際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Jurnal
                                                                        EKONOMI
                                                                      PEMBANGUNAN
                                                                      Kajian Ekonomi Negara Berkembang
                                                                              Hal: 181  186

Judul Buku      : The Elusive Quest for Growth
Penulis         : William Easterly
Penerbit        : MIT Press, 2002 Cambridge, Massahusetts, London, Engalnd

                        MELACAK PEMBUKTIAN
                 TEORI-TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
PENDAHULUAN
        Di tengah Perang Dingin setelah
Perang Dunia II, negara-negara bekas jajahan
Barat yang mencoba menggunakan strategi
pembangunan sosialis, tidak menunjukkan
dorongan menuju komunisme melainkan
mengupayakan sasaran-sasaran pembangu-
nan dalam parameter liberal kapitalis.
Sedangkan negara-negara yang tidak meng-
gunakan strategi pembangunan sosialis lebih
percaya pada a third path of development,
yang didefinisikan sebagai bukan kapitalis
dan bukan pula sosialis model Uni Soviet
atau RRC. Goldthorpe (1992) menyebutkan
bahwa kekuatan ketiga atau jalur ketiga
itu diperlukan dalam suasana Perang Dingin
antara negara-negara kapitalis yang kuat di
Barat dan komunis di Timur.
        Maka, terminologi itupun kemudian
menjadi sangat populer dengan makna yang
lebih konotatif. Dalam Konferensi Asia
Afrika tahun 1955, menurut Goldthorpe,           di storm belt Asia, Afrika dan Amerika
istilah yang populer adalah le tiers monde       Latin (Beldjaoui, 1983) dan tengah mengejar
atau Dunia Ketiga yang memiliki asosiasi         ketertinggalan pada berbagai indikator ekonomi
historis dengan le tiers etat (status ketiga).   yang digunakan di negara-negara Barat yang
Le tiers monde, memang memiliki konotasi         lebih maju. Dengan sendirinya, Dunia Ketiga
kuno yang berbeda dibanding istilah lain         tidak lagi merefleksikan upaya pencarian
dengan troiseme yang lebih baru dan modern.      alternatif di luar kapitalisme dan sosialisme
        Meski lahir dari khasanah studi          maupun perjuangan dan pergolakan melawan
politik, istilah Dunia Ketiga juga menun-        imperialisme dan kolonialisme. Dunia Ketiga,
jukkan bagaimana para ekonom di Barat            adalah tantangan terbesar para ekonom
memandang negara-negara bekas jajahan            pasca Perang Dunia II dalam menjawab
mereka sebagai wilayah yang menantang            masalah kemiskinan, ketimpangan, kelaparan,
untuk studi dan pembuktian teoritik.             mortalitas dan produktivitas yang rendah.
Akibatnya, istilah Dunia Ketiga tidak lagi               Buku Easterly ini boleh disebut sebagai
memiliki muatan ideologis. Ia hanya merujuk      rekaman perjalanan intelektual seorang
pada wilayah-wilayah geografis yang terhampar    ekonom di ranah pembuktian teori-teori




JEP Vol 7, No. 2, 2002                                                                             181
Resensi, Melacak Pembuktian Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi                         ISSN: 1410-2641



pertumbuhan di Dunia Ketiga yang miskin.                    Forbes (1986) menyebut bahwa pada
Untuk merekam hasil pengujian teori-teori            kurun 1960-1970 ekonomi di negara-negara
yang lahir dan berkembang di barat itu,              sedang berkembang tumbuh lebih lambat
Easterly melakukan penjelajahan di negara-           dibanding negara-negara industri. Mengutip
negara tropis Asia Selatan (Pakistan, Bang-          informasi World Bank, ia menyebutkan
ladesh, India), Afrika (Tanzania, Uganda,            bahwa pada kurun 1960-1970, GNP perkapita
Zambia, Sudan, Syria, dll) dan Amerika               38 negara berpendapatan terendah tumbuh
Selatan (Jamaika, Nikaragua, Kosta Rika, dll).       dengan 1,8 persen dan 1,6 persen pada
Dari penjelajahan itu, Easterly menemukan            dasawarsa berikutnya. Selain masih lebih
bahwa teori-teori pertumbuhan yang                   rendah dibanding rapor negara-negara industri,
berkembang di Barat tidak mampu berfungsi            pertumbuhan GNP perkapita negara-negara
sebagai obat segala penyakit (panacea)               tersebut juga tidak mampu menjembatani
ekonomi Dunia Ketiga. Easterly juga                  jarak yang terjadi antara pendapatan rata-
menjadikan fakta-fakta kebuntuan --untuk             rata perkapita dari negara-negara berpen-
tidak menyebut kegagalan-- teori-teori               dapatan terendah (US$ 250), berpendapatan
pertumbuhan itu sebuah narasi yang sangat            menengah (US$ 1.580) dan negara eksporter
baik mengenai perkembangan teori pertum-             minyak yang kelebihan modal dengan GNP
buhan dan ekonomi pembangunan.                       perkapita (US$ 7.390). Jarak tersebut bahkan
                                                     tetap terbuka sekalipun, menurut Forbes,
KEMISKINAN, MODAL                                    negara-negara berpendapatan rendah tumbuh
DAN PERTUMBUHAN EKONOMI                              dengan 2,6 persen sementara negara dari dua
        Dari sisi pembentukan modal, Nurkse          kategori lainnya cuma tumbuh dengan 2,2
(1963) menyebut adanya sebuah lingkaran              persen dan 2,1 persen.
setan (vicious circle) yang menyebabkan                     Celakanya, secara umum masing-
Dunia Ketiga tidak mampu menggulirkan                masing negara Dunia Ketiga justru memper-
ekonomi di atas kemampuannya sendiri.                lihatkan gejala ketimpangan ekonomi yang
Dari mata rantai buruknya tingkat penda-             makin lebar. Forbes mencatat bahwa pada
patan, dilanjutkan oleh ketidakmampuan               awal 70-an, distribusi pendapatan rumah
menyisihkan tabungan dan rendahnya                   tangga di Brasil, Honduras, Meksiko, Peru,
kapasitas pembentukan modal serta efisiensi          Costa Rika, Malaysia, Filipina, India, Sri
yang rendah. Urutan terakhir mata rantai             Lanka atau Chile terkonsentrasi pada 20
tersebut adalah rendahnya pendapatan                 persen rumah tangga yang berpendapatan
perkapita penduduk yang dengan sendirinya            tertinggi dan lebih tajam lagi pada 10 persen
dilanjutkan oleh rendahnya tabungan.                 rumah tangga berpendapatan tertinggi.
        Tidak hanya itu, Michael P. Todaro                  Menarik untuk ditelusur sebab-sebab
hampir selalu mengidentikkan Dunia Ketiga            ketimpangan di Dunia Ketiga seperti
dengan produktivitas sumber daya manusia             tergambar sekilas di atas. Harry T. Oshima
yang rendah, kemiskinan, pertumbuhan                 (1989), misalnya, menyebut bahwa ketim-
penduduk yang tinggi, tidak demokratis,              pangan tersebut berpangkal dari kegagalan
feodal, dan cenderung militeristik, pasar yang       Dunia Ketiga mempertahankan strategi
tidak sempurna, atau standar hidup yang              industrialisasi pada dekade sebelumnya
rendah (Todaro, 1998). Begitulah lingkaran           untuk menyebarkan keuntungannya secara
tanpa putus yang menantang ahli-ahli ekonomi         luas ke daerah pedalaman dan ke lapisan
pembangunan dalam meru-muskan exit                   masyarakat berpendapatan rendah.
strategy, sebelum mendorong mereka mengejar                 Satu kesimpulan penting ditarik
(catch up) negara-negara yang lebih maju.            Oshima; ketimpangan Dunia Ketiga pada



