際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KLASIFIKASI
MAKHLUK
HIDUP
Oleh :
RAHMATUL IRFAN, M.Pd
Klasifikasi Makhluk Hidup
Pengertian
Suatu cara pengelompokan
dan pengkategorian makhluk
hidup yang didasarkan pada
ciri tertentu.
Tujuan
1. Mengelompokan makhluk hidup
berdasarkan ciri-cirinya
2. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk
hidup dan membedakannya
3. Memberi nama bagi makhluk hidu
Manfaat
1. Menyederhanakan objek biologi
beraneka ragam
2. Mengetahui hubungan
kekerabatan makhluk hidup
Sistem Klasifikasi Makhluk
Hidup
Sistem
alamiah
Berdasarkan pada
persamaan sifat,
terutama sifat
morfologi, yang
dicetuskan Aristoteles.
Sistem
Artifisial
Berdasarkan tujuan
praktis, misalnya
berdasarkan
kegunaannya, yang
dikenalkan oleh Carolus
Linnaeus
Sistem
Filogeneteik
Berdasarkan hubungan
kekerabatan antar
organisme atau kelompok
organisme yang muncul
setelah teori evolusi
Darwin
Tata Nama Spesies
dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokan dalam peringkat
atau takson. Urutan kategori atau peringkat dalam klasifikasi mulai dari yang
tertinggi sampai yang terendah dijelaskan dalam table dibawah ini.
URUTAN TAKSON
Tata Nama Makhluk Hidup
 Nama ilmiah berguna sebagai alat komunikasi ilmiah di tingkat
internasional
 Berbagai jenis makhluk hidup memiliki sebutan atau nama yang
bermacam-macam sesuai dengan daerah tempat organisme
tersebut ditemukan (nama lokal)
 Nama ilmiah adalah nama latin atau nama yang dilatinkan untuk
menyebut suatu spesies
 Carolus Linnaeus mengusulkan sistem tata nama yang diakui
secara internasional yaitu sistem binomial nomenklatur (tata
nama biner)
Lanjutan
 Kaidah penulisan nama ilmiah:
 Nama spesies terdiri dari 2 kata
 Kata awal menunjukkan nama genus dan kata akhir
menunjukkan nama spesies
 Kata awal diawali dengan huruf kapital, kata kedua tidak
 Jika tulisan di tik maka dicetak miring, jika tulisan ditulis
dengan tangan maka di beri garis bawah terpisah
 Menggunakan bahasa latin atau bahasa yang dilatinkan
Ketentuan Penulisan nama Ilmiah
Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam menulis nama
ilmiah makhluk hidup dengan sistem tata nama binomial sebagai
berikut.
a. Aturan Penulisan Nama Jenis
1. Nama spesies ditulis dengan bahasa latin yang terdiri dari 2 kata.
2. Kata yang pertama merujuk pada nama genus sedangkan kata
kedua menunjukan nama spesies.
3. Penulisan kata pertama harus diawali dengan huruf besar,
sedangkan pada kata untuk spesies diawali dengan huruf kecil.
4. Apabila nama ditulis tegak, maka kata harus di garis bawahi
(underline) secara terpisah. Contoh Felis catus.
5. Apabila nama ditulis cetak miring, maka tidak perlu digaris bawahi.
Contoh Felis catus.
6. Jika nama spesies tumbuhan lebih dari 2 kata, maka kata yang
kedua dan seterusnya maka harus ditulis dengan menyertakan tanda
penghubung. Contoh nama bunga sepatu Hibicus rosasinensis
(tanda  merupakan penghubung kata rosa dengan sinensis karena
nama spesies bunga sepatu lebih dari 2 kata).
7. Jika nama spesies hewan terdiri dari 3 kata, maka tidak perlu
menggunakan tanda penghubung. Misalnya nama untuk kucing jinak
merupakan Felis manuculata domestica.
8. Nama penemu untuk mengenang seseorang boleh dicantumkan pada kata kedua
dengan menambah huruf (i) di belakangnya, contoh untuk spesies pinus yang ditemukan
oleh merkus, nama pinus tersebut adalah pinus merkusi.
9. Singkatan sp. (hewan) atau spec (tumbuhan) digunakan jika nama spesies tidak
perlu tidak dapat dijelaskan lagi. Bentuk jamaknya adalah spp.. Misalnya Canis sp, Artina
salah satu jenis dari genus Canis, atau jika tertulis Adiantum spp, berati jenis jenis
Adiantum.
10. Jika terdapat singkatan ssp. (hewan) atau subsp. (tumbuhan). Artinya menunjukan
subspesies yang belum di identifikasi.
11. Untuk singkatan cf. digunakan untuk identifikasi nama yang belum pasti.
Contoh, Corvus cf. Splendens, berati sejenis burung yang mirip dengan gagak namun
belum dipastikam sama dengan spesies ini.
12. Penamaan jamur mengkuti aturan penamaan tumbuhan.
b. Nama Marga (Genus)
Genus adalah takson yang lebih rendah dariada famili. Nama genus terdiri
atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, dan seluruh huruf dalam kata
itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
c. Nama Suku (Familia)
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama famili tumbuhan
biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea. Dalam
penyebutan indonesia nama suku selalu diulang penyebutannya : kacang-kacangan ,
angrek-anggrekan , jahe-jahean.
Dalam Sistem klasifikasi dikenal juga kunci determinasi. Kunci determinasi
atau kunci dikotomi adalah cara atau langkah untuk mengenali organisme dan ciri
organisme yang disajikan dengan karakter berlawanan.
PERTEMUAN BERIKUTNYA
ULANGAN HARIAN
KISI-KISI
1. Keanaekaragaman hayati
2. Tingkat Keanakearagaman Hayati
3. Keanakearagaman Hayati Indonesia
4. Manfaat Keanakearagaman Hayati
5. Pelestarian Keanakearagaman Hayati indonesia
6. Klasifikasi makhluk hidup (Materi power point)

