2. BAGIAN-BAGIAN LAIN PADA TUBUH TUMBUHAN,
METAMORFOSISAKAR, BATANG, DAN DAUN
a. Kuncup (gemma)
Kuncup merupakan bagian tumbuhan yang
sesungguhnya adalah calon tunas, jadi terdiri
atas calon batang beserta calon daun-daunnya.
Kuncup lazimnya dilindungi oleh alat-alat seperti
rambut-rambut, sisik-sisik, daun penumpu dll.
3. Menurut tempatnya kuncup dibedakan dalam
tiga macam :
1. Kuncup ujung (gemma terminalis), yaitu kuncup yang
terdapat pada ujung-ujung batang, cabang-cabang, dan
ranting-ranting.
2. Kuncup ketiak (gemma axillaris atau gemma lateralis),
yaitu kuncup yang terdapat di ketiak daun, jadi dibagian
samping batang. Kuncup inilah yang lazimnya bila
berkembang akan menghasilkan cabang baru.
3. Kuncup liar (gemma adventicius), yaitu kuncup-kuncup
yang tidak terdapat pada ujung daun atau ketiak daun.
Menurut tempatnya kuncup liar dibedakan seperti
berikut :
5. o Di sembarang tempat pada batang, dan jika
tumbuh biasanya akan menghasilkan wiwilan
atau tunas air, misalnya pada pohon coklat
(Theobroma cacao L.)
o Pada tepi daun, dan kalau tumbuh bahkan
dapat menghasilkan tumbuhan baru, misalnya
pada cocor bebek (Kalanchoe pinnata Pers.)
o Pada akar, dan biasanya juga dapat menjadi
tumbuhan baru, misalnya pada sukun
(Artocarpus communis Forst.)
6. Kuncup adalah calon tunas, dan tunas akan mengalami
metamorfosis menjadi alat lain, misalnya bunga, maka
kuncup dapat pula dibedakan seperti berikut :
1. Kuncup daun (gemma foliifera), kuncup daun
berkembang menjadi tunas yang mendukung
daun.
2. Kuncup bunga (gemma florifera atau
alabastrum), kuncup yang tidak berkembang
menjadi tunas, melainkan menjadi bunga
(mengalami metamorfosis). Kuncup bunga dapat
ditemukan pada ujung batang maupun dalam
ketiak daun.
3. Kuncup campuran (gemma mixta), yaitu kuncup
yang jika berkembang akan menghasilkan tunas
dengan daun-daun biasa dan bunga.
8. Melihat ada atau tidaknya pelindung bagi kuncup,
dapat pula dibedakan menjadi :
1. Kuncup telanjang (gemma nudus), yaitu
kuncup yang sama sekali tidak mempunyai
alat-alat pelindung.
2. Kuncup tertutup (gemma cllausus), yaitu
kuncup yang mempunyai pelindung yang
menyelubungi kuncup tadi.
10. b. Rimpang (rhizoma), umbi (tuber), dan umbi
lapis (bulbus).
Ketiga macam alat tersebut di atas adalah
metamorfosis dari batang, akar, dan daun.
Alat-alat ini merupakan badan yang
membengkak dan umumnya menjadi tempat
penimbunan zat-zat makanan cadanan, dan
dapat pula dijadikan alat perkembangbiakan.
11. 1. Rimpang (rhizoma), sesungguhnya adalah
batang yang beserta daunnya terdapat di
dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh
mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh
tunas yang muncul diatas tanah dan dapat
merupakan suatu tumbuhan baru. Selain
sebagai alat perkembangbiakan, rimpang
juga berfungsi sebagai tempat penimbunan
zat-zat makanan cadangan. Misalnya pada
tasbih (Canna edulis Ker.)
13. Untuk mengetahui bahwa rimpang merupakan
metamorfosis dari batang dan bukan akar, dapat
dilihat dari tanda-tanda berikut :
o Beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah
bersifat demikian.
o Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma
menjadi sisik-sisik.
o Mempunyai kuncup-kuncup
o Tumbuhnya tidak kepusat bumi atau air.
14. 2. Umbi (tuber), umbi merupakan suatu badan
yang membengkak, bangun bulat, seperti
kerucut atautidak beraturan, merupakan
tempat penimbunan makanan pula seperti
rimpang, dapat merupakan metamorfosis
batang dapat pula metamorfosis akar.