182                                                                          JEP Vol 7, No. 2, 2002
ISSN: 1410-2641                          Resensi, Melacak Pembuktian Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi



dekade awal sejak usainya kolonialisme            KEMELESETAN TEORI
bukan disebabkan oleh gagalnya strategi           PERTUMBUHAN EKONOMI
trickle down effect. Dengan menunjuk                      Dalam khasanah ilmu ekonomi
kegagalan Dunia Ketiga mempertahankan             pembangunan, yang menjadi sangat populer
proses industrialisasi, Oshima membawa            dan berkembang setelah Perang Dunia 2,
pemikiran kita pada satu logika dasar yang        Roy F. Harrod dan Evsey Domar --dua ekonom
menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi              yang membangun teori masing-masing tanpa
dan pemerataan distribusi pendapatan bisa         kerjasama-- jelas tidak bisa dilupakan dalam
diperoleh melalui tarikan sebuah motor            sejarah teori tersebut. Gagasan dalam teori
ekonomi yakni industrialisasi.                    Harrod-Domar berfokus pada satu pernyataan
        Goldthorpe      (1992)   memandang        penting bahwa kunci pertumbuhan ekonomi
persoalan ketimpangan tersebut dari sisi          ada pada investasi. Dengan demikian,
yang agak berbeda. Bukannya menuding              ekspektasi terhadap kenaikan pendapatan
kegagalan        mempertahankan       strategi    masyarakat dan kapasitas produktif selalu
industrialisasi sebagai penyebab disparitas di    berkait dengan pertanyaan mengenai seberapa
Dunia Ketiga, ia justru menganggap akar           besar laju kenaikan investasi.
masalahnya adalah penguasaan faktor-faktor                Meski tidak lepas dari kritik di sana-
produksi yang terkonsentrasi pada kelompok        sini, Harrod-Domar dianggap membongkar
masyarakat tertentu yang cuma segelintir.         tradisi Keynesian yang mengabaikan
Dengan demikian, Goldthorpe setidaknya            variabel-variabel jangka panjang, kendati
menyakini bahwa strategi industrialisasi          masih bekerja dengan kerangka dasar
bukan satu-satunya cara untuk memperbaiki         berpikir yang diletakkan Keynes, khususnya
distribusi dan tingkat pendapatan masya-          mengenai asumsi full employment. Dan lebih
rakat Dunia Ketiga.                               penting dari itu adalah bahwa model Harrod-
        Namun, di Dunia Ketiga sendiri,           Domar telah memberi inspirasi kepada
keyakinan terhadap logika lokomotif               ilmuwa-ilmuwan lain untuk membentuk
ekonomi tetap populer, setidaknya setelah         perkembangan teori pertumbuhan modern
Hollis Chenery (1974) memaparkan teorinya         yang semuanya menempatkan faktor modal
mengenai redistribusi dengan pertumbuhan.         dan investasi pada posisi vital dalam
Inti gagasan Chenery adalah bahwa pada            peningkatan pendapatan, kapasitas produksi
masa awal perkembangan ekonomi, kesen-            dan employment.
jangan ekonomi akan melebar, sampai pada                  Model Harrod-Domar, begitu juga
titik ketika diperoleh cukup kue pemba-          teori-teori yang merupakan hasil elaborasi
ngunan untuk dibagikan. Jika pada masa           model itu, dibangun berdasar pengalaman
awal perkembangan, pembagian kue                 negara maju. Harrod sendiri, menyadari
pembangunan yang sangat terbatas justru          benar hal itu sehingga merasa perlu untuk
akan menyebabkan banyak orang akan                membuat modifikasi agar modelnya bisa
binasa. Karenanya, yang pertama harus             operasional di negara terbelakang. Ia,
dilakukan adalah memperbesar kue pemba-           melihat problem tabungan yang rendah di
ngunan sampai cukup untuk dibagikan               negara terbelakang bisa diselesaikan dengan
kepada semua orang dengan porsi yang              ekspansi kredit bank dan penanaman modal
cukup pula. Masalah ketimpangan, dalam            otomatis dari keuntungan inflasioner di
perspektif Chenery, sudah tentu tidak             pasar modal.
berhubungan secara langsung dengan upaya                  Rekomendasi Harrod ini menyimpang
memperbesar kue pembangunan melainkan             dari asumsi awal model Harrod-Domar yang
masalah distribusi belaka.                        tidak memasukkan variabel eksogen dan



JEP Vol 7, No. 2, 2002                                                                          183
Resensi, Melacak Pembuktian Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi                         ISSN: 1410-2641



