際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017
No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI
JUNI TAHUN 2017 INFLASI 0,44 PERSEN
 Pada bulan Juni 2017 Kota Kediri mengalami Inflasi sebesar 0,44 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,06 dibanding dengan IHK Mei 2017 sebesar 125,51.
Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi dengan kenaikan tertinggi di
Probolinggo sebesar 0,70 persen.Inflasi terendah di Malang sebesar 0,37 persen.
 Inflasi di Kota Kediri pada bulan Juni 2017 dipengaruhi oleh kenaikan dan penurunan dari
kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan antara lain
kelompok Bahan Makanan naik sebesar 0,12 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman,
Rokok dan Tembakau sebesar 0,07 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan
Bakar sebesar 1,34 persen; kelompok Sandang sebesar 0,22 persen; kelompok Kesehatan
sebesar 0,06 persen serta kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,40
persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan adalah kelompok Pendidikan,
Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,03 persen.
 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan
Juni 2017 adalah Tarip Listrik, Daging Ayam Ras, Tarip Kendaraan Travel, Kacang Panjang,
Wortel, Tarip Kereta Api, Apel, Bawang Merah, Tarip Pulsa Ponsel, dan Pepaya.
 Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Juni
2017 adalah Bawang Putih, Telur Ayam Ras, Sawi Hijau, Cabai Rawit, Cabai Merah,
Ketimun, Gula Pasir, Minyak Goreng, Kangkung, dan Keramik.
 Inflasi Kota Kediri pada bulan Juni 2017 sebesar 0,44 persen dan inflasi tahun kalender
sebesar 2,86 persen sedangkan inflasi periode year on year (Juni 2017 terhadap Juni 2016)
mencapai 4,13 persen.
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI
Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering
digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen,
khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan
harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi
diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja
pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar
2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100)
dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan
diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang
dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK.
Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat
dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.
Berdasarkan hasil pemantauan dan pencatatan BPS Kota Kediri pada pasar tradisional dan
pasar modern dengan menggunakan penghitungan tahun dasar, tahun 2012 (2012=100), terjadi
inflasi 0,44 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 125,51 pada bulan
Mei 2017 menjadi 126,06 pada bulan Juni 2017. Laju inflasi tahun kalender pada bulan Juni
2017 sebesar 2,86 persen, sedangkan inflasi year on year (Juni 2017 terhadap Juni 2016 )
adalah 4,13 persen.
Inflasi di Kota Kediri pada bulan Juni 2017 dipengaruhi oleh kenaikan dan penurunan dari
kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan antara lain kelompok
Bahan Makanan naik sebesar 0,12 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan
Tembakau sebesar 0,07 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar
1,34 persen; kelompok Sandang sebesar 0,22 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,06 persen
serta kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,40 persen. Kelompok
pengeluaran yang mengalami penurunan adalah kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
sebesar 0,03 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada
bulan Juni 2017 adalah Tarip Listrik, Daging Ayam Ras, Tarip Kendaraan Travel, Kacang
Panjang, Wortel, Tarip Kereta Api, Apel, Bawang Merah, Tarip Pulsa Ponsel, dan Pepaya.
Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan
Juni 2017 adalah Bawang Putih, Telur Ayam Ras, Sawi Hijau, Cabai Rawit, Cabai Merah,
Ketimun, Gula Pasir, Minyak Goreng, Kangkung, dan Keramik.
Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kediri Juni 2017, Tahun Kalender 2017, dan Tahun ke Tahun
Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
Gambar 1 Laju Inflasi Kota Kediri Juni 2016 sampai dengan Juni 2017
Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017
Gambar 2 Inflasi Bulanan Kota Kediri 2012-2017
Gambar 3 Inflasi Kota Kediri Bulan Juni 2017 Menurut Kelompok Pengeluaran
Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1. Bahan Makanan
Kelompok Bahan Makanan pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen atau terjadi
kenaikan indeks dari 121,40 pada bulan Mei 2017 menjadi 121,55 pada bulan Juni 2017.
Dari sebelas sub kelompok yang ada, delapan diantaranya mengalami kenaikan dengan kenaikan
tertinggi pada sub kelompok Daging dan Hasil-hasilnya sebesar 3,65 persen. Tiga sub kelompok lainnya
mengalami penurunan dengan penurunan terbesar pada sub kelompok Bumbu-bumbuan sebesar 4,81
persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi
sebesar 0,07 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 131,97 pada bulan Mei 2017 menjadi 132,06 pada
bulan Juni 2017.
