kelompok kecil,
sedangkan yang lainnya hanya dan dapat menumbuhkan rasa
mengandalkan kemampuan siswa tanggung jawab siswa dalam
pintar saja dan tidak ikut menyelesaikan tugas. Karena setiap
3. tugas anggota kelompok berbeda- seluruh siswa kelas VIII MTsN Kota
beda, kemudian memberikan Solok kecuali kelas VIII3 yang
kesempatan pada mereka untuk saling merupakan kelas unggul.
tukar pemahaman baru dengan teman Sampel dalam penelitian ini
sekelompoknya, dan setiap anggota dipilih secara acak, terpilih kelas
kelompok memberikan kontribusi VIII4 sebagai kelas eksperimen
yang menunjang tercapainya tujuan dengan pembelajaran kooperatif tipe
pembelajaran. Tidak adanya buku Co-op Co-op disertai Handout dan
paket pembelajaran dilakukan kelas VIII1 sebagai kelas kontrol
mengunakan Handout dan dapat dilakukan dengan pembelajaran
membantu siswa memahami materi konvensional.
serta pembelajaran akan lebih efektif. Variabel bebas dalam penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk ini adalah model pembelajaran
mengetahui apakah pemahaman kooperatif tipe Co-op Co-op disertai
konsep matematis siswa yang Handout pada kelas eksperimen dan
menerapkan model pembelajaran pembelajaran konvensional pada
kooperatif tipe Co-op Co-op disertai kelas kontrol. Variabel terikat dalam
Handout lebih baik daripada penelitian ini adalah pemahaman
pemahaman konsep matematis siswa konsep matematis siswa kelas VIII
yang menerapkan pembelajaran MTsN Kota Solok tahun pelajaran
konvensional di kelas VIII MTsN 2012/2013. Instrument dalam
Kota Solok. Penelitian sebelumnya penelitian ini adalah tes berbentuk
menunjukan hasil belajar siswa yang esai, berdasarkan analisis diperoleh
reliabilitas 0,83 yang besar dari 𝑟𝑟𝑡𝑡
menerapkan model kooperatif tipe semua soal diterima dengan
Co-op Co-op lebih dari hasil belajar
siswa menerapkan pembelajaran (0,423). Berarti soal berada pada
konvensional. kriteria reliabilitas tinggi dan ini
METODE PENELITIAN menunjukkan soal tes dapat
Jenis penelitian ini adalah dipercaya.
eksperimen dengan rancangan HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian random terhadap subjek. Hasil tes akhir pemahaman
Populasi dalam penelitian ini adalah konsep siswa diperoleh dari kedua
4. kelas sampel yaitu kelas eksperimen kontrol. Setelah dilakukan uji
dengan menerapkan model normalitas mengunakan uji Anderson
pembelajaran kooperatif tipe Co-op Darling dengan bantuan Software
Co-op disertai Handout, dan kelas MINITAB, dan uji homogenitas
kontrol dengan menerapkan variansi mengunakan uji F dengan
pembelajaran konvensional. Dari bantuan Software MINITAB.
skor pemahaman konsep yang Diperoleh kedua kelas sampel
diperoleh dari tes akhir pada kedua berdisrtibusi normal dan homogen,
rata (𝑥𝑥̅ ), simpangan baku (𝑆𝑆), nilai
kelas ini dilakukan perhitungan rata- maka uji hipotesis yang digunakan
adalah uji t satu pihak dengan bantuan
value 0,000 lebih kecil dari 𝛼𝛼 (0,05)
tertinggi (xmaks) dan nilai terendah software MINITAB. Diperoleh P-
(xmin), hasil perhitungan dapat dilihat
pada Tabel 1 berikut: sehingga disimpulkan tolak H1 terima
Tabel 1. Analisis Nilai Pemahaman H0. Dapat disimpulkan bahwa
Konsep Matematis Siswa Kelas
𝑥𝑥̅ 𝑆𝑆 Xmaks Xmin
pemahaman konsep matematis siswa
Sampel
Kelas kelas eksperimen dengan menerapkan
sampel
Eks 79,03 11,45 95,96 57,58 model pembelajaran kooperatif tipe
Kontrol 61,47 16,85 91,92 28,28 Co-op Co-op disertai Handout lebih
Pada Tabel 1 dapat dilihat nilai
baik daripada pemahaman konsep
rata-rata pemahaman konsep
matematis siswa kelas kontrol yang
matematis siswa pada kelas
menerapkan pembelajaran
eksperimen lebih besar dari nilai rata-
konvensional.