campur tangan pemerintah. Sebab, di negara           sebuah teori pembangunan. Satu yang
terbelakang, kebutuhan investasi biasanya            terpenting dari kritik tersebut adalah; model
memang lebih tinggi daripada kemampuan               perekonomian dualistik yang menjadi
masyarakat membentuk tabungan. Karenanya,            pijakan teori dorongan besar dipaksakan
campur tangan pemerintah menjadi mutlak              untuk sebuah proses pencangkokan sektor
diperlukan bila alternatif yang dipilih adalah       modern yang samasekali baru dan lengkap
ekspansi kredit perbankan dengan tingkat             (self-contained) di atas sektor tradisional
suku bunga bersubsidi.                               yang lengkap namun macet. Bagi Hirchman,
        Sampai di sini, logika dorongan besar        dorongan besar yang dimaksud para ekspo-
(big push) Paul Rosenstein-Rodan tampaknya           nennya tidak akan menciptakan pemba-
menjadi komplementer dengan jalan yang               ngunan (development) yang berarti perkem-
dibuka Harrod. Garis besar teori dorongan            bangan (progress). Bertolak dari kritik
besar ini adalah; kendala pembangunan di             terhadap model pertumbuhan berimbang,
negara terbelakang bisa diatasi dengan sebuah        Hirchman yang kemudian didukung juga
program besar yang mampu menjamin                    oleh Rostow, mengajukan argumen pertum-
kebutuhan minimum penanaman modal.                   buhan tidak berimbang.
Namun, seperti ditekankan oleh Nurkse (1964),                Bagi Hirchman, pembangunan pada
Dunia Ketiga selalu menghadapi kendala               dasarnya adalah rangkaian ketidakseim-
pembentukan modal yang berpangkal pada               bangan (disequilibrium). Secara sederhana,
rendahnya kemampuan membentuk tabungan               doktrin perkembangan tidak berimbang ini
dan keterbatasan pasar yang menyebabkan              menolak keharusan investasi secara besar-
insentif investasi demikian rendah.                  besaran untuk memompa setiap sektor
        Hukum dasar yang digunakan Nurkse            ekonomi yang memiliki pola hubungan
adalah apa yang dikenal sebagai Hukum                komplementer. Dengan membuat skala
Say; supply creates its own demand. Dengan           prioritas investasi yang tepat, perekonomian
pijakan itu, ia merekomendasikan satu model          akan berputar terus dan proyek-proyek baru
pembangunan berimbang yang digerakkan                yang ia sebut sebagai induced investment
oleh penanaman modal pada semua sektor               akan berjalan memanfaatkan eksternalitas
sehingga terjadi perluasan pasar secara              ekonomi maupun social overhead capital
serentak dan menyeluruh. Logikanya, satu             dari proyek sebelumnya.
sektor yang memproduksi output tertentu                      Dua tahun setelah Hirchman mener-
dan bersifat komplementer dengan output              bitkan The Strategy of Economic Development
sektor lain akan bekerja saling mendorong            tahun 1958, Walt Whitman Rostow mener-
dan menciptakan daya beli. Dengan demikian,          bitkan The Stages of Economic Growth yang
teori pertumbuhan berimbang (balanced                bisa dikatakan sebagai pendukung doktrin
growth) yang dipromosikan oleh Rosenstein-           pertumbuhan tidak berimbang.
Rodan, Nurkse maupun Arthur Lewis meng-                      Seperti Hirchman, Rostow membuat
gariskan agar sektor modern tidak boleh              sebuah idealisasi pembangunan yang bersifat
terlalu jauh meninggalkan sektor tradisional.        self-propelling dan bertumpu pada dua
Jika semua kondisi yang diidealkan Nurkse            sektor; tradisional dan modern. Dan sebagai
terjadi, maka apa yang ia sebut sebagai              seorang ahli sejarah ekonomi, konstruksi
vicious circle of poverty tidak akan menjadi         teoritik yang dibangunnya menunjukkan
masalah lagi dalam proses capital formation.         bagaimana Rostow berpikir sangat linear
        Terhadap gagasan itu, Hirchman               dan percaya bahwa semua negara akan
(1970) menilai banyak hal yang tidak masuk           berkembang dalam sebuah rentetan fase
akal dan menganggapnya gagal sebagai                 yang sama.



184                                                                          JEP Vol 7, No. 2, 2002
ISSN: 1410-2641                        Resensi, Melacak Pembuktian Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi



        Bagian paling penting teori Rostow      TEORI PERTUMBUHAN LIBERAL:
yang membutuhkan penjelasan di hampir           KEMELESETAN DAN KRITIK
seluruh bagian bukunya ditambah sejumlah               Mesti diakui bahwa teori pemba-
paper karyanya sendiri-- adalah bahwa ia        ngunan yang dipakai di Dunia Ketiga--
melihat perkembangan ekonomi berlangsung        sebagaimana terminologi Dunia Ketiga
dalam lima tahap; tahap masyarakat              sendiri-- bukan produk asli wilayah geopolitik
tradisional, tahap prakondisi menuju lepas      itu melainkan lahir dari Barat. Sehingga,
landas, tahap lepas landas, tahap dorongan      teori-teori pembangunan di Dunia Ketiga
menuju kematangan dan terakhir adalah           dapat dikatakan membawa watak dan asumsi-
tahap konsumsi massa tinggi.                    asumsi yang berlaku di Barat kemudian
        Rostow mengklaim bahwa teorinya         merasuki alam pemikiran intelektual Dunia
tentang lima tahap perkembangan masyarakat      Ketiga. Itu tidak mengherankan karena
tersebut lebih dari sebuah teori ekonomi        infiltrasi ide-ide pembangunan Barat ke
tetapi juga sebuah teori mengenai sejarah       Dunia Ketiga terjadi secara terus-menerus.
masyarakat modern secara keseluruhan.           Goldthorpe (1992) menyebutkan bahwa
Klaim tersebut berangkat dari argumen           infiltrasi ide-ide tersebut dilakukan secara
Rostow sendiri mengenai ciri masyarakat         sistematis      meskipun     gagasan-gagasan
pada masing-masing tahap yang meliputi          pembangunan yang dibawa ke Dunia Ketiga
beberapa indikator ekonomi dan sosial serta     kehilangan relevansinya ketika dipakai
budaya. Dan yang terpenting adalah bahwa        untuk menjelaskan situasi yang bersifat
dia mengklaim diri telah menyusun sebuah        local specific. Hal yang sama diperlihatkan
kerangka besar pengganti marxisme seperti       juga oleh Hettne (1985). Hanya saja, ia
tercermin dari anak judul bukunya; a non-       sedikit lebih maju dibanding Goldthorpe
communist manifesto, sebagai tonggak baru       dengan paparannya mengenai dialektika ide-
pengganti manifesto komunis yang ditulis        ide pembangunan eropasentris yang kemudian
Marx dan Engels.                                menjadi lebih membumi di atas medium
        Pada bagian akhir The Stages of         Dunia Ketiga.
Economic Growth, Rostow mengakui                        Sesungguhnya memang tidak banyak
sejumlah kesamaan antara analisis tahapan       penjelasan yang masuk akal untuk meyakinkan
pertumbuhannya dengan argumentasi Marx          bahwa masuknya ide-ide pembangunan Barat
mengenai tahapan menuju masyarakat              ke Dunia Ketiga samasekali tak membawa
komunis. Beberapa yang terpenting adalah;       masalah. Wiarda (1988) menuding bahwa
Pertama, Marx dan Rostow mengakui bahwa         infiltrasi ide-ide pembangunan tersebut tak
perubahan ekonomi membawa dampak pada           lebih dari strategi untuk menempatkan Dunia
struktur sosial dan politik; mengubah budaya    Ketiga di dalam orbit Barat. Celakanya, di
dan perilaku. Kedua, sama-sama mengakui         beberapa bagian Dunia Ketiga teori-teori
realitas adanya kepentingan kelompok dan        tersebut justru digunakan untuk diturunkan
kelas dalam proses sosial politik yang          menjadi formula-formula kebijakan pemba-
berkait dengan keuntungan ekonomi. Ketiga,      ngunan tanpa menimbang variabel-variabel
keduanya melihat adanya motif-motif             spesifik yang ada di masing-masing negara
ekonomi di balik formasi konflik politik.       Dunia Ketiga.
Keempat, meski memiliki struktur pemikiran              Karenanya, yang terjadi sesungguh-
yang berbeda, Marx maupun Rostow                nya bukanlah penyesuaian ide-ide pemba-
mempercayai adanya satu tujuan akhir            ngunan Barat dengan konteks sosial politik
masyarakat yang benar-benar sejahtera (true     Dunia Ketiga melainkan pemaksaan
affluence).                                     masuknya wilayah-wilayah terbelakang ke