More Related Content

678653035-Materi-Kelas-X-Kurikulum-Merdeka-Klasifikasi-Makhluk-Hidup.pptx

  • 2. Klasifikasi Makhluk Hidup Pengertian Suatu cara pengelompokan dan pengkategorian makhluk hidup yang didasarkan pada ciri tertentu. Tujuan 1. Mengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya 2. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup dan membedakannya 3. Memberi nama bagi makhluk hidu Manfaat 1. Menyederhanakan objek biologi beraneka ragam 2. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
  • 3. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Sistem alamiah Berdasarkan pada persamaan sifat, terutama sifat morfologi, yang dicetuskan Aristoteles. Sistem Artifisial Berdasarkan tujuan praktis, misalnya berdasarkan kegunaannya, yang dikenalkan oleh Carolus Linnaeus Sistem Filogeneteik Berdasarkan hubungan kekerabatan antar organisme atau kelompok organisme yang muncul setelah teori evolusi Darwin
  • 4. Tata Nama Spesies dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokan dalam peringkat atau takson. Urutan kategori atau peringkat dalam klasifikasi mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah dijelaskan dalam table dibawah ini. URUTAN TAKSON
  • 5. Tata Nama Makhluk Hidup Nama ilmiah berguna sebagai alat komunikasi ilmiah di tingkat internasional Berbagai jenis makhluk hidup memiliki sebutan atau nama yang bermacam-macam sesuai dengan daerah tempat organisme tersebut ditemukan (nama lokal) Nama ilmiah adalah nama latin atau nama yang dilatinkan untuk menyebut suatu spesies Carolus Linnaeus mengusulkan sistem tata nama yang diakui secara internasional yaitu sistem binomial nomenklatur (tata nama biner)
  • 6. Lanjutan Kaidah penulisan nama ilmiah: Nama spesies terdiri dari 2 kata Kata awal menunjukkan nama genus dan kata akhir menunjukkan nama spesies Kata awal diawali dengan huruf kapital, kata kedua tidak Jika tulisan di tik maka dicetak miring, jika tulisan ditulis dengan tangan maka di beri garis bawah terpisah Menggunakan bahasa latin atau bahasa yang dilatinkan
  • 7. Ketentuan Penulisan nama Ilmiah Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam menulis nama ilmiah makhluk hidup dengan sistem tata nama binomial sebagai berikut. a. Aturan Penulisan Nama Jenis 1. Nama spesies ditulis dengan bahasa latin yang terdiri dari 2 kata. 2. Kata yang pertama merujuk pada nama genus sedangkan kata kedua menunjukan nama spesies. 3. Penulisan kata pertama harus diawali dengan huruf besar, sedangkan pada kata untuk spesies diawali dengan huruf kecil. 4. Apabila nama ditulis tegak, maka kata harus di garis bawahi (underline) secara terpisah. Contoh Felis catus.
  • 8. 5. Apabila nama ditulis cetak miring, maka tidak perlu digaris bawahi. Contoh Felis catus. 6. Jika nama spesies tumbuhan lebih dari 2 kata, maka kata yang kedua dan seterusnya maka harus ditulis dengan menyertakan tanda penghubung. Contoh nama bunga sepatu Hibicus rosasinensis (tanda merupakan penghubung kata rosa dengan sinensis karena nama spesies bunga sepatu lebih dari 2 kata). 7. Jika nama spesies hewan terdiri dari 3 kata, maka tidak perlu menggunakan tanda penghubung. Misalnya nama untuk kucing jinak merupakan Felis manuculata domestica.
  • 9. 8. Nama penemu untuk mengenang seseorang boleh dicantumkan pada kata kedua dengan menambah huruf (i) di belakangnya, contoh untuk spesies pinus yang ditemukan oleh merkus, nama pinus tersebut adalah pinus merkusi. 9. Singkatan sp. (hewan) atau spec (tumbuhan) digunakan jika nama spesies tidak perlu tidak dapat dijelaskan lagi. Bentuk jamaknya adalah spp.. Misalnya Canis sp, Artina salah satu jenis dari genus Canis, atau jika tertulis Adiantum spp, berati jenis jenis Adiantum. 10. Jika terdapat singkatan ssp. (hewan) atau subsp. (tumbuhan). Artinya menunjukan subspesies yang belum di identifikasi. 11. Untuk singkatan cf. digunakan untuk identifikasi nama yang belum pasti. Contoh, Corvus cf. Splendens, berati sejenis burung yang mirip dengan gagak namun belum dipastikam sama dengan spesies ini. 12. Penamaan jamur mengkuti aturan penamaan tumbuhan.
  • 10. b. Nama Marga (Genus) Genus adalah takson yang lebih rendah dariada famili. Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya. c. Nama Suku (Familia) Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama famili tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea. Dalam penyebutan indonesia nama suku selalu diulang penyebutannya : kacang-kacangan , angrek-anggrekan , jahe-jahean. Dalam Sistem klasifikasi dikenal juga kunci determinasi. Kunci determinasi atau kunci dikotomi adalah cara atau langkah untuk mengenali organisme dan ciri organisme yang disajikan dengan karakter berlawanan.
  • 11. PERTEMUAN BERIKUTNYA ULANGAN HARIAN KISI-KISI 1. Keanaekaragaman hayati 2. Tingkat Keanakearagaman Hayati 3. Keanakearagaman Hayati Indonesia 4. Manfaat Keanakearagaman Hayati 5. Pelestarian Keanakearagaman Hayati indonesia 6. Klasifikasi makhluk hidup (Materi power point)