Tiga sub kelompok pada kelompok ini seluruhnya dua diantaranya mengalami kenaikan dengan
kenaikan tertinggi pada sub kelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol sebesar 0,21 persen,
sedangkan sub kelompok Minuman yang Tidak Beralkohol mengalami penurunan sebesar 0,13 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi
sebesar 1,34 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 128,89 pada bulan Mei 2017 menjadi 130,62 pada
bulan Juni 2017.
Dari empat sub kelompok pada kelompok ini, tiga diantaranya mengalami inflasi dengan kenaikan
tertinggi pada sub kelompok Bahan Bakar, Penerangan, dan Air yaitu sebesar 4,77 persen, sedangkan sub
kelompok Biaya Tempat Tinggal mengalami penurunan sebesar 0,02 persen.
4. S a n d a n g
Kelompok Sandang pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 0,22 persen atau terjadi
kenaikan indeks dari 112,71 pada bulan Mei 2017 menjadi 112,96 pada bulan Juni 2017. Dari keempat
sub kelompok yang ada, sub kelompok Sandang Laki-laki cenderung stabil, sedangkan tiga sub
kelomppok lainnya mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Barng Pribadi dan
Sandang lain sebesar 0,84 persen.
Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017
5. K e s e h a t a n
Kelompok Kesehatan pada bulan Juni 2017 mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen, dengan
indeks harga konsumen sebesar 123,21 pada bulan Mei 2017 naik menjadi 123,28 pada Juni 2017. Dari
empat sub kelompok pada kelompok ini, sub kelompok Jasa Perawatan Jasmani cenderung stabil. Tiga
sub kelompok lainnya mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Jasa Kesehatan
yaitu sebesar 0,09 persen.
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Juni 2017 mengalami penurunan sebesar
0,03 persen. Indeks harga konsumen pada bulan Mei 2017 sebesar 120,25 turun menjadi 120,21 pada
bulan Juni 2017.
Dari lima sub kelompok yang ada pada kelompok ini, tiga sub kelompok cenderung stabil. Sub
kelompok Kursus-kursus/Pelatihan mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen, sedangkan sub kelompok
Perlengkapan/Peralatan Pendidikan turun sebesar 0,25 persen.
7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan mengalami kenaikan sebesar 0,40 persen
dengan indeks harga konsumen 126,38 pada Mei 2017 naik menjadi 126,89 pada Juni 2017. Dari empat
sub kelompok yang ada, dua diantaranya cenderung stabil. Dua sub kelompok lainnya mengalami
kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Transpor sebesar 0,50 persen.
Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN
Selama kurun waktu tahun 2012-2017, lima periode mengalami inflasi dengan kenaikan tertinggi
pada periode Mei 2017 sebesar 0,50. Mei 2013 adalah satu-satunya periode yang mengalami deflasi yaitu
sebesar 0,20 persen.
Pada kurun waktu yang sama, inflasi periode year on year tertinggi sebesar 6,92 persen terjadi
pada Mei 2014. Sementara inflasi year on year terendah terjadi pada periode Mei 2016 sebesar 1,82
persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, year on year Kota Kediri Tahun 2012-2017
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun 2012-2017 Kota Kediri
Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017
PERBANDINGAN INFLASI 8 KOTA DI JAWA TIMUR
Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, pada Juni 2017 ini seluruhnya mengalami inflasi dengan kenaikan
tetinggi di Probolinggo sebesar 0,70 persen, sedangkan inflasi terkecil di Malang sebesar 0,37 persen.
Inflasi yoy pada bulan Juni 2017 tertinggi terjadi di Madiun sebesar 5,34 persen, sedangkan inflasi
yoy terendah terjadi di Banyuwangi sebesar 2,96 persen. Untuk inflasi tahun kalender sampai dengan
bulan Mei 2017 tertinggi di Madiun sebesar 3,90 persen, sedangkan inflasi tahun kalender terendah di
Banyuwangi sebesar 2,10 persen.
Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan year on year 8 Kota di Jawa Timur (persen)
Kota Juni 2017 Tahun Kalender year on year
[1] [2] [3] [4]
PROBOLINGGO 0,70 2,53 3,48
MADIUN 0,68 3,90 5,34
SURABAYA 0,52 3,02 4,91
BANYUWANGI 0,47 2,10 2,96
KEDIRI 0,44 2,86 4,13
JEMBER 0,44 2,63 3,99
SUMENEP 0,40 2,38 3,66
MALANG 0,37 3,17 4,99
Jawa Timur 0,49 2,97 4,66
Nasional 0,69 2,38 4,37
Kediri, 3 Juli 2017
Kepala BPS Kota Kediri
ELLYN T. BRAHMANA,SE.,M.Si
NIP.19621018 199003 2 002

More Related Content

6 brs juni 2017

  • 1. Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017 No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI JUNI TAHUN 2017 INFLASI 0,44 PERSEN Pada bulan Juni 2017 Kota Kediri mengalami Inflasi sebesar 0,44 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,06 dibanding dengan IHK Mei 2017 sebesar 125,51. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi dengan kenaikan tertinggi di Probolinggo sebesar 0,70 persen.Inflasi terendah di Malang sebesar 0,37 persen. Inflasi di Kota Kediri pada bulan Juni 2017 dipengaruhi oleh kenaikan dan penurunan dari kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan antara lain kelompok Bahan Makanan naik sebesar 0,12 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,07 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 1,34 persen; kelompok Sandang sebesar 0,22 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,06 persen serta kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,40 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan adalah kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,03 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Juni 2017 adalah Tarip Listrik, Daging Ayam Ras, Tarip Kendaraan Travel, Kacang Panjang, Wortel, Tarip Kereta Api, Apel, Bawang Merah, Tarip Pulsa Ponsel, dan Pepaya. Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Juni 2017 adalah Bawang Putih, Telur Ayam Ras, Sawi Hijau, Cabai Rawit, Cabai Merah, Ketimun, Gula Pasir, Minyak Goreng, Kangkung, dan Keramik. Inflasi Kota Kediri pada bulan Juni 2017 sebesar 0,44 persen dan inflasi tahun kalender sebesar 2,86 persen sedangkan inflasi periode year on year (Juni 2017 terhadap Juni 2016) mencapai 4,13 persen. BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI
  • 2. Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017 Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. Berdasarkan hasil pemantauan dan pencatatan BPS Kota Kediri pada pasar tradisional dan pasar modern dengan menggunakan penghitungan tahun dasar, tahun 2012 (2012=100), terjadi inflasi 0,44 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 125,51 pada bulan Mei 2017 menjadi 126,06 pada bulan Juni 2017. Laju inflasi tahun kalender pada bulan Juni 2017 sebesar 2,86 persen, sedangkan inflasi year on year (Juni 2017 terhadap Juni 2016 ) adalah 4,13 persen. Inflasi di Kota Kediri pada bulan Juni 2017 dipengaruhi oleh kenaikan dan penurunan dari kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan antara lain kelompok Bahan Makanan naik sebesar 0,12 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,07 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 1,34 persen; kelompok Sandang sebesar 0,22 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,06 persen serta kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,40 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan adalah kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,03 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Juni 2017 adalah Tarip Listrik, Daging Ayam Ras, Tarip Kendaraan Travel, Kacang Panjang, Wortel, Tarip Kereta Api, Apel, Bawang Merah, Tarip Pulsa Ponsel, dan Pepaya. Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Juni 2017 adalah Bawang Putih, Telur Ayam Ras, Sawi Hijau, Cabai Rawit, Cabai Merah, Ketimun, Gula Pasir, Minyak Goreng, Kangkung, dan Keramik.
  • 3. Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017 Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kediri Juni 2017, Tahun Kalender 2017, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100) Gambar 1 Laju Inflasi Kota Kediri Juni 2016 sampai dengan Juni 2017
  • 4. Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017 Gambar 2 Inflasi Bulanan Kota Kediri 2012-2017 Gambar 3 Inflasi Kota Kediri Bulan Juni 2017 Menurut Kelompok Pengeluaran
  • 5. Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017 URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok Bahan Makanan pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,40 pada bulan Mei 2017 menjadi 121,55 pada bulan Juni 2017. Dari sebelas sub kelompok yang ada, delapan diantaranya mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Daging dan Hasil-hasilnya sebesar 3,65 persen. Tiga sub kelompok lainnya mengalami penurunan dengan penurunan terbesar pada sub kelompok Bumbu-bumbuan sebesar 4,81 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 0,07 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 131,97 pada bulan Mei 2017 menjadi 132,06 pada bulan Juni 2017. Tiga sub kelompok pada kelompok ini seluruhnya dua diantaranya mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol sebesar 0,21 persen, sedangkan sub kelompok Minuman yang Tidak Beralkohol mengalami penurunan sebesar 0,13 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 1,34 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 128,89 pada bulan Mei 2017 menjadi 130,62 pada bulan Juni 2017. Dari empat sub kelompok pada kelompok ini, tiga diantaranya mengalami inflasi dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Bahan Bakar, Penerangan, dan Air yaitu sebesar 4,77 persen, sedangkan sub kelompok Biaya Tempat Tinggal mengalami penurunan sebesar 0,02 persen. 4. S a n d a n g Kelompok Sandang pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 0,22 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 112,71 pada bulan Mei 2017 menjadi 112,96 pada bulan Juni 2017. Dari keempat sub kelompok yang ada, sub kelompok Sandang Laki-laki cenderung stabil, sedangkan tiga sub kelomppok lainnya mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Barng Pribadi dan Sandang lain sebesar 0,84 persen.