JEP Vol 7, No. 2, 2002                                                                        185
Resensi, Melacak Pembuktian Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi                         ISSN: 1410-2641



dalam bingkai dan parameter-parameter                       Hal yang sama terjadi juga pada teori
Barat. Satu doktrin yang disadari atau tidak         dorongan besar Rosenstein-Rodan. Sebagai-
dari paradigma pemikiran pembangunan                 mana diterangkan di muka, Rosenstein-
Barat adalah bahwa masyarakat manapun                Rodan menganggap bahwa gerak maju
bergerak dalam jalur dan pola-pola peru-             perekonomian sebuah negara yang terbela-
bahan yang sama. Dan perubahan-perubahan             kang bisa dimulai dengan suntikan investasi
itu tidaklah memerlukan banyak penyesuaian           ekstra besar secara serentak di semua sektor.
dan pada dasarnya perubahan itu tidak                Ide dorongan besar tersebut nyatanya hanya
pernah menyakitkan.                                  mendapat pembenaran dari kasus rekon-
        Bisa dikatakan pemikiran pembangu-           struksi negara-negara Eropa pasca Perang
nan Barat sesungguhnya melakukan penye-              Dunia 2 melalui Marshall Plan atas prakarsa
derhanaan berlebihan dengan mengasum-                Amerika Serikat pada masa pemerintahan
sikan semua masyarakat adalah sama.                  Harry Truman. Ketika itu, AS mengalirkan
Masyarakat dan manusia dalam paradigma               bantuan tak kurang dari US $13 ribu yang
pembangunan Barat tidaklah dianggap                  setara dengan 4-5 persen GDP AS kala itu
sebagai pribadi dan komunitas yang memiliki          (Gilpin, 1987), atau ekuivalen dengan US $
keunikannya masing-masing. Maka, tidak               80 ribu pada tiga puluh tahun kemudian,
mengejutkan jika Rostow, misalnya, mengang-          yang membuahkan keajaiban ekonomi
gap semua masyarakat akan beranjak dari              Eropa pada dekade 50 dan 60-an. Bukan
struktur tradisional menuju masyarakat yang          cuma negara-negara penerima bantuan AS 
lebih modern, tanpa ada yang tertinggal.             setengahnya adalah hibahyang bisa
        Di sini terlihat betapa teori Rostow         mendapat manfaat tetapi juga negara lain
yang sangat dipengaruhi kosmologi Barat              yang bukan recipient (Gardner, 1997).
kesulitan membingkai fakta-fakta pemba-              Namun, untuk situasi Dunia Ketiga, skim
ngunan ekonomi Dunia Ketiga. Wiarda                  yang merupakan replikasi Marshall Plan
(1988) menulis bahwa bias Eropa pada                 nyatanya tak membuahkan hasil yang
model-model pembangunan telah merusak                semuanya memuaskan.
pemahaman mengenai Dunia Ketiga, baik di                    Buku Easterly ini memberi permaklu-
lingkungan intelektual Dunia Ketiga maupun           man yang lebih dari cukup bagi kegagalan 
Barat. Wiarda juga menyebut khususnya               dan perdebatan intelektual tentangteori-
untuk teori linear seperti Rostow-- bahwa            teori pertumbuhan dan ekonomi pemba-
waktu, urutan dan fase-fase pembangunan              ngunan post kolonial dalam menjawab
yang ada di Barat mungkin tidak bisa                 problem kemiskinan, kelaparan, ketimpangan
direplikasi bahkan di Barat sekalipun. Ia           dan produktivitas Dunia Ketiga. Tidak
berpijak pada kenyataan bahwa masing-                terkecuali kerumitan problem yang dikenali
masing negara memiliki konteks yang berbeda-         dari basis teoritik dalam perumusan kebijakan
beda. Karenanya, menganggap teori tahapan            yang memunculkan lahirnya kebijakan
pembangunan Barat yang memas-tikan                 memacu teknologi seperti disarankan Solow
kapitalisme sebagai pengganti feodalisme             maupun pengendalian populasi karena
berlaku di Dunia Ketiga adalah tidak masuk           kekhawatiran terhadap teori Malthus.
akal. Realitas Dunia Ketiga justru menun-
jukkan feodalisme bisa berdampingan                  Diana Wijayanti
dengan kapitalisme sehingga menciptakan              Staff Pengajar Fakultas Ekonomi
pola simbiotik antara keduanya dalam berbagai        Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
varian kapitalisme seperti kapitalisme
populis, patrimonialis atau bahkan etatis.



186                                                                          JEP Vol 7, No. 2, 2002
Ad

Recommended

Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)
Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)
nurul khaiva
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Pergeseran paradigma dalam pembangunan
Wiekewardani
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Muhammad Khoirul Fuddin
Modul Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Modul Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Kasmadi Rais
Teori pertumbuhan ekonomi historis
Teori pertumbuhan ekonomi historis
Haidar Bashofi
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
Isyh
Teori pertumbuhan ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi
tutwurii
Dependensi Klasik
Dependensi Klasik
Glorya Sidabutar
Krisis dan globalisasi teori pembangunan
Krisis dan globalisasi teori pembangunan
Muhammad Khoirul Fuddin
Beda Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi
Beda Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi
Rizky Ariestiyansyah
Revolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentah
Ayu Sefryna sari
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Renardi Ariowibowo
BAB III KETIMPANGAN SOSIALLLLLLLLLL.pptx
BAB III KETIMPANGAN SOSIALLLLLLLLLL.pptx
NoviYantiSimanjuntak2
03-Pembangunan-b.ppt
03-Pembangunan-b.ppt
borangmmupr
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Muhammad Khoirul Fuddin
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Frans Dione
ppt-kd-3.3-kelas-xii-ketimpangan-sosial-sebagai-dampak-perubahan-sosial-di-te...
ppt-kd-3.3-kelas-xii-ketimpangan-sosial-sebagai-dampak-perubahan-sosial-di-te...
EndangSitiJenab
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
Dian Ulfa
Karakteristik_Umum_dan_Struktur_Kegiatan.pptx
Karakteristik_Umum_dan_Struktur_Kegiatan.pptx
dimasandreansh
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Adie dwiyanto
Krisis dan Globalisasi Teori Pembangunan
Krisis dan Globalisasi Teori Pembangunan
Muhammad Khoirul Fuddin
Ekonomi pembangunan
Ekonomi pembangunan
ucup orenz
Nuban pembangunan
Nuban pembangunan
edynubatonis
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
Aprilia putri
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Muhammad Bahrudin
Ekonomika pembangunan dari krisis ke krisis
Ekonomika pembangunan dari krisis ke krisis
Sigit Pramulia
TeoriPembangunanEpisode041.ppt
TeoriPembangunanEpisode041.ppt
Dadang Subarna
Teori Pembangunan negara berkembang kotemporer
Teori Pembangunan negara berkembang kotemporer
AugustBabel