rata pemahaman konsep matematis
Model pembelajaran kooperatif
siswa kelas kontrol, sedangkan
tipe Co-op Co-op disertai Handout
simpangan baku kelas eksperimen
memungkinkan siswa untuk
lebih kecil dari simpangan baku kelas
berkerjasama dalam kelompok kecil,
kontrol. Hal ini berarti nilai kelas
juga dapat menumbuhkan rasa
kontrol lebih beragam daripada nilai
tanggung jawab siswa dalam
kelas eksperimen.
menyelesaikan tugas, karena setiap
Hasil analisis data tes akhir
tugas anggota kelompok berbeda-
siswa didapat, bahwa skor rata-rata
beda kemudian memberikan
pemahaman konsep matematis siswa
kesempatan pada mereka untuk saling
eksperimen lebih tinggi dari kelas
5. tukar pemahaman baru dengan teman pembelajaran konvensional, dimana
kelompoknya dan setiap kelompok guru sebagai sumber informasi, siswa
memberikan kontribusi untuk cenderung pasif akibatnya tidak
mencapai tujuan pembelajaran. terbentuk komunikasi yang baik
Hal ini dapat dilihat di kelas selama proses pembelajaran. Siswa
eksperimen siswa lebih aktif, berani kelas kontrol cenderung menunggu
mengeluarkan pendapat, dan mereka penjelasan dari guru tanpa adanya
bertanggung jawab dengan tugas yang respon untuk mempelajari terlebih
didapatnya, motivasi untuk belajar dahulu, bahkan mereka takut untuk
lebih terlihat dengan adanya Handout menyatakan pendapatnya.
siswa lebih termotivasi untuk Dengan kata lain pembelajaran
memahami materi secara individu, kooperatif tipe Co-op Co-op disertai
dengan bekerja secara individu siswa Handout dapat meningkatkan
lebih mampu memahami materi dan pemahaman konsep matematis siswa,
mempunyai rasa tanggung jawab motivasi, serta lebih memiliki rasa
terhadap tugasnya karena setiap siswa tanggung jawab terhadap apa yang
tugasnya berbeda-beda. Jadi semua ditugaskan padanya daripada
anggota kelompok terlibat dan pembelajaran konvensional.
bertanggung jawab tidak hanya akan KESIMPULAN
melibatkan siswa yang pintar saja. Berdasarkan hasil penelitian
Setelah setiap siswa memahami yang diperoleh maka dapat
materi secara individu, mereka dapat disimpulkan bahwa pemahaman
berbagi pemahaman baru dengan konsep matematis siswa yang
anggota kelompoknya. Akibatnya menerapkan model pembelajaran
semua anggota kelompok dapat kooperatif tipe Co-op Co-op disertai
memahami materi yang dibahas Handout lebih baik daripada
kelompoknya, jadi setiap angggota pemahaman konsep matematis siswa
kelompok memberikan kontribusi yang menerapkan pembelajaran
yang menunjang tercapainya tujuan konvensional.
pembelajaran pada hari itu.
Pembelajaran dilakukan dikelas
kontrol dengan menerapkan
6. Bandung: JICA- Universitas
Pendidikan Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN
Sudjana. (2005). Metode Statistik.
Arikunto, Suharsimi.(2009). Dasar- Bandung: Tarsito.
dasar Evaluasi Pendidikan.
Syafriandi. (2001). Analisis Stalistika
Jakarta: bumi aksara
Inferensial dengan
Menggunakan Minitab.
-----------.(2010).Prosedur
Padang: UNP
Penelitian.Jakarta : Rineka
Cipta.
Belawati, Tian.2003. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Belawati, Tian.2003. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Depdiknas.(2001). Penyusunan Butir-
butir soal dan instrument
penilaian. Jakarta: Depdiknas
Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk
Kerja. Yogyakarta: Depdiknas.
Lie, Anita. (2002). Cooperative
Learning. Jakarta : Grasindo.
Sari, Yomi Endang.(2011). Penerapan
Model Cooperative Learning
Tipe Co-Op Co-Op Dalam
Pembelajaran Matematika
Siswa Kelas VIII SMPN 2
Harau Kabupaten 50 Kota
Tahun Pelajaran 2010-2011.
Skripsi (tidak diterbitkan)
STKIP PGRI Sumatera barat
Shadiq, Fadjar.(2009). Kemahiran
Matematika. Yogyakarta:
Depdiknas
Slavin, Robert E. (2011). Cooperative
Learning. Bandung: Nusa
Media
Suherman, Erman, dkk. (2003).
Strategi Pembelajaran
Matematika Kontenporer.