2. PENDAHULUAN
Lereng yang dirancang dengan sangat berhati-hati
sekalipun tetap mempunyai kemungkinan untuk
menjadi tidak mantap karena:
variabilitas sifat tanah/batuan,
gempa bumi dan hujan bersifat quasi-random,
data masukan perhitungan merupakan estimasi dari
populasi dengan distribusi yang signifikan.
Pemahaman bahwa ketidakmantapan lereng dapat
terjadi dan pengetahuan akan tanda-tanda
ketidakmantapan tersebut akan memberikan kontribusi
yang berarti pada keselamatan operasi.
3. Pendahuluan
Terdapat beberapa tanda-tanda ketidakmantapan
lereng yang penting untuk diketahui dan tanda-
tanda ini dapat dilihat secara visual.
Selain itu, program pemantauan yang baik, dengan
menggunakan peralatan yang sesuai, akan dapat
pula memberikan peringatan awal mengenai
ketidakstabilan lereng.
4. Pendahuluan
"Pada dasarnya pemantauan adalah pemeriksaan
dinding pit terhadap kemungkinan terjadinya suatu
ketidakstabilan agar kemudian dapat diambil suatu
tindakan perbaikan.
(Laroque, 1977)
5. KEPMEN No. 555.K/26/M.PE/1995
Pasal 257
1. Apabila seseorang yang ditugaskan bertanggungjawab
pada suatu bagian dari pertambangan menyadari bahwa
kemungkinan bahaya akan timbul, maka:
a. harus memeriksa atau menyuruh orang untuk
memeriksa kondisi daerah yang terancam bahaya dan
mengambil tindakan pengamanan;
b. harus segera memerintahkan para pekerja yang
berada di daerah tersebut untuk menyingkir dalam hal
kondisi tidak dapat diamankan;
6. c. setelah melaksanakan hal sebagaimana dimaksud
dalam huruf b kemudian memberitahukan kepada
atasan langsung bahwa terdapat bahaya dan para
pekerja telah menyingkir dan
d. dilarang memasuki tempat yang berbahaya sebelum
daerah tersebut dinyatakan aman.
KEPMEN No. 555.K/26/M.PE/1995
Pasal 257
7. 2. Pekerja tambang yang mengetahui atau menurut
dugaannya ada ancaman bahaya, harus:
a. menyuruh orang menyingkir dari daerah berbahaya
tersebut dan
b. segera memberitahukan kepada orang yang
bertanggung jawab terhadap daerah berbahaya
tersebut.
3. Keadaan berbahaya tersebut dan tindakan perbaikan yang
telah dilaksanakan untuk mengatasi bahaya tersebut harus
dicatat dalam buku tambang.
KEPMEN No. 555.K/26/M.PE/1995
Pasal 257
8. Rekahan tarik akan terjadi jika material lereng telah
bergerak ke arah pit.
Perpindahan ini tidak dapat dideteksi dari lantai pit
Sangat penting untuk secara reguler menginspeksi crest
pada highwall di atas daerah penambangan aktif.
Rekahan Tarik
9. Akses yang aman harus terus dijaga di daerah yang
langsung berada di lokasi penambangan aktif.
Inspeksi dengan frekuensi sering mungkin diperlukan
selama periode musim hujan dan setelah peledakan
yang besar.
Rekahan Tarik
10. Scarps terjadi jika material telah bergerak ke bawah
secara vertikal atau hampir vertikal. Material dan
permukaan scarp dapat tidak stabil dan harus dipantau
secara benar.
Scarps
11. Peningkatan aliran air di dalam lereng dapat
menyebabkan pengaruh yang buruk pada lereng.
Perubahan aliran langgeng pada sumur-sumur
penirisan atau perubahan pada hasil pembacaan
piezometer juga dapat menunjukkan pergerakan
subsurface yang telah memotong muka air tanah atau
lapisan pembawa air.
Aliran Air Tak Normal
12. Muka lereng yang
melendut
mengindikasikan
adanya rayapan atau
pergerakan subsurface
perlahan-lahan dari
lereng.
Indikator lain dari
terjadinya rayapan
adalah dengan
melihat vegetasi pada
area penambangan,
misalnya pergerakan
pohon pada crest
lereng.
Pelendutan atau Rayapan
13. PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Langkah-Langkah
1. Pahami mekanisme penyebab ketidakstabilan.
2. Tetapkan dan prioritaskan data geoteknik yang
dipakai.
3. Tetapkan lokasi pemantauan.
4. Prediksi besar pergerakan dan parameter-parameter
lainnya pada lokasi tersebut.
5. Buat anggaran instrumentasi.
6. Pilih instrumen yang digunakan berdasarkan langkah
1-5 di atas.
14. PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Pertimbangan
Peralatan otomatis pada umumnya lebih akurat dari
peralatan manual karena beberapa kesalahan
akibat human error tidak ada.