More Related Content

Similar to 667 661-1-pb (20)

Krisis dan globalisasi teori pembangunan
Krisis dan globalisasi teori pembangunan
Muhammad Khoirul Fuddin
Beda Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi
Beda Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi
Rizky Ariestiyansyah
Revolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentah
Ayu Sefryna sari
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Renardi Ariowibowo
BAB III KETIMPANGAN SOSIALLLLLLLLLL.pptx
BAB III KETIMPANGAN SOSIALLLLLLLLLL.pptx
NoviYantiSimanjuntak2
03-Pembangunan-b.ppt
03-Pembangunan-b.ppt
borangmmupr
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Muhammad Khoirul Fuddin
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Frans Dione
ppt-kd-3.3-kelas-xii-ketimpangan-sosial-sebagai-dampak-perubahan-sosial-di-te...
ppt-kd-3.3-kelas-xii-ketimpangan-sosial-sebagai-dampak-perubahan-sosial-di-te...
EndangSitiJenab
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
Dian Ulfa
Karakteristik_Umum_dan_Struktur_Kegiatan.pptx
Karakteristik_Umum_dan_Struktur_Kegiatan.pptx
dimasandreansh
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Adie dwiyanto
Krisis dan Globalisasi Teori Pembangunan
Krisis dan Globalisasi Teori Pembangunan
Muhammad Khoirul Fuddin
Ekonomi pembangunan
Ekonomi pembangunan
ucup orenz
Nuban pembangunan
Nuban pembangunan
edynubatonis
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
Aprilia putri
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Muhammad Bahrudin
Ekonomika pembangunan dari krisis ke krisis
Ekonomika pembangunan dari krisis ke krisis
Sigit Pramulia
TeoriPembangunanEpisode041.ppt
TeoriPembangunanEpisode041.ppt
Dadang Subarna
Teori Pembangunan negara berkembang kotemporer
Teori Pembangunan negara berkembang kotemporer
AugustBabel
Krisis dan globalisasi teori pembangunan
Krisis dan globalisasi teori pembangunan
Muhammad Khoirul Fuddin
Beda Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi
Beda Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi
Rizky Ariestiyansyah
Revolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentah
Ayu Sefryna sari
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Renardi Ariowibowo
BAB III KETIMPANGAN SOSIALLLLLLLLLL.pptx
BAB III KETIMPANGAN SOSIALLLLLLLLLL.pptx
NoviYantiSimanjuntak2
03-Pembangunan-b.ppt
03-Pembangunan-b.ppt
borangmmupr
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Frans Dione
ppt-kd-3.3-kelas-xii-ketimpangan-sosial-sebagai-dampak-perubahan-sosial-di-te...
ppt-kd-3.3-kelas-xii-ketimpangan-sosial-sebagai-dampak-perubahan-sosial-di-te...
EndangSitiJenab
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
Dian Ulfa
Karakteristik_Umum_dan_Struktur_Kegiatan.pptx
Karakteristik_Umum_dan_Struktur_Kegiatan.pptx
dimasandreansh
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Adie dwiyanto
Krisis dan Globalisasi Teori Pembangunan
Krisis dan Globalisasi Teori Pembangunan
Muhammad Khoirul Fuddin
Ekonomi pembangunan
Ekonomi pembangunan
ucup orenz
Nuban pembangunan
Nuban pembangunan
edynubatonis
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
Aprilia putri
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Muhammad Bahrudin
Ekonomika pembangunan dari krisis ke krisis
Ekonomika pembangunan dari krisis ke krisis
Sigit Pramulia
TeoriPembangunanEpisode041.ppt
TeoriPembangunanEpisode041.ppt
Dadang Subarna
Teori Pembangunan negara berkembang kotemporer
Teori Pembangunan negara berkembang kotemporer
AugustBabel