  • 6. Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017 5. K e s e h a t a n Kelompok Kesehatan pada bulan Juni 2017 mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen, dengan indeks harga konsumen sebesar 123,21 pada bulan Mei 2017 naik menjadi 123,28 pada Juni 2017. Dari empat sub kelompok pada kelompok ini, sub kelompok Jasa Perawatan Jasmani cenderung stabil. Tiga sub kelompok lainnya mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Jasa Kesehatan yaitu sebesar 0,09 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Juni 2017 mengalami penurunan sebesar 0,03 persen. Indeks harga konsumen pada bulan Mei 2017 sebesar 120,25 turun menjadi 120,21 pada bulan Juni 2017. Dari lima sub kelompok yang ada pada kelompok ini, tiga sub kelompok cenderung stabil. Sub kelompok Kursus-kursus/Pelatihan mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen, sedangkan sub kelompok Perlengkapan/Peralatan Pendidikan turun sebesar 0,25 persen. 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan mengalami kenaikan sebesar 0,40 persen dengan indeks harga konsumen 126,38 pada Mei 2017 naik menjadi 126,89 pada Juni 2017. Dari empat sub kelompok yang ada, dua diantaranya cenderung stabil. Dua sub kelompok lainnya mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Transpor sebesar 0,50 persen.
  • 7. Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017 PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Selama kurun waktu tahun 2012-2017, lima periode mengalami inflasi dengan kenaikan tertinggi pada periode Mei 2017 sebesar 0,50. Mei 2013 adalah satu-satunya periode yang mengalami deflasi yaitu sebesar 0,20 persen. Pada kurun waktu yang sama, inflasi periode year on year tertinggi sebesar 6,92 persen terjadi pada Mei 2014. Sementara inflasi year on year terendah terjadi pada periode Mei 2016 sebesar 1,82 persen. Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, year on year Kota Kediri Tahun 2012-2017 Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun 2012-2017 Kota Kediri
  • 8. Berita Resmi Statistik No. 08/07/3571/Th.XVIII, 3 Juli 2017 PERBANDINGAN INFLASI 8 KOTA DI JAWA TIMUR Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, pada Juni 2017 ini seluruhnya mengalami inflasi dengan kenaikan tetinggi di Probolinggo sebesar 0,70 persen, sedangkan inflasi terkecil di Malang sebesar 0,37 persen. Inflasi yoy pada bulan Juni 2017 tertinggi terjadi di Madiun sebesar 5,34 persen, sedangkan inflasi yoy terendah terjadi di Banyuwangi sebesar 2,96 persen. Untuk inflasi tahun kalender sampai dengan bulan Mei 2017 tertinggi di Madiun sebesar 3,90 persen, sedangkan inflasi tahun kalender terendah di Banyuwangi sebesar 2,10 persen. Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan year on year 8 Kota di Jawa Timur (persen) Kota Juni 2017 Tahun Kalender year on year [1] [2] [3] [4] PROBOLINGGO 0,70 2,53 3,48 MADIUN 0,68 3,90 5,34 SURABAYA 0,52 3,02 4,91 BANYUWANGI 0,47 2,10 2,96 KEDIRI 0,44 2,86 4,13 JEMBER 0,44 2,63 3,99 SUMENEP 0,40 2,38 3,66 MALANG 0,37 3,17 4,99 Jawa Timur 0,49 2,97 4,66 Nasional 0,69 2,38 4,37 Kediri, 3 Juli 2017 Kepala BPS Kota Kediri ELLYN T. BRAHMANA,SE.,M.Si NIP.19621018 199003 2 002