Sistem otomatis juga menyediakan fleksibilitas dalam
tingkat pengambilan data, sehingga dapat
dilakukan pemantauan yang lebih sering
dibandingkan cara manual.
Pertimbangan lain yang perlu diingat ketika memilih
peralatan adalah jumlah pekerja terlatih yang
diperlukan dan persyaratan waktu untuk
pengumpulan data.
Pekerja mungkin memerlukan pelatihan yang sangat
teknis untuk mengkalibrasi dan memelihara sistem
elektronik yang kompleks.
Instrumen murah dan handal dalam jumlah yang
lebih banyak akan lebih berguna dibandingkan
beberapa instrumen mahal yang sangat sensitif.
15. Estimasi gerakan pada daerah tertentu harus
dilakukan untuk memastikan bahwa batas
kemampuan instrumen tidak terlewati.
Perpindahan adalah salah satu besaran primer yang
paling sering diukur pada kegiatan pemantauan di
tambang.
Pengukuran parameter lainnya, khususnya gaya
dan tegangan, membutuhkan penggunaan model
matematis dan karakteristik material untuk
perhitungannya.
... stress is a philosophical concept deformation is the
physical reality (Burland, 1967).
PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Pertimbangan
16. Kalibrasi untuk
menjamin
keakuratan dan
kehandalannya.
Titik-titik kontrol
permanen pada
lokasi yang
mantap dan
memasang prisma
secara baik.
Semua galat pada
survey harus lebih
kecil dibandingkan
dengan akurasi
minimum yang
dipersyaratkan.
PEMANTAUAN DENGAN
INSTRUMEN:
Jaringan Survey
17. Metode paling sederhana:
penyemprotan cat
Crack gages dengan
electrical readout juga
tersedia, tetapi sering
terjadi rekahan melampaui
batas pengukuran dari
peralatan.
PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Pengukuran Rekahan
18. Dapat diprogram untuk mengaktifkan alarm.
Pelendutan harus minimal.
Kadang-kadang perlu dilakukan adjustment akibat
ekpansi termal dari kabel.
Juga, kemungkinan adanya burung yang hinggap di
atas extensometer.
PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Wireline Extensometer
19. Inclinometer terdiri
atas sebuah casing
yang dipasang ke
dalam tanah melalui
area yang
diperkirakan
bergerak.
Ujung casing
diasumsikan tidak
bergerak sehingga
profil dari
perpindahan lateal
dapat dihitung.
Inclinometer
20. PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Inclinometer
Sebuah casing yang
dipasang ke dalam
tanah.
Ujung casing
diasumsikan tidak
bergerak.
Sisi casing
mempunyai lajur
untuk unit sensor.
Defleksi dari casing
(~ massa batuan)
diukur berdasarkan
inklinasi dari unit
sensor.
21. Pulsa-pulsa elektronik dikirimkan sepanjang kabel
coaxial yang sudah di-grouted di dalam lubang bor.
Deformasi atau kabel putus signal akan dipantulkan
informasi mengenai deformasi sub-permukaan dari
massa batuan.
PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Time Domain Reflectometer
22. Mendeteksi dan
memantau
perubahan jarak
antara beberapa
anchors dalam
sebuah lubang bor.
Perubahan jarak
perpindahan pada
massa batuan.
Terbaik untuk
memantau
pergerakan akibat
struktur geologi yang
diketahui.
PEMANTAUAN DENGAN INSTRUMEN:
Borehole Extensometer
23. KRITERIA UNTUK
PEMANTAUAN
Pemantauan akan menghasilkan banyak data,
tetapi pengetahuan mengenai data mana
yang penting akan dapat mengarahkan
tindakan selanjutnya.
Plotting perpindahan terhadap waktu tidak
akan memberikan informasi yang cukup bagi
perencana tambang. Laju perpindahan
merupakan parameter paling penting yang
harus dipantau.
Permasalahan lainnya adalah berapa harga
limit yang harus digunakan.
24. KRITERIA UNTUK
PEMANTAUAN
Laju kritis (laju yang menunjukkan transisi dari
pergerakan stabil ke tidak stabil) adalah rata-
rata 12 mm/hari (Ryan and Call, 1992).
Data empirik menunjukkan bahwa pada laju 50
mm/hari akan terdapat rentang waktu 48 jam
sebelum lereng longsor.
Tetapi, tidak ada angka yang dapat digunakan
secara global.
25. KRITERIA UNTUK
PEMANTAUAN
Di Aznalcollar Mine, Spain, laju perpindahan
melebihi 1600 mm/hari dan perpindahan lereng
total mecapai 10 m tetapi lereng masih belum
longsor dan kegiatan penambangan masih
berlangsung (Sj旦berg, 1996).
Jadi, sebenarnya para personal yang bekerja di
tambanglah yang memegang peranan lebih
penting.