667 661-1-pb

  • 1. Jurnal EKONOMI PEMBANGUNAN Kajian Ekonomi Negara Berkembang Hal: 181 186 Judul Buku : The Elusive Quest for Growth Penulis : William Easterly Penerbit : MIT Press, 2002 Cambridge, Massahusetts, London, Engalnd MELACAK PEMBUKTIAN TEORI-TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI PENDAHULUAN Di tengah Perang Dingin setelah Perang Dunia II, negara-negara bekas jajahan Barat yang mencoba menggunakan strategi pembangunan sosialis, tidak menunjukkan dorongan menuju komunisme melainkan mengupayakan sasaran-sasaran pembangu- nan dalam parameter liberal kapitalis. Sedangkan negara-negara yang tidak meng- gunakan strategi pembangunan sosialis lebih percaya pada a third path of development, yang didefinisikan sebagai bukan kapitalis dan bukan pula sosialis model Uni Soviet atau RRC. Goldthorpe (1992) menyebutkan bahwa kekuatan ketiga atau jalur ketiga itu diperlukan dalam suasana Perang Dingin antara negara-negara kapitalis yang kuat di Barat dan komunis di Timur. Maka, terminologi itupun kemudian menjadi sangat populer dengan makna yang lebih konotatif. Dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955, menurut Goldthorpe, di storm belt Asia, Afrika dan Amerika istilah yang populer adalah le tiers monde Latin (Beldjaoui, 1983) dan tengah mengejar atau Dunia Ketiga yang memiliki asosiasi ketertinggalan pada berbagai indikator ekonomi historis dengan le tiers etat (status ketiga). yang digunakan di negara-negara Barat yang Le tiers monde, memang memiliki konotasi lebih maju. Dengan sendirinya, Dunia Ketiga kuno yang berbeda dibanding istilah lain tidak lagi merefleksikan upaya pencarian dengan troiseme yang lebih baru dan modern. alternatif di luar kapitalisme dan sosialisme Meski lahir dari khasanah studi maupun perjuangan dan pergolakan melawan politik, istilah Dunia Ketiga juga menun- imperialisme dan kolonialisme. Dunia Ketiga, jukkan bagaimana para ekonom di Barat adalah tantangan terbesar para ekonom memandang negara-negara bekas jajahan pasca Perang Dunia II dalam menjawab mereka sebagai wilayah yang menantang masalah kemiskinan, ketimpangan, kelaparan, untuk studi dan pembuktian teoritik. mortalitas dan produktivitas yang rendah. Akibatnya, istilah Dunia Ketiga tidak lagi Buku Easterly ini boleh disebut sebagai memiliki muatan ideologis. Ia hanya merujuk rekaman perjalanan intelektual seorang pada wilayah-wilayah geografis yang terhampar ekonom di ranah pembuktian teori-teori JEP Vol 7, No. 2, 2002 181
  • 2. Resensi, Melacak Pembuktian Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi ISSN: 1410-2641 pertumbuhan di Dunia Ketiga yang miskin. Forbes (1986) menyebut bahwa pada Untuk merekam hasil pengujian teori-teori kurun 1960-1970 ekonomi di negara-negara yang lahir dan berkembang di barat itu, sedang berkembang tumbuh lebih lambat Easterly melakukan penjelajahan di negara- dibanding negara-negara industri. Mengutip negara tropis Asia Selatan (Pakistan, Bang- informasi World Bank, ia menyebutkan ladesh, India), Afrika (Tanzania, Uganda, bahwa pada kurun 1960-1970, GNP perkapita Zambia, Sudan, Syria, dll) dan Amerika 38 negara berpendapatan terendah tumbuh Selatan (Jamaika, Nikaragua, Kosta Rika, dll). dengan 1,8 persen dan 1,6 persen pada Dari penjelajahan itu, Easterly menemukan dasawarsa berikutnya. Selain masih lebih bahwa teori-teori pertumbuhan yang rendah dibanding rapor negara-negara industri, berkembang di Barat tidak mampu berfungsi pertumbuhan GNP perkapita negara-negara sebagai obat segala penyakit (panacea) tersebut juga tidak mampu menjembatani ekonomi Dunia Ketiga. Easterly juga jarak yang terjadi antara pendapatan rata- menjadikan fakta-fakta kebuntuan --untuk rata perkapita dari negara-negara berpen- tidak menyebut kegagalan-- teori-teori dapatan terendah (US$ 250), berpendapatan pertumbuhan itu sebuah narasi yang sangat menengah (US$ 1.580) dan negara eksporter baik mengenai perkembangan teori pertum- minyak yang kelebihan modal dengan GNP buhan dan ekonomi pembangunan. perkapita (US$ 7.390). Jarak tersebut bahkan tetap terbuka sekalipun, menurut Forbes, KEMISKINAN, MODAL negara-negara berpendapatan rendah tumbuh DAN PERTUMBUHAN EKONOMI dengan 2,6 persen sementara negara dari dua Dari sisi pembentukan modal, Nurkse kategori lainnya cuma tumbuh dengan 2,2 (1963) menyebut adanya sebuah lingkaran persen dan 2,1 persen. setan (vicious circle) yang menyebabkan Celakanya, secara umum masing- Dunia Ketiga tidak mampu menggulirkan masing negara Dunia Ketiga justru memper- ekonomi di atas kemampuannya sendiri. lihatkan gejala ketimpangan ekonomi yang Dari mata rantai buruknya tingkat penda- makin lebar. Forbes mencatat bahwa pada patan, dilanjutkan oleh ketidakmampuan awal 70-an, distribusi pendapatan rumah menyisihkan tabungan dan rendahnya tangga di Brasil, Honduras, Meksiko, Peru, kapasitas pembentukan modal serta efisiensi Costa Rika, Malaysia, Filipina, India, Sri yang rendah. Urutan terakhir mata rantai Lanka atau Chile terkonsentrasi pada 20 tersebut adalah rendahnya pendapatan persen rumah tangga yang berpendapatan perkapita penduduk yang dengan sendirinya tertinggi dan lebih tajam lagi pada 10 persen dilanjutkan oleh rendahnya tabungan. rumah tangga berpendapatan tertinggi. Tidak hanya itu, Michael P. Todaro Menarik untuk ditelusur sebab-sebab hampir selalu mengidentikkan Dunia Ketiga ketimpangan di Dunia Ketiga seperti dengan produktivitas sumber daya manusia tergambar sekilas di atas. Harry T. Oshima yang rendah, kemiskinan, pertumbuhan (1989), misalnya, menyebut bahwa ketim- penduduk yang tinggi, tidak demokratis, pangan tersebut berpangkal dari kegagalan feodal, dan cenderung militeristik, pasar yang Dunia Ketiga mempertahankan strategi tidak sempurna, atau standar hidup yang industrialisasi pada dekade sebelumnya rendah (Todaro, 1998). Begitulah lingkaran untuk menyebarkan keuntungannya secara tanpa putus yang menantang ahli-ahli ekonomi luas ke daerah pedalaman dan ke lapisan pembangunan dalam meru-muskan exit masyarakat berpendapatan rendah. strategy, sebelum mendorong mereka mengejar Satu kesimpulan penting ditarik (catch up) negara-negara yang lebih maju. Oshima; ketimpangan Dunia Ketiga pada 182 JEP Vol 7, No. 2, 2002
