Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan manusia dan organ-organ yang terlibat didalamnya, mulai dari mulut hingga anus. Sistem pencernaan berfungsi untuk menerima, mencerna, menyerap zat gizi dari makanan, dan membuang sisa makanan yang tidak tercerna. Organ utama yang disebutkan adalah mulut, lambung, usus halus, usus besar, hati, pankreas.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Makanan akan
dicerna secara mekanik dan kimiawi mulai dari mulut hingga lambung menjadi bubur, lalu dicerna lebih lanjut di usus halus dan
besar hingga zat gizinya diserap, sementara sisa yang tidak terserap dikeluarkan lewat anus.
Peserta didik memahami proses identifikasi makhluk hidup sesuai dengan karakteristiknya; sifat dan karakteristik zat, perubahan fisika dan kimia, serta pemisahan campuran sederhana; sistem organisasi kehidupan, fungsi, serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ; interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya dalam merancang upaya-upaya untuk mencegah dan mengatasi perubahan iklim; serta pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi di lingkungan sekitarnya. Peserta didik melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya, tekanan, serta pesawat sederhana. Peserta didik memahami hubungan konsep usaha dan energi, pengaruh kalor dan perpindahannya terhadap perubahan suhu, gelombang dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari termasuk pemanfaatan sumber energi listrik ramah lingkungan. Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya mengenai posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya untuk menjelaskan fenomena alam dan perubahan iklim. Peserta didik memahami sifat fisika dan kimia tanah dan menganalisis hubungannya dengan organisme, perubahan iklim, serta pelestarian lingkungan. Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang tepat untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan
Keterampilan Proses
Peserta didik mampu melakukan pengamatan terhadap fenomena dan peristiwa di sekitarnya dan mencatat hasil pengamatannya dengan memperhatikan karakteristik objek yang diamati.
Mempertanyakan dan Memprediksi Secara mandiri, peserta didik mampu mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidila secara ilmiah dan membuat prediksinya.
Merencanakan dan Melakukan Penyelidikan Peserta didik mampu merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat dan memahami adanya potensi kekeliruan dalam penyelidikan.
Memproses, Menganalisis Data dan Informasi Peserta didik mampu mengolah data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data. Peserta didik mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti.
Mengevaluasi dan Refleksi Peserta didik mampu mengidentifikasi sumber ketidakpastian dan kemungkinan penjelasan alternatif dalam rangka mengevaluasi kesimpulan, serta menjelaskan cara spesifik untuk meningkatkan kualitas data.
Mengommunikasikan Hasil Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil penyelidikan secara sistematis dan utuh yang ditunjang dengan argumen dan bahasa yang sesuai konteks penyelidikan.
1. Bernalar Kritis: Pelajar akan diajak untuk mempertanyakan asal-usul informasi tentang makanan dan sistem pencernaan, serta melakukan evaluasi terhadap sumber-sumber
Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan manusia, meliputi organ-organ pencernaan seperti mulut, lambung, usus halus, pankreas, hati, usus besar, rektum, dan anus. Sistem pencernaan berfungsi untuk mencerna makanan menjadi molekul kecil yang dapat diserap tubuh melalui proses mekanik dan kimia di berbagai organ.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan organ pendukung yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya, menyerap zat gizinya, dan membuang sisa. Proses pencernaan terjadi di mulut, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus melalui pencernaan mekanik dan kimiawi.
Peserta didik memahami proses identifikasi makhluk hidup sesuai dengan karakteristiknya; sifat dan karakteristik zat, perubahan fisika dan kimia, serta pemisahan campuran sederhana; sistem organisasi kehidupan, fungsi, serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ; interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya dalam merancang upaya-upaya untuk mencegah dan mengatasi perubahan iklim; serta pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi di lingkungan sekitarnya. Peserta didik melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya, tekanan, serta pesawat sederhana. Peserta didik memahami hubungan konsep usaha dan energi, pengaruh kalor dan perpindahannya terhadap perubahan suhu, gelombang dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari termasuk pemanfaatan sumber energi listrik ramah lingkungan. Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya mengenai posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya untuk menjelaskan fenomena alam dan perubahan iklim. Peserta didik memahami sifat fisika dan kimia tanah dan menganalisis hubungannya dengan organisme, perubahan iklim, serta pelestarian lingkungan. Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang tepat untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan
Keterampilan Proses
Peserta didik mampu melakukan pengamatan terhadap fenomena dan peristiwa di sekitarnya dan mencatat hasil pengamatannya dengan memperhatikan karakteristik objek yang diamati.
