3. Imam al-Hafiz Abu ‘Isa
Muhammad bin ‘Isa bin
Saurah bin Musa bin ad-Dahhak -
Sulami at-Tirmidzi
279 H di Kota Tirmiz
Kitab Al-
Jami’ (Jami’ At-Tirmidzi)
6. Sejak kecil, Imam Tirmizi
gemar belajar ilmu dan
mencari Hadits. Untuk
keperluan inilah ia
mengembara ke
berbagai negeri, antara
lain Hijaz, Iraq, Dalam lawatannya itu, ia
Khurasan, dan lain-lain banyak mengunjungi
ulama-ulama besar dan
guru-guru Hadits untuk
mendengar Hadits dan
kemudian dihafal dan
dicatatnya dengan baik.
7. Perjalanan panjang pengembaraannya
mencari ilmu, bertukar pikiran, dan
mengumpulkan Hadits itu mengantarkan
dirinya sebagai ulama Hadits yang sangat
disegani kalangan ulama semasanya.
Walaupun demikian pada akhir
kehidupannya, beliau mendapat musibah
kebutaan, dan beberapa tahun lamanya ia
hidup sebagai tuna netra.
12. Makhul ibnul-Fadl,
Muhammad bin
Mahmud ‘Anbar,
Hammad bin Syakir,
‘Ai-bd bin
Muhammad an-
Nasfiyyun, al-
Haisam bin Kulaib
asy-Syasyi, Ahmad
bin Yusuf an-Nasafi,
Abul-‘Abbas
Muhammad bin
Mahbud al-Mahbubi,
yang meriwayatkan
kitab Al-Jami’
daripadanya, dan
14. Abu ‘Isa at-Tirmidzi diakui oleh para
ulama keahliannya dalam hadith,
kesalehan dan ketaqwaannya. Ia terkenal
pula sebagai seorang yang dapat
dipercayai, amanah dan sangat teliti.
15. Salah satu ialah kisah berikut yang dikemukakan oleh al-
Hafiz Ibnu Hajar dalam Tahzib at-Tahzib-nya, dari Ahmad
bin ‘Abdullah bin Abu Dawud, yang berkata:
Abu Isa lalau memohon kepada guru ini untuk
mendengar hadits. Guru ini pun mengabulkan
permohonan Abu Isa. Kemudian ia membacakan
hadits yang dihafalnya. Di sela-sela pembacaan itu
ia melihat kertas Abu Isa masih putih bersih tanpa
ada tulisan sesuatu apa pun. 'Tidakkah engkau
malu kepadaku?, 'tegur sang Guru. Lalu Abu Isa
menjelaskan, apa yang ia bacakan telah dihafal
semuanya. “Coba bacakan!” suruhnya
16. Abu isa pun membacakan seluruhnya secara
beruntun. “Apakah telah engkau hafalkan
sebelumnya?” tanyanya penasaran. “Tidak,”
jawabnya. Kemudian Abu Isa meminta lagi agar
dia meriwayatkan hadits yang lain. Ia pun
kemudian membacakan 40 hadits yang
tergolong sulit atau garib. “Coba ulangi apa yang
kubacakan tadi,” pinta sang guru. Lalu Abu Isa
membacannya dari pertama hingga selesai. “Aku
belum pernah melihat orang seperti engkau,"
sanjugnnya kepada Abu Isa.