  • 3. ISSN: 1410-2641 Resensi, Melacak Pembuktian Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi dekade awal sejak usainya kolonialisme KEMELESETAN TEORI bukan disebabkan oleh gagalnya strategi PERTUMBUHAN EKONOMI trickle down effect. Dengan menunjuk Dalam khasanah ilmu ekonomi kegagalan Dunia Ketiga mempertahankan pembangunan, yang menjadi sangat populer proses industrialisasi, Oshima membawa dan berkembang setelah Perang Dunia 2, pemikiran kita pada satu logika dasar yang Roy F. Harrod dan Evsey Domar --dua ekonom menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang membangun teori masing-masing tanpa dan pemerataan distribusi pendapatan bisa kerjasama-- jelas tidak bisa dilupakan dalam diperoleh melalui tarikan sebuah motor sejarah teori tersebut. Gagasan dalam teori ekonomi yakni industrialisasi. Harrod-Domar berfokus pada satu pernyataan Goldthorpe (1992) memandang penting bahwa kunci pertumbuhan ekonomi persoalan ketimpangan tersebut dari sisi ada pada investasi. Dengan demikian, yang agak berbeda. Bukannya menuding ekspektasi terhadap kenaikan pendapatan kegagalan mempertahankan strategi masyarakat dan kapasitas produktif selalu industrialisasi sebagai penyebab disparitas di berkait dengan pertanyaan mengenai seberapa Dunia Ketiga, ia justru menganggap akar besar laju kenaikan investasi. masalahnya adalah penguasaan faktor-faktor Meski tidak lepas dari kritik di sana- produksi yang terkonsentrasi pada kelompok sini, Harrod-Domar dianggap membongkar masyarakat tertentu yang cuma segelintir. tradisi Keynesian yang mengabaikan Dengan demikian, Goldthorpe setidaknya variabel-variabel jangka panjang, kendati menyakini bahwa strategi industrialisasi masih bekerja dengan kerangka dasar bukan satu-satunya cara untuk memperbaiki berpikir yang diletakkan Keynes, khususnya distribusi dan tingkat pendapatan masya- mengenai asumsi full employment. Dan lebih rakat Dunia Ketiga. penting dari itu adalah bahwa model Harrod- Namun, di Dunia Ketiga sendiri, Domar telah memberi inspirasi kepada keyakinan terhadap logika lokomotif ilmuwa-ilmuwan lain untuk membentuk ekonomi tetap populer, setidaknya setelah perkembangan teori pertumbuhan modern Hollis Chenery (1974) memaparkan teorinya yang semuanya menempatkan faktor modal mengenai redistribusi dengan pertumbuhan. dan investasi pada posisi vital dalam Inti gagasan Chenery adalah bahwa pada peningkatan pendapatan, kapasitas produksi masa awal perkembangan ekonomi, kesen- dan employment. jangan ekonomi akan melebar, sampai pada Model Harrod-Domar, begitu juga titik ketika diperoleh cukup kue pemba- teori-teori yang merupakan hasil elaborasi ngunan untuk dibagikan. Jika pada masa model itu, dibangun berdasar pengalaman awal perkembangan, pembagian kue negara maju. Harrod sendiri, menyadari pembangunan yang sangat terbatas justru benar hal itu sehingga merasa perlu untuk akan menyebabkan banyak orang akan membuat modifikasi agar modelnya bisa binasa. Karenanya, yang pertama harus operasional di negara terbelakang. Ia, dilakukan adalah memperbesar kue pemba- melihat problem tabungan yang rendah di ngunan sampai cukup untuk dibagikan negara terbelakang bisa diselesaikan dengan kepada semua orang dengan porsi yang ekspansi kredit bank dan penanaman modal cukup pula. Masalah ketimpangan, dalam otomatis dari keuntungan inflasioner di perspektif Chenery, sudah tentu tidak pasar modal. berhubungan secara langsung dengan upaya Rekomendasi Harrod ini menyimpang memperbesar kue pembangunan melainkan dari asumsi awal model Harrod-Domar yang masalah distribusi belaka. tidak memasukkan variabel eksogen dan JEP Vol 7, No. 2, 2002 183
  • 4. Resensi, Melacak Pembuktian Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi ISSN: 1410-2641 campur tangan pemerintah. Sebab, di negara sebuah teori pembangunan. Satu yang terbelakang, kebutuhan investasi biasanya terpenting dari kritik tersebut adalah; model memang lebih tinggi daripada kemampuan perekonomian dualistik yang menjadi masyarakat membentuk tabungan. Karenanya, pijakan teori dorongan besar dipaksakan campur tangan pemerintah menjadi mutlak untuk sebuah proses pencangkokan sektor diperlukan bila alternatif yang dipilih adalah modern yang samasekali baru dan lengkap ekspansi kredit perbankan dengan tingkat (self-contained) di atas sektor tradisional suku bunga bersubsidi. yang lengkap namun macet. Bagi Hirchman, Sampai di sini, logika dorongan besar dorongan besar yang dimaksud para ekspo- (big push) Paul Rosenstein-Rodan tampaknya nennya tidak akan menciptakan pemba- menjadi komplementer dengan jalan yang ngunan (development) yang berarti perkem- dibuka Harrod. Garis besar teori dorongan bangan (progress). Bertolak dari kritik besar ini adalah; kendala pembangunan di terhadap model pertumbuhan berimbang, negara terbelakang bisa diatasi dengan sebuah Hirchman yang kemudian didukung juga program besar yang mampu menjamin oleh Rostow, mengajukan argumen pertum- kebutuhan minimum penanaman modal. buhan tidak berimbang. Namun, seperti ditekankan oleh Nurkse (1964), Bagi Hirchman, pembangunan pada Dunia Ketiga selalu menghadapi kendala dasarnya adalah rangkaian ketidakseim- pembentukan modal yang berpangkal pada bangan (disequilibrium). Secara sederhana, rendahnya kemampuan membentuk tabungan doktrin perkembangan tidak berimbang ini dan keterbatasan pasar yang menyebabkan menolak keharusan investasi secara besar- insentif investasi demikian rendah. besaran untuk memompa setiap sektor Hukum dasar yang digunakan Nurkse ekonomi yang memiliki pola hubungan adalah apa yang dikenal sebagai Hukum komplementer. Dengan membuat skala Say; supply creates its own demand. Dengan prioritas investasi yang tepat, perekonomian pijakan itu, ia merekomendasikan satu model akan berputar terus dan proyek-proyek baru pembangunan berimbang yang digerakkan yang ia sebut sebagai induced investment oleh penanaman modal pada semua sektor akan berjalan memanfaatkan eksternalitas sehingga terjadi perluasan pasar secara ekonomi maupun social overhead capital serentak dan menyeluruh. Logikanya, satu dari proyek sebelumnya. sektor yang memproduksi output tertentu Dua tahun setelah Hirchman mener- dan bersifat komplementer dengan output bitkan The Strategy of Economic Development sektor lain akan bekerja saling mendorong tahun 1958, Walt Whitman Rostow mener- dan menciptakan daya beli. Dengan demikian, bitkan The Stages of Economic Growth yang teori pertumbuhan berimbang (balanced bisa dikatakan sebagai pendukung doktrin growth) yang dipromosikan oleh Rosenstein- pertumbuhan tidak berimbang. Rodan, Nurkse maupun Arthur Lewis meng- Seperti Hirchman, Rostow membuat gariskan agar sektor modern tidak boleh sebuah idealisasi pembangunan yang bersifat terlalu jauh meninggalkan sektor tradisional. self-propelling dan bertumpu pada dua Jika semua kondisi yang diidealkan Nurkse sektor; tradisional dan modern. Dan sebagai terjadi, maka apa yang ia sebut sebagai seorang ahli sejarah ekonomi, konstruksi vicious circle of poverty tidak akan menjadi teoritik yang dibangunnya menunjukkan masalah lagi dalam proses capital formation. bagaimana Rostow berpikir sangat linear Terhadap gagasan itu, Hirchman dan percaya bahwa semua negara akan (1970) menilai banyak hal yang tidak masuk berkembang dalam sebuah rentetan fase akal dan menganggapnya gagal sebagai yang sama. 184 JEP Vol 7, No. 2, 2002