Mempertanyakan dan Memprediksi Secara mandiri, peserta didik mampu mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidila secara ilmiah dan membuat prediksinya.
Merencanakan dan Melakukan Penyelidikan Peserta didik mampu merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat dan memahami adanya potensi kekeliruan dalam penyelidikan.
Memproses, Menganalisis Data dan Informasi Peserta didik mampu mengolah data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data. Peserta didik mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti.
Mengevaluasi dan Refleksi Peserta didik mampu mengidentifikasi sumber ketidakpastian dan kemungkinan penjelasan alternatif dalam rangka mengevaluasi kesimpulan, serta menjelaskan cara spesifik untuk meningkatkan kualitas data.
Mengommunikasikan Hasil Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil penyelidikan secara sistematis dan utuh yang ditunjang dengan argumen dan bahasa yang sesuai konteks penyelidikan.
1. Bernalar Kritis: Pelajar akan diajak untuk mempertanyakan asal-usul informasi tentang makanan dan sistem pencernaan, serta melakukan evaluasi terhadap sumber-sumber
Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan manusia, meliputi organ-organ pencernaan seperti mulut, lambung, usus halus, pankreas, hati, usus besar, rektum, dan anus. Sistem pencernaan berfungsi untuk mencerna makanan menjadi molekul kecil yang dapat diserap tubuh melalui proses mekanik dan kimia di berbagai organ.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan organ pendukung yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya, menyerap zat gizinya, dan membuang sisa. Proses pencernaan terjadi di mulut, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus melalui pencernaan mekanik dan kimiawi.
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
Ìý
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
Ìý
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
Ìý
Buku Skrap Kupasan Novel ‘Justeru Impian Di Jaring’ yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
2. ï‚ž Sistem pencernaan (sistem gastroinstestinal) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk :
ï‚¡ menerima makanan
ï‚¡ mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,
ï‚¡ menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
ï‚¡ membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau
merupakan sisa proses tersebut dari tubuh
3. ï‚ž Pencernaan fisik/mekanis
ï‚¡ Merupakan proses perubahan molekul makanan
yang besar menjadi kecil-kecil, misalnya
penghancuran makanan dengan gigi atau dengan
otot lambung
ï‚ž Pencernaan kimiawi
ï‚¡ Merupakan proses perubahan molekul-molekul
bahan organik yang ada dalam bahan makanan
dari bentuk yang kompleks menjadi molekul yang
lebih sederhana dengan bantuan enzim
4. ï‚ž Mulut (oris)
ï‚ž Tenggorokan/ faring/ tekak
ï‚ž Kerongkongan/ Esofagus
ï‚ž Lambung (ventrikulus)
ï‚ž Usus halus (intestinum minor)
ï‚ž Usus besar (intestinum mayor)
ï‚ž Rektum
ï‚ž Anus
Organ Pencernaan Tambahan
ï‚ž Gigi/ geligi
ï‚ž Lidah
ï‚ž Kelenjar ludah
ï‚ž Kandung empedu
ï‚ž Hati
ï‚ž Pankreas
5. ï‚ž Bagian luar yang sempit
atau vestibula terdiri dari
ruang antara gusi, gigi,
bibir dan pipi
ï‚ž Bagian dalam dilapisi oleh
selaput lendir. Yang
dibatasi oleh tulang
maksilaris, palatum dan
mandibularis, di sebelah
belakang bersambung dgn
faring.
6. ï‚ž Pencernaan mekanik:
ï‚¡ pengunyahan oleh gigi (mencampur makanan dgn
air ludah sehingga terbentuk bolus.
ï‚ž Pencernaan kimiawi:
ï‚¡ pemecahan zat pati/ amilum oleh ptialin/amilase
menjadi maltosa.
7. ï‚ž Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan.
Lengkap pada umur 2½ tahun, jumlahnya 20 buah, disebut
juga gigi susu, terdiri dari: 4 buah gigi taring (dens
kaninus), 8 buah gigi seri (dens insisivus) dan 8 buah gigi
geraham (molare).
ï‚ž Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun,
jumlahnya 32 buah, terdiri dari: 12 buah gigi seri (dens
insisivus), 4 buah gigi taring, 8 buah gigi geraham belakang
(molare) dan 8 buah gigi geraham depan (premolare).
Fungsi gigi:
ï‚¡ Gigi seri (memotong dan menggigit makanan)
ï‚¡ Gigi taring (memutuskan/ merobek makanan yang keras dan
liat)
ï‚¡ Gigi geraham (mengunyah/ menggiling makanan yang sudah
dipotong-potong).