Oleh sebab itu umbi akar dibedakan dalam :
o Umbi batang (tuber caulogenum), bila umbi
merupakan metamorfosis batang
o Umbi akar (tuber rhizogenum), bila umbi
merupakan metamorfosis akar
15. Umbi batang umumnya tidak mempunyai
sisa-sisa daun atau penjelmaannya, oleh sebab
itu seringkali permukaannya tampak licin, buku-
buku batang dan ruas-ruasnya tidak jelas.
Karena tidak ada sisa daun seringkali dinamakan
umbi telanjang (tuber nudus), misalnya pada
ketela rambat (Ipomoea batatas Polr.)
16. Ada umbi yang hakekatnya merupakan umbi
batang, karena terdapat kuncup yang dapat
menjadi tunas. Umbi ini dinamakan umbi
katak atau katibung (tuber accesorium atau
tuber caulinare), misalnya ada gembili
(Dioscorea aculeata L.)
19. Melihat akar mana yang mengalami metamorfosis
menjadi umbi itu, maka umbi akar dapat merupakan
penjelmaan :
o Akar tunggang, misalnya umbi akar pada lobak
(Raphanus sativus L.), bengkoang
(Pachyrrhizus erosus Urb.)
o Akar serabut, misalnya umbi akar pada ubi
kayu (Manihot utilissima Pohl.), dahlia (Dahlia
variabilis Desf.)
22. 3. Umbi lapis (bulbus), dinamakan umbi lapis
karena memperlihatkan susunan yang
berlapis-lapis, yaitu terdiri atas daun-daun
yang telah menjadi tebal, lunak, dan
berdaging, merupakan bagian umbi
yangmenyimpan zat cadangan makanan.
Pada umbi lapis dapat dibedakan bagian-
bagian berikut :
o Subang atau cakram (discus), bagian ini merupakan
bagian batang sesungguhnya, tetapi hanya kecil
dengan ruas-ruas yang pendek, mempunyai bentuk
seperti cakram.
23. o Sisik-sisik (tunica atau squama), yaitu bagian
yang merupakan penjelmaan daun-daunnya
yang menjadi tebal, lunak, dan berdaging.
Bagian penyimpan zat cadangan makanan.
o Kuncup-kuncupnya (gemmae), dapat
dibedakan lagi menjadi :
Kuncup pokok(gemma bulbi), terdapat
pada bagian atas cakram yang tumbuh ke atas
mendukung daun-daun biasa, serta bunga.
24. Kuncup samping, merupakan umbi lapis
kecil-kecil, berkelompok di sekitar umbi
induknya. Bagian ini dinamakan siung
(bulbus). Misalnya pada bawang merah
(Allium cepa L.)
Akar-akar serabut, terdapat pada bagian
bawah cakram.
25. Umbi lapis menurut sifat sisik-sisiknya dapat
dibedakan dalam dua macam, yaitu :
o Yang berlapis (squamosus), jika daunnya merupakan
bagian yang lebar, dan yang lebih luar menyelubungi
bagian yang lebih dalam, hingga jika umbi diiris
membujur akan tampak jelas susunannya yang
berlapis-lapis, seperti pada umbi bawang merah
(Allium cepa L.)
o Yang bersisik (bulbus squamosus), jika metamorfosis
daun-daunnya tidak merupakan bagian yang lebar yang
dapat merupakan selubung seluruh umbi, melainkan
tersusun seperti genting, misalnya umbi lapis pada lilia
(Lilium candidum L.)
27. c. Alat Pembelit (Cirrhus)
Menurut asal pembelitnya, cirrhus dibedakan menjadi 3
macam :
1. Cabang pembelit (sulur dahan atau sulur cabang)
- terbentuk dari cabang atau tunas
- letak di dalam ketiak daun atau berhadapan dengan
daun
- masih mendukung daun-daun kecil.
- Contoh :
Air mata pengantin (Antigonon leptosus Hook et Arn.)
Markisah (Passiflora quadrangularis L.)
Anggur (Vitis vinifera L.)
29. 2. Daun pembelit (sulur daun)
- Penjelmaan dari suatu bagian daun
- Ada kalanya bagian yang membelit itu:
a. tangkai daunnya, misal Clematis,
b. ujung daunnya, misal pada kembang
sungsang (Gloriosa superba L.),
c. ujung ibu tangkai pada daun majemuk,
misal kacang kapri (Pisum sativum L.)
33. d. Piala (ascidium) dan gelembung (utriculus)
Alat-alat tersebut merupakan metamorfosis daun atau
sebagian daun dan lazimnya digunakan untuk menangkap
serangga (insectivora) :
1. Piala (ascidium), biasanya merupakan ujung daun
yang di ubah menjadi badan menyerupai piala yang
lengkap dengan tutupnya.
