1. ï‚ž Pendidikan
(pedagogis) diartikan sebagai
suatu proses bantuan yang diberikan oleh
orang dewasa kepada anak yang belum
dewasa untuk mencapai kedewasaan
ï‚ž Dewasa berarti bisa hidup mandiri terlepas
dari ketergantungan pada orang lain.
Proses pendidikan dapat dilaksanakan
secara formal, informal, dan non formal.
4. ï‚ž Bimbingan
pribadi, yaitu bidang layanan
pengembangan kemampuan mengatasi
masalah-masalah pribadi dan kepribadian,
berkenaan dengan aspek-aspek
intelektual, afektif, dan motorik.
ï‚ž Program khusus dalam bidang ini
misalnya, bimbingan kehidupan remaja;
bimbingan kemandirian, bimbingan
kehidupan sehat, dan lain-lain.
5. Bimbingan sosial, yaitu bidang layanan
pengembangan kemampuan dan mengatasi masalahmasalah sosial, dalam kehidupan keluarga, di sekolah,
maupun di masyarakat; juaga masalah yang berkaitan
dalam upaya bekerja sama dan berinteraksi dengan
teman sebaya maupun orang dewasa dan anak yang
lebih kecil.
ï‚ž Program khusus yang merupakan penjabaran dari
bidang bimbingan sosial, misalnya bimbingan
mengatasi konflik; bimbingan pembinaan kerjasama;
bimbingan pengembangan kemampuan
berkomunikasi, dan sebagainya.
ï‚ž
6. ï‚ž Bimbingan
pembelajaran, yaitu bidang
layanan untuk mengoptimalkan
perkembangan dan mengatasi masalah
dalam proses pembelajaran bersama guru
atau belajar mandiri, baik di rumah maupun di
sekolah.
ï‚ž Program khusus dalam bidang bimbingan
pengajaran meliputi bimbingan belajar efektif;
bimbingan pengembangan disiplin belajar;
bimbingan meningkatkan motivasi belajar,
dan lain-lain.
7. ï‚ž Bimbingan
pendidikan, yaitu bidang layanan
yang mengoptimalkan perkembangan dan
mengatasi masalah dalam proses pendidikan
yang sedang dijalani maupun yang akan
dimasuki nantinya.
ï‚ž Bidang ini dapat dijabarkan dalam beberapa
aspek yaitu bimbingan penjurusan; bimbingan
lanjutan studi; bimbingan pengenalan
perguruan tinggi, dan lain-lain.
8. ï‚ž Bimbingan
karier, yaitu bidang layanan
yang merencanakan dan mempersiapkan
pengembangan karier anak.
ï‚ž Penjabaran dari bidang bimbingan karier
yaitu bimbingan pengenalan dunia karier;
bimbingan perencanaan karier; bimbingan
persiapan karier, dan sebagainya.
10. Layanan orientasi, yaitu layanan yang ditujukan
untuk peserta didik/siswa baru guna memberikan
pemahaman dan penyesuaian diri terhadap
lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Hasil
yang diharapkan dari layanan orientasi ialah
peserta didik dapat menyesuaiakan diri terhadap
pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan
kegiatan lain yang mendukung keberhasilannya.
ï‚ž Dikaitkan dengan fungsi bimbingan dan konseling,
tampaknya fungsi pemahaman mendapat posisi
paling dominan dalam layanan orientasi.
ï‚ž
11. ï‚ž
Layanan informasi, yaitu layanan yang bertujuan
untuk membekali seseorang dengan berbagai
pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai
hal yang berguna untuk mengenal diri,
merencanakan dan mengembangkan pola
kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan
masyarakat. Pemahaman yang diperoleh melalui
layanan informasi digunakan sebagai bahan acuan
dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar,
mengembangkan cita-cita, menyelenggarakan
kehidupan sehari-hari dan mengambil keputusan.
12. ï‚ž Layanan
penempatan dan penyaluran, yaitu
serangkaian kegiatan bimbingan dalam
membantu peserta didik agar dapat
menyalurkan/menempatkan dirinya dalam
berbagai program sekolah, kegiatan belajar,
penjurusan, kelompok belajar, pilihan
pekerjaan/ karier, kegiatan ekstrakurikuler,
program latihan, maupun pendidikan yang
lebih tinggi sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan, serta kondisi fisik dan psikisnya.
13. ï‚ž Layanan
pembelajaran, yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik
mengembangkan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik, materi belajar yang
cocok dengan kecepatan dan kesulitan
belajarnya, serta berbagai aspek tujuan
dan kegiatan lain yang berguna bagi
kehidupan dan perkembangannya.
14. ï‚ž Layanan
konseling perorangan, yaitu layanan
yang memungkinkan peserta didik
memperoleh pelayanan secara pribadi
melalui tatap muka dengan konselor atau
guru pembimbing dalam rangka pembahasan
dan pengentasan permasalahan yang dialami
peserta didik tersebut. Dalam suasana tatap
muka dilaksanakan interaksi langsung antara
konselor dan konseli (siswa yang
memperoleh bantuan), membahas berbagai
hal tentang masalah yang dialami konseli.
15. ï‚ž Layanan
bimbingan kelompok, yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang
memungkinkan sejumlah peserta didik secara
bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh berbagai bahan dari nara
sumber tertentu (terutama guru pembimbing).
Dalam kegiatan bimbingan kelompok, para
anggota kelompok dapat pula membahas
suatu topik tertentu yang berguna untuk
menunjang pemahaman dan kehidupannya
sehari-hari.
16. ï‚ž
Layanan konseling kelompok, yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik memperoleh kesempatan untuk
membicarakan dan menyelesaikan permasalahan
yang dialami melalui dinamika kelompok. Adapun
masalah yang dibahas adalah masalah-masalah
pribadi dari masing-masing anggota kelompok.
Konseling kelompok terfokus pada pembahasan
masalah pribadi hingga diperoleh pemecahannya
di samping pengembangan perasaan, pikiran,
persepsi dan sikap dalam bersosialisasi.
17. ï‚ž Layanan
konsultasi, yaitu layanan bimbingan
dan konseling yang diberikan kepada
seseorang untuk memperoleh wawasan,
pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani atau
membantu pihak lain. Misalnya, konselor
memberikan layanan konsultasi kepada guru
agar guru tersebut dapat memberikan
bantuan kepada siswanya; orang tua yang
melakukan konsultasi kepada konselor dalam
rangka membantu permasalahan anaknya.
18. ï‚ž Layanan
mediasi, yaitu layanan bimbingan
dan konseling yang dilaksanakan konselor
terhadap dua pihak yang sedang dalam
keadaan tidak menemukan kecocokan
sehingga membuat mereka saling
bertentangan atau bermusuhan. Dengan
layanan ini konselor berusaha mengantarai
atau membangun hubungan di antara mereka
sehingga terhindar dari pertentangan lebih
lanjut yang akan merugikan kedua pihak.