8. ï‚ž Lidah terdiri dari otot serat lintang/ lurik
(otot sadar, dapat digerakkan ke seluruh
arah), dilapisi selaput lendir.
ï‚ž Lidah terbagi 3 bagian:
ï‚¡ Radiks lingua (pangkal lidah) : terdapat Epiglotis
yang berfungsi menutup jalan nafas saat
menelan.
ï‚¡ Dorsum lingua (punggung lidah) : terdapat ujung
saraf pengecap
ï‚¡ Apeks lingua (ujung lidah)
ï‚ž Fungsi lidah : mengaduk makanan,
membentuk suara, sebagai alat pengecap
dan menelan serta merasakan makanan.
9. ï‚ž Kelenjar parotis: terletak di
sebelah bawah depan daun
telinga, diantara otot prosesus
mastoid kiri dan kanan dengan
kulit pipi. Cairan ludah hasil
sekresi dikeluarkan melalui
duktus stensen ke dalam rongga
mulut.
ï‚ž Kelenjar sublingualis: terletak
di bawah lidah, salurannya
(duktus rinvus) menuju lantai
rongga mulut.
ï‚ž Kelenjar submandibularis:
terletak lebih ke belakang dan
ke samping dari kelenjar
sublingual. Salurannya (duktus
wharton) menuju lantai rongga
mulut
10. ï‚ž Semua kelenjar ludah menghasilkan air ludah
(saliva) untuk membasahi rongga mulut dan
makanan
ï‚ž Kira-kira 1600 cc saliva disekresikan setiap hari.
ï‚ž Lebih 99% saliva terdiri dari air, sisanya terdiri
dari garam, urea, lendir, bikarbonat, lisozim
(enzim penghancur bakteri) dan amilase
(ptialin). Ptialin bekerja di rongga mulut (PH
6,3-6,8) dan masih bekerja di dalam lambung ±
15 menit sampai asam lambung menurunkan PH
dan tidak bekerja.
ï‚ž Yang dapat merangsang pengeluaran saliva
adalah rangsangan parasimpatis, adanya
makanan di rongga mulut, membaui, melihat dan
memikirkan makanan, suara memasak.
11. ï‚ž Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga
mulut dengan kerongkongan (esofagus), yang
panjangnya ± 7 cm.
ï‚ž Ada 3 bagian faring:
ï‚¡ Nasofaring : bagian superior (bagian yang sama tinggi
dengan hidung)
ï‚¡ Orofaring : bagian media (bagian yang sama tinggi dengan
mulut), terdapat amandel/ tonsil di dinding lateral
orofaring.
ï‚¡ Laringofaring : bagian inferior (bagian yang sama tinggi
dengan laring)
12. ï‚ž Dari mulut, makanan menuju esofagus /
kerongkongan.
ï‚ž Kerongkongan berupa tabung otot yang
panjangnya sekitar 25 cm.
ï‚ž Terdiri dari 1/3 otot lurik dan 2/3 otot polos.
Oleh karena ototnya tersusun secara
memanjang dan melingkar maka jika terjadi
kontraksi secara bergantian akan terjadi
gerakan peristaltic ïƒ makanan terdorong
menuju lambung.
13. ï‚ž Lambung merupakan organ otot berongga
yang besar.
ï‚ž Letaknya di bawah diafragma di depan
pankreas dan limpa, agak ke sebelah kiri.
Kapasitas lambung 1-2 liter.
ï‚ž Lapisan lambung dari dalam ke luar:
ï‚¡ Selaput lendir; pada keadaan kosong berlipat-
lipat, disebut juga rugae
ï‚¡ Lapisan otot sirkuler/ muskulus aurikularis
ï‚¡ Lapisan otot miring/ muskulus obliqua
ï‚¡ Lapisan otot memanjang/ muskulus longitudinal
ï‚¡ Lapisan jaringan ikat/ serosa
14. ï‚ž Fundus / bagian yang
menonjol ke atas
ï‚ž Korpus / badan
ï‚ž Antrum pilorus ;
membentuk sfingter
pilorus
ï‚ž Kurvatura minor: di sisi
kanan lambung
ï‚ž Kurvatura mayor: di sisi
kiri lambung, lebih
panjang dari kurvatura
minor
ï‚ž Osteum kardiak
15. ï‚ž Motoris :
ï‚¡ Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung dan
getah lambung
ï‚ž Sekresi enzim pencernaan:
ï‚¡ Enzim Pepsin : memecah protein ïƒ asam amino (albumin dan pepton).