Ex : Nepenthes ampullaria.
2. Gelembung (utriculus), terdapat pada tumbuhan
pemakan serangga yang hidup di air
Ex : rumput gelembung (Utricularia flexuosa)
35. e. Duri (spina)
Menurut asalnya duri dapat dibedakan dalam :
1. Duri dahan (spina caulogenum), penjelmaan cabang
atau dahan contoh pada (Bougainvillea spectabilis).
2. Duri daun (spina phyllogenum), metamorfosis daun,
seperti terdapat pada kaktus (Cactus opuntia)
3. Duri akar (Spina rhizogenum), yaitu akar yang
menjadi keras dan mempunyai ujung-ujung yang
tajam, seperti ch. terdapat pada gembili (Dioscorea
aculeata).
4. Duri daun penumpu (spina stipulogenum), berasal
dari daun penumpu. Contoh pada susura (Euphorbia
trigona).Ch. pada susura (Euphorbia trigona).
37. f. Alat-alat tambahan (organa accessoria)
Bergantung pada susunan dalamnya,alat-alat ini
dibedakan dalam 3 golongan :
1. Papila (papillae), yaitu benjolan pada
permukaan suatu alat, yang merupakan
peninggian dinding sel yang sebelah luar.
Contoh pada bunga telang (Clitoria ternatea).
2. Rambut-rambut atau trikoma (trichoma), yaitu
alat-alat tumbuhan yang berupa rambut atau
sisik yang pada pembentukannya hanya kulit
luar tubuh tumbuhan saja.
38. Trikoma pada tumbuhan dapat berupa :
1. Sisik bulu (ramentum), ialah bulu-bulu yang
pipih yang menutupi batang atau bagian-
bagian tumbuhan yang lain.
Ex : pada pakis haji (Cycas rumphii).
2. Sisik (lepis), bagian-bagian yang pipih
menempel rapat pada alat - alat tumbuhan,
Ex : tangkai daun, terdapat pada sisi bawah
daun durian (Durio ziberthinus).
39. 3. Bulu-bulu atau rambut halus (pilus). Bulu-bulu
atau rambut ini bermacam-macam bentuk dan
susunannya, ada yang bercabang bermacam-
macam bentuk dan susunanya, ada yang
bercabang dan ada yang seperti bintang.
Contoh : pada daun waru (Hibiscus tiliaceus).
4. Rambut kelenjar (pilus capitatus), bentuknya
seperti bulu-bulu umumnya, tetapi dari bagian
ujungnya dapat dikeluarkan suatu zat semacam
resin, terdapat pada daun tembakau (Nicotiana
tabacum).
40. Berkaitan dengan beraneka ragamnya bentuk
dan susunan rambut-rambut, dalam melukiskan
bagian yang berambut, tidak lagi disebut
macamnya rambut, melainkan sifatnya,
terutama bagaimana rasanya pada tangan jika
bagian yang berambut tadi diraba.
Untuk kepentingan ini digunakan istilah-istilah :
41. Berambut (pilosus)
Berambut pendek (pilosellus)
Berambut bintang (stellato-pilosus)
Berambut halus (pubescens)
Berambut halus pendek (puberulus)
Berambut halus panjang (villosus)
Berambut kasar (hirtus atau hirsutus)
Berambut kasar pendek (hirtellus)
42. Berambut panjang
Seperti vilt (tomentosus)
Seperti sutera (sericeus)
Seperti sikat (hispidus)
Seperti beludru (velutinus)
Berambut kaku, rapat (strigosus)
Berambut keras dan tajam seperti duri
(setosus) jika rambutnya pendek (setulosus)
44. 3. Emergensia (emergentia), yaitu alat-alat tambahan yang
tidak hanya tersusun atas bagian-bagian kulit luar, akan tetapi
bagian yang lebih dalam daripada kulit luar ikut pula
mengambil bagian dalam pembentukannya.
Yang digolongkan dalam emergensia yaitu :
1. Rambut-rambut gatal atau perangsang (stimulus), yaitu
rambut-rambut yang ujungnya mudah patah dan jika sudah
patah ujungnya menjadi alat semacam jarum penyuntik
yang tajam, mudah menusuk kulit dan memasukkan zat-zat
yang memberikan rasa gatal dan panas pada kulit,
memasukkan zat-zat yang memberikan rasa gatal dan
panas pada kulit, terdapat pada daun kemaduh (Laportea
stimulans).
2. Duri tempel (aculeus), duri yang mudah ditanggalkan dari
pendukungnya, terdapat pada bunga mawar (Rosa sp.) dan
Ceiba pentandra.