  • 5. ISSN: 1410-2641 Resensi, Melacak Pembuktian Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi Bagian paling penting teori Rostow TEORI PERTUMBUHAN LIBERAL: yang membutuhkan penjelasan di hampir KEMELESETAN DAN KRITIK seluruh bagian bukunya ditambah sejumlah Mesti diakui bahwa teori pemba- paper karyanya sendiri-- adalah bahwa ia ngunan yang dipakai di Dunia Ketiga-- melihat perkembangan ekonomi berlangsung sebagaimana terminologi Dunia Ketiga dalam lima tahap; tahap masyarakat sendiri-- bukan produk asli wilayah geopolitik tradisional, tahap prakondisi menuju lepas itu melainkan lahir dari Barat. Sehingga, landas, tahap lepas landas, tahap dorongan teori-teori pembangunan di Dunia Ketiga menuju kematangan dan terakhir adalah dapat dikatakan membawa watak dan asumsi- tahap konsumsi massa tinggi. asumsi yang berlaku di Barat kemudian Rostow mengklaim bahwa teorinya merasuki alam pemikiran intelektual Dunia tentang lima tahap perkembangan masyarakat Ketiga. Itu tidak mengherankan karena tersebut lebih dari sebuah teori ekonomi infiltrasi ide-ide pembangunan Barat ke tetapi juga sebuah teori mengenai sejarah Dunia Ketiga terjadi secara terus-menerus. masyarakat modern secara keseluruhan. Goldthorpe (1992) menyebutkan bahwa Klaim tersebut berangkat dari argumen infiltrasi ide-ide tersebut dilakukan secara Rostow sendiri mengenai ciri masyarakat sistematis meskipun gagasan-gagasan pada masing-masing tahap yang meliputi pembangunan yang dibawa ke Dunia Ketiga beberapa indikator ekonomi dan sosial serta kehilangan relevansinya ketika dipakai budaya. Dan yang terpenting adalah bahwa untuk menjelaskan situasi yang bersifat dia mengklaim diri telah menyusun sebuah local specific. Hal yang sama diperlihatkan kerangka besar pengganti marxisme seperti juga oleh Hettne (1985). Hanya saja, ia tercermin dari anak judul bukunya; a non- sedikit lebih maju dibanding Goldthorpe communist manifesto, sebagai tonggak baru dengan paparannya mengenai dialektika ide- pengganti manifesto komunis yang ditulis ide pembangunan eropasentris yang kemudian Marx dan Engels. menjadi lebih membumi di atas medium Pada bagian akhir The Stages of Dunia Ketiga. Economic Growth, Rostow mengakui Sesungguhnya memang tidak banyak sejumlah kesamaan antara analisis tahapan penjelasan yang masuk akal untuk meyakinkan pertumbuhannya dengan argumentasi Marx bahwa masuknya ide-ide pembangunan Barat mengenai tahapan menuju masyarakat ke Dunia Ketiga samasekali tak membawa komunis. Beberapa yang terpenting adalah; masalah. Wiarda (1988) menuding bahwa Pertama, Marx dan Rostow mengakui bahwa infiltrasi ide-ide pembangunan tersebut tak perubahan ekonomi membawa dampak pada lebih dari strategi untuk menempatkan Dunia struktur sosial dan politik; mengubah budaya Ketiga di dalam orbit Barat. Celakanya, di dan perilaku. Kedua, sama-sama mengakui beberapa bagian Dunia Ketiga teori-teori realitas adanya kepentingan kelompok dan tersebut justru digunakan untuk diturunkan kelas dalam proses sosial politik yang menjadi formula-formula kebijakan pemba- berkait dengan keuntungan ekonomi. Ketiga, ngunan tanpa menimbang variabel-variabel keduanya melihat adanya motif-motif spesifik yang ada di masing-masing negara ekonomi di balik formasi konflik politik. Dunia Ketiga. Keempat, meski memiliki struktur pemikiran Karenanya, yang terjadi sesungguh- yang berbeda, Marx maupun Rostow nya bukanlah penyesuaian ide-ide pemba- mempercayai adanya satu tujuan akhir ngunan Barat dengan konteks sosial politik masyarakat yang benar-benar sejahtera (true Dunia Ketiga melainkan pemaksaan affluence). masuknya wilayah-wilayah terbelakang ke JEP Vol 7, No. 2, 2002 185
  • 6. Resensi, Melacak Pembuktian Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi ISSN: 1410-2641 dalam bingkai dan parameter-parameter Hal yang sama terjadi juga pada teori Barat. Satu doktrin yang disadari atau tidak dorongan besar Rosenstein-Rodan. Sebagai- dari paradigma pemikiran pembangunan mana diterangkan di muka, Rosenstein- Barat adalah bahwa masyarakat manapun Rodan menganggap bahwa gerak maju bergerak dalam jalur dan pola-pola peru- perekonomian sebuah negara yang terbela- bahan yang sama. Dan perubahan-perubahan kang bisa dimulai dengan suntikan investasi itu tidaklah memerlukan banyak penyesuaian ekstra besar secara serentak di semua sektor. dan pada dasarnya perubahan itu tidak Ide dorongan besar tersebut nyatanya hanya pernah menyakitkan. mendapat pembenaran dari kasus rekon- Bisa dikatakan pemikiran pembangu- struksi negara-negara Eropa pasca Perang nan Barat sesungguhnya melakukan penye- Dunia 2 melalui Marshall Plan atas prakarsa derhanaan berlebihan dengan mengasum- Amerika Serikat pada masa pemerintahan sikan semua masyarakat adalah sama. Harry Truman. Ketika itu, AS mengalirkan Masyarakat dan manusia dalam paradigma bantuan tak kurang dari US $13 ribu yang pembangunan Barat tidaklah dianggap setara dengan 4-5 persen GDP AS kala itu sebagai pribadi dan komunitas yang memiliki (Gilpin, 1987), atau ekuivalen dengan US $ keunikannya masing-masing. Maka, tidak 80 ribu pada tiga puluh tahun kemudian, mengejutkan jika Rostow, misalnya, mengang- yang membuahkan keajaiban ekonomi gap semua masyarakat akan beranjak dari Eropa pada dekade 50 dan 60-an. Bukan struktur tradisional menuju masyarakat yang cuma negara-negara penerima bantuan AS lebih modern, tanpa ada yang tertinggal. setengahnya adalah hibahyang bisa Di sini terlihat betapa teori Rostow mendapat manfaat tetapi juga negara lain yang sangat dipengaruhi kosmologi Barat yang bukan recipient (Gardner, 1997). kesulitan membingkai fakta-fakta pemba- Namun, untuk situasi Dunia Ketiga, skim ngunan ekonomi Dunia Ketiga. Wiarda yang merupakan replikasi Marshall Plan (1988) menulis bahwa bias Eropa pada nyatanya tak membuahkan hasil yang model-model pembangunan telah merusak semuanya memuaskan. pemahaman mengenai Dunia Ketiga, baik di Buku Easterly ini memberi permaklu- lingkungan intelektual Dunia Ketiga maupun man yang lebih dari cukup bagi kegagalan Barat. Wiarda juga menyebut khususnya dan perdebatan intelektual tentangteori- untuk teori linear seperti Rostow-- bahwa teori pertumbuhan dan ekonomi pemba- waktu, urutan dan fase-fase pembangunan ngunan post kolonial dalam menjawab yang ada di Barat mungkin tidak bisa problem kemiskinan, kelaparan, ketimpangan direplikasi bahkan di Barat sekalipun. Ia dan produktivitas Dunia Ketiga. Tidak berpijak pada kenyataan bahwa masing- terkecuali kerumitan problem yang dikenali masing negara memiliki konteks yang berbeda- dari basis teoritik dalam perumusan kebijakan beda. Karenanya, menganggap teori tahapan yang memunculkan lahirnya kebijakan pembangunan Barat yang memas-tikan memacu teknologi seperti disarankan Solow kapitalisme sebagai pengganti feodalisme maupun pengendalian populasi karena berlaku di Dunia Ketiga adalah tidak masuk kekhawatiran terhadap teori Malthus. akal. Realitas Dunia Ketiga justru menun- jukkan feodalisme bisa berdampingan Diana Wijayanti dengan kapitalisme sehingga menciptakan Staff Pengajar Fakultas Ekonomi pola simbiotik antara keduanya dalam berbagai Universitas Islam Indonesia Yogyakarta varian kapitalisme seperti kapitalisme populis, patrimonialis atau bahkan etatis. 186 JEP Vol 7, No. 2, 2002