ï‚¡ Enzim Renin : membentuk protein susu (kasein)
ï‚¡ HCL berfungsi :
ï‚¢ mengasamkan makanan,
ï‚¢ desinfektan,
ï‚¢ merangsang keluarnya hormon sekretin yang merangsang pankreas mengeluarkan sekretnya,
ï‚¢ mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin,
ï‚¢ merangsang hormon Kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya
ï‚¡ Enzim Lipase (sdkt): memecah lemak ïƒ asam lemak, gliserida
ï‚ž Sekresi faktor intrinsik : Vit B12 berfungsi dalam pembentukan eritrosit
ï‚ž Sekresi mukus berfungsi melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh HCL
16. ï‚ž Usus halus atau intestinum minor merupakan
bagian yang berpangkal pada pilorus, yang
panjangnya ± 6 meter, merupakan saluran
paling panjang.
Fungsi Usus Halus
ï‚¡ Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna
untuk diserap melalui kapiler darah dan saluran
limfe
ï‚¡ Menyerap protein dalam bentuk asam amino
ï‚¡ Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida
17. ï‚ž Pada mukosa usus halus terdapat kelenjar
yang menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makanan:
ï‚¡ Enterokinase: mengaktifkan enzim proteolitik
dari getah pankreas
ï‚¡ Eripsin menyempurnakan pencernaan protein
menjadi asam amino.
ï‚¡ Laktase mengubah laktosa menjadi monosakarida
ï‚¡ Maltose mengubah maltosa menjadi
monosakarida
ï‚¡ Sukrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida
20. ï‚ž Duodenum = usus 12 jari.
 Panjangnya ± 25 cm.
ï‚ž Di duodenum bermuara dua saluran, yaitu
saluran getah pankreas dan saluran empedu,
dimana getah keduanya dikeluarkan ke
duodenum.
ï‚ž Getah empedu berfungsi mengemulsikan lemak
dengan bantuan lipase.
ï‚ž Getah pankreas menghasilkan enzim
pencernaan: Amilase (mencerna hidrat arang
menjadi disakarida), tripsin (mencerna protein
menjadi asam amino), lipase (mencerna lemak
menjadi gliserol dan asam lemak).
21. ï‚ž Jejenum = usus kosong.
 Panjangnya ± 2-3 meter.
ï‚ž Kelenjar usus menghasilkan enzim
pencernaan seperti yg dihasilkan pankreas
22. ï‚ž Ileum = usus penyerapan.
 Panjangnya ± 4-5 meter.
ï‚ž Di ileum makanan akan diserap oleh jonjot
usus. Asam amino dan glukosa, vitamin,
mineral akan diangkut oleh kapiler darah,
sedang asam lemak dan gliserol akan
diangkut oleh pembuluh limfe.
23. ï‚ž Usus besar/kolon dilapisi oleh membran mukosa
tanpa lipatan kecuali pada bagian rectum.
ï‚ž Fungsi utamanya adalah :
ï‚¡ mengabsorbsi air
ï‚¡ membentuk massa feses
ï‚¡ membentuk lendir untuk melumasi permukaan
mukosa.
ï‚ž Dalam usus besar terdapat bakteri yaitu E. Coli
yang hidup pada makanan yang tidak dapat
dicerna oleh manusia, misalnya selulosa dan
menghasilkan vitamin K dan biotin. Ke-2 produk
yang disintesis E. coli tersebut diserap masuk ke
dalam tubuh melalui dinding kolon.
24. ï‚ž Jadi dalam usus besar tidak terjadi
pencernaan mekanis maupun kimia, yang
terjadi adalah penyerapan air dan
pembentukan feses yang tersimpan 24 jam
25. ï‚ž Rektum merupakan sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus.
ï‚ž Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Biasanya
rektum ini kosong karena tinja disimpan di
tempat yang lebih tinggi yaitu kolon
desendens.
ï‚ž Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk
ke dalam rektum akan timbul keinginan
untuk buang air besar (BAB). Jika defekasi
tidak terjadi, sering kali material akan
dikembalikan ke usus besar, di mana
penyerapan air akan kembali dilakukan.
27. ï‚ž Anus merupakan lubang di ujung saluran
pencernaan, di mana bahan limbah keluar
dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari
permukaan tubuh (kulit) dan sebagian
lainnya dari usus.
ï‚ž Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh
otot sphinkter.
ï‚ž Feses dibuang dari tubuh melalui proses
defekasi (buang air besar - BAB), yang
merupakan fungsi utama anus.
28. ï‚ž Letaknya di bagian atas rongga abdomen di
sebelah kanan bawah diafragma, beratnya
±1,5 kg.
ï‚ž Fungsi :
ï‚¡ Mengatur distribusi makanan
ï‚¡ Glukosa ï‚® Glikogen = hati dan otot
ï‚¡ Mengatur protein darah
ï‚¡ Menyaring bakteri dan zat toksik
ï‚¡ Menghancurkan eritrosit yg mati
ï‚¡ Mengubah pro vit A menjadi vit A
ï‚¡ Membuat empedu
ï‚¡ Mengubah NH3 menjadi ureum
29. ï‚ž Sebuah kantong berbentuk terong,
merupakan membran berotot, letaknya di
dalam lobus di sebelah permukaan bawah
hati.
ï‚ž Panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 cm3.
ï‚ž Getah empedu, suatu cairan yg disekresi
setiap hari oleh sel hati: 500-1000 cc,
meningkat sewaktu mencerna lemak.
30.  Letaknya di belakang lambung, panjangnya ±
15 cm, lebar 5 cm, berat rata-rata 60-90 gr,
strukturnya mirip kelenjar ludah, bagian-
bagiannya: kaput, korpus dan ekor.
ï‚ž Hasil sekresi pankreas:
ï‚¡ Hormon insulin: dihasilkan dari pulau langerhans
ï‚¡ Getah pankreas, mengandung:
ï‚¡ Amilase : amilum ïƒ maltosa
ï‚¡ Lipase : lemak ïƒ asam lemak + gliserol
ï‚¡ NaHCO3 : Basa
ï‚¡ Tripsinogen : Enterokinase Tripsin (protein ïƒ
Asam Amino)
31. ï‚ž Mengunyah
ï‚ž Makanan dipotong-potong dan dikunyah oleh
gigi menjadi bagian-bagian kecil yang lebih
mudah dicerna. Ludah akan membungkus
bagian dari makanan tersebut dengan enzim-
enzim pencernaan dan mulai mencernanya
menjadi Bolus
ï‚ž Menelan (deglusi)
ï‚ž Makanan didorong melalui kerongkongan
bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh
gelombang kontraksi dan relaksasi otot
ritmik yang disebut dengan peristaltik.
seluruh proses terjadi dalam 2 detik
32. ï‚ž Makanan di lambung
ï‚¡ Pencampuran 15-20 detik
ï‚¡ Kimus: sudah bercampur dgn cairan lambung
ï‚¡ Kontraksi lapar: terjadi bila lambung kosong,
setelah beberapa jam
ï‚ž Pengosongan lambung
ï‚¡ Terjadi karena peristaltik yang kuat: kontraksi
tonik sfingter pilorus
33. ï‚ž Pergerakan usus halus dan kolon
ï‚¡ Pergerakan lambat saat mencampur dan
mendorong (8-15 jam untuk mendorong kimus
dari katup ileosekal sampai ke kolon
transversum.
ï‚¡ Dipermudah refleks gastrokolik dan duodenokolik
ï‚ž Haustral churning: Gerakan mencampur
chyme untuk membantu mengabsorpsi air.
2,5 L air diabsorbsi dalam 24 jam,
berlangsung selama 5 menit.
ï‚ž Colon Peristaltik: Gelombang mencampur
yang lambat oleh otot longitudinal dan otot
sirkuler, mendorong chyme ke colon
34. ï‚ž Sekresi saluran cerna
ï‚¡ Eliminasi fekal adalah sampah produk pencernaan tubuh
dengan hasil feses.
ï‚¡ Defekasi adalah keluarnya feses dari anus dan rektum
35. Organ Enzim Mengubah Hasil
Kelenjar ludah Amilase / ptialin Tepung/ KH Disakarida/maltosa
Lambung Renin, pepsin Susu, protein Gumpalan kasein,
pepton, proteosa
Pankreas Amilase, tripsin,
lipase, nuklease
Tepung/amilum
, protein dan
pepton, lemak,
asam nukleat
Maltosa, peptida dan
asam amino, asam
lemak dan gliserol,
gula dan basa
nitrogen
Usus halus Maltase, laktase,
sakarase, erepsin
Maltosa,
laktosa,
sakarosa,
pepton
Glukosa, galaktosa,
glukosa dan fruktosa,
asam amino
Hati Membtk empedu Asam lemak Sabun/